Anda di halaman 1dari 4

IMPLEMENTASI KESIAPSIGAAN BELA NEGARA DILINGKUP KERJA

Oleh

Rudi Hermi
NIP. 198810102022031006

Peserta Latsar Gelombang 3


Angkatan XXXVI
Kelompok 3

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


REPUBLIK INDONESIA
2022
IMPLEMENTASI KESIAPSIGAAN BELA NEGARA DILINGKUP KERJA
https://drive.google.com/file/d/1v44vn5nhgbQXQ07lxa8Ii1skRuyHg60-/view?usp=sharing

Pelatihan Dasar CPNS : Kemendikbud, Riset dan Teknologi RI Tahun 2022


Angkatan : XXXVI
Agenda : I (Tanggal, 21 September 2022)
Nama Peserta : Rudi Hermi
Nomor Daftar Hadir :3
Lembaga Penyelenggara
Pelatihan : Kemendikbud, Riset dan Teknologi RI

1. Pendahuluan

Pembangunan Karakter Bangsa diselenggarakan salah satunya melalui pembinaan


kesadaran bela negara bagi setiap warga negara Indonesia dalam rangka penguatan jati diri
bangsa yang berdasarkan kepribadian dan berkebudayaan berdasarkan Pancasila dan UUD
Negara RI 1945. Pasal 27 dan Pasal 30 UUD Negara RI 1945 mengamanatkan kepada semua
komponen bangsa berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara dan syarat-
syarat tentang pembelaan negara. Dalam hal ini setiap CPNS sebagai bagian dari warga
masyarakat tentu memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk melakukan bela Negara
sebagaimana diamanatkan dalam UUD Negara RI 1945 tersebut.
Bela negara merupakan hak dan kewajiban bagi seluruh warga negara Indonesia
sebagaimana yang telah tertuang dalam UUD Tahun 1945 pasal 27 dan 30. Terdapat lima
nilai-nilai dasar bela negara yaitu cinta tanah air, kesadaran berbangsan dan bernegara,
kesetiaan kepada pancasila sebagai ideology negara, rela berkorban untuk bangsa dan
negara, dan memiliki kemampuan awal untuk bela negara. Kemampuan awal bela negara
memiliki dua komponen. Komponen yang pertama adalah komponen fisik yang terdiri dari
kesehatan dan kesiapsiagaan mental dan jasmani. Sedangkan komponen non fisik terdiri dari
etika, etiket, moral, serta kearifan lokal.
Sebagai Calon Aparatur Sipil Negara (ASN) diharapkan mampu memahami
wawasan kebangsaan melalui pemaknaan terhadap nilai-nilai bela negara dan menunjukan
sikap perilaku bela negara dalam suatu kesiapsiagaan yang mencerminkan sehat jasmani dan
mental menghadapi perubahan lingkungan strategis dalam menjalankan tugas jabatan
sebagai PNS profesional pelayan masyarakat.
Seorang CPNS harus memiliki kesiapsiagaan yang merupakan suatu keadaan
siapsiaga yang dimiliki oleh seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam
menghadapi situasi kerja yang beragam. Bentuk kesiapsiagaan dimaksud adalah kemampuan
setiap PNS untuk memahami dan melaksanakan kegiatan olah rasa, olah pikir, dan olah
tindak dalam pelaksanaan kegiatan keprotokolan yang di dalamya meliputi pengaturan tata
tempat, tata upacara (termasuk kemampuan baris berbaris dalam pelaksaan tata upacara sipil
dan kegiatan apel), tata tempat, dan tata penghormatan yang berlaku di Indonesia sesuai
peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

2. Pembahasan
Untuk melakukan bela negara diperlukan suatu kesadaran bela negara. Dikatakan
bahwa kesadaran bela negara itu pada hakikatnya adalah kesediaan berbakti pada negara
dan kesediaan berkorban membela negara. Cakupan bela negara itu sangat luas, dari yang
paling halus hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan yang baik sesama warga
negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata. Tercakup
didalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan bernegara. Pelatihan
dasar CPNS tentang wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela negara, bahwa ruang lingkup
nilai-nilai dasar bela negara mencakup:
1. Cinta Tanah Air
2. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
3. Yakin akan Pancasila Sebagai Ideologi Negara
4. Rela Berkorban Untuk Bangsa dan Negara
5. Mewakili Kemampuan Awal Bela Negara; dan
6. Semangat Untuk Mewujudkan Negara Yang Berdaulat, Adil, dan Makmur.

Kampus sebagai tempat kerja seorang Dosen, contoh penerapan untuk


pengembangan peran/perilaku yang dapat dilakukan yakni:
1. Disiplin waktu dalam bekerja dan melaksanakan tugas-tugas sebagai seorang
Dosen.
2. Menjaga kebersihan minimal kebersihan tempat tinggal kita sendiri dan di
lingkungan kerja.
3. Mencegah bahaya narkoba yang merupakan musuh besar bagi generasi penerus
bangsa dengan tidak menyalahgunakan penggunaan narkoba termasuk
meresepkan keoada orang yang tidak berhak.
4. Mencegah perkelahian antar perorangan atau antar kelompok di tempat kerja
karena perselisihan yang besar sebagai dosen dengan menciptakan suasana
rukun, damai, dan aman.
5. Memakai dan memanfaatkan produk dalam negeri.
6. Mengakui, memahami, dan menghargai perbedaaan SARA di Indonesia dengan
tidak membedakan kebutuhan pelayanan pendidikan berdasarkan ras, suku
maupun golongan.
7. Tampil sebagai anak bangsa yang berprestasi baik pada tingkat nasional maupun
internasional, dan hal positif lainnya terutama di bidang Penelitian, Pengajaran
dan Pengabdian kepada masyarakat.
8. Meningkatkan iman dan takwa dan iptek dan menumbuhkan kesadaran untuk
menaati tata tertib di lingkungan kerja sebagai Dosen.
9. Mematuhi peraturan hukum yang berlaku.
10. Membayar pajak tepat pada waktunya

3. Penutup
Kesimpulan
Kesiapsiagaan Bela Negara wajib dipahami dan diterapkan dalam lingkungan kerja
dan tempat tinggal oleh seorang ASN. Karena ASN memiliki salah satu tugas utama yaitu
Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Saran
Sebaiknya kesiapsiagaan Bela Negara tidak hanya dipahami oleh seorang ASN, akan
tetapi haruslah diterapkan dalam kehidupan-sehari.

Anda mungkin juga menyukai