AL-QURAN MEMERINTAHKAN
UNTUK BERFILSAFAT
April 20, 2016
A. Pendahuluan
Ilmu filsafat merupakan sebuah disiplin ilmu yang menjadi perselisihan akan
boleh dan tidaknya untuk dipelajari. Sebagian dari intelektual muslim melarang
bahkan memberikan hukum haram mempelajari ilmu filsafat dan sebagian
intelektual lain memperbolehkan bahkan terkadang bisa menjadi sebuah
kewajiban untuk mempelajari ilmu filsafat. Dasar atau pijakan dalam
pembelajaran ilmu filsafat inilah yang menjadi penyebab adanya perselisihan
pendapat antara intelektuan muslim baik klasik maupun kontemporer.
Bila dilihat dari dasar ilmu filsafat adalah logika atau akal. Mendewakan akal
dan menafikan nas} menjadi karaktristik filosof menurut intelek yang melarang
belajar ilmu filsafat. Akal manusia sangat terbatas dalam menjangkau sesuatu
terlebih ketika pembahasannya masalah hal yang ghaib atau ketuhanan. Oleh
karena itu akal tidak cukup dalam mencari hakikat arti kehidupan di dunia ini
terlebih dalam urusan akhirat. Lebih dari itu, terkadang intelek yang mendewakan
akalnya sampai berpendapat bahwa al-Qur’an merupakan mengkokoh dari
sesuatu yang digagas oleh akal dan jika terdapat perbedaan antara akal dengan al-
Qur’an, maka yang lebih diutamakan adalah akal.[1] Beda halnya dengan ajaran
agama Islam yang selalu diperintahkan untuk berpegang pada al-Qur’an dan akal
hanya menjadi penguat al-Qur’an. Jika terjadi perbedaan antara al-Qur’an dan
akal, maka yang lebih diunggulkan adalah al-Qur’an.
Permasalah inilah yang menjadi penyebab kontradiksi akan boleh dan
tidaknya berfilsafat. Namun, di tengah-tengah perbedaan boleh dan tidaknya
berfilsafat banyak juga intelek yang berusaha untuk menengahi konflik yang
sedang terjadi. Usaha untuk menengah-nengahi perbedaan pendapat tersebut
diambil dari akal maupun dari dasar al-Qur’an dan hadis.
Salah satu dari intelek yang berusaha menengah-nengahi akan boleh dan
tidaknya berfilsafat adalah Yusuf Musa. Dalam karyanya yang berjudul al-Qur’an
wa al-Falsafah, ia berusaha mengungkap bahwa sesungguhnya al-Qur’an sendiri
mengajak manusia untuk berfikir secara filsafat.[2] Namun, walau demikian tidak
semua orang yang diperbolehkan untuk berfilsafat terutama dalam permasalah
https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 1/
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK
yang ada dalam al-Qur’an. Hal ini juga dinyatakan oleh Yusuf Musa. Pada
Kitab for pertemuan
Download kali ini, pemakalah akan mengungkap pendapat Yusuf Musa
mengenai
mengajak manusia untuk berfiki secara filsafat.
B. Pembahasan
1. Al-Qur’an dan Filsafat
Al-Qur’an bukan sekedar kitab yang berbahasa Arab dan diterjemahkan begitu saja,
akan tetapi al-Qur’an merupakan salah satu kitab suci yang diturunkan Allah kepada
umat Muhammad yang mengandung banyak arti. Semakin al-Qur’an diperdalam,
maka semakin luas pula arti yang ditemukan dari ayat-ayatnya. Oleh karena itu, tidak
heran bila para mufassir selalu menemukan hal baru dari penafisirannya dan banyak
terjadi perbedaan antara satu mufassir dengan mufassir lainnya.
Tanpa disadari oleh banyak kalangan, ternyata al-Qur’an merupakan sebuah kitab
suci yang selalu mengajak pembacanya untuk berfilsafat dalam segala aspek
kehidupan baik di dunia maupun di akhirat. Sebegaimana yang telah diketahui bahwa
karaktristik filosof ialah, 1) berfikir secara radikal, 2) universal dan 3) rasional.[3]
Tiga krangka berfiki ala filosof ini merupakan sesuatu yang dianjurkan bahkan
diperintahkan dalam memahami agama Islam khususnya dalam ayat-ayat al-Qur’an.
[4]
Allah menciptakan manusia dengan cara yang sangat sempurna. Salah satu dari
pemberian Allah yang menyebabkan manusia masuk dalam katagori sempurna ialah
pemberian akal. Allah melengkapi manusia dengan adanya akal, agar supaya manusia
bisa berfikir serta merenungi sesuatu yang ada disekelilingnya baik itu berupa
kerajaan bumi maupun langit. Selain perinah untuk merenungi sekelilingnya, manusia
juga diperintahkan untuk membaca serta mengkaji kitab suci yang tertulis di antara
dua sampul yaitu al-Qur’an. Berfikir mengenai ayat-ayat kauniyah dan kemanusiaan
sebagaimana yang telah diperintahkan dalam al-Qur’an bisa mengantarkan manusia
untuk berfikir terhadap kekuatan yang Maha Absolut yang telah mengatur segalanya
tanpa adanya berbedaan dan perubahan.[5]
Sebagaimana yang telah diketahui bahwa al-Qur’an merupakan mu’jizat yang
diturunkan Allah pada Nabi Muhammad yang mana mu’jizat itu berupa mu’jizat ke-
logia-an.[6] Mu’jizat kelogiaan inilah yang menjadi pembedan antara mu’jizat nabi-
nabi terdahulu. Jika mu’jizat nabi terdahulu hancur dan musnah bersamaan dengan
tutupnya usia nabi yang diutus, namun al-Qur’an tetap kelak, sebab al-Qur’an
menjadi lawan bicara logika pembacanya. Oleh karana itu, al-Qur’an selalu menuntut
untuk direnungi dan pikiran baik dalam masalah ayat-ayat kauniyah ataupun lainnya.
Ketika al-Qur’an merupakan sebuah mu’jizat yang sebangsa ke-logika-an, maka tidak
ada jalan lain untuk memahami isi dari ayat-ayat al-Qur’an itu sendiri kecuali dengan
menggunakan akal manusia. Lebih lanjut, al-Qur’an tidak diturunkan oleh Allah
hanya untuk sekedar dibaca tanpa ada difahami atau mengulagi bacaan ayatnya tanpa
https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 2/
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK
kesadara pada arti ayat yang diulangi. Demikian al-Qur’an tidak diturunkan
Kitab hanya
for Download
sekedar untuk dibacakan pada orang mati dan diletakkan dalam rumah
atau mobil
tujuan maksud dari pewahyuan al-Qur’an, akan tetapi al-Qur’an merupakan kitab
untuk kehidupan baik untuk jiwa, raga, maupun lainnya.[7]
Mah}mu>d H{amdi Zaqzu>q juga menjelaskan bahwa terjadi perbedaan dalam
mendifinisikan filsafat itu sendiri. Di antaranya ada yang mendefinisikan dengan
sangat lengkap di antaranya lagi dengan difinisi yang singkat. Kendati demikian
semuanya kembali pada tiga pembahasan pokok filsafat yaitu: 1) ketuhanan 2) alam
semesta dan 3) manusia. Selama manusia hidup di dunia, maka manusia harus
mengetahui posisi kehidupan yang ada, hubungannya dengan alam semesta, dengan
siapa dan apa, serta hubungannya dengan sang pencipta.[8]
Al-Qur’an telah memerintahkan semua orang untuk berfikir, merenungkan, dan
meneliti dalam kehidupan di alam semesta ini serta mendorong akal manusia untuk
melaksanakan perintah atas terciptanya akal itu sendiri yaitu berupa berfikir. Oleh
karena itu menjaga akal (H{ifz} al-‘Aql) termasuk salah satu dari Maqa>s}d al-
Khamsah. Manusia tidak bisa dinamakan manusia bila ia tidak berfikir bahkan
manusia yang tidak berfikir sama halnya dengan hewan bahkan lebih rendah dari
hewan.[9] Oleh karena itu al-Qur’an sering kali melontarkan teguran bagi orang-
orang yang tidak mau berfikir atau tidak mau mengfungsika akalnya. Hal ini
tergambar dari َ
