Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM PASANG SURUT (OS3105)

MODUL 1
PENYIAPAN DATA PASANG SURUT

Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Pasang Surut (OS3105)

Oleh :

Reno Bramantyo Ramadhan


12916020

Asisten :

Delza Dera Nur Hermawan


12915016

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... i

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. ii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................................... iii

BAB I TEORI DASAR ............................................................................................................. 1

1.1 Pasang Surut ................................................................................................................ 1

BAB II METODOLOGI ............................................................................................................ 4

2.1 Daerah Kajian .............................................................................................................. 4

2.2 Data .............................................................................................................................. 4

2.3 Metode Pengambilan Data........................................................................................... 4

BAB III HASIL DAN ANALISIS ............................................................................................. 5

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 9

i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Daerah Kajian Daerah Penelitian Pasang Surut Laut
Gambar 3.1 : Elevasi Muka Air Laut di Surabaya Pada Bulan Januari, Tahun 1995
Gambar 3.2 :Elevasi Muka Air Laut di Surabaya pada Hari Pertama, Januari 1995

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Tabel Admiralty Elevasi Muka Air Laut di Surabaya , Bulan Januari, Tahun 1995

iii
BAB I
TEORI DASAR
1.1 Pasang Surut
Pasang surut merupakan gerak fluktuasi massa air secara periodic dan harmonik, yang
disebabkan oleh adanya gaya tarik benda-benda langit terutama matahari dan bulan
terhadap bumi (Park dalam The Open University, 2006). Arus, gelombang dan pasut
berperan aktif dalam mempengaruhi proses – proses biologi, fisika dan kimia dalam
ruang dan waktu yang terjadi di pantai dan laut (Trujillo and Thurman, 2008).

Arus pasang surut disebabkan oleh fenomena pasang surut yang dapat berubah sesuai
dengan tipe dari pasang surut tersebut, sehingga arus pasang surut dapat memiliki tipe
seperti tipe pasang surut yaitu diurnal atau harian tunggal dimana dalam satu hari
terdapat satu kali perubahan arus, sedangkan untuk daerah yang memiliki tipe pasang
surut semi diurnal atau harian ganda maka dalam satu hari akan mengalami dua kali
perubahan arah arus.

Pasang laut adalah naik atau turunnya posisi permukaan perairan atau samudera yang
disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari. Ada tiga sumber gaya
yang saling berinteraksi: laut, Matahari, dan bulan. Pasang laut menyebabkan
perubahan kedalaman perairan dan mengakibatkan arus pusaran yang dikenal sebagai
arus pasang, sehingga perkiraan kejadian pasang sangat diperlukan dalam navigasi
pantai. Wilayah pantai yang terbenam sewaktu pasang naik dan terpapar sewaktu
pasang surut, disebut mintakat pasangs.

Periode pasang laut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak
atau lembah gelombang berikutnya. Panjang periode pasang surut bervariasi antara 12
jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit.

Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide), yaitu Dalam satu hari terjadi dua kali
pasang dan dua kali air surut dengan tinggi yang hamper sama dan pasang surut terjadi
secara berurutan secara teratur. Periode pasang surut adalah 24 jam 50 menit. Pada

1
jenis harian ganda misalnya terdapat di perairan Selat Malaka sampai ke Laut
Andaman.

Pasang surut harian tunggal (diurnal tide), yaitu Dalam satu hari terjadi satu kali air
pasang dan satu kali air surut. Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit.
Jenis harian tunggal misalnya terdapat di perairan sekitar selat Karimata, antara
Sumatra dan Kalimantan.

Pasang surut campuran condong ke harian ganda (mixed tide prevailing semidiurnal),
yaitu Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut, tetapi tinggi
dan periodenya berbeda. Pada pasang-surut campuran condong ke harian ganda
(mixed tide, prevailing semidiurnal) misalnya terjadi di sebagian besar perairan
Indonesia bagian timur.

Pasang surut campuran condong ke harian tunggal (mixed tide prevailing diurnal),
yaitu Pada tipe ini dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut,
tetapi kadang-kadang untuk sementara waktu terjadi dua kali pasang dan dua kali surut
dengan tinggi dan periode yang sangat berbeda. Sedangkan jenis campