Pendahuluan
▪ Ilmu ekonomi mikro membahas tingkah laku
pelaku ekonomi secara individual.
▪ Sekarang kita akan membahas salah satu
perilaku ekonomi, yaitu perusahaan.
▪ Fokus bahasan bagian ini adalah karakterisik
biaya yang dihadapi oleh perusahaan saat
memproduksi barang dan jasa.
2
Agenda Pembahasan
Konsep Biaya dalam Ekonomi
Fungsi Produksi
Biaya-biaya Produksi
3
Konsep Biaya dalam Ekonomi
4
Revenue, Cost, dan Profit
biaya keuntungan
pendapatan
5
Biaya ekonomi = Opportunity Cost
▪ Jenis biaya yang diperhitungkan dalam ekonomi adalah biaya
kesempatan (opportunity cost).
▪ Opportunity cost adalah nilai, manfaat, dan keuntungan yang harus
dikorbankan (second best option) karena memilih alternatif kegiatan
yang lain.
▪ Opportunity cost ini mempunyai dua komponen : explicit cost (biaya
eksplisit) dan implicit cost (biaya implisit)
6
Biaya Eksplisit & Implisit
▪ Explicit cost adalah biaya yang jelas diidentifikasi karena adanya
aliran uang dari produsen/perusahaan.
▪ Sedangkan implicit cost tidak terdapat aliran uang dari produsen/
perusahaan.
▪ Contoh :
Lauren, yang sebelumnya seorang kasir, mulai usaha membuat
kue dan membeli bahan kue sebesar $1.000. Saat jadi kasir dia
digaji $500. Hitung komponen opportunity cost yang terjadi.
→ Explicit cost = $1.000 ; implicit cost = $500
7
Biaya Eksplisit & Implisit
▪ Implicit cost yang umum terjadi adalah cost of capital seperti
bunga (interest)
▪ Misal : Lauren memulai usaha dengan modal $3,000 dimana
$1,000 diantaranya dari tabungan dan sisanya pinjaman bank
dengan bunga 5%.
Dari kasus tersebut, setiap tahun (secara ekonomi), terdapat
explicit cost $100 dan implicit cost $50. Total opportunity cost yang
diperhitungkan adalah $150.
Sedangkan dari sisi akuntansi, biaya yang dihitung hanya $100.
8
Biaya Ekonomi vs Akuntansi
▪ Seperti telah dijelaskan sebelumnya, biaya yang diperhitungkan
dalam ekonomi adalah opportunity cost yang merupakan akumulasi
dari explicit cost dan implicit cost.
▪ Sedangkan akuntansi, biaya yang diperhitungkan hanya explicit cost.
▪ Konsekuensinya, perhitungan profit dari sisi ekonomi dan akuntansi
akan menghasilkan nilai yang berbeda.
▪ Profit akuntansi lebih besar.
9
Biaya Ekonomi vs Akuntansi
10
Contoh Soal
2 jam
11
Fungsi Produksi
12
Pengertian Fungsi Produksi
▪ Production Function (fungsi produksi) adalah hubungan antara
kuantitas input (sumber daya atau faktor produksi) dengan
kuantitas output (barang dan jasa) yang diproduksi.
▪ Fungsi produksi ini bisa dinyatakan dalam tabel, grafik, ataupun
persamaan matematika.
▪ Nanti akan terlihat bahwa grafik production function adalah naik
tetapi semakin mendatar.
▪ Naik karena semakin banyak input, output yang dihasilkan juga
semakin banyak. Semakin mendatar karena kegiatan produksi
menghadapi diminishing marginal product, tambahan produk yang
semakin menurun.
13
pekerja
Contoh
L Q 3,000
(Labor) (Quantity)
2,500
Quantity of output
0 0 2,000
1 1000 1,500
2 1800 1,000
3 2400 500
4 2800 0
0 1 2 3 4 5
5 3000 Labor
14
Output
Q = f(L) atau
Q = f(K)
▪ Terlihat bahwa grafik production function
naik tetapi semakin mendatar.
▪ Naik karena semakin banyak input, output
yang dihasilkan juga semakin banyak.
▪ Semakin mendatar karena kegiatan
produksi menghadapi diminishing marginal
product. Penambahan output akibat
penambahan 1 unit input semakin lama
semakin berkurang.
Labor atau
Kapital
15
Marginal Product
▪ Dari production function (fungsi produksi) tersebut bisa dihitung marginal
product nya.
▪ Marginal product (produk marginal) adalah pertambahan output barang
dan jasa akibat penambahan 1 unit input (faktor produksi).
▪ Marginal product of labor (MPL) = ∆Q
∆L
▪ Marginal product of capital (MPK) = ∆Q
∆K
▪ Perhitungan MP ini penting untuk menentukan keputusan penambahan
input (faktor produksi). Apakah biaya nya masih lebih kecil dari nilai uang
dari kenaikan output.