firman Allah (Q.S. al-A’raf: 179)
ن ُ ﮭ ﻢ أ ْﻋﯿ ٌب ﻟ ُ ﮭ ْ ﻢٰ َ ﻗﻠ ﻮ
ﱡ ﻞۚ ْ ﻢ آذان ﻻ َﯾ ﺴﻤﻌُﻮن ھ ُﻢ و و َﻛ ْ ﺎ ْ ﻷَ ْﻧ ﻌَﺎ ﻚ
ُ َ أ و ﻟِﺌ
ﺑ ﻦ ﻻ ﯾُ ﺒ َ ﻻ ﯾَ ﻔ ﻘ ﮭ
وﻟﮭ ِ ِﺑ ِ م ﺑَ ْﻞ ُھ ﮭ اﻮ ْﻟ َﻐَ ﺎنِﻓ ﻠﺑ ﺎ ﻚ
ﮭ ﺎ ِ ﺼ ُﺮ و ُ ﻮ ن ۚ أ ُ ﻟَ ﻟ
َ َﮭ ﺎ ْ ﻢ أَ َ ﺿ َ
ِﺌ
“Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat
Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat
(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang
ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”[10]
Dari ayat di atas mengindikasikan bahwa orang yang tidak menggunakan pemberian
Allah baik itu berupa hati, mata, atau telinga untuk berfikir dan merenungi sesuatu
yang ada disekelilingnya yang bisa mengantarkan dirinya menuju pada kebenara
Tuhan yang Maha Esa, maka ia tidak lebih baik daripada hewan. Penggambaran
hewan pada manusia yang tidak mau berfikir ini merupakan sebuah terguran atau
bahkan hinaan dari Allah terhadap mereka yang lalai akan kewajiban memanfaatkan
fasilita Allah.[11]
2. Al-Qur’an Memerintah untuk Berfilsafat
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa al-Qur’an bukan hanya sekedar
kitab bacaan dan azimat, melainkan al-Qur’an merukan kitab yang harus dipelajari,
difahami maksudnya, dipikirkan artinya, dan renungi maksudnya. Selain ditinjau dari
munculnya wahyu, dalam al-Qur’an sendiri terdapat ayat-ayat yang memerintahkan
https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 3/
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK
kesadara pada arti ayat yang diulangi. Demikian al-Qur’an tidak diturunkan
Kitab hanya
for Download
sekedar untuk dibacakan pada orang mati dan diletakkan dalam rumah
atau mobil
untuk berfikir dan mendalami segala seuatu yang ada sehingga bisa mengantarkan
diri pemikir untuk menuju kepada Tuhan alam semesta serta ayat al-Qur’an
memberikan teguran bagi orang yang tidak mau berfikir terdapat al-Qur’an maupun
https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 4/
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK
kesadara pada arti ayat yang diulangi. Demikian al-Qur’an tidak diturunkan
Kitab hanya
for Download
sekedar untuk dibacakan pada orang mati dan diletakkan dalam rumah
atau mobil
keberadaan-Nya.[13]
Penjelasan di bawah ini merupakan sebagian dari ayat-ayat yang memerintahkan
manusia untuk berfikir dan mengikuti pola pikir filosof.
a. Perintah untuk berfikir, merenungi, dan mendalami
1) Surat al-H{ashr ayat 2
kesadara pada arti ayat yang diulangi. Demikian al-Qur’an tidak diturunkan
Kitab hanya
for Download
sekedar untuk dibacakan pada orang mati dan diletakkan dalam rumah
atau mobil
ن ِﻓﻲ
ﻷُو ِﻟﻲ ا ْﻷَ َْﻟﺒﺎب
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang
yang berakal.”[18]
https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 6/
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK
Ayat di atas turun untuk menjadi teguran bagi orang-orang yang tidak
mau penggunakan logikanya untuk berfikir khususnya untuk orang-
orang yang tidak berfikir dalam masalah ketuhanan dan datangnya hari
akhir. Meski ayat ini bertujuan untuk menegur orang yang tidak yakin
terhadap datangnya hari akhir, namun ayat ini secara umum bisa
dijadikan sebuah dasar untuk selalu berfikir dan memanfaatkan
logikan menemukan sebuah kebenaran dengan cara berfikir radikal.
