Pasang Surut
Pasang Surut
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasang surut atau disingkat sebagai pasut merupakan salah satu gejala alam
yang tampak nyata di laut, yakni suatu gerakan vertical dari seluruh partikel massa air
laut dari permukaan samapai bagian terdalam dari dasar laut yang disebabkan oleh
pengaruh dari gaya tarik-menarik antara Bumi dan benda-benda angkasa khususnya
Matahari danBulan. Mengingat jarak antara Bumi dan Matahari lebih jauh daripada
jarak antara Bumi dan Bulan, maka gaya tarik-menarik antara Bumi dan Matahari
antara Bumi dan Bulan. Dengan demikian fenomena pasang surut di Bumi lebih
dominant dipengaruhi oleh gaya tarik terhadap Bulan. Posisi Bulan terhadap Bumi
daerah pantai, pengetahuan mengenai karakter pasang surut merupakan hal yang
sangat penting. Untuk usaha penangkapan ikan di laut, pengetahuan pasang surut
Pada usaha perikanan pantai, misalkan pertambakan pasang surut dapat mendasari
13
Mengingat pasang surut merupakan aspek penting dalam oseanografi maka
dilakukan praktikum untuk mengetahui tipe pasang surut di suatu daerah yang akan
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui tipe pasang surut di
14
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pasang surut merupakan salah satu gejala laut yang besar pengaruhnya
terhadap kehidupan biota laut, khususnya di wilayah pantai. Permukaan paras laut
setiap hari naik dan turun secara berskala. Tinggi rendahnya paras laut diukur pada
suatu paras panutan yang telah ditentukan yang dinamakan datum (Nontji, 2001).
Pasang surut adalah proses naik turunnya muka laut secara hampir periodik
karena gaya tarik benda-benda angkasa, terutama bulan dan matahari. Naik turunnya
muka laut dapat terjadi sekali (pasut tunggal), atau dua kali sehari (pasut ganda).
Sedangkan pasut yang berperilaku diantara keduanya disebut sebagai pasut campuran
Perbedaan pasang naik dan pasang turun per hari dan ketinggiannya pada
berbagai bagian bumi disebabkan adanya gaya keunikan berbagai pasang surut yang
sangat tinggi dan terkenal adalah di Teluk Fundy/Cook Inlel dari Alaska yang
merupakan akibat gaya pasang surut utama yang bereaksi terhadap bentuk geometri
Hutabarat dan Evans (1985) menjelaskan bahwa air pada bagian ujung pantai
yang berbatasan dengan lautan tidak pernah diam pada suatu ketinggian yang tetap,
tetapi mereka ini selalu bergerak naik dan turun sesuai dengan siklus pasang.
Permukaan air laut perlahan-lahan naik pada ketinggian maksimal, peristiwa ini
dinamakan pasang tinggi. Setelah itu turun sampai pada suatu ketinggian maksimal
15
yang disebut pasang rendah. Dari sisi permukaan air antara pasang tinggi dan pasang
16
III. METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 12-13 Januari
2008 dan bertampat di perairan pantai Pulau Bokori kecamatan Soropia kabupaten
Konawe Selatan.
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Alat dan bahan serta kegunaannya pada praktek Pasang Surut.
No. Alat dan Bahan Kegunaan
1. Tonggak berskala Sebagai tempat melekatnya selang dan untuk
mengetahui kedalaman pada saat pasang dan
surut.
2. Selang Untuk memperjelas pengukuran tinggi
permukaan laut.
3. Senter Sebagai penerang saat pengamatan pada malam
hari.
C. Prosedur Kerja
Mengamati air laut yang masuk ke dalam selang dan mencocokkannya dengan
17
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktek ini dapat dilihat pada tabel berikut:
18
`B. Pembahasan
Pasang surut merupakan salah satu gejala laut yang besar pengaruhnya
terhadap kehidupan di laut. Pada paraktek ini dilakukan pengamatan terhadap pasang
surut di perairan pantai Pulau Bokori. Pengukuran pasang surut dilakukan selama 24
jam dengan interval waktu 1 jam. Pasang surut adalah gerakan naik turunnya
permukaan air laut yang disebabkan oleh gaya tarik bulan dan matahari. Jarak antara
matahari dan bumi lebih jauh dibandingkan dengan jarak antara bulan dan bumi.
Oleh karena itu, bulan memiliki peranan yang besar dalam menentukan pasang surut.
pada pukul 17.00 wita dengan ketinggian 201,5 cm. Sedangkan air menjadi surut
pada pukul 10.00 wita dengan ketinggian 56 cm. Sehingga beda pasut yang terjadi
Pasang Surut
Tinggi Permukaan Air Laut (vv
250
200
150
Pasang Surut
100
50
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23
Jam (00.00)
19
Berdasarkan grafik di atas, di perairan pantai Pulau Bokori menunjukkan tipe
Pasang Surut Ganda Campuran Dominan Tunggal. Pada saat pengamatan, pasang
surut yang diamati tepat pada bulan kedua atau bulan baru. Hal ini berarti titik pusat
bulan, bumi, dan matahari hampir berada pada satu sisi dari bumi dan pada saat itu
terjadi pasang tertinggi dan surut rendah yang disebut pasang surut Bulan Baru
(Spring Tide).
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Wibisono (2005) bahwa pada saat
pasang surut Bulan Baru akan terjadi pasang tertinggi dan surut terendah karena
posisi bulan dan matahari yang berada pada satu sisi dari bumi mengakibatkan gaya
20
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, ada beberapa hal yang dapat
disimpulkan yaitu:
Tipe Pasang Surut di perairan pantai Pulau Bokori adalah Pasut Ganda
Tipe Pasut Ganda Campuran Dominan Tunggal terjadi pada saat posisi bulan
B. Saran
Saran yang dapat kami ajukan adalah agar alat-alat pengukuran parameter
21