Untuk Memenuhi Persyaratan Target Praktik Stage Pra Nikah Program Studi Profesi
Bidan
Disusun Oleh :
Sri Murniyati (P1337424821550)
1
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
Pembimbing Institusi
NIP.
2
DAFTAR ISI
COVER ……………………………………………………………………………. 1
3
LAPORAN PENDAHULUAN
4
f. Hak atas kebebasan dan keamanan yang berkaitan dengan kehidupan
reproduksinya
k. Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam berkeluarga dan
kehidupan kesehatan reproduksi
3) Organ Reproduksi
Ovarium atau indung telur terletak di sebelah kiri dan kanan rahim.
Bentuknya seperti buah kenari dengan panjang 3-5 cm, tebal 1 cm, dan
berat 15 gram. Fungsi ovarium adalah sebagai tempat pembentukan
ovum atau sel telur dan menghasilkan estrogen dan progesteron.
Sel telur adalah sel yang dihasilkan oleh indung telur yang dapat
dibuahi oleh sperma sehingga terjadi konsepsi (pembuahan). Bila tidak
dibuahi, sel telur akan ikut keluar bersama darah saat menstruasi.
Saluran di kiri dan kanan rahim yang berfungsi untuk mengantar ovum
dari indung telur menuju rahim.
c) Uterus (rahim)
Bagian rahim yang berbatasan dengan vagina. Pada saat persalinan tiba,
5
leher rahin membuka sehingga bayi dapat keluar.
f) Klitoris
Terdiri dari dua bibir, yaitu bibir besar (labia mayor) dan bibir kecil
(labia minor).
Kantong kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan berlipat lipat.
Skrotum adalah tempat bergantungnya testis. Skrotum mengandung
otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut dengan maksud
mengatur suhu testis agar relatif tetap.
6
Kelenjar-kelenjar yang menghasilkan cairan mani (semen). Yang
berguna untuk memberikan makanan pada sperma.
e) Penis
a. Persiapan Fisik:
b. Pemeriksaan Darah :
4) Thalasemia
5) Hepatitis B dan C
7
dilakukan dengan pemberian 5 dosis imunisasi TT untuk mencapai
kekebalan penuh, yang dilakukan secara bertahap. Jadwal suntik biasanya
dimulai sebulan sebelum menikah, hingga 2 tahun setelah menikah. Berikut
jadwal suntik tetanus untuk calon pengantin wanita:
TT I 0
b. Asam folat, penting bagi calon ibu sejak prakonsepsi sampai kehamilan
trimester pertama. Berperan dalam perkembangan system saraf pusat dan
darah janin, cukup asam folat mengurangi risiko bayi lahir dengan cacat
sistem saraf. Asam folat dapat diperoleh melalui makanan, seperti sayuran
berwarna hijau tua (bayam, sawi hijau, caisim mini), asparagus, brokoli,
papaya, jeruk, stroberi, rasberi, kacang-kacangan, alpukat, okra, kembang
kol, seledri, wortel, buah bit, dan jagung. Sebagian susu untuk ibu hamil
pun mengandung asam folat cukup tinggi, sehingga dapat membantu
memenuhi kebutuhan Ibu.
8
terdapat pada jambu biji, jeruk, stroberi, pepaya, mangga, sawi, tomat,
dan cabai merah.
g) Zat besi. Kekurangan zat besi membuat siklus ovulasi (pelepasan sel telur)
tergangu. Makanan atau multivitamin yang mengandung zat besi akan
membantu dalam persiapan kehamilan dan menghindari anemia ketika
kehamilan. Sumbernya dari hati, daging merah, kuning telur, sayuran hijau,
jeruk, dan serealia yang diperkaya zat besi.
9
Salin
A) Kehamilan
a. Tanda-Tanda Kehamilan
Amenorea
Mengidam
Konstipasi
(Fitriahadi, 2017)
a) Perut membesar
10
c) Tanda Hegar
d) Tanda Chadwick
e) Tanda Piscaseck
g) Teraba Ballotement
(Fitriahadi, 2017)
(Fitriahadi, 2017)
c. Memeriksa Kehamilan
11
3) Tentukan status gizi (ukur lingkar lengan atas).