https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 5/
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK
https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 6/
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK
memperhatikan?”[21]
ُﺗْﺒﺼ
Hinaan terhadap orang-orang yang tidak berfikir terhadap sesuatu yang
ada pada dirinya padahal diri sendiri merupakan perantara terdekat
untuk difahami. Untuk memahami terhadap kekuasaan Allah yang ada
pada diri manusia pastinya tidak akan bisa jika hanya difahami tanpa
menggunakan logika yang mendalam dan setelah melalui proses
penelitian.
3) Surat al-A’ra>f ayat 185
ُ ﻣﻦ ض ﺧﻠ َ
ﻣﻠﻜ ت ﺴﻤﺎ َوا ْﻷ
أَ َوﻟَ ْﻢ ﯾَ ْﻨ ﻈﺮوا
وﻣﺎ ﻖ ِﻓﻲ ﻮ اﻟ َوا
ْر ت
َﻗ ِﺪ ا ب ﺟ ﮭ ْﻢ ﺷ وأَ ﻋﺴﻰ ن ۖ َﻓ ِﺒﺄَي ِ ﺚ
أ َﯾﻜﻮ ْﻗﺘَﺮ ن أ ﻠ ﺪ ﺑ ﻌَﺪُه ﻲء ن
ﯾ
ﺣ
ُ ُﯾ
ﺆﻣﻨﻮن
“Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi
dan segala sesuatu yang diciptakan Allah, dan kemungkinan telah
dekatnya kebinasaan mereka? Maka kepada berita manakah lagi
mereka akan beriman sesudah Al Quran itu?”[22]
https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 8/
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK
b. Ayatdiusung
al-Qur’an memerintahkan untuk berfikir secara universal
Tidak ada satupun penjelasan yang luput dari al-Qur’an meski hanya
melalui penjelasan yang global. Pembahasan mengenai alam, manusia,
https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 10
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK
Pembahasan dari ayat di atas ialah proses penciptaan langit dan bumi serta
segala sesuatu yang terjadi pada keduanya. Untuk menemukan sebuah
kebenaran dari ayat di atas butuh adanya pemikiran yang universal serta
dibuktikan dengan adanya teklonogi modern untuk memperkuat
kebenarannya. Berfikir mengenai hal ini bukanlah sesuatu yang mudah,
melainkan hanya dilakukan oleh orang-orang yang sadar bahwa segala
sesuatu tidak muncul dengan tiba-tiba. Oleh karena itu pada akhir ayat
ditutup dengan ungkapan teguran atas orang yang tidak sadar bahwa
dirinya telah diberikan akal untuk berfikir.
C. Penutup
Al-Qur’an bukan sekedar kitab suci yang diturankan Allah pada Muhammad
untuk dibaca, melainkan al-Quran merupakan kitab suci yang harus difahami isi dan
kandungannya agar supanya bisa menjadi media pendekatan diri pada Sang Pencipta.
Berfikir mengenai alam, manusia, dan Tuhan merupakan pembahasan yang selalu
dibahas dalam ilmu filsafat, tiga pembahasan ini juga merupakan anjuran untuk
https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 11
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK
https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 12
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK
benar dan tidaknya. Oleh karena itu, al-Qur’an mengibaratkan orang yang tidak
Kitab menggunakan
for Download fasilitas dari Allah seperti mata, hati, telinga, dan lain-lain
dengan
Referensi
Abu al-Fida>’Ismail bin Umar bin Kathir al-Qurshi al-Sha>fi’i>. Tafsi>r al-
Qur’a>n al-‘Az}i>m. Da>r T{ayyibah li al-Nashr wa al-Tauzi>’. 1999.
Abu> al-Wali>d bin Rushd. Fas}l al-Maqa>l fi>ma> bain al-H{ikmah wa al-
Shari’ah min al-Ittis}a>l. Kairo: Da>r al-Ma’a>rif, 1969.
