twarsito@pknstan.ac.id
Pendahuluan
2
Bahasan 1
4
Fungsi Produksi
•
5
Technically Efficient vs Inefficient
8
Increasing vs Diminishing Marginal Return
• Increasing marginal return adalah keadaan dimana penambahan 1 input akan menambah
output dan jumlah penambahan output ini semakin lama semakin besar (increasing rate).
• Increasing marginal return biasa terjadi pada saat perusahaan mulai melakukan spesialisasi.
Pada fungsi produksi, keadaan ini berada pada daerah cekung.
• Diminishing marginal return adalah keadaan dimana penambahan 1 input akan menambah
output, namun jumlah penambahan output ini semakin lama semakin berkurang (decreasing
rate). Hal ini umum terjadi di perusahaan dan sering disebut law of diminishing marginal
return.
• Diminishing marginal return terjadi pada saat perusahaan tidak bisa lagi menaikkan
produktivitas input dengan spesialisasi. Walaupun demikian, pada keadaan ini penambahan
input masih menambah output.
• Diminishing total return adalah keadaan dimana penambahan input akan menurunkan total
output.
• Diminishing total return biasa terjadi saat jumlah input (labor misalnya) terlalu banyak
sehingga melebihi area optimal perusahaan dan sulit untuk dikoordinasikan.
9
Average Product
•
10
Marginal Product
•
11
Bahasan 3
13
Total Product Hill
14
Marginal Product
15
Isoquant
16
Bahasan 4
18
Konsep Biaya dalam Ekonomi
❖ Explicit cost adalah biaya yang jelas diidentifikasi karena adanya aliran uang
dari produsen/perusahaan.
❖ Sedangkan implicit cost adalah komponen biaya yang diperhitungkan dalam
ekonomi, termasuk opprtunity cost, namun tidak terdapat aliran uang dari
produsen/ perusahaan.
❖ Konsep biaya di akuntansi berbeda dengan di ekonomi. Biaya yang
diperhitungkan dalam akuntansi adalah biaya aktual (explicit) ditambah
dengan depresiasi.
19
Sunk Cost
20
Sunk Cost
21
Fixed Cost vs Variable Cost
Dari biaya ekonomi yang dibahas sebelumnya, berdasarkan sifatnya, biaya bisa
dibedakan menjadi Biaya Tetap (Fixed Cost) dan Biaya Variabel (Variable Cost).
22
Fixed Cost vs Variable Cost
❖ Fixed cost akan tetap ada berapapun perusahaan memproduksi barang dan
jasa, bahkan saat produksinya 0 unit (shutdown).
❖ Karena walaupun operasi perusahaan berhenti untuk sementara (tidak
meninggalkan pasar), perusahaan masih harus membayar gaji manajer,
perawatan mesin, dsb.
❖ Komponen biaya tersebut akan hilang saat shutdown diikuti dengan
penutupan perusahaan termasuk merumahkan manajer, menjual mesin
yang tidak dipakai, dsb.
23
Fixed Cost vs Variable Cost
❖ Sifat biaya yang fixed atau variable tergantung pada jangka waktu analisis.
❖ Pada rentang waktu yang sangat pendek (short term), hampir semua biaya
adalah fixed. Dalam rentang waktu ini perusahaan sudah menandatangani
kontrak bahkan untuk pembelian baku dan hiring pekerja.
❖ Pada rentang waktu yang panjang (long term), hampir semua biaya adalah
variabel karena perusahaan mempunyai fleksibilitas untuk mengubah
(menambah atau mengurangi) komponen biaya, termasuk perubahan luas
pabrik (plant), penjualan mesin, rekrutmen/ memberhentikan pekerja, dsb.
24
Total Cost (TC), Marginal Cost (MC), dan Average Cost (AC)
TC = FC + VC
TC = Total Cost
FC = Total Fixed Cost
VC = Total Variable Cost
25
Total Cost (TC), Marginal Cost (MC), dan Average Cost (AC)
•
26
Total Cost (TC), Marginal Cost (MC), dan Average Cost (AC)
•
27
Total Cost (TC), Marginal Cost (MC), dan Average Cost (AC)
28
Kurva TC, FC, dan VC
29
Hubungan MC dan ATC & AVC
30
Kurva MC, ATC, AVC, dan AFC
31
Bahasan 5
Optimalisasi Produksi
Konsep Biaya dalam Jangka Panjang
❖ Dalam jangka panjang, sebagian besar biaya adalah variable.
❖ Analisis kita kali ini beranggapan bahwa ada dua input : Capital dan Labor.
Karena jangka panjang nilai capital dan labor termasuk komponen variabel.
❖ Dalam bagian ini tujuan utama kita adalah menganalisis berapa capital dan
labor yang digunakan sehingga bisa mencapai output tertentu dengan biaya
yang minimal.
33
Isocost
•
34
Kombinasi Input Optimal
35
Kombinasi Input Optimal
•
36
Soal
•
37
SELESAI