8) Tes laboratorium.
B) Pencegahan Komplikasi
2) Menjaga nutrisi
3) Olahraga
4) Hindari obat-obatan
5) Hindari stress
C) Persalinan
12
a. Tanda-tanda ibu akan melahirkan
13
menjengkelkan karena bersifat kambuhan seumur hidup.
e. HIV merupakan virus yang pada tahap AIDS dapat mematikan. Gonore
(kencing nanah) Sifilis (raja singa)
Herpes genitalis, sering kambuh dan sangat nyeri jika sedang kambuh.
Pada Herpes, yang dapat diobati hanya gejala luarnya saja, tetapi bibit
penyakitnya akan tetap hidup dalam tubuh penderita selamanya.
a. Kandidosis vaginalis
Gejala : Pruritus vulva, inflamasi pada introitus pada introitus dan labia,
disertai edema atau fisura, duh tubuh vagina bergumpal, putih, kadang-
kadang dapat kental, atau kekuningan ph vagina <4,5
14
Komplikasi : Kulit sekitar vulva lecet
b. Vaginosis bakterial
c. Trikomoniasis
Penularan HIV
a. Hubungan seks. Pada saat berhubungan seks tanpa kondom, HIV dapat
menular dari darah orang yang terinfeksi, air mani atau cairan vagina
langsung ke aliran darah orang lain, atau melalui selaput mukosa yang
berada di bagian dalam vagina, penis atau dubur.
b. HIV dapat menular melalui transfusi darah yang mengandung HIV atau
melalui alatsuntik atau alat tindakan medis lain yang tercemar HIV.
c. Selain dari jarum suntik, para pengguna narkoba suntik bergantian juga
risiko tertular HIV.
15
d. HIV menular dari ibu ke bayi pada saat kehamilan, kelahiran, dan
ketika menyusui.
Gejala HIV
Hal ini bisa terjadi selama 5-10 tahun. Setelah itu orang tersebut mulai
menunjukkan kumpulan gejala akibat menurunnya kekebalan tubuh setelah
terinfeksi HIV.
1) Saling Setia.
2) Kondom
G. Informasi Tentang Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara
a) Hubungan seks pada usia muda atau pernikahan pada usia muda.
Semakin muda seorang perempuan melakukan hubungan seks,
semakin besar risikonya untuk terkena kanker leher rahim.
16
ganti pasangan seks akan meningkatkan penularan penyakit
kelamin. Penyakit yang ditularkan seperti infeksi Human
Papilloma Virus (HPV) telah terbukti dapat meningkatkan
timbulnya kanker leher rahim.
f) Timbul nyeri panggul (pelvis) atau di perut bagian bawah bila ada
radang panggul.
a) Papsmear
17
2) Kanker payudara
Kanker payudara adalah kanker terbesar kedua yang berisiko diderita oleh
perempuan setelah kanker leher rahim. Sampai saat ini, penyebab pasti
kanker payudara belum dapat diketahui. Tetapi dapat dipastikan beberapa
penyebab terjadinya kanker payudara.
SADARI merupakan cara deteksi dini akan adanya benjolan atau perubahan
pada payudara dibandingkan dengan keadaan sebelumnya oleh karena itu
SADARI dianjurkan dilakukan sebulan sekali setelah selesai haid.
Melakukan SADARI
18
2. TINJAUAN TEORI ASUHAN KEBIDANAN
A. Pengkajian
1) Data Subjektif
Umur : Umur reproduksi sehat dan aman adalah umur 20-35 tahun
((((Prawirohardjo 2014) Pada umur < 20 tahun, fisiologis alat reproduksi
belum sepenuhnya matang dan psikologis masih belum stabil akibatnya
meningkatkan risiko mengalami penyulit saat hamil (Sukaesih, 2012).
c) Pekerjaan
Untuk mengetahui taraf hidup dan sosial ekonomi catin agar bidan dapat
menyesuaikan dalam memberi nasehat atau edukasi. Persiapan financial/
keuangan yang matang untuk persiapan pemeliharaan kesehatan dan
persiapan menghadapi kehamilan dan persalinan. (BKKBN, 2014)
d) Riwayat menstruasi
e) Riwayat imunisasi
19
prevalensi tinggi di daerah tempat tinggal calon pengantin wanita dan
laki – laki. (Kemenkes RI, 2015).