16
Marginal Product
L Q 3,000
(Jml (Quantity MPL
Quantity of output
Labor) of Output) 2,500
0 0 2,000
1000
1,500
1 1000
800 1,000
2 1800
600 500
3 2400
400 0
4 2800 0 1 2 3 4 5
200
5 3000 Labor
17
Marginal Product
▪ Marginal Product merupakan kemiringan kurva fungsi produksi.
▪ Dengan asumsi input lain tidak berubah, terlihat bahwa nilai
marginal product akan berkurang seiring dengan penambahan input.
▪ Fenomena ini biasa disebut diminishing marginal product (produk
marjinal yang semakin menurun) atau diminishing return to input.
▪ Contoh : Saat hanya 1 orang yang mengolah lahan, kapasitas
produksi masih terbatas. Penambahan 1 orang lagi akan
menyebabkan total produksi bertambah tetapi produktivitasnya
akan berkurang karena lahan yang menyempit. Begitu seterusnya.
18
Biaya-biaya Produksi
19
2 Klasifikasi Biaya
Biaya Tetap (Fixed Cost/ FC)
𝑻𝑪 = 𝑻𝑭𝑪 + 𝑻𝑽𝑪
20
Total Cost (TC)
▪ Kurva biaya total (total-cost curve) menggambarkan hubungan
antara jumlah output (Q) dan biaya total (TC).
▪ Karakteristik kurva ini adalah berbentuk kebalikan dengan kurva
fungsi produksi yaitu naik tetapi dari mendatar ke bentuk lebih
curam.
Total
Cost
Jumlah
Output
21
Total Cost (TC)
22
Total Cost (TC)
23
Total Cost (TC)
▪ Mengapa Kurva TC berbentuk kebalikan dengan kurva fungsi
produksi yaitu naik tetapi dari mendatar ke bentuk lebih curam?
▪ Seperti kurva fungsi produksi, hal ini juga disebabkan oleh
diminishing marginal product.
▪ Ingat, kurva TC mempunyai sumbu X “Output” dan sumbu Y “Total
Cost”. Sesuai hukum diminishing marginal product, penambahan
output akibat penambahan 1 unit input semakin lama semakin
berkurang.
▪ Kalau kita balik, semakin banyak output, penambahan 1 unit output
memerlukan input yang semakin besar. Konsekuensinya, TC
semakin besar.
24
Average Cost (Biaya Rata-rata)
▪ Average cost merupakan cost dibagi dengan jumlah output (Q).
▪ Ada beberapa terminologi : Average Total Cost (ATC), Average Fixed
Cost (AFC), dan Average Variable Cost (AVC)
𝑇𝐶 𝑇𝐹𝐶 𝑇𝑉𝐶
𝐴𝑇𝐶 = 𝐴𝐹𝐶 = 𝐴𝑉𝐶 =
𝑄 𝑄 𝑄
25
Average Cost (Biaya Rata-rata)
▪ Kurva AFC akan turun dari curam ke mendatar (ingat rumus dan
karakteristik fixed cost)
▪ Kurva AVC akan naik, karena diminishing marginal product.
▪ Kurva ATC adalah akumulasi (penjumlahan) kurva AFC dan kurva
AVC.
▪ Saat output masih sedikit, kurva ATC didominasi oleh AFC sehingga
akan menurun. Saat produksi di output tertentu kurva ATC akan
mulai naik karena AVC mendominasi, sehingga akan kembali naik.
Oleh karena itu, kurva ATC berbentuk U-Shape.
26
Marginal Cost (MC)
∆ 𝑇𝐶
𝑀𝐶 =
∆𝑄
27
Marginal Cost (MC)
▪ Bentuk kurva MC
adalah naik,
dikarenakan faktor
diminishing marginal
product.
28
Contoh Soal
Q TC 1. Hitung FC
0 100
1 110
2. Hitung VC saat Q=3
2 125 3. MC dari output satu ke dua adalah…
3 150
4. ATC, AVC, AFC saat Q=3
4 220
29
Contoh Soal
Q FC VC TC MC AVC AFC ATC
0 46 - - - -
1 30
2 96
3 58
4 64
5 116
30
Contoh Soal
31
Kurva Biaya Produksi
32
Kurva Biaya-biaya
33
Hubungan MC dan ATC
34
Selalu Terjadi Diminishing Marginal Product?
35
Selalu Terjadi Diminishing Marginal Product?
Terlihat bahwa kurva MC
dan AVC menjadi
berbentuk U-Shape.
36
Biaya Produksi : Jangka
Pendek vs Panjang
37
SR vs LR Cost?
▪ Short run: Beberapa input (faktor produksi) adalah tetap tidak bisa
diubah, seperti luas pabrik, dsb. Sehingga masuk komponen Fixed
Cost.
▪ Long run : Semua input bisa diubah; menjadi bagian variable cost.
▪ Dalam long run (jangka Panjang), ATC merupakan kombinasi yang
paling efisien untuk setiap jumlah barang yang diproduksi (Q).
38
SR vs LR Cost?
41
LRATC
▪ Economies of scale: ATC turun ketika
ATC
Q meningkat. Terjadi saat Q masih
sedikit dan didukung spesialisasi.
42
Selesai
Sumber : Principles of Economics. Mankiw
43