Pengertian kurikulum berdasarkan etimologi adalah kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata

curir dan curere yang merupakan istilah dari tempat berpacu, berlari, dari sebuah perlombaan yang
telah dirancang sedemikian rupa semacam rute pacuan yang harus diikuti oleh setiap kompetitor dalam
perlombaan. Dengan kata lain, rute tersebut harus di patuhi dan di ikuti oleh kompetitor perlombaan
tersebut. Konsekuensinya adalah, siapapun yang mengikuti kompetensi tersebut harus mematuhi rute
currere tersebut. Di dalam dunia pendidikan, istilah kurikulum di terjemahkan dalam pengertian yang
berbeda-beda oleh para ahli. Seperti yang dijelaskan oleh Ronald C Doll “Kurikulum sekolah adalah
muatan proses, baik secara formal maupun informal yang diperuntukan bagi pelajar untuk memperoleh
pengetahuan dan pemahaman. Mengembangkan keahlian dan mengubah apresiasi sikap dan nilai
dengan ada nya bantuan sekolah”. Sedangkan menurut Maurice Dulton adalah 12 “Kurikulum dipahami
sebagai pengalaman-pengalaman yang didapatkan oleh pelajar di bawah naungan sekolah”.1 Dari
definisi diatas tersebut kurikulum dapat dimaknai dalam beberapa konteks, yaitu sebagai sejumlah mata
pelajaran yang harus ditempuh oleh setiap peserta didik yang ada di sekolah, sebagai pengalaman
belajar peserta didik, dan sebagai rencana program belajar. Pengertian kurikulum sebagai sejumlah
mata pelajaran yang harus ditempuh oleh setiap peserta didik yang ada di sekolah merupakan konsep
kurikulum yang sampai saat ini banyak mengisi teori-teori dan praktik pendidikan. Dalam makna ini
kurikulum sering dikaitkan dengan usaha untuk memperoleh ijazah, sedangkan ijazah itu sendiri adalah
keterangan yang menyatakan kemampuan seseorang yang mendapatkan ijazah tersebut. Pengertian
kurikulum sebagai pengalaman belajar mengandung makna bahwa kurikulum itu sendiri adalah seluruh
kegiatan yang dilakukan oleh anak didik baik di dalam sekolah maupun diluar sekolah, asalkan kegiatan
tersebut di bawah tanggung jawab guru sekolah.