Disusun Oleh :
HERNAWAN
193203046
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XIII
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2019
( ) ( ) ( HERNAWAN )
Tn. p dibawa ke BSTW oleh warga sekitar karena TN.p mengalami stroke di jalan
dan kesulitan ekoni sehinga untuk kembali ke rumah istri tidak ada biaya
3. STATUS KESEHATAN SAAT INI
Status kesehatan umum selama 1 tahun :
Tidak ada riwayat selama satu tahun terakhir
c. Personal Hygiene
1) Mandi
Frekuensi dan waktu : Tn. p mengatakan kalau dia mandi 2 kali
sehari atau 1 kali sehari
Pemakaian sabun : Ya/Tidak
2) Oral Hygiene
Frekuensi dan waktu gosok gigi :
Tn. p mengatakan 1 kali sehari karena giginya sudah habis
3) Cuci Rambut
Frekuensi : Tn. p mengatakan setiap mandi keramas
Penggunaan Shampo: Ya
4) Kuku dan Tangan
Frekuensi gunting kuku : Tn. p mengatakan terakadang lupa untuk
memotong kuku
Kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun :
Tn. p mengatakan jarang mencuci tangan menggunakan sabun jika
tangannya kotor
5. Tidur ±5 jam
6. Ibadah Kadang-kadang
7. Pemeriksaan Fisik
a. Umum
Keadaan umum :
Tn. p mampu melakukan ADL secara mandiri tampa bantuan dari orang
lain.
b. Sistem persepsi sensori
Pendengaran
Pendengaran Tn. p masih normal dan tidak ada keluhan
Sensitivitas pendengaran :
Saat berbicara dengan Tn. p tidak perlu mengulangi karna masih normal
Penglihatan
Perubahan penglihatan :
Penglihatan klien masih cukup baik meskipun Konjungtiva : tidak
anemis (-/-), Sklera : tidak ikterik (-/-), Reflek pupil : (+/+), ukuran pupil
kanan 2mm, kiri 2mm, tidak ada penyempitan lapang pandang.
Kacamata/ lensa kontak : Tn. p tidak menggunakan kaca mata
Pengecap/Penghidu
Masih berfungsi normal, Tn. p mengatakan masih mampu mencium bau-
bauan.
Mulut :
Kesulitan menelan : Tn. S mengatakan tidak ada masalah saat menelan.
tidak menggunakan gigi palsu, gusi tidak ada yang luka, lidah agak
kotor.
Kesulitan menelan :
Tn. p mengatakan bahwa tidak ada kesulitan dalam menelan
Peraba :
Masih dapat membedakan rangsangan rasa panas, dingin, sakit maupun
nyeri. Turgor kulit menurun, kulit tampak keriput dan elastis.
c. Sistem Pernafasan
Thorax
- Inspeksi : tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada penggunaan otot
bantu pernafasan, dan tidak ada pernafasan cuping hidung
- Palpasi :ekspansi paru maksimal, tidak ada masa atau odema, taktil
fremitus ka/ki sama.
- Perkusi : suara perkusi paru sonor
- Auskultasi: saat diauskultasi terdengar vesikuler
d. Sistem Kardiovaskular
Capillary refill :< 2 detik
- Inspeksi : bentuk dada simetris, tudak ada luka
- Palpasi : iktus cordis teraba di intercostal 5, detak jantung teraba,
tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Suara perkusi atau ketukan jantung pekak.
- Auskultasi: Terdengar S1 dan S2 normal tanpa ada bunyi tambahan
pada jantung
e. Sistem Gastrointestinal
Mual Muntah Nyeri abdomen Hematemesis
- Inspeksi : Bentuk simestris, tidak ada jejas ataupun luka.
- Auskultasi: Suara peristaltic usus (+), yaitu 8 x/menit.
