Anda di halaman 1dari 19

15/09/23, 23.

04 AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK


BERFILSAFAT

Kitab for Download PDF

AL-QURAN MEMERINTAHKAN
UNTUK BERFILSAFAT
April 20, 2016

A. Pendahuluan
Ilmu filsafat merupakan sebuah disiplin ilmu yang menjadi perselisihan akan
boleh dan tidaknya untuk dipelajari. Sebagian dari intelektual muslim melarang
bahkan memberikan hukum haram mempelajari ilmu filsafat dan sebagian
intelektual lain memperbolehkan bahkan terkadang bisa menjadi sebuah
kewajiban untuk mempelajari ilmu filsafat. Dasar atau pijakan dalam
pembelajaran ilmu filsafat inilah yang menjadi penyebab adanya perselisihan
pendapat antara intelektuan muslim baik klasik maupun kontemporer.
Bila dilihat dari dasar ilmu filsafat adalah logika atau akal. Mendewakan akal
dan menafikan nas} menjadi karaktristik filosof menurut intelek yang melarang
belajar ilmu filsafat. Akal manusia sangat terbatas dalam menjangkau sesuatu
terlebih ketika pembahasannya masalah hal yang ghaib atau ketuhanan. Oleh
karena itu akal tidak cukup dalam mencari hakikat arti kehidupan di dunia ini
terlebih dalam urusan akhirat. Lebih dari itu, terkadang intelek yang mendewakan
akalnya sampai berpendapat bahwa al-Qur’an merupakan mengkokoh dari
sesuatu yang digagas oleh akal dan jika terdapat perbedaan antara akal dengan al-
Qur’an, maka yang lebih diutamakan adalah akal.[1] Beda halnya dengan ajaran
agama Islam yang selalu diperintahkan untuk berpegang pada al-Qur’an dan akal
hanya menjadi penguat al-Qur’an. Jika terjadi perbedaan antara al-Qur’an dan
akal, maka yang lebih diunggulkan adalah al-Qur’an.
Permasalah inilah yang menjadi penyebab kontradiksi akan boleh dan
tidaknya berfilsafat. Namun, di tengah-tengah perbedaan boleh dan tidaknya
berfilsafat banyak juga intelek yang berusaha untuk menengahi konflik yang
sedang terjadi. Usaha untuk menengah-nengahi perbedaan pendapat tersebut
diambil dari akal maupun dari dasar al-Qur’an dan hadis.
Salah satu dari intelek yang berusaha menengah-nengahi akan boleh dan
tidaknya berfilsafat adalah Yusuf Musa. Dalam karyanya yang berjudul al-Qur’an
wa al-Falsafah, ia berusaha mengungkap bahwa sesungguhnya al-Qur’an sendiri
mengajak manusia untuk berfikir secara filsafat.[2] Namun, walau demikian tidak
semua orang yang diperbolehkan untuk berfilsafat terutama dalam permasalah

https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 1/
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK

yang ada dalam al-Qur’an. Hal ini juga dinyatakan oleh Yusuf Musa. Pada
Kitab for pertemuan
Download kali ini, pemakalah akan mengungkap pendapat Yusuf Musa
mengenai
mengajak manusia untuk berfiki secara filsafat.
B. Pembahasan
1. Al-Qur’an dan Filsafat
Al-Qur’an bukan sekedar kitab yang berbahasa Arab dan diterjemahkan begitu saja,
akan tetapi al-Qur’an merupakan salah satu kitab suci yang diturunkan Allah kepada
umat Muhammad yang mengandung banyak arti. Semakin al-Qur’an diperdalam,
maka semakin luas pula arti yang ditemukan dari ayat-ayatnya. Oleh karena itu, tidak
heran bila para mufassir selalu menemukan hal baru dari penafisirannya dan banyak
terjadi perbedaan antara satu mufassir dengan mufassir lainnya.
Tanpa disadari oleh banyak kalangan, ternyata al-Qur’an merupakan sebuah kitab
suci yang selalu mengajak pembacanya untuk berfilsafat dalam segala aspek
kehidupan baik di dunia maupun di akhirat. Sebegaimana yang telah diketahui bahwa
karaktristik filosof ialah, 1) berfikir secara radikal, 2) universal dan 3) rasional.[3]
Tiga krangka berfiki ala filosof ini merupakan sesuatu yang dianjurkan bahkan
diperintahkan dalam memahami agama Islam khususnya dalam ayat-ayat al-Qur’an.
[4]
Allah menciptakan manusia dengan cara yang sangat sempurna. Salah satu dari
pemberian Allah yang menyebabkan manusia masuk dalam katagori sempurna ialah
pemberian akal. Allah melengkapi manusia dengan adanya akal, agar supaya manusia
bisa berfikir serta merenungi sesuatu yang ada disekelilingnya baik itu berupa
kerajaan bumi maupun langit. Selain perinah untuk merenungi sekelilingnya, manusia
juga diperintahkan untuk membaca serta mengkaji kitab suci yang tertulis di antara
dua sampul yaitu al-Qur’an. Berfikir mengenai ayat-ayat kauniyah dan kemanusiaan
sebagaimana yang telah diperintahkan dalam al-Qur’an bisa mengantarkan manusia
untuk berfikir terhadap kekuatan yang Maha Absolut yang telah mengatur segalanya
tanpa adanya berbedaan dan perubahan.[5]
Sebagaimana yang telah diketahui bahwa al-Qur’an merupakan mu’jizat yang
diturunkan Allah pada Nabi Muhammad yang mana mu’jizat itu berupa mu’jizat ke-
logia-an.[6] Mu’jizat kelogiaan inilah yang menjadi pembedan antara mu’jizat nabi-
nabi terdahulu. Jika mu’jizat nabi terdahulu hancur dan musnah bersamaan dengan
tutupnya usia nabi yang diutus, namun al-Qur’an tetap kelak, sebab al-Qur’an
menjadi lawan bicara logika pembacanya. Oleh karana itu, al-Qur’an selalu menuntut
untuk direnungi dan pikiran baik dalam masalah ayat-ayat kauniyah ataupun lainnya.
Ketika al-Qur’an merupakan sebuah mu’jizat yang sebangsa ke-logika-an, maka tidak
ada jalan lain untuk memahami isi dari ayat-ayat al-Qur’an itu sendiri kecuali dengan
menggunakan akal manusia. Lebih lanjut, al-Qur’an tidak diturunkan oleh Allah
hanya untuk sekedar dibaca tanpa ada difahami atau mengulagi bacaan ayatnya tanpa