Abu> Ja’far Muhammad bin Jari>r al-T{abari>, Tafsi>r al-T{abari> Ja>mi’ al-
Baya>n ‘An Ta’wi>l A<y al-Qur’a>n. Kairo: Da>r Hijr li al-T{aba>’ah wa
al-Nashr wa al-Tauzi>’ wa al-I’la>n. 1422.
‘Abd al-H{ami>d ‘Ali ‘Izz al-‘Arab. Taqri>b al-Iqtis}a>d fi> al-‘I’tiqa>d li al-
Ima>m abi> H{a>mid al-Ghaza>li>. Kairo: Ja>mi’at al-Azhar. 1432.
Departemen Agama RI. Al-Qur’a>n dan Terjemahnya. Bandung: CV
Diponegoro. 2008.
Mus{t}afa> ‘Abd al-Ra>ziq, Tamhi>d li Ta>ri>kh al-Falsafat al-Isla>miyah.
Kairo: Maktabah al-Usrah. 2007.
Mahmu>d H{amdi> Zaqzu>q. al-Di>n li al-H{ayat. Kairo: Maktabah al-Usrah.
2010.
. al-Di>n wa al-Falsafat wa al-Tanwi>r. Kairo: Da>r al-
Ma’a>rif. t,t.
Mah}mu>d bin ‘Amr al-Zamakhshari>, al-Kashsha>f ‘an H{aqa>iq al-Tanzi>l
wa ‘Uyu>n al-Aqa>wi>l fi> Wuju>h al-Ta’wi>l. Bairu>t: Da>r Ih}ya>’ al-
Tura>th al-‘Arabi>. t,t.
Qa>sim H{umaida>n. I’ira>b al-Qur’a>n al-Kari>m. Damaskus: Da>r al-
Fa>ra>bi>. 1425.
Stefanus Supriyanto. Filsafat Ilmu. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. 2013.
Yusuf Musa. Bain al-Di>n wa al-Falsafah fi> Ra’y> Ibn Rushd wa Fala>sifah
al-‘Ashr al-Wasi>t}. Kairo: Da>r al-Ma’a>rif. 2003.
. al-Qur’an wa al-Falsafah. Kairo: Da>r al-Ma’a>rif. 1378.
https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 13
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK
Mu’jizat ke-logika-an di sini ialah merupakan sebuah mu’jizat yang menuntut
[6]
pembacanya untuk berfikir dan merenungi sesuatu yang ada di dalam al-Qur’an.
Kitab for
Al-Download PDF
Qur’an merupakan kitab suci yang baca membicarakan sesuatu yang belum pernah
dibahas, sedang dibahas, dan akan dibahas oleh manusia. Sebagai contoh dalam
dibutkikan dengan keilmuan yang bisa lebih memperkuatnya. Dengan bergesernya
waktu dan perkembangan teknologi pembahasan dalam al-Qur’an mulai bisa
dibutikan dengan kenyataan yang ada bukan hanya sekedar praduga. Mu’jizat ke-
logika-an ini tidak dimiliki oleh mu’jizat nabi-nabi terdahulu. Mayoritas nabi-nabi
terdahulu mu’jizatnya adalah kesaktian dan kehebatan sihir. Oleh karena itu, mu’jizat
nabi-nabi terdahulu menjadi musna bersamaan dengan tutup usianya nabi yang
diutus.
[7] Mahmu>d H{amdi, al-Di>n li al-H{ayat, 38.
[8] Mah}mu>d H{amdi Zaqzu>q, al-Di>n wa al-Falsafat wa al-Tanwi>r, (Kairo:
Da>r al-Ma’a>rif, t,t), 21-22.
[9] Ibid, 23.
[10] Departemen Agama RI, Al-Qur’a>n dan Terjemahnya, (Bandung: CV
Diponegoro, 2008), 174.