- Perkusi : Suara perkusi Tympany pada kuadran kiri atas dan redup
pada kuadran kanan atas
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada empat kuadran abdomen
Perubahan kebiasaan defekasi :
Diare Konstipasi Melena Hemorroid
Melena Perdarahan rectum
f. Sistem Saraf Pusat
Masalah Koordinasi : Tn. p tidak mengalami kesulitan dalam koordinasi
Tremor/ Spasme/ Tic : Tn. p tidak mengalami tremor
Kesadaran : Compos mentis
Orientasi orang : Klien hafal dengan nama–nama penghuni di wisma
girisarangan
Orientasi waktu : Tn. p ingat hari ini tetapi lupa bulan dan tahun
g. Sistem Muskuloskleletal
Nyeri persendian : Tn. p mengatkan tidak pernah jatuh selama di wisma
dan bagian bawah tidak bisa berjalan lagi
Kekuatan otot :
5 5
22
Rentang gerak :kuang baik, ROM aktif pada ekstremitas atas. mengalami
ketrbatasan gerak pada bagian bawah
Masalah cara berjalan :
Tn. p bisa berjalan tetapi kaki kiri susah untuk berjalan
Sikap tubuh : Tn. p tidak bisa berdiri tegap,
h. Sistem Integumen
Kulit Tn. p kulitnya kering
Pressure Ulcer : kulit klien tampak keriput, tidak terdapat kelainan
terdapat hiperpigmentasi pada kulit klien.
Turgor : kurang elastis
i. Sistem Reproduksi
Penyakit kelamin :tidak memiliki penyakit kelamin
Aktivitas seksual : Tidak terkaji
j. Sistem Perkemihan
Disuria Menetes Hematuria Poliuria Oligoria
Nokturia Inkontinensia Nyerisaat berkemih
Ket : Tn. S tidak memiliki keluhan saat berkemih
Data Penunjang
1. Laboratorium : tidak ada
2. Radiologi : tidak ada
Hasil pengkajian Khusus
1. Braden Scale: 10 (10-12 berisiko tinggi)
2. Fungsi Mandiri (KATZ INDEX) : 5(fungsi sedang)
3. Fungsi Kognitif (MMSE): 22 ( Demensia ringan)
4. APGAR Lansia: 7(baik)
5. Skala Depresi Geritrik (GDS): 8 (Skor 5 – 9 mengalami depresi ringan)
6. Kesepian (UCLA) :50(Kesepian sedang)
7. Mini Nutritional Assessment: 12 points (Normal nutritional status)
8. SPICES: Skor 2
9. Kualitas Tidur (PSQI): 15 (buruk)
10. Resiko jayuh (SCREENING FAAL) : pasien tidak bisa berjalan ,berjalan
dengan menyeret
8. PSIKOSOSIOBUDAYA DAN SPIRITUAL
Psikologis
- Perasaan saat ini dalam menghadapi masalah
Tn. S mengatakan saat ini tidak merasa sedih atau stres, menjalani hidup
di usia lanjutnya. Tidak ada masalah, dia beesyukur dan menerima apa
yang dikasih oleh tuhan dalam hidupnya.
- Cara mengatasi perasaan tersebut
Jika ada masalah Tn. p hanya pasrah dan berserah kepada tuhan. Serta
melakukan aktivitas yang berlebih
- Rencana setelah masalah selesei
Tn. p mencoba untuk tetap tabah dan berdo’a.
- Jika masalah tidak dapat diseleseikan.
Bila mengalami suatu masalah selalu berdoa kepada Tuhan YME
- Pengetahuan klien tentang masalah/penyakit yang dihadapi
Tn. p mengetahui jika mengalami hipertensi dank lien mengatakan jika
setelah makan daging maka tensinya naik dan kepalanya mulai pusing
Sosial
- Aktivitas atau peran di wisma atau masyarakat
Tn. p selama di Wisma tidak mengikuti kegiatan sosial
- Pandangan klien tentang aktivitas sosial di lingkungannya
Ny. P mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan dipanti baik karena
bermanfaat.
