MAKALAH
OLEH KELOMPOK 1:
DOSEN PEMBIMBING:
FADILLA ULFAH, S.Pd, M.Pd.E
KATA PENGANTAR
Penulis
i
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan.............................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................2
Bab II Pembahasan............................................................................................3
A. Teori Lokasi..............................................................................................3
B. Lokasi Industri dan Aglomerasi...............................................................7
Bab III Penutup.................................................................................................16
A. Kesimpulan..............................................................................................16
B. Saran........................................................................................................16
Daftar Pustaka..................................................................................................17
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori lokasi adalah teori yang menyelidiki tata ruang (spatial order)
kegiatan ekonomi, serta menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber
yang potensial serta pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam usaha
atau kegiatan lain, baik ekonomi maupun sosial (Tarigan:2006).
Teori lokasi merupakan suatu teori yang dikembangkan untuk melihat
dan memperhitungkan pola lokasional kegiatan ekonomi termasuk industri
dengan cara yang konsisten dan untuk melihat dan memperhitungkan
bagaimana daerah-daerah kegiatan ekonomi itu saling berhubungan
(interrelated).
Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial
order) kegitan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari
sumber-sumber yang langka, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya
terhadap lokasi berbagai macam usaha atau kegiatan lain baik ekonomi
maupun social. Dalam mempelajari lokasi berbagai kegitan, ahli ekonomi
regional atau geografi terlebih dahulu membuat asumsi bahwa ruang yang
dianalisis adalah datar dan kondisinya disemua arah adalah sama. Salah satu
unsur ruang adalah jarak. Jarak menciptakan „gangguan‟ ketika manusia
berhubungan atau berpegian dari satu tempat ke tempat lainnya. Salah satu
hal yang banyak dibahas dalam teori lokasi adalah pengaruh jarak terhadap
intensitas orang bepergian dari satu lokasi kelokasi lainnya.
Walaupun teori yang menyangkut pola lokasi ini tidak berkembang tetapi
telah ada sejak awal abad ke-19. Secara empiris dapat diamati bahwa pusat-
pusat pengadaan dan pelayanan barang dan jasa yang umumnya adalah
perkotaan (central places), terdapat tingkat penyelidikan pelayanan yang
berbeda-beda. Pelayanan masing-masing kota untuk tingkat yang berbeda
bersifat tumpang tindih, sedangkan untuk yang setingkat walaupun tumpang
tindih tetapi tidak begitu besar. Keadaan ini bersifat universal dan dicoba
1
2
dijelaskan oleh beberapa ahli ekonomi atau geografi yang dirintis oleh Walter
Christaller. Ahli ekonomi Von Thunen melihat perbedaan penggunaan lahan
dari sudut perbedaan jarak ke pasar yang tercermin dalam sewa tanah. Weber
secara khusus menganalisis lokasi industri. Ketiga tokoh diatas dianggap
pelopor atau pencipta landaan dalam hal teori lokasi. Begitu pentingnya teori
lokasi dalam pembangunan maka penulis dalam makalah ini akan menjelaskan
teori lokasi, analisis dan aplikasi teori lokasi dalam pembangunan.
B. Rumusan Masalah
Dari paparan pendahuluan diatas, untuk itu dalam pembuatan makalah ini
penulis menjelaskan produksi ekonomi wilayah. Maka penulis mengemukakan
pokok masalah sebagai berikut:
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Lokasi
Teori lokasi adalah teori yang menyelidiki tata ruang (spatial order)
kegiatan ekonomi, serta menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber
yang potensial serta pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam usaha
atau kegiatan lain, baik ekonomi maupun sosial (Tarigan:2006).
Teori lokasi merupakan suatu teori yang dikembangkan untuk melihat
dan memperhitungkan pola lokasional kegiatan ekonomi termasuk industri
dengan cara yang konsisten dan logis, dan untuk melihat dan
memperhitungkan bagaimana daerah-daerah kegiatan ekonomi itu saling
berhubungan (interrelated).
Teori lokasi menurut para ahli:
1. Teori Lokasi menurut Von Thunen
Johan Heinrich Von Thunen ialah seorang ahli ekonomi pertanian
dari Jerman yang pada tahun 1783-1850 mengeluarkan teori yang tertuang
dalam buku “Der Isolirte Staat”. Teori Von Thunen lebih di kenal sebagai
teori lokasi pertanian. Von Thunen mengembangkan teori ini berdasarkan
pengamatan di sekitar tempat tinggalnya. Dalam teori ini ia
memperhatikan jarak tempuh antara daerah produksi dan pasar, pola
tersebut termasuk variabel keawetan, berat, dan harga dari berbagai
komoditas pertanian. Ia menggambarkan bahwa jenis penggunaan tanah
yang ada di suatu daerah dipengaruhi perbedaan ongkos transportasi tiap
komoditas ke pasar terdekat. Pada zaman dulu banyak area pertanian yang
terletak di wilayah yang tidak strategis. Petani yang berada di lokasi jauh
dari pusat pasar atau kota, harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk
menjual hasil panennya. Biaya transportasi yang dikerahkan tidak
sebanding dengan upah yang di dapat. Hal ini menunjukkan betapa
mahalnya kota sebagai pusat pasar. Dari hasil studi inilah Von Thunen
mengeluarkan teori lokasi pertanian.
3
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori lokasi menyelidiki tata ruang (spatial order) kegitan ekonomi,
alokasi geografis, serta pengaruhnya terhadap lokasi berbagai macam usaha
atau kegiatan lain baik ekonomi maupun social. Salah satu unsur ruang adalah
jarak. Salah satu hal yang banyak dibahas dalam teori lokasi adalah pengaruh
jarak terhadap intensitas orang bepergian dari satu lokasi kelokasi lainnya.
Secara empiris dapat diamati bahwa pusat-pusat pengadaan dan pelayanan
barang dan jasa yang umumnya adalah perkotaan (central places), terdapat
tingkat penyelidikan pelayanan yang berbeda-beda. Pelayanan masing-masing
kota untuk tingkat yang berbeda bersifat tumpang tindih, sedangkan untuk
yang setingkat walaupun tumpang tindih tetapi tidak begitu besar. Keadaan ini
bersifat universal dan dicoba dijelaskan oleh beberapa ahli ekonomi atau
geografi yang dirintis oleh Walter Christaller. Ahli ekonomi lainnya Von
Thunen melihat perbedaan penggunaan lahan dari sudut perbedaan jarak ke
pasar yang tercermin dalam sewa tanah. Weber secara khusus menganalisis
lokasi industri. Dan teori ini dikenal denga teori lokasi
B. Saran
Dengan adanya makalah ini mahasiswa diharapkan mampu dalam
memahami apa saja ukuran - ukuran ekonomi regional yang ada dalam
pembahasan makalah ini ,dan menghitung pendapatan regional.
16
17
DAFTAR PUSTAKA