(1) Nutrisi
(2) Aktivitas
(4) Istirahat
20
(5) Pola kebiasaan
2) Data Objektif
Data objektif adalah data yang diperoleh melalui observasi dan hasil
pemeriksaan, pendokumentasian manajemen kebidanan menurut Varney
21
langkah pertama pengkajian data.
a. Pemeriksaan umum
a) Tekanan Darah
b) Nadi
c) Suhu
d) Respirasi
b. Antropometri
a) Berat badan
b) Tinggi badan
22
c) Lingkar lengan atas (LILA)
c. Pemeriksaan fisik
a) Wajah
b) Leher
Dalam keadaan normal, kelenjar tyroid tidak terlihat dan hampir tidak
teraba sedangkan kelenjar getah bening bisa teraba seperti kacang
kecil.
c) Payudara
d) Abdomen
Menilai ada tidaknya massa abnormal dan ada tidaknya nyeri, tekan,
tidak ada bekas luka atau bekas operasi, striae
e) Genitalia
f) Ekstremitas
Tidak ada odema, akral hangat, pergerakan bebas (Rini Handayani &
Sri Mulyati, 2017.
d. Pemeriksaan Penunjang
23
Golongan darah wajib kita ketahui karena dapat mencegah resiko
kesehatan, membantu orang dalam keadaan darurat dan dalam proses
transfusi darah. Saat dilakukan pemeriksaan golongan darah
seseorang sekaligus akan diketahui jenis rhesusnya. Rhesus (Rh)
merupakan penggolongan atas ada dengan tidaknya antigen-D,
disebut didalam darah seseorang. Orang yang dalam darahnya
mempunya antigen D didalam darah disebut rhesus positif , sedang
orang yang dalam darahnya tidak dijumpai antigen –D disebut rhesus
negative. Apabila terdapat inkontabilitas rhesus (ketidakcocokan
rhesus) akan dapat terjadi pembekuan darah yang berakibat fatal,
yaitu kematian penerima darah, hal ini juga dapat menimbulkan resiko
pada ibu hamil yang mengandung bayi dengan rhesus yang berbeda.
b. Kebutuhan
4) Penatalaksanaan
24
a. Jelaskan hasil pemeriksaan
25
DAFTAR PUSTAKA
Dunneram, Y., & Jeewon, R. (2015). Healthy Diet and Nutrition Education Program
among Women of Reproductive Age: a Necessity of Multilevel Strategies or
Community Responsibility. Health Promotion Perspectives, 5(2), 116–127.
https://doi.org/10.15171/hpp.2015.014
Fasola, O., Abosede, O., & Fasola, F. A. (2018). Knowledge, attitude and practice of
good nutrition among women of childbearing age in Somolu Local
Government, Lagos State. Journal of Public Health in Africa, 9(1), 42–46.
https://doi.org/10.4081/jphia.2018.793
Kusmiyati, Y., Estiwidani, D., Meilani, N., Ismiyati, A., & Aprilia Hendraswari, C.
(2018). Modul Praktik Asuhan Kebidanan Holistik Pada Remaja dan Pranikah.
Rini Handayani, S., & Sri Mulyati, T. (2017). Bahan Ajar Kebidanan Dokumentasi
Kebidanan.
26
Torkian, S., Mostafavi, F., & Pirzadeh, A. (2020). Effect of a mobile application
intervention on knowledge, attitude and practice related to healthy marriage
among youth in Iran. 9. https://doi.org/10.4103/jehp.jehp
Yulivantina, E. V., Suryantara, B., Ayu Kusumawardani, L., & Fitri, I. (2020). MODUL
PRAKTIKUM ASUHAN PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI.
27