Budaya
- Budaya yang diikuti klien
Tn. p mengatakan mengikuti budaya jawa sejak kecil karena memanag
asli keturunan jawa
- Keberatan/tidak terhadap budaya yang diikuti
Tn. p mengatakan tidak keberatan dengan budaya yang diikuti karena
turun-temurun dari nenek moyang
Spiritual
- Aktivitas ibadah sehari-hari yang dilakukan
Tn. p mengatakan masih mengikuti kegiatan yang ada di pstw walaupun
dengan keterbatasan
- Kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan
Tn. p mengatakan sholat 5 waktu
- Keyakinan klien tentang masalah/peristiwa kesehatan yang sekarang
sedang dialami
- Tn. p mengatakan bila mengalami suatu masalah selalu berdoa kepada
Tuhan, dan pasrah terhadap keadaan kesehatannya sekarang, karena ini
adalah semua penyakit dan permasalahan dalam hidupnya adalah anugrah
tuhan.
30 – 27 : rentang “Normal”
20 – 26 : Demensia ringan
10 – 19 : Demensia sedang
Nama Pasien :
Nama Pemeriksa :
Tanggal :
TOTAL 5 = SEDANG
TOTAL POIN :
6 = Tinggi (Mandiri);
4-5 = Sedang;
Analisi Hasil :
Point : 13 – 17 : Mandiri
Point : 0 – 12 : Ketergantungan
APGAR SKOR KELUARGA
Interpretasi :
• Nilai < 3 : Disfungsi keluarga tinggi
• Nilai 4 – 6 : Disfungsi keluarga sedang
• Nilai 7 – 10 : Baik
THE SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE
(SPMSQ)
Respon yang
No Pertayaan Respon
salah
Skor 2= normal
SCORING:*
- 0 – 2 errors : normal mentalfunctioning
- 3 – 4 errors : mild cognitive impairment
- 5 – 7 errors : moderate cognitive impairment
- 8 or more errors : severe cognitive impairment
*One more error is allowed in the scoring if a patient has had a grade school
education or less.
*One less error is allowed if the patient has had education beyond the high school
level.
Source: Pfeiffer, E. (1975). A short portable mental status questionnaire for the
assesment orgaic brain deficit in elderly patients. Journal of American Geriatrics
Society. 23, 433-41.
Penilaian Risiko Jatuh dengan Skala Morse(Fall Morse Scale)
Nilai
Variabel Skor
numerik
Tidak : 0
1. Riwayat jatuh, waktu< 3 bulan 0
Ya : 25
Tidak : 0
2. Diagnosis Sekunder (Diagnosa lebih dari satu) Ya : 15
15
3. Bantuan ambulasi
Tidak ada/bed rest/ bantuan perawat 0
Kruk/tongkat/walker 15 30
Furnitur (perabotan seperti : tempat tidur, kursi, 30
lemari)
Tidak : 0
4. IV or Akses IV (Intravena atau Akses Intravena) 0
Ya : 20
5. Gaya berjalan
Normal/bed rest/kursi roda 0
20
Lemah 10
Gangguan 20
6. Status mental
Orientasi pada kemampuan sendiri 0 0
Overestimates atau forgets limitations 15
TOTAL ( RESIKO TINGGI JATUH) 65
Jumlah total skor dari pengkajian Skala Morse(Fall Morse Scale) dapat dilihat
sebagai berikut :
Beri tanda () pada kolom yang sudah disediakan sesuai dengan yang bapak/ibu
rasakan selama ini.
