PEMBAHASAN
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan rest plasenta di
Puskesmas A maka penulis akan membahas permasalahan yang akan di timbulkan pada kasus
plasenta rest dengan membandingkan kesenjangan antara teori dengan kasus yang ada, Adapun
1. Data Subjectif
a. Identitas Pasien
- Menurut Teori
Rest plasenta adalah plasenta tidak lepas sempurna atau masih dan meninggalkan sisa
- Menurut kasus
- Pembahasan
Berdasarkan teori dan kasus yang ada tidak terjadi kesenjangan antara teori dan kasus
b. Keluhan Utama
- Menurut teori
Rest plasenta adalah plasenta tidak lepas sempurna atau masih dan meninggalkan sisa
- Menurut Kasus
Ny. A Umur 30 Tahun dengan plasenta rest pada kala III , berdasarkan data yaitu : Ny. A
menyatakan hamil ke 2 usia kehamilan 39mg 6hari dan telah melahirkan anak keduanya, ibu
- Pembahasan
Berdasarkan teori dan kasus yang ada tidak terjadi kesenjangan antara teori dan kassus.
2. Data Objectif
a.Pemeriksaan fisik
1. Menurut teori
Rest plasenta adalah plasenta tidak lepas dengan sempurna dan masih meninggalkan
2.Menurut Kasus
Pada Ny.A umur 30 tahun dengan palsenta rest dilakukan pemeriksaan umum yaitu:
3.Pembahasan
Berdasarkan teori dan kasus yang ada tidak terjadi kesenjangan antara teori dan
kasus.
B. Interpretasi Data
managemen kebidanan pada Langkah ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu : diagnose
1. Diagnosa Kebidanan
a. Menurut Kasus
Ny. A Umur 30 tahun dengan plasenta rest pada kala III, berdasarkan data yaitu Ny.A
menyatakan hamil ke dua pada usia kehamilan 39mg 6 hari dan telah melahirkan anak
keduanya, ibu mengeluh lemas, Lelah dan masih ada sisa plasenta
b. Menurut teori
Rest plasenta adalah plasenta tidak lepas sempurna atau masih dan meninggalkan sisa
c. Pembahasan
Berdasarkan hal tersebut maka penulis dapat menegakkan diagnose kebidanan sama
dengan teori
Palpasi
Leopold I : TFU pertengahan pusat dan prosesus xifoideus pada fundus teraba bulat
dan lunak
Leopold II : Pada bagian sebelah kiri perut ibu teraba bagia-bagian kecil janin dan
Leopold III : Pada bagian bawah teraba bagian bulat keras dan tidak bisa
digoyangkan
Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam: vulva vagina normal,portio tebal lunak, pembukaan 6 cm, ketuban
utuh,ubun-ubun kecil kanan depan, penurunan kepala hodge III tidak ada maulage,tidak
teraba bagian kecil janin dan tali pusat, tidak ada hemoroid
Pembukaan lengkap, ketuban pecah spontan dan bayi lahir spontan segera menangis.
Kala III 15 menit Plasenta lahir tidak utuh ada beberapa jaringan yang tertinggal,ibu tidak
merasa mulas dilakukan injeksi oxytosin ke dua secara im,sisa jaringan plasenta belum juga
lepas.
2. Masalah
Masalah yang timbul dan penulis temukan dalam kasus ini adalah Ny. A merasa cemas
dengan keadaanya karena masih ada sisa plasenta yang tertinggal, pada Ny. A masalah
ditemukan pada Langkah pengkajian untuk mengurangi dan mengatasi masalah yang di
temukan, dilakuan pengkajian dan perencanaan, Tindakan lanjut, sehingga kebutuhan dapat
3. Kebutuhan
a. Beri informasi pada ibu dengan keadaannya dan Tindakan yang akan dilakukan
b. Beri dukungan moral pada ibu dan penuhi kebutuhan cairan ibu
1. Menurut teori
Pada Langkah ini bidan mengidentifikasi masah potensial berdasarkan diagnose atau
mencegah diagnose atau masah potensial ini menjadi benar-benar terjadi. Langkah ini
2. Menurut Kasus
Diagnosa potensial pada kasus ini tidak ditemukan karena tidak munculnya data -data
yang mendukung serta pelaksanaan yang sudah dapat mengtasi keluhan yang dirasakan
ibu.
3. Pembahasan
Berdasarakan kasus pada Ny.A teori dan kasus yang ada tidak terjadi kesenjangan antara
1. Menurut Teori
Mengidentifikasi perlunya Tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk
konsultasikan atau ditangani Bersama dengan anggota tim Kesehatan yang lain sesuai
kondisi klien(Dwiana,2016)
3. Menurut Kasus
Pada Ny.A telah dilakukan pemasangan infus 500 ml ringer laktat + oksitosin 20 IU secara
drip dengan kecepatan 60 tetes /menit secara ,kaltrfen supp 100 mg,dan tidak dilakukan
4. Pembahasan
Berdasarkan kasus pada Ny.A teori dan kasus yang ada tidak terjadi kesenjangan antara
E. Rencana Asuhan
1. Menurut Teori
Pada Langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh Langkah –
atau diagnose masalah atau diagnose yang telah diidentifikasi atau diantisipasi.Pada
2. Menurut kasus
Pada perencanaan kasus diatas yaitu beritahu ibu tentang keadaannya saat ini,beritahu
pada ibu dan keluarga Tindakan yang akan didilakukan,berikan information consent pada
suami dengan persetujuan ibu dan keluarga ,lakukan manual plasenta periksa keadaan
perut ibu agar kontraksi uterus tetap baik,bersihkan dan rapikan ibu,lakukan pemantauan
kala IV.
5. Pembahasan
Berdasarkan kasus yang ada pada Ny.A tidak terjadi kesenjangan antara teori dan kasus
F. Pelaksanaan
1. Menurut teori
Pada Langkah ke enam ini rencana asuhan meyeluruh seperti yang telah diuraikan pada
seluruhnya oleh bidan atau sbagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya.Walau bidan tidak untuk mengarahkan pelaksanaan misalnya memastikan
2. Menurut Kasus
Pada pelaksanaan asuhan kebidanan memberi tahu ibu tentang keadaannnya saat ini
bahwa plasenta tidak lahir sempurna atau masih ada yang tertinggal dan harus segera
dilakukan,memberikan informant consent kepada suami ibu dan persetujuan dari ibu dan
perut ibu dengan menggosok uterus pada perut ibu dengan melingkar searah jarum jam
6. Pembahasan
Berdasarkan kasus yang ada pada Ny.A tidak terjadi kesenjangan antara teori dan kasus.
G. Evaluasi
1. Menurut teori
Pada Langkah keenam ini rencana asuhan meyeluruh seperti yang telah diuraikan pada
Langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman.Perencanaan ini bisa dilkukan
seluruhnya oleh bidan atau Sebagian lagi oleh klien atau anggota tim Kesehatan
2. Menurut Kasus
Berdasarka implementasi yang diberikan pada Ny.A ibu mengerti tentang keadaannya
sudah dilkukan oleh bidan dan keluarga,telah dilkukan penilaian kondisi ibu dengan
4. Pembahasan
Berdasarakan kasus yang ada pada Ny.A tidak terjadi kesenjangan antara teori dan kasus.