Biji-Bijian Dan Serealia
Biji-Bijian Dan Serealia
DISUSUN OLEH
NIM : 061221003
FAKULTAS KESEHATAN
UNGARAN
2022
DAFTAR ISI
4.2 Pembahasan................................................................................................................
PENDAHULUAN
METODOLOGI PRATIKUM
3.1 Alat
Pisau
Timbangan Digital
Pensil Warna
3.2 Bahan
Beras
Jagung pipil
Kacang Tanah
Kacang Merah
1.1 Hasil
Pengamatan Struktur Fisik
1. Beras
Warna : putih
Struktur beras dan gambarnya
2. Jagung Pipil
Warna : kuning
Struktur jagung dan gambarnya
4. Kacang Merah
Tabel 1. Tabel 2.
Diketahui :
a. Beras
Berat awal 2 gram
Berat sesudah dimasak 6 gram
6 gram−2 gram
Daya serap air = = 2%
2 gram
b. Jagung Pipil
Berat awal 7 gram
Berat setelah dimasak 10 gram
10 gram−7 gram
Daya serap air = = 0,4
7 gram
c. kacang tanah
Berat awal 4 gram
Berat sesudah dimasak 9 gram
9 gram−4gram
Daya serap air = = 1,25%
4 gram
d. Kacang merah
Berat awal 4 gram
Berat sesudah dimasak 6 gram
6 gram−4 gram
Daya serap air = = 0,5%
4 gram
Pengamatan Rasio Pengembangan
Tabel 1. Tabel 2.
a. Beras
Panjang bahan awal 0,6 mm
Panjang bahan setelah dimasak 1,0 mm
1,0 cm
Rasio pengembangan = = 1,6 mm
0,6 cm
b. Jagung pipil
Panjang bahan awal 0,9 mm
Panjang bahan setelah dimasak 1 mm
1 mm
Rasio pengembangan= = 1,1 mm
0,9 mm
c. Kacang tanah
Panjang bahan awal 1,0 mm
Panjang bahan setelah dimasak 1,4 mm
1,4 mm
Rasio pengembangan = = 1,4 mm
1,0 mm
d. Kacang merah
Panjang bahan awal 1,3 mm
Panjang bahan setelah dimasak 1,8 mm
1,8 mm
Rasio pengembangan = = 1,38 mm
1,3 mm
1.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan sifat fisik dan struktur pada beberapa sampel biji-bijian
dan serealia diperoleh pada beras putih didapat warna putih bening dan bentuk yang medium.
Kemudian jagung pipil berwarna kuning dan bentuknya yang oval agak segitiga, kacang tanah
berwarna putih kecoklatan, dan bentuknya agak bulat atau lonjong, terbungkus lapisan tipis
yang berwarna putih dan merah. Dan yang terakhir kacang merah berwarna merah kecoklatan
dan bentuknya lonjong. Setiap bahan atau sampel memiliki ukuran yang berbeda-beda dimana
dari setiap sampel tersebut diambil 10-20 butir saja yang diamati panjang dan beratnya. Pada
beras panjang nya yaitu 0,6 mm dan berat nya 2 gram, kemudian jagung pipil mempunyai
panjang 0,9 mm dan beratnya 7 gram, kacang tanah mempunyai panjang 1,0 mm dengan berat
4 gram dan yang terakhir kacang merah mempunyai panjang 1,3 mm dan beratnya 4 gram.
Dilanjutkan dengan daya serap pada sampel biji-bijian dan serealia. Beras daya serap air
nya sebesar 2%, kemudian jagung pipil daya serap airnya sebesar 0,4%, kacang tanah daya
serap airnya 1,25% dan kacang merah daya serap airnya 0,5%. Berdasarkan perhitungan
tersebut maka kami menyimpulkan bahwa yang paling besar daya serap airnya adalah beras.
Dan yang paling kecil daya serap airnya yaitu jagung pipil. Daya serap air dipengaruhi oleh
komposisi pati di dalam bahan pangan (Heti & Widowati,2009). Menurut Harper (1981), yang
mengandung kadar pati yang tinggi akan semakin mudah menyerap air karena tersedianya
molekul amilopektin yang bersifat reaktif terhadap molekul air sehingga jumlah air yang
terserap ke dalam bahan pangan semakin banyak.
Pada rasio pengembangan beras rasio pengembangannya sebesar 1,0 mm dan jagung
pipil rasio pengembangannya 1,1 mm kacang tanah rasio pengembangannya sebesar 1,4 mm
dan kacang merah 1,38 mm. berdasarkan hasl tersebut maka rasio pengembangan yang paling
besar adalah kacang merah dan rasio pengembangan yang paling kecil adalah beras. Rasio
pengembangan sweeling index merupakan rasio pengembangan ukuran diameter sebelum dan
setelah dimasak (Nwabueze dan Anoruoh, 2011). Variasi lama waktu retrogradasi berpengaruh
nyata terhadap rasio pengembangan. Selama retrogradasi, molekul amilosa yang berbentuk
linier membentuk jaringan internal yang menghalangi penyerapan air selama pemasakan
sehingga menurunkan tingkat rasio pengembangannya. Menurut Chan dkk (2002), rasio
pengembangan dipengaruhi oleh proses rekristalisasi pati yang terjadi selama proses
retrogradasi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Serealia atau biji-bijian adalah sekelompok tumbuhan yang ditanam untuk dipanen biji
atau bulirnya sebagai sumber karbohidrat dan pati. Manfaat utamanya yaitu sebagai
bahan makanan pokok manusia, lahan industry serta pakan ternak.
2. Rasio pengembangan sangat dipengaruhi oleh bahan mentah, kadar air bahan, suhu
ekstrusi, diameter die, serta kecepatan ulir (Bisharat, et al., 2013).
3. Daya serap air adalah kemampuan partikel bahan pangan untuk mengikat air. Daya
serap air dipengaruhi oleh kandungan amilosa dan gluten dari tepung, proses
penambahan air, serta konsentrasi protein,semakin tinggi konsentrasi protein jumlah
air yang terserap semakin meningkat. Uji daya serap air dilakukan untuk mengetahui
batas komposit, dalam menyerap air sampai batas maksimal.
4. Sifat fisik serealia dan biji-biijan meliputi ukuran, bentuk, dan warna
5.2 saran
Interpares, P., Haryadi, H., & Cahyanto, M. N. (2015). Pengaruh retrogradasi pada pembuatan
sohun pati jagung terhadap karakteristik fisikokimia produk dan aktivitas
prebiotiknya. Agritech, 35(2), 192-199.
Trianto, Y., Sutedja, A. M., & Trisnawati, C. Y. (2017). Karakteristik sifat fungsional kacang
hijau kukus dengan variasi waktu pengukusan. Jurnal Teknologi Pangan dan
Gizi, 12(2), 69-74.
Lampiran 1 (penimbangan bahan/sampel)
Lampiran 2 (pengukuran bahan/sampel)
Lampiran 3 (bahan pangan setelah dimasak)