NamaPasien : NamaPemeriksa : Tanggal :
NO PERTANYAAN YA TIDAK
Depresi
Total 8
ringan
Penilaian:
Setiap jawaban yang sesuai dengan kunci mendapat nilai 1
Skor 5 – 9 mengalami depresi ringan
Skor>10 risiko depresi berat
Polamakan Tidak pernah makan Jarang makan, hanya ½ Memakan separuh lebih porsi, 4
habis, hanya 1/3 porsi. porsi. Mengkonsumsi porsi protein
Kurang makan protein/ supplement atau
hari, kurang minum atau Menggunakan NGT atau
atau Menerima kurang dari mendapat TPN yang memenuhi
Puasa dan atau jumlah optimal dari nutrisi yang dibutuhkan
terpasang IV line lebih makanan cair per-NGT
dari 5 hari
FRICTION & 1.Bermasalah 2.Potensi terjadi masalah 3.Tidak ada masalah
SHEAR
Membutuhkan bantuan Bergerak dengan Bergerak di tempat tidur dan
maksimal dalam memerlukan bantuan kursi secara mandiri, memiliki
bergerak. Tidak minimal kekuatan otot untuk mengangkat
mampu mengangkat badan sempurna sebelum
badan tanpa bergerak. Mampu
bergesekan dengan mempertahankan posisi saat
alas duduk atau pun tidur
TOTAL 10 = RESIKO
TINGGI
Score :
15 – 18 : berisiko 10 – 12 : resiko tinggi
13 – 14 : resiko sedang ≤ 9 : resiko sangat tinggi
PITTSBURGH SLEEP QUALITY INDEX (PSQI)
Petunjuk:
Pertanyaan-pertanyaan berikut ini berhubungan dengan kebiasaan tidur. Jawaban lansia sebaiknya
menunjukkan jawaban yang paling akurat atas kebiasaan tidur lansia pada sebagian besar siang dan
malam. Jawablah seluruh pertanyaan.
1. Pada pukul berapa Anda biasaanya tidur ? 00:00 (jam dua belas malam
2. . Berapa lama (berapa menit) anda membutuhkan waktu untuk tertidur? 5 jam
3. Pukul berapa biasanya anda bangun di pagi hari? Jam 06:00
4. Berapa jam anda tidur pada malam hari? Setiap jam 2 sekali bangununtukbuang air kecil
5. Selama sebulan terakhir, apakah tidur Anda sering terganggu ? iya sering dikarenakan bangun
untuk buang air kecil
Jika Ya Karena :
Tiga kali
Tidak ada dalam Sekali 2 kali
atau lebih
sebulan terakhir seminggu seminggu
seminggu
a. Tidak bisa tertidur √ =1
menggunakan kamar
mandi
d. Sulit untuk √=1
mendengkur keras
saat tidur
f. Merasakedinginan √=1
buruk
i. Merasa nyeri √=1
j. Alasan lain, kalau √=1
seberapa sering
anda meminum obat
(resep) untuk
membantu anda
tidur?
7.Selama sebulan √=0
hadapi, sehingga
anda tetap berikeras
dan semangat untuk
menyelesaikannya?
Sangat baik Cukup baik Kurang baik Sangat buruk
bagaimana anda
menilai kualitas
tidur anda,
mencakup kepuasan . √=1
dan kecukupan
tidur anda?
Skor : 15 = buruk
PENGKAJIAN SPICES
Nama Mahasiswa :
Tempat Praktik :
Nama Lansia :
Wisma :
Komponen Kejadian : Contoh dalam sebulan ini (Tanggal,berapa kali,
masalah)
Sleep disorder TN.p mengatakan sering terbangun pada malam hari untuk
Gangguan tidur buang air kecil dan memulai tidur pada jam 00:00
Problem Eating TN.p mengatakan makan 3 kali sehari dan habis tidak ada
Masalah Makan gangguan menelan
Incontinence TN.p mengatakan sering buang air kecil saat malam hari
Inkontinensia
Skin Brekdown TN.p mengatakan tidak mengalami kerusakan kulit baik gatal
Kerusakan Kulit atau yang lainnya.
ANALISA DATA
No Data Problem Etiologi
1 DS : Resiko jatuh
Mbah p mengatakan “karena stroke ini mbak,
tangan kiri saya tidak bisa digerakkan.
DO:
usia mbah p
Mbah p kesulitan mengerakkan tangan kiri
Total score keseimbangan adalah 8 yang
menunjukkan resiko jatu
2.
DS : Gangguan Gangguan
- Tn. P mengatakn “ya kalau buat jalan bisa tapi mobilitas fisik neuromuscular
harus pelan-pelan dan jalannya kaki kiri agak
diseret mbak, tapi kalau yang tangan ini ndak
belum bisa digerkkan.