https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 2/
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK

kesadara pada arti ayat yang diulangi. Demikian al-Qur’an tidak diturunkan
Kitab hanya
for Download
sekedar untuk dibacakan pada orang mati dan diletakkan dalam rumah
atau mobil
tujuan maksud dari pewahyuan al-Qur’an, akan tetapi al-Qur’an merupakan kitab
untuk kehidupan baik untuk jiwa, raga, maupun lainnya.[7]
Mah}mu>d H{amdi Zaqzu>q juga menjelaskan bahwa terjadi perbedaan dalam
mendifinisikan filsafat itu sendiri. Di antaranya ada yang mendefinisikan dengan
sangat lengkap di antaranya lagi dengan difinisi yang singkat. Kendati demikian
semuanya kembali pada tiga pembahasan pokok filsafat yaitu: 1) ketuhanan 2) alam
semesta dan 3) manusia. Selama manusia hidup di dunia, maka manusia harus
mengetahui posisi kehidupan yang ada, hubungannya dengan alam semesta, dengan
siapa dan apa, serta hubungannya dengan sang pencipta.[8]
Al-Qur’an telah memerintahkan semua orang untuk berfikir, merenungkan, dan
meneliti dalam kehidupan di alam semesta ini serta mendorong akal manusia untuk
melaksanakan perintah atas terciptanya akal itu sendiri yaitu berupa berfikir. Oleh
karena itu menjaga akal (H{ifz} al-‘Aql) termasuk salah satu dari Maqa>s}d al-
Khamsah. Manusia tidak bisa dinamakan manusia bila ia tidak berfikir bahkan
manusia yang tidak berfikir sama halnya dengan hewan bahkan lebih rendah dari
hewan.[9] Oleh karena itu al-Qur’an sering kali melontarkan teguran bagi orang-
orang yang tidak mau berfikir atau tidak mau mengfungsika akalnya. Hal ini
tergambar dari َ
firman Allah (Q.S. al-A’raf: 179)
‫ن‬ ُ ‫ﮭ ﻢ أ ْﻋﯿ‬ ‫ٌب‬ ‫ﻟ ُ ﮭ ْ ﻢٰ َ ﻗﻠ ﻮ‬
‫ﱡ ﻞۚ ْ ﻢ آذان ﻻ َﯾ ﺴﻤﻌُﻮن‬ ‫ھ ُﻢ و و َﻛ ْ ﺎ ْ ﻷَ ْﻧ ﻌَﺎ‬ ‫ﻚ‬
ُ َ ‫أ و ﻟِﺌ‬
‫ﺑ‬ ‫ﻦ ﻻ ﯾُ ﺒ‬ َ ‫ﻻ ﯾَ ﻔ ﻘ ﮭ‬
‫وﻟﮭ‬ ‫ِ ِﺑ‬ ‫ِ م ﺑَ ْﻞ ُھ‬ ‫ﮭ اﻮ ْﻟ َﻐَ ﺎنِﻓ ﻠﺑ ﺎ ﻚ‬
‫ﮭ ﺎ‬ ‫ِ ﺼ ُﺮ و‬ ‫ُ ﻮ ن ۚ أ ُ ﻟَ ﻟ‬
‫َ َﮭ ﺎ‬ ‫ْ ﻢ أَ َ ﺿ‬ َ
‫ِﺌ‬
“Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat
Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat
(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang
ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”[10]

Dari ayat di atas mengindikasikan bahwa orang yang tidak menggunakan pemberian
Allah baik itu berupa hati, mata, atau telinga untuk berfikir dan merenungi sesuatu
yang ada disekelilingnya yang bisa mengantarkan dirinya menuju pada kebenara
Tuhan yang Maha Esa, maka ia tidak lebih baik daripada hewan. Penggambaran
hewan pada manusia yang tidak mau berfikir ini merupakan sebuah terguran atau
bahkan hinaan dari Allah terhadap mereka yang lalai akan kewajiban memanfaatkan
fasilita Allah.[11]
2. Al-Qur’an Memerintah untuk Berfilsafat
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa al-Qur’an bukan hanya sekedar
kitab bacaan dan azimat, melainkan al-Qur’an merukan kitab yang harus dipelajari,
difahami maksudnya, dipikirkan artinya, dan renungi maksudnya. Selain ditinjau dari
munculnya wahyu, dalam al-Qur’an sendiri terdapat ayat-ayat yang memerintahkan
https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 3/
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK

kesadara pada arti ayat yang diulangi. Demikian al-Qur’an tidak diturunkan
Kitab hanya
for Download
sekedar untuk dibacakan pada orang mati dan diletakkan dalam rumah
atau mobil
untuk berfikir dan mendalami segala seuatu yang ada sehingga bisa mengantarkan
diri pemikir untuk menuju kepada Tuhan alam semesta serta ayat al-Qur’an
memberikan teguran bagi orang yang tidak mau berfikir terdapat al-Qur’an maupun

https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 4/
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK

kesadara pada arti ayat yang diulangi. Demikian al-Qur’an tidak diturunkan
Kitab hanya
for Download
sekedar untuk dibacakan pada orang mati dan diletakkan dalam rumah
atau mobil
keberadaan-Nya.[13]
Penjelasan di bawah ini merupakan sebagian dari ayat-ayat yang memerintahkan
manusia untuk berfikir dan mengikuti pola pikir filosof.
a. Perintah untuk berfikir, merenungi, dan mendalami
1) Surat al-H{ashr ayat 2

‫ﺼﺎر‬ ‫َﻓﺎ ﻋ َﯾﺎ أُو ِﻟﻲ ا ْﻷَ ْﺑ‬


‫ﺮوا‬ ‫ﺘ‬
‫ِﺒ‬
“Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-
orang yang mempunyai wawasan.”[14]
Ibn Rushd menjelaskan bahwa maksud dari ayat di atas tiada lain
keculai untuk mengambil hikmah dari sesuatu yang majhul dari
sesuatu yang maklum. Demikian ini merupakan qiyas versi filosof.
Oleh karena itu wajib bagi pemikir untuk merenugi sesuatu yang ada
di alam semesta ini dengan menggunakan qiyas.[15]
2) Surat Yunus ayat 101
‫ﺴﻤﺎ َوات‬ ‫ﻲ اﻐﻨِت ۚﻗ اِﻧ ﻞ‬
‫ﻈ ﻣﺎذ ﻲ اﻟ‬ ‫ﺗ‬ ُ‫وَاوﻟ َﻣﻨﱡﺎﺬ‬
‫ﺆ‬ ‫َﻋ ر ﻻ‬
‫واﻷرض‬ ‫ﻵ ْﯾَﻦﺎ ﻗ ﯾ ِﻣ ﻨُ ُﻮﺮوا ا‬
‫َن‬ ‫ْ ﻮ ٍم‬
“Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi.
Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang
memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman".”[16]

Pada ayat ini menggunakan kata amr (perintah) untuk merenungi


segala yang ada baik di bagian atas maupun bawah. Oleh karena itu,
hikmah yang bisa diambil dari ayat ini ialah perintah Tuhan pada
manusia untuk berfikir terhadap segala sesuatu yang ada di
sekelilingnya. Dengan berfikir terhadap hal tersebut, maka akan
menemukan kebenaran adanya Tuhan Pencipta yang Maha Esa.
Ibn Kathi>r menjelaskan dalam kitab tafsirnya, Allah menganjurkan
hamba-Nya untuk berfikir terhadap segala yang ada dari ciptaan-Nya
baik itu berupa penciptaan langit, bumi, planet-planet, matahari dan
bulan, siang dan malam, dan lainnya. Dengan memikirkan hal itu,
maka ia akan mengakui tiada tuhan selain Allah.[17]
3) Surat Ali ‘Imra>n ayat 190

‫وا ْﻷَ ض واﺧ اﻟﻠﱠْ ﯿﻞ واﻟ ﮭﺎ ﻵﯾَﺎت‬ ‫ﺧ ْ ﻖ ﺴﻤﺎ‬


‫ِﺘﻼ ف ﱠﻨ ر‬ ‫ْر ت‬ ‫ﻠ اﻟ َوا‬
https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 5/
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK

kesadara pada arti ayat yang diulangi. Demikian al-Qur’an tidak diturunkan
Kitab hanya
for Download
sekedar untuk dibacakan pada orang mati dan diletakkan dalam rumah
atau mobil
‫ن ِﻓﻲ‬
‫ﻷُو ِﻟﻲ ا ْﻷَ َْﻟﺒﺎب‬
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang
yang berakal.”[18]

https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 6/
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK

Ayat di atas merupakan hikmah dibalik perenungan


Kitab for Download terhadap penciptaan langit, bumi, sinag, dan malam.
Hikmah merenungi dan
yang tertulis akan menjadi pengantara bagi orang-orang yang memiliki
akal sehat dalam penemukan ketuhanan Allah.
Dari tiga ayat yang telah disebutkan di atas sengat jelas menunjukkan
sebuah perintah untuk berfikir secara mendalam dalam permasalahan
atau alam yang mengitarinya. Bukan hanya sekedar melihat tanpa
difikirkan, sebab al-Qur’an memerintahkan untuk berfikir secara
kritas. Dengan berfikir secara kritas terhadap alam dan diri manusia
sendiri akan menjadi pengantar dalam penemuan siapa pencipta semua
yang ada.
Tidak bisa dipungkiri bahwa penelitian dan pemikir yang muncul dari
diri sendiri akan lebih menyakinkan daripada hanya mengikuti
perkataan yang ada atau hanya taklid pada para petua.
b. Hinaan bagi orang yang tidak berfikir
Sebagaimana yang telah diketahui bersama bahwa dasar utama filsafat
adalah logika. Logika sengat berperang penting dalam menyelesaikan
permasalahan atau persoalan yang hendak diselesaikan. Berpegang pada
logika sebagaimana yang telah dijadikan dasar dalam berfilsaf ini tidak
disalahkan oleh teks suci terutama dalam permasalahan alam atau
kemanusiaan, sebab ayat-ayat al-Qur’an dalam permasalahan ini masih
bersifat global saja dan masih tetap mebutuhkan perincian dari logika para
pembaca teks.[19] Di bawah ini merupakan sebagian dari keterang akan
hinaan terhadap orang-orang yang tidak mau menggunakan akalnya dalam
berfikir.
1) Surat ِ al-Ru>m ayatَ َ8 َ َ ۗ‫ﺴوﻤﺎا ْروا ْتﻷَ ض وﻣﺎ‬
َ ‫ﺧﻠﻖ اﻟ‬ َ ‫ﻣﺎ‬
‫ﻓ ﻲ أ ﻧﻔ ﺴ ﮭ ﻢ‬ ‫ﻣﻦ ِ ﻠﻘَ ِ ْ َﺑ ْﯿﻨ ﱠﻢ ﮭﯾﺘأﻤﻔﺎ ْوﻟ إﻜ‬ ‫َ و إِ ﱠن َﻛِﺜ ﯿﺮا‬
‫ِو و أَ َﺟ ٍ ﻞ ُﻣ َﺴ ﻤ ﻰ‬ ‫اﻟﻨﱠﺎس ﺎء ّﺑ ﻢ‬ ‫ﻟ َﻜ ﺎ ﻓ ﺮ و َ ن‬
‫ﻖ‬ ‫ﻻ ِﺑ ﻟ ِﺮ‬ ‫ر‬
‫ا‬ ‫َﺤ‬ ‫ﮭ‬
“Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri
ِ
mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada
diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu
yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia
benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya.”[20]

