Anda di halaman 1dari 2

Urgensi Belajar Kimia di Masa Lalu Kini dan Kelak : Apa jadinya Hidup tanpa Kimia?

Tanpa kita sadari, setiap hari kita hidup dengan kimia, contohnya udara yang hirup merupakan
campuran dari berbagai gas-gas di atmosfer. Makanan yang kita makanan sehari hari seperti karbohidrat,
protein lemak dan vitamin terbentuk dari senyawa kimia baik itu bersifat organik atau mengandung unsur C
(Karbon) dan H (Hidrogen) atau anorganik atau senyawa yang tidak mengandung unsur C dan H, air yang kita
minum merupakan hasil senyawa H dan O membentuk H2 O Proses pemecahannya di dalam tubuh terjadi
melalu reaksi kimia yang dibantu oleh enzim. Enzim merupakan molekul yang mempercepat reaksi kimia.
Contohnya jika kita mengonsumsi daging atau ikan, organ hati akan menghasilkan tripsin sehingga dihasilkan
polipeptida sehingga protein dapat diserap tubuh. Dengan demikian proses di dalam tubuh manusia terjadi
dalam kondisi kimia.
Bukan hanya aktivitas didalam tubuh manusia yang membutuhkan kimia, aktivitas di luar atau di
lingkungan tubuh manusia juga berkaitan dengan kimia.. Kendaraan untuk mobilisasi baik motor atau mobil
membutuhkan bahan bakar bensin agar dapat beroprasi. Bensin merupakan bahan bakar cair senyawa
hidrokarbon terbentuk dari rantai kimia atom C dan H yang memiliki sifat muda menguap, jernih, berbau. Tidak
hanya untuk mobilisasi, aktivitas lain seperti mandi membutuhkan sabun yang terbuat dari senyawa kimia
natrium hidroksida (NaOH) untuk sabun padat dan sabun cair menggunakan kalium hidroksida (KOH).
Mencuci pakaian menggunakan detergen yang terbuat dari zat kimia surfaktan bernama linear alkil sulfonat
(LAS). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang
menempel pada permukaan bahan. Pasta gigi mengandung Flouride merupakan salah satu senyawa yang
berfungsi untuk melindungi gigi.
Tidak hanya manusia yang membutuhkan kimia, hewan pun berkaitan dengan kimia. Contohnya wol
pada ulat sutera merupakan kumpulan selulosa, karbohidrat jenis polisakarida protein berbentuk jaringan serupa
benang atau pita panjang berasal dari tumbuhan atau hewan ataupun sintesis. Serat digunakan untuk membuat
tali atau kain. Selain pada hewan, tumbuhan pun membutuhkan reaksi kimia dalam proses fotosintesis. Dalam
fotosintesis, energi cahaya matahari bereaksi dengan enam molekul karbon dioksida (CO 2 ) dan enam molekul
air (H2 O) untuk menghasilkan satu molekul glukosa (C 6 H 12 O6 ) dan enam molekul oksigen (O2).
Hal-hal berkaitan dengan senyawa dan reaksi kimia seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bisa
terdeteksi karena adanya penemuan dari para ahli terdahulu berkaitan dengan atom. Atom adalah unit terkecil
pembentuk materi yang memberikan sifat kimia pada suatu unsur. Atom tersusun atas partikel-partikel
penyusun atom atau partikel subatom, yaitu neutron (n) tidak bermuatan , proton (p) bermuatan +, dan elektron
(e) bermuatan -. Senyawa senyawa kimia yang ditemukan pada hewan, tumbuhan atau digunakan oleh manusia
tersusun atas unsur unsur yang terdiri atas atom.
Berikut adalah para ahli terdahulu yang mempelajari tentang atom John Dalton mengatakan bahwa
Atom sebagai bola pejal dan merupakan bagian terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Joseph John Thomson
menjelaskan bahwa Atom merupakan bola bermuatan positif dan di tempat-tempat tertentu terdapat elektron-
elektron yang bermuatan negatif, seperti kismis dalam roti. Ernest Rutherford menjelaskan bahwa atom
berbentuk bola yang di tengah-tengahnya terdapat inti atom yang merupakan pusat muatan positif dan pusat