DO :
- ekstremitas kiri mengalami himiplegia
Kekuatan otot ekstremitas kiri mengalami
penurunan
5 1
5 2
Do :
DO :
- berdasarkan hasil pengakajian skor UCLA
loneliness Scale mengalami kesepian ringan
- mbah r terkadang terlihat murung
-mbah r terkadang terlihat melamun
5 Do : Defisit Hemiparase/hemiplegi
-klien mengatakan mandi 1x1 hari perawatan diri
Ds :
- klien sedikit bau
-
DO:
PRIORITAS DIAGNOSA
1. Resiko jatuh
2. Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan neuromuscular
3. Gangguan pola tidur b.d faktor psikososial
4. Resiko kesepian
5. Defisit perawatan diri b.d hemiparase/hemiplegi
6. Kelelahan b.d kondisi fisik kurang
7. Kerusakan memori b.d gangguan neurologis
8. Kesiapan meningkatkan religiositas
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
1. Resiko jatuh Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam Pencegahan Jatuh :
diharapkan klien mampu : 1. Kaji adanya faktor-faktor resiko jatuh
1. Memperlihatkan upaya menghindari jatuh atau tidak terjadi 2. Ajarkan tentang upaya pencegahan jatuh
2. Klien melakukan latihan keseimbangan secara aktif Latihan terapi : keseimbangan :
1. Jelaskan kepada pasien tujuan dan rencana dari
latihan keseimbangan
2. Ajrkan latihan terapi : keseimbangan
3. Beri apresiasi setiap apa yang dilakukan olrh lien
4. Anjurkan mrlakukan gerakan keseimbangan
secara mandiri
5. Jadwalkan kembali untuk latihan
2. Mobilitas fisik b.d Setelah dilakukan tindakan selama 3x24 jam diharapkan terdapat Exercise therapy: joint mobility :
gangguan neuromuscular peningkatan derajat ROM dengan KH : 1. Tentukan batasan dari perpindahan sendi dampak
1. Klien bersedia melakukan terapi rom dan fungsinya
2. Klien berpartisi[pasi aktif dalam melakukan terapi rom 2. Jelaskan kepada pasien tujuan dan rencana dari
3. Klien mau melakukan terapi rom secara terjadwal nyeri selama beraktivitas?berpindah
3. Lakukan latihan rom aktif atau pasif
4. Jadwalkan latihan rom aktif atau pasif
5. Berikan semangat ambulasi jika diperlukan
6. Sediakan pertolongan yang positif untuk aktivitas
latihan sendi
3. Gangguan pola tidur Setelah dilkaukan tindakan selama 3x24 jam Sleep enchacement (1850)
b.d faktor psikologis diharapkan kualitas tidur pasien meningkat dengan 1. Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
(anxietas) KH : 2. Fasilitas untuk mempertahankan
1. Klien mengatkan tidur klien cukup 6-7 jam aktivitas sebelum tidur (membaca)
2. Klien mengatakan tidurnya nyenyak 3. Ciptakan lingkungan yang nyaman
3. Tidak terlihat kantung mata 4. Diskusikan dengan pasien tentang teknik
tidur pasien
5. Monitor?catat kebutuhan tidur pasien
setiap hari
Pengurangan kecemasan
1. Kaji untuk tanda verbal dan nonverbal
kecemasan
2. Bina hubungan saling percaya dengan
klien
3. Dorong verbalisasi perasaan persepsi
dan ketakutan
4. Dengarkan klien dengan baik berikan
pujian dengan tepat
4. Resiko kesepian Loneliness severity (1203) Spiritual support
1. Klien tidak mengutarakan respon kesepian 1. Gunakan komunikasi terapeutik untuk
2. Klien tidak menunjukkan respon kesepian membangun hubungan saling percaya dan
empati.
