Anda di halaman 1dari 2

 Komplikasi kardiovaskular diperkirakan 25-50% dari kematian setelah dilakukan operasi

non kardiak. Infark miokard perioperatif (MI), edema paru, gagal jantung sistolik dan
diastolik, aritmia, stroke, dan tromboemboli adalah diagnosis yang paling umum pada
pasien dengan penyakit kardiovaskular yang sudah ada sebelumnya.
 Terlepas dari kontrol tekanan darah pada sebelum operasi, sering sekali pasien dengan
hipertensi menunjukkan respons hipotensi yang menonjol saat induksi anestesi, diikuti
oleh respons hipertensi yang berlebihan pada saat intubasi.
 Pasien dengan penyakit arteri koroner yang luas, riwayat infark miokard, atau disfungsi
ventrikel memiliki risiko komplikasi kardiovaskular yang merugikan.
 Penghentian obat antiangina perioperatif secara mendadak (khususnya beta blocker)
dapat mencetuskan peningkatan episode iskemik secara tiba-tiba.
 Prioritas utama dalam mengelola pasien dengan penyakit jantung iskemik adalah
mempertahankan hubungan supply-demand miokard yang baik. Peningkatan denyut
jantung dan tekanan darah yang dimediasi saraf otonom harus dikontrol dengan anestesi
umum atau blokade adrenergik, vasodilator, atau kombinasi dari semuanya.
 Pemantauan tekanan intraarterial merupakan hal yang wajar pada sebagian besar pasien
dengan penyakit arteri koroner berat dan adanya faktor risiko jantung mayor atau
multipel yang menjalani prosedur tindakan apa pun kecuali prosedur yang paling kecil.
Tekanan vena sentral (atau jarang arteri pulmonalis) dapat dipantau selama prosedur
yang durasinya lama atau prosedur yang digunakan rumit dan melibatkan perpindahan
cairan atau kehilangan darah.
 Tujuan hemodinamik utama dalam mengelola penyakit stenosis mitral adalah untuk
mempertahankan ritme sinus (jika ada sebelum operasi) dan untuk menghindari adanya
takikardia, peningkatan curah jantung yang besar, hipovolemia dan pemberian cairan
intravena secara bijaksana.
 Manajemen anestesi pada regurgitasi mitral harus disesuaikan dengan tingkat keparahan
regurgitasi serta fungsi ventrikel kiri yang mendasari penyakitnya. Faktor-faktor yang
memperburuk regurgitasi, seperti bradikardia dan peningkatan afterload yang akut, harus
dihindari.
 Pemeliharaan irama sinus normal, denyut jantung, resistensi vaskuler, dan volume
intravaskular sangat penting pada pasien dengan stenosis aorta. Hilangnya sistol atrium
sering menyebabkan kerusakan yang cepat, terutama bila dikaitkan dengan takikardia.
 Bradikardia dan peningkatan resistensi vaskular sistemik (SVR) meningkatkan volume
regurgitasi pada pasien dengan regurgitasi aorta, sedangkan takikardia dapat
menyebabkan iskemia miokard. Depresi miokard yang berlebih juga harus dihindari.
Peningkatan kompensasi pre-load jantung harus dipertahankan, namun penggantian
cairan yang berlebihan dapat dengan mudah menyebabkan adanya edema paru.
 Pada pasien dengan penyakit jantung bawaan, peningkatan SVR relatif terhadap
resistensi vaskular paru (PVR) mendukung shunt kiri-ke-kanan, sedangkan peningkatan
PVR relatif terhadap SVR mendukung shunt kanan-ke-kiri.
 Adanya aliran shunt antara jantung kanan dan kiri, terlepas dari arah aliran darah,
mengharuskan pengeluaran gelembung udara atau material partikulat dari cairan
intravena untuk mencegah emboli paradoks ke dalam sirkulasi serebral atau koroner.
 Tujuan manajemen anestesi pada pasien Tetralogy Of Fallot (TOF) untuk
mempertahankan volume intravaskular dan SVR. Peningkatan PVR, mungkin dapat
terjadi karena asidosis atau penekanan berlebih pada jalan nafas (airway), sehingga harus
dihindari. Adanya shunt kanan-ke-kiri cenderung memperlambat penyerapan anestesi
inhalasi; sebaliknya, dapat mempercepat anestesi intravena.
 Jantung yang ditransplantasikan akan mengalami denervasi total, sehingga tidak terdapat
pengaruh saraf otonom langsung. Selain itu, tidak adanya peningkatan refleks pada
denyut jantung menyebabkan pasien sangat sensitif terhadap vasodilatasi cepat. Obat
vasopresor tidak langsung, seperti efedrin, kurang efektif dibandingkan agen yang
bekerja langsung karena tidak adanya simpanan katekolamin di neuron otot jantung
(miokard).

Anda mungkin juga menyukai