massa, sedangkan elektron-elektron bergerak berputar mengelilingi inti atom. Niels Bohr menjelaskan bahwa
Atom terdiri atas inti atom yang menjadi pusat massa atom dan pusat muatan positif, sedangkan elektron
bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan tertentu (orbit) yang disebut kulit atom. Selama elektron bergerak
mengelilingi inti pada orbitnya, elektron tidak memancarkan atau kehilangan energi. Teori Mekanika
Gelombang menjelaskan bahwa Atom tersusun atas partikel subatom yaitu neutron (n), proton (p), dan elektron
(e). Neutron dan proton membentuk inti yang padat, disebut nukleus atau inti atom. Elektron bergerak di
sekeliling inti dengan kecepatan hampir seperti kecepatan cahaya dan membentuk awan elektron yang disebut
orbital.
Dapat dipertegas kembali bahwa peneliti di masa lampau mengemukakan teori-teori berdasarkan
penelitian mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pada zamannya. Teori-
teori tersebut menjadi dasar untuk pengembangan ilmu pengetahuan di masa kini agar peneliti atau ilmuan pada
masa kini dapat meneliti untuk menyelesaikan masalah masalah yang berkaitan dengan kimia yang ada di masa
sekarang. Selain itu bisa melakukan penelitian sebagai langkah preventif untuk memprediksi masalah yang
berkaitan dengan kimia serta langka pencegahannya kelak. Sebagai contoh masalah sekarang banyak
digaungkan krisis energi karena energi fosil yang sifatnya terbatas. Terdapat penelitian yang meneliti untuk
penggunaan pembangkit listri tenaga nuklir, namun perlu juga diteliti masalah jangka panjang contohnya faktor
keselamatan atau jika terjadi kecelakaan.
Penelitian di masa lampau sudah diselesaikan oleh para ahli terdahulu. Para ahli atau peneliti masa sekarang
memliki fokus untuk menyelesaikan masalah masalah yang bisa diselesaikan dengan ilmu kimia contohnya masalah
polusi lingkungan, biogas. Selain itu terdapat peneliti yang meneliti mengenai kimia inti, kimia inti yang merupakan ilmu
kimia yang mempelajari tentang reaksi pada inti atom. Hal tersebut di teliti untuk bidang kesehatan untuk mendeteksi
kanker atau tumor bahkan pengobatan sel kanker.
Sebagai kaum awam memahami kimia sangat membantu dalam kehidupan. Memahami dasar kimia membantu
manusia dapat memahami label produk. I lmu kimia bisa memudahkan manusia menggunakan bahan sehari-hari dan
menghindari bahaya. hal tersebut merupakan langkah preventif terhadap dampak negative paparan zat kimia. Hal ini di
karenakan, penggunaan zat kimia tidak bisa kita hindari namun bisa dikurangi jumlahnya.
Tantangan kelak ilmu kimia adalah Artifisial Intelegent. Artifisial intelegen memang memiliki dampak positif
mempermudah peneliti kimia dalam melakukan prosedur penelitian. Namun tidak bisa dipungkiri robot tidak memiliki
rasa ingin tahu dan hanya bekerja berdasarkan program yang diinput manusia. Rasa ingin tahu adalah naluri manusia.
Dengan rasa ingin tahu, ilmu kimia bisa berkembang, penelitian kimia di dasarkan pada rasa ingin tahu untuk
menyelesaikan masalah yang ada.
Berdasarkan pemaparan sebelumnya dapat dipertegas kembali bahwa urgensi belajar kimia di masalah lalu adalah
sebagai pondasi ilmu kimia, sedangkan urgensi belajar kimia di masa kini dan masa sekarang adalah menyelesaikan
masalah masalah yang ada dan untuk langkah preventif terhadap masalah masalah kimia yang diprediksikan akan terjadi.
untuk kaum awam urgensi kimia berdampak dimasa kini dan mendatang adalah sebagai langkah preventif penggunaan
bahan kimia sehari hari sehingga menghindari bahaya.

Anda mungkin juga menyukai