Ayat di atas turun untuk menjadi teguran bagi orang-orang yang tidak
mau penggunakan logikanya untuk berfikir khususnya untuk orang-
orang yang tidak berfikir dalam masalah ketuhanan dan datangnya hari
akhir. Meski ayat ini bertujuan untuk menegur orang yang tidak yakin
terhadap datangnya hari akhir, namun ayat ini secara umum bisa
dijadikan sebuah dasar untuk selalu berfikir dan memanfaatkan
logikan menemukan sebuah kebenaran dengan cara berfikir radikal.
https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 5/
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK

Ayat di atas merupakan hikmah dibalik perenungan


Kitab for Download terhadap penciptaan langit, bumi, sinag, dan malam.
Hikmah
2) Surat merenungi 21
al-Dha>riya>t dan

https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 6/
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK

َ‫ون َۚو ﻓِﻲ َأْﻧُﻔِﺴﻜُْﻢ َأﻓَﻼ‬


َ ‫ُﺮ‬
Kitab for Download

memperhatikan?”[21]
‫ُﺗْﺒﺼ‬
Hinaan terhadap orang-orang yang tidak berfikir terhadap sesuatu yang
ada pada dirinya padahal diri sendiri merupakan perantara terdekat
untuk difahami. Untuk memahami terhadap kekuasaan Allah yang ada
pada diri manusia pastinya tidak akan bisa jika hanya difahami tanpa
menggunakan logika yang mendalam dan setelah melalui proses
penelitian.
3) Surat al-A’ra>f ayat 185

‫ُ ﻣﻦ‬ ‫ض ﺧﻠ‬ َ
‫ﻣﻠﻜ ت ﺴﻤﺎ‬ َ‫وا ْﻷ‬
‫أَ َوﻟَ ْﻢ ﯾَ ْﻨ ﻈﺮوا‬
‫وﻣﺎ ﻖ‬ ‫ِﻓﻲ ﻮ اﻟ َوا‬
‫ْر ت‬
‫َﻗ ِﺪ ا ب ﺟ ﮭ ْﻢ‬ ‫ﺷ وأَ ﻋﺴﻰ ن‬ ۖ ‫َﻓ ِﺒﺄَي ِ ﺚ‬
‫أ َﯾﻜﻮ ْﻗﺘَﺮ ن أ ﻠ‬ ‫ﺪ ﺑ ﻌَﺪُه ﻲء ن‬
‫ﯾ‬
‫ﺣ‬
ُ ‫ُﯾ‬
‫ﺆﻣﻨﻮن‬
“Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi
dan segala sesuatu yang diciptakan Allah, dan kemungkinan telah
dekatnya kebinasaan mereka? Maka kepada berita manakah lagi
mereka akan beriman sesudah Al Quran itu?”[22]

Dari ayat di atas jelas menunjukkan teguran bagi orang-orang yang


tidak berfikir. Hamzah yang tertera dalam ayat memiliki arti sebuah
pertanyaan yang bersifat untuk menghina orang-orang yang tidak mau
berfikir atas segala yang ada baik itu berupa kerajaan di bumi maupun
di langit.[23] Al-Zamakhshari> menjelaskan mengenai ayat di asat
bahwa Allah memerintahkan manusia untuk berfikir dan mengambil
sebuah kesimpulan dari apa yang ada di bumi dan laingit agar supanya
bisa mengantarakan manusia itu sendiri dalam merenungkan
keagungan Tuhan yang menciptakannya.[24]
Dari semua ayat atas hinaan terhadap orang yang berfikir ini
mengindikasikan bahwa sesungguhnya Allah benar-benar berharap dan
mengharapkan semua manusia untuk berfikir agar supaya bisa
menemukan hakikat kehidupan yang lebih baik dan bisa menemukan
Tuhan yang harus disembah. Pola fikir semua itu tidak akan bisa
menyampaikan pada sesuatu yang diharapkan apabila hanya dengan
menggunakan kerangka berfikir biasa. Jalan yang bisa mengantarkan
berfikir yang bisa sampai pada tujuannya dengan menggunakan kaidah
dan batasan ialah dengan menggunakan pola pikir ala filosof.
https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 7/
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK

َ‫ون َۚو ﻓِﻲ َأْﻧُﻔِﺴﻜُْﻢ َأﻓَﻼ‬


َ ‫ُﺮ‬
Kitab for Download
‫ُﺗْﺒﺼ‬
Sebagaimana yang telah diketahui saat membaca dan mengkaji buku-
buku teologi, terdapat dua dasar yang tidak akan pernah terlepaskan
dalam menemukan sebuah kebenaran dari argumen yang telah
ditetapkan. Penetapan atas dasar wahyu dan penetapan atas dasar

https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 8/
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK

logika. Penetapan atas dasar logika yang digunakan oleh para


Kitab for Download Mutakalimin tidak lain adalah krangka berfikir yang telah
diusung
al-Qur’an memerintahkan semua manusia untuk berfikir ala filosof.
3. Konsep Berfikir ala Filsafat dalam al-Qur’an
Ketika dikaji lebih mendalam dalam permasalah konesp berfikir ala filsafat dalam al-
Qur’an, ternyata tidak ada berbedaan sedikitpun dengan konsep berfikir ala filosof
klasik maupun kontemporer.[25] Hal ini bisa dibuktikan dari beberapa ayat al-Qur’an
yang memerintahkan untuk selalu berfikir dengan cara radikal, universal, dan
rasional. Di bawah ini merupakan sebagian dari ayat-ayat al-Qur’an yang
menganjurkan untuk berfikir ala filosof dalam pandangan al-Qur’an:
a. Al-Qur’an memerintahkan untuk berfikir radikal dan logis
Al-Qur’an memberikan teguran pada orang yang hanya mengikuti
pendapat orang lain atau mengikuti pendapat yang telah menjadi tradisi
nenek moyang tanpa adanya berfikir ulang akan benar dan tidaknya
pendapat tersebut. Hal ini disebutkan dalam al-Qur’an surat al-Baqarah
ayat 170:ْ َ ْ ْ ِ‫ﱠ‬ ُ ْ ِ َ
َ
‫ﺑ ﻞ ﻧﺘ ﺒ ﻊ ﻣﺎ أﻟﻔﯿﻨﺎ‬ ‫ﻞ ﻟ ﮭا ﻢ ﺗ ِ ﺎ نﺰل ﻮاﻟ‬ ‫َ َإ ذ ا‬
‫ﮭ ﺘَ ﺪُو َ ن ﻋﻠﯿﮫ آﺑﺎءﻧﺎ‬ َ‫ﻻ‬ ‫ن آﺒ ﺑَﻌ ﺎ ُ ُﻮھاؤ ُأ‬ ‫أ َوﻟ ْ ﻮ ﻗﻛ‬
‫ﺎ‬ ً ‫ﺌ‬ ‫ﯿ‬ ْ ‫ﺷ‬ َ ‫ﻘﻠ‬ ‫ﺎ‬
‫ﻗ َﯾﺎ‬ ‫ْﻢ َ ﻻ ﯾ ﻧ‬ ‫ﯿ‬
‫و‬ ‫ﻮ‬
‫ﻣ‬
‫ﻌ‬
“Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah
diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya
mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang
kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang
mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat
petunjuk?".”[26]
Memikirkan sesuatu hingga mendapatkan sebuah kebenaran tidaklah
cukup bila hanya berfikir dengan pemikiran yang dangkal. Untuk
menemukan sebuah keberan serta menggapai sebuah keyakinan
dibutuhkan adanya pemikiran yang radikal. Berfikir dengan radikal
merupakan sebuah perintah dari Allah pada semua manusia, sebab berfikir
dengan radikal ini bisa mengantarkan seseorang untuk menemukan sebuah
keyakinan yang disertai oleh tendensi yang valid.
Yusuf Musa menjelaskan, penjelasan dalam al-Qur’an tidak luput dari
peringatan pada orang-orang yang hanya taklid terhadap perkataan yang ia
dengarkan dari peninggalan nenek moyang (les traditions). Taklid ini
sangat membahayakan serta bisa merusak pada pemikiran dan pemberian
hukum atas peroblematika yang ada. Oleh karena itu, al-Qur’an sangat
mencegah adanya taklid pada nenek moyang dari pemikiran dan
pendapatnya, sehingga bisa mencegah logikanya untuk berfikir terhadap
sebuah kebenaran dan pelacakan yang mendalam untuk mendapatkan
sesuatu yang benar.[27]
https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 9/
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK

logika. Penetapan atas dasar logika yang digunakan oleh para


Kitab for Download Mutakalimin tidak lain adalah krangka berfikir yang telah

b. Ayatdiusung
al-Qur’an memerintahkan untuk berfikir secara universal
Tidak ada satupun penjelasan yang luput dari al-Qur’an meski hanya
melalui penjelasan yang global. Pembahasan mengenai alam, manusia,

https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 10
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK

sejarah, dan ketuhanan menjedi pembahasan yang sering disinggung


Kitab for Download
dalam al-Qur’an. Perintah berfikir mengenai semua itu menjadi
anjuran
Anjuran berfikir dalam al-Qur’an bukan hanya sekedar berfir dengan pola
pikir yang dangkal, melainkan manusia dipeintahkan untuk berfikir secara
universal.
Yusuf Musa menjelaskan bahwa berfikir secara universal merupakan
sesuatu yang dianjurkan dalam al-Qur’an dengan menggunakan dasar
ayat-ayat kauniyah yang secara global disinggung dalam al-Qur’an.
Penjelasan secara global ini merupakan sebuah perintah dari Allah untuk
merenungi dan memikirkannya.[28] Yusuf Musa mencantumkan beberapa
ayat yang harus difikirkan secara universal salah satunya ialah surat al-
‫ﻠ ﻚ‬ ‫ ﻔ‬Baqarah
‫ وا ﻟ‬ayat 164: ‫ن ﻓ‬
‫اﻟﱠ ِﺘ ﻲِ ﺗ ْ ﱠ ﺴﻖ َاﻤﻟ‬
‫ﻨ اﻟ ﮭ ا َ ْ ﱠﺴ َ ﻤ ﺎ ِ ء ِ ﻣﻦ‬ ‫ﻼﱠﻨ َﺎ ِ واف‬
‫ﺧ ِ ﺘض‬ ََ
‫ُِﻣ ر‬ ‫ﺧ ْﻲي َ ِا ﻓ ﺮ و ا ﱠسﻊ ا َو ﻟ َﻣﺎ أ‬ ‫ﺠ‬ ‫ﻲ‬
‫ﱠَو ﻦ‬ ‫ا ﻟ ﻠ ْﯿ ِ ﻞ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻤ‬
‫ﺮ ْﻟﺎﺒََ و ْاﺤ ت َ ﻷ‬
‫ﺎﻟ‬ ‫ْﻧ َ ﺰ َل‬ ‫رﯾ‬ ‫ﻠ‬
ُ ْ
ْْ
‫و‬ ‫ﻨ ﻔ‬
‫ﻒ‬ ‫وﺗ‬ ‫ﻣ‬
‫ﻟ َ ﻘ َ ْﻮ ٍ م ﻮ ن‬ ‫ِ َدﻞ‬
‫ﻵﯾ َ ﺎ‬
‫ﺚ ِﻓ ﯿ‬ ‫َ ْﺪ‬
‫ﺴ ِﮫ اﺤﺎ ِر ﻤ ﺑﺴ َﻌ ْ ﻮَﺑ ﱠ ﺑَ َﮭْﺎﻷَءِْ َرﻣوا‬
‫ﻦ‬ ‫َﻣ ﺎ ٍء ﻓﺄ ْﺣ ﯿَ ﺎ ِ ﺑ‬
‫ا ﻟ ِ ّ ﺮ ﯾَﺎ ح و اﻟ‬
‫ْﺼ‬
‫ﯾ‬ ‫اﺑ‬ ‫ﻛ‬ ‫ِ َ ﱠ ﻷ ب ضﺨﺮ ْﯿ ﺴ‬
‫ﺮ ﯾ‬ ‫ِض‬ ‫ِﺗ‬
‫ِ ْ ﻌ ِ ﻘﻠ‬ ‫ٍ ﺔ‬
‫ٍت‬ ‫َﻦ ﻤﺎ‬ ‫ا ْﻟ‬
‫َﮭ ﺎ‬
‫اﻟ‬
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya
malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang
berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air,
lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia
sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan
yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda
(keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”[29]

Pembahasan dari ayat di atas ialah proses penciptaan langit dan bumi serta
segala sesuatu yang terjadi pada keduanya. Untuk menemukan sebuah
kebenaran dari ayat di atas butuh adanya pemikiran yang universal serta
dibuktikan dengan adanya teklonogi modern untuk memperkuat
kebenarannya. Berfikir mengenai hal ini bukanlah sesuatu yang mudah,
melainkan hanya dilakukan oleh orang-orang yang sadar bahwa segala
sesuatu tidak muncul dengan tiba-tiba. Oleh karena itu pada akhir ayat
ditutup dengan ungkapan teguran atas orang yang tidak sadar bahwa
dirinya telah diberikan akal untuk berfikir.
C. Penutup
Al-Qur’an bukan sekedar kitab suci yang diturankan Allah pada Muhammad
untuk dibaca, melainkan al-Quran merupakan kitab suci yang harus difahami isi dan
kandungannya agar supanya bisa menjadi media pendekatan diri pada Sang Pencipta.
Berfikir mengenai alam, manusia, dan Tuhan merupakan pembahasan yang selalu
dibahas dalam ilmu filsafat, tiga pembahasan ini juga merupakan anjuran untuk
https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 11
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK

sejarah, dan ketuhanan menjedi pembahasan yang sering disinggung


Kitab for Download
dalam al-Qur’an. Perintah berfikir mengenai semua itu menjadi
dibahas dananjuran
difahami oleh kitab suci al-Qur’an. Untuk memahami segala yang ada
dalam al-Qur’an membutuhkan pola pikir darikal, universal, dan rasional. Tiga pola
mikir ini menjadi ciri khas dari berfikir ala filolofos. Dari sini bisa disimpulkan
bahwa al-Qur’an menganjurkan untuk berfikir ala filolos.
Ayat-ayat al-Qur’an selalu menganjurkan semua orang untuk berfilsafat dan
melarang mengikuti pendapat nenek moyang tanpa adanya pemikiran ulang akan

https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 12
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK

benar dan tidaknya. Oleh karena itu, al-Qur’an mengibaratkan orang yang tidak
Kitab menggunakan
for Download fasilitas dari Allah seperti mata, hati, telinga, dan lain-lain
dengan