[11] Al-T{abari> menafsirkan ayat di atas dengan orang-orang yang tidak mau
memanfaatkan pemberian Allah baik hati, mata, dan telinga untuk berfikir dan
merenugi atas keberaan Allah yang Maha Esa dan Pencipta segala sesuatu, maka ia
sema halnya dengan hewan yang tidak bisa membedakan sesuatu yang ada
disekelilingnya dan tidak memiliki pilihan untuk menuju yang lebih baik. Lebih lanjut
lagi, al-T{abari> menjelaskan bahwa ayat di atas merupakan acaman bagi orang yang
tidak berfikir, merenugi, dan mengambil hikmah dari sekelilingnya untuk masuk
kedalam neraka Jahannam. Lihat, Abu> Ja’far Muhammad bin Jari>r al-T{abari>,
Tafsi>r al-T{abari> Ja>mi’ al-Baya>n ‘An Ta’wi>l A<y al-Qur’a>n, (Kairo: Da>r
Hijr li al-T{aba>’ah wa al-Nashr wa al-Tauzi>’ wa al-I’la>n, 1422), 13/281.
[12] Yang dimaksud dengan kata syarit oleh Ibn Rushd ialah al-Qur’an dan al-
H{adith.
[13] Muhammad Yusuf Musa, Bain al-Di>n wa al-Falsafah fi> Ra’y> Ibn Rushd wa
Fala>sifah al-‘Ashr al-Wasi>t}, (Kairo: Da>r al-Ma’a>rif, 2003), 91.
[14] Departemen Agama RI, Al-Qur’a>n dan Terjemahnya, 545.
[15] Abu> al-Wali>d bin Rushd, Fas}l al-Maqa>l fi>ma> bain al-H{ikmah wa al-
Shari’ah min al-Ittis}a>l, (Kairo: Da>r al-Ma’a>rif, 1969), 23. Yusuf Musa
memberikan komentar terhadap penafsiran potongan ayat yang dikutip oleh Ibn
Rushd di atas. Ia menyatakan bahwa penafsiran tersebut lepas dari maksud dan
kehendak arti ayat yang ada. Kendati Yusuf Musa memberikan kritikan terhadap
penafsiran yang digunakan oleh Ibn Rushd, ia memberikan contoh ayat lain yang
lebih pas dalam masalah perintah untuk berfikir yaitu surat Yunus ayat 101. Lihat,
Yusuf Musa, Bain al-Di>n wa al-Falsafah, 91.
[16] Departemen Agama RI, Al-Qur’a>n dan Terjemahnya, 220.
[17] Abu al-Fida>’Ismail bin Umar bin Kathir al-Qurshi al-Sha>fi’i>, Tafsi>r al-
Qur’a>n al-‘Az}i>m, (Da>r T{ayyibah li al-Nashr wa al-Tauzi>’, 1999), 4/229.
[18] Departemen Agama RI, Al-Qur’a>n dan Terjemahnya, 75.
[19] Yusuf Musa, al-Qur’an wa al-Falsafah, 54.
[20] Departemen Agama RI, Al-Qur’a>n dan Terjemahnya, 405.
[21] Ibid, 521.
[22] Ibid, 174.
[23] Qa>sim H{umaida>n, I’ira>b al-Qur’a>n al-Kari>m, (Damaskus: Da>r al-
Fa>ra>bi>, 1425), 1/410.
[24] Mah}mu>d bin ‘Amr al-Zamakhshari>, al-Kashsha>f ‘an H{aqa>iq al-Tanzi>l
wa ‘Uyu>n al-Aqa>wi>l fi> Wuju>h al-Ta’wi>l, (Bairu>t: Da>r Ih}ya>’ al-Tura>th
al-‘Arabi>, t,t), 2/171.
[25] Maksud dari penulis di atas ialah krangka berfikir antara filosof tidak berbeda
sedikitpun dengan krangka berfikir yang telah diperintahkan oleh Allah melalui
firman-Nya.
[26] Departemen Agama RI, Al-Qur’a>n dan Terjemahnya, 26.
[27] Yusuf Musa, al-Qur’an wa al-Falsafah, 60.
[28] Ibid, 56.
[29] Departemen Agama RI, Al-Qur’a>n dan Terjemahnya, 25.
KARYA
https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 14/
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK
REPLY
👍👍
REPLY
Enter comment
https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 15/
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK
https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 16/
15/09/23, AL-QURAN MEMERINTAHKAN UNTUK
Popular
Powered by Blogger
https://kitabfordownload.blogspot.com/2016/04/al-quran-memerintahkan-untuk-berfilsafat.html 17/