2. Bantu klien untuk mengingat
pengalaman spiritual pada masa lalu
3. Dorong klien untuk berdoa dan selalu
mengingat allah SWT
Coping Enhancement
1. Identifikasi apa yang dirasakan oleh
klien
2. Apresiasi setiap apa yang diungkapkan
klien
3. Sediakan waktu untuk mendengarkan
keluhan klien
4. Fasilitasi klien dalam penigkatan
kualitas hidup dengan memberikan terapi
pendekatan spiritual
5. Evaluasi kebersihan klien dalam
melakukan setaip intervensi yang telah
dianjurkan
1. Perasaan kedamaian yang awalnya banyak Dorong individu untuk meninjau ulang
terganggu menjadi cukup terganggu (200105) masa lalu dan berfokus pada kejadian dan
hubungan yang memberikan dukungan dan
2. Kemampuan berdoa dari sangat terganggu kekuatan spiritual
menjadi banyak terganggu (200109)
Perlakukan individu dengan hormat dan
3. Kemampuan beribadah dari cukup terganggu bermartabat
menjadi sedikit terganggu (200110)
Sediakan musik spiritual, literatur, radio
4. Pengalaman spiritual dari banyak terganggu maupun program spiritual di televisi bagi
menjadai cukup terganggu (200108) individu
5. Kepuasan spiriual yang awalnya banyak 2. Peningkatan ritual keagamaan (5424)
terganggu menjadi cukup terganggu (200122)
Identifikasi keinginan pasien terhadap
6. Berpartisipasi dalam bacaan spiritual yang ekspresi keagamaan (misalnya.,
awalnya cukup terganggu menjadi sedikit menyalakan lilin, berpuasa, upacara
penyunatan, praktik terkait makanan
terganggu (200115)
Berikan rekaman video atau audio tentang
palayanan kegamaan, jika tersedia
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
membangun hubungan saling percaya dan empati. klien mengatakan “ ya terkadang ngerasa sepi.
Sedih kalau ingat keluarga di rumah, paling
2. membantu klien untuk mengingat ngobrol dengan teman sebelah mbak kalo merasa
pengalaman spiritual pada masa lalu sepi”
- klien mengatakan “ya kadang-kadang bosan
3. mendorong klien untuk berdoa dan selalu mbak tapi mau gimana lagi? Hehe”
mengingat allah SWT
O:
4. mengidentifikasi apa yang dirasakan oleh - berdasarkan hasil pengakajian skor UCLA
klien loneliness Scale mengalami kesepian ringan
- mbah r terkadang terlihat murung
5. mengapresiasi setiap apa yang diungkapkan -mbah r terkadang terlihat melamun
klien A: Masalah belum teratasi:
6. menyediakan waktu untuk mendengarkan
keluhan klien P: Lanjutkan intervensi:
P : lanjutkan intervensi
6 1. menstimulus memori dengan mengulangi pembicaraan secara S:
jelas di akhir pertemuan dengan pasien Klien mengatakan kadang suka lupa dengan orang yang baru
2. Mengenang pengalaman masa lalu dengan pasien di temui nya
3. Menyediakan gambar untuk mengenal ingatannya kembali
4. memonitor perilaku pasien selama terapi O : klien terlihat bingung membedakan teman di wisma
P : lanjutkan intervensi
8 Gunakan komunikasi terapeutik dalam membangun S: lansia mengatakan ketika berangkat keagamaan
semakin tenang
O: lansia terlihat mengajak teman yang lain untuk
hubungan saling percaya dan caring berangkat keagamaan
A: masalah teratasi
P: lanjutkan intervensiS: lansia mengatakan ketika
Dorong individu untuk meninjau ulang masa lalu dan
berangkat keagamaan semakin tenang
berfokus pada kejadian dan hubungan yang O: lansia terlihat mengajak teman yang lain untuk
memberikan dukungan dan kekuatan spiritual berangkat keagamaan
A: masalah teratasi
Perlakukan individu dengan hormat dan bermartabat P: lanjutkan intervensi