Referensi
Abu al-Fida>’Ismail bin Umar bin Kathir al-Qurshi al-Sha>fi’i>. Tafsi>r al-
Qur’a>n al-‘Az}i>m. Da>r T{ayyibah li al-Nashr wa al-Tauzi>’. 1999.
Abu> al-Wali>d bin Rushd. Fas}l al-Maqa>l fi>ma> bain al-H{ikmah wa al-
Shari’ah min al-Ittis}a>l. Kairo: Da>r al-Ma’a>rif, 1969.
Abu> Ja’far Muhammad bin Jari>r al-T{abari>, Tafsi>r al-T{abari> Ja>mi’ al-
Baya>n ‘An Ta’wi>l A<y al-Qur’a>n. Kairo: Da>r Hijr li al-T{aba>’ah wa
al-Nashr wa al-Tauzi>’ wa al-I’la>n. 1422.
‘Abd al-H{ami>d ‘Ali ‘Izz al-‘Arab. Taqri>b al-Iqtis}a>d fi> al-‘I’tiqa>d li al-
Ima>m abi> H{a>mid al-Ghaza>li>. Kairo: Ja>mi’at al-Azhar. 1432.
Departemen Agama RI. Al-Qur’a>n dan Terjemahnya. Bandung: CV
Diponegoro. 2008.
Mus{t}afa> ‘Abd al-Ra>ziq, Tamhi>d li Ta>ri>kh al-Falsafat al-Isla>miyah.
Kairo: Maktabah al-Usrah. 2007.
Mahmu>d H{amdi> Zaqzu>q. al-Di>n li al-H{ayat. Kairo: Maktabah al-Usrah.
2010.
. al-Di>n wa al-Falsafat wa al-Tanwi>r. Kairo: Da>r al-
Ma’a>rif. t,t.
Mah}mu>d bin ‘Amr al-Zamakhshari>, al-Kashsha>f ‘an H{aqa>iq al-Tanzi>l
wa ‘Uyu>n al-Aqa>wi>l fi> Wuju>h al-Ta’wi>l. Bairu>t: Da>r Ih}ya>’ al-
Tura>th al-‘Arabi>. t,t.
Qa>sim H{umaida>n. I’ira>b al-Qur’a>n al-Kari>m. Damaskus: Da>r al-
Fa>ra>bi>. 1425.
Stefanus Supriyanto. Filsafat Ilmu. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. 2013.
Yusuf Musa. Bain al-Di>n wa al-Falsafah fi> Ra’y> Ibn Rushd wa Fala>sifah
al-‘Ashr al-Wasi>t}. Kairo: Da>r al-Ma’a>rif. 2003.
. al-Qur’an wa al-Falsafah. Kairo: Da>r al-Ma’a>rif. 1378.

[1] Ungkapan di atas merupakan pendapat dari sebagian golongan Mu’tazilah.


Penjelasan ini bisa dilihat dalam karya ‘Abd al-H{ami>d ‘Ali ‘Izz al-‘Arab, Taqri>b
al-Iqtis}a>d fi> al-‘I’tiqa>d li al-Ima>m abi> H{a>mid al-Ghaza>li>, (Kairo:
Ja>mi’at al-Azhar, 1432), 65. Dalam buku ini menjelaskan tentang metode
pengambilan dalil dari golong Islam seperti al-Ash’ari, al-Ma>turidi>, dan
Mu’tazilah.
[2] Kitab karya Yusuf Musa ini terdiri dari 4 fasal. Pada fasal kedua ia menjelaskan
bahwa sesungguhnya al-Qur’an pada hakikatnya mengajak atau mengajari manusia
untuk berfikir secara filsafat. lihat, Yusuf Musa, al-Qur’an wa al-Falsafah, (Kairo:
Da>r al-Ma’a>rif, 1378), 181.
[3] Mus{t}afa> ‘Abd al-Ra>ziq, Tamhi>d li Ta>ri>kh al-Falsafat al-Isla>miyah,
(Kairo: Maktabah al-Usrah, 2007), 134. Keterangan atas pola pikir filosof ini
biasanya digunakan dengan bahasa Indonesia dengan istilah berfikir ala filosof. Lihat,
Stefanus Supriyanto, Filsafat Ilmu, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2013), 35.
[4] Lihat, Yusuf Musa, al-Qur’an wa al-Falsafah, 52-64.
[5] Mahmu>d H{amdi> Zaqzu>q, al-Di>n li al-H{ayat, (Kairo: Maktabah al-Usrah,
2010), 37.

https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 13
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK
Mu’jizat ke-logika-an di sini ialah merupakan sebuah mu’jizat yang menuntut
[6]
pembacanya untuk berfikir dan merenungi sesuatu yang ada di dalam al-Qur’an.
Kitab for
Al-Download PDF
Qur’an merupakan kitab suci yang baca membicarakan sesuatu yang belum pernah
dibahas, sedang dibahas, dan akan dibahas oleh manusia. Sebagai contoh dalam
dibutkikan dengan keilmuan yang bisa lebih memperkuatnya. Dengan bergesernya
waktu dan perkembangan teknologi pembahasan dalam al-Qur’an mulai bisa
dibutikan dengan kenyataan yang ada bukan hanya sekedar praduga. Mu’jizat ke-
logika-an ini tidak dimiliki oleh mu’jizat nabi-nabi terdahulu. Mayoritas nabi-nabi
terdahulu mu’jizatnya adalah kesaktian dan kehebatan sihir. Oleh karena itu, mu’jizat
nabi-nabi terdahulu menjadi musna bersamaan dengan tutup usianya nabi yang
diutus.
[7] Mahmu>d H{amdi, al-Di>n li al-H{ayat, 38.
[8] Mah}mu>d H{amdi Zaqzu>q, al-Di>n wa al-Falsafat wa al-Tanwi>r, (Kairo:
Da>r al-Ma’a>rif, t,t), 21-22.
[9] Ibid, 23.
[10] Departemen Agama RI, Al-Qur’a>n dan Terjemahnya, (Bandung: CV
Diponegoro, 2008), 174.
[11] Al-T{abari> menafsirkan ayat di atas dengan orang-orang yang tidak mau
memanfaatkan pemberian Allah baik hati, mata, dan telinga untuk berfikir dan
merenugi atas keberaan Allah yang Maha Esa dan Pencipta segala sesuatu, maka ia
sema halnya dengan hewan yang tidak bisa membedakan sesuatu yang ada
disekelilingnya dan tidak memiliki pilihan untuk menuju yang lebih baik. Lebih lanjut
lagi, al-T{abari> menjelaskan bahwa ayat di atas merupakan acaman bagi orang yang
tidak berfikir, merenugi, dan mengambil hikmah dari sekelilingnya untuk masuk
kedalam neraka Jahannam. Lihat, Abu> Ja’far Muhammad bin Jari>r al-T{abari>,
Tafsi>r al-T{abari> Ja>mi’ al-Baya>n ‘An Ta’wi>l A<y al-Qur’a>n, (Kairo: Da>r
Hijr li al-T{aba>’ah wa al-Nashr wa al-Tauzi>’ wa al-I’la>n, 1422), 13/281.
[12] Yang dimaksud dengan kata syarit oleh Ibn Rushd ialah al-Qur’an dan al-
H{adith.
[13] Muhammad Yusuf Musa, Bain al-Di>n wa al-Falsafah fi> Ra’y> Ibn Rushd wa
Fala>sifah al-‘Ashr al-Wasi>t}, (Kairo: Da>r al-Ma’a>rif, 2003), 91.
[14] Departemen Agama RI, Al-Qur’a>n dan Terjemahnya, 545.
[15] Abu> al-Wali>d bin Rushd, Fas}l al-Maqa>l fi>ma> bain al-H{ikmah wa al-
Shari’ah min al-Ittis}a>l, (Kairo: Da>r al-Ma’a>rif, 1969), 23. Yusuf Musa
memberikan komentar terhadap penafsiran potongan ayat yang dikutip oleh Ibn
Rushd di atas. Ia menyatakan bahwa penafsiran tersebut lepas dari maksud dan
kehendak arti ayat yang ada. Kendati Yusuf Musa memberikan kritikan terhadap
penafsiran yang digunakan oleh Ibn Rushd, ia memberikan contoh ayat lain yang
lebih pas dalam masalah perintah untuk berfikir yaitu surat Yunus ayat 101. Lihat,
Yusuf Musa, Bain al-Di>n wa al-Falsafah, 91.
[16] Departemen Agama RI, Al-Qur’a>n dan Terjemahnya, 220.
[17] Abu al-Fida>’Ismail bin Umar bin Kathir al-Qurshi al-Sha>fi’i>, Tafsi>r al-
Qur’a>n al-‘Az}i>m, (Da>r T{ayyibah li al-Nashr wa al-Tauzi>’, 1999), 4/229.
[18] Departemen Agama RI, Al-Qur’a>n dan Terjemahnya, 75.
[19] Yusuf Musa, al-Qur’an wa al-Falsafah, 54.
[20] Departemen Agama RI, Al-Qur’a>n dan Terjemahnya, 405.
[21] Ibid, 521.
[22] Ibid, 174.
[23] Qa>sim H{umaida>n, I’ira>b al-Qur’a>n al-Kari>m, (Damaskus: Da>r al-
Fa>ra>bi>, 1425), 1/410.
[24] Mah}mu>d bin ‘Amr al-Zamakhshari>, al-Kashsha>f ‘an H{aqa>iq al-Tanzi>l
wa ‘Uyu>n al-Aqa>wi>l fi> Wuju>h al-Ta’wi>l, (Bairu>t: Da>r Ih}ya>’ al-Tura>th
al-‘Arabi>, t,t), 2/171.
[25] Maksud dari penulis di atas ialah krangka berfikir antara filosof tidak berbeda
sedikitpun dengan krangka berfikir yang telah diperintahkan oleh Allah melalui
firman-Nya.
[26] Departemen Agama RI, Al-Qur’a>n dan Terjemahnya, 26.
[27] Yusuf Musa, al-Qur’an wa al-Falsafah, 60.
[28] Ibid, 56.
[29] Departemen Agama RI, Al-Qur’a>n dan Terjemahnya, 25.
KARYA

Blue Bird 15 May 2019 at 15:30

Bagus isinya untuk dibaca >.<

https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 14/
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK
REPLY

Tiayunita 14 December 2021 at

👍👍

REPLY

Enter comment

https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 15/
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK

Kitab for Download PDF

https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 16/
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK

Popular

QIRA’AT IMAM ABU JA’FAR AL-MADANI

By: Muhammad A. Pendahuluan Ilmu Qira>’a>t , merupakan salah satu


disiplin ilmu yang sangat dibutuhkan bagi calon-calon penafsir al-Qur’a>n, sebab
ilmu tersebut tergolong instrument dari turunnya al-Qur’a>n. Oleh karena itu, tidak
heran bila mayoritas mufassir baik di era klasik maupun modern te rlebih …

Perubahan Sistem Pendidikan Agama Islam

PERUBAHAN SESTEM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGHADAPI


PERKEMBANG ZAMAN A. Pendahuluan Pendidikan merupakan pilar kesuksesan
bangsa, dengan adanya pendidikan bangsa bisa maju dan bersaing dalam
menjalankan kehidupan di dunia, demikian menurut para pakar pe ndidik …

Powered by Blogger

Theme images by andynwt

https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 17/

Anda mungkin juga menyukai