membangun hubungan saling percaya dan klien mengatakan “ ya terkadang ngerasa sepi. Sedih kalau ingat
keluarga di rumah, paling ngobrol dengan teman sebelah mbak kalo
empati. merasa sepi”
10. membantu klien untuk mengingat - klien mengatakan “ya kadang-kadang bosan mbak tapi mau
gimana lagi? Hehe”
pengalaman spiritual pada masa lalu
11. mendorong klien untuk berdoa O:
- berdasarkan hasil pengakajian skor UCLA loneliness Scale
dan selalu mengingat allah SWT mengalami kesepian ringan
12. mengidentifikasi apa yang - mbah r terkadang terlihat murung
-mbah r terkadang terlihat melamun
dirasakan oleh klien
A: Masalah belum teratasi:
13. mengapresiasi setiap apa yang
diungkapkan klien
P: Lanjutkan intervensi:
14. menyediakan waktu untuk
mendengarkan keluhan klien
15. memfasilitasi klien dalam
penigkatan kualitas hidup dengan
memberikan terapi pendekatan
spiritual
16. mengevaluasi kebersihan klien
dalam melakukan setaip intervensi
yang telah dianjurkan
P : lanjutkan intervensi
6 5. menstimulus memori dengan mengulangi S:
pembicaraan secara jelas di akhir pertemuan dengan Klien mengatakan kadang suka lupa dengan orang yang baru di temui nya
pasien
6. Mengenang pengalaman masa lalu dengan pasien O : klien terlihat bingung membedakan teman di wisma
7. Menyediakan gambar untuk mengenal ingatannya
kembali A : masalah belum teratasi
8. memonitor perilaku pasien selama terapi
P : lanjutkan intervensi
8 Gunakan komunikasi terapeutik dalam S: lansia mengatakan ketika berangkat keagamaan semakin tenang
membangun hubungan saling percaya O: lansia terlihat mengajak teman yang lain untuk berangkat
dan caring keagamaan
A: masalah teratasi
P: lanjutkan intervensi
Dorong individu untuk meninjau ulang
masa lalu dan berfokus pada kejadian dan
hubungan yang memberikan dukungan dan
kekuatan spiritual
untuk membangun hubungan saling percaya klien mengatakan sudah tidak merasa kesepian dan tidak merasa
bosan lagi
dan empati. O:
18. membantu klien untuk mengingat Klien sudah tidak terlihat murung dan sudah tidak melamun
pengalaman spiritual pada masa lalu sendirian
A: Masalah teratasi:
19. mendorong klien untuk berdoa
dan selalu mengingat allah SWT
P: hentikan intervensi:
20. mengidentifikasi apa yang
dirasakan oleh klien
21. mengapresiasi setiap apa yang
diungkapkan klien
22. menyediakan waktu untuk
mendengarkan keluhan klien
23. memfasilitasi klien dalam
penigkatan kualitas hidup dengan
memberikan terapi pendekatan
spiritual
24. mengevaluasi kebersihan klien
dalam melakukan setaip intervensi
yang telah dianjurkan
P : hentikan intervensi
9. menstimulus memori dengan mengulangi S:
pembicaraan secara jelas di akhir pertemuan dengan Klien mengatakan sekarang sudah berkurang dan mengerti mengatasi jika mbah
pasien mengalami lupa
10. Mengenang pengalaman masa lalu dengan pasien
11. Menyediakan gambar untuk mengenal ingatannya O : klien terlihat sudah tidak bingung
kembali A : masalah teratasi
12. memonitor perilaku pasien selama terapi
P : hentikan intervensi
Gunakan komunikasi terapeutik dalam S: lansia mengatakan ketika berangkat keagamaan semakin tenang
membangun hubungan saling percaya dan O: lansia terlihat mengajak teman yang lain untuk berangkat
caring keagamaan
A: masalah teratasi
P: lanjutkan intervensi
Dorong individu untuk meninjau ulang
masa lalu dan berfokus pada kejadian dan
hubungan yang memberikan dukungan dan
kekuatan spiritual
Perlakukan individu dengan hormat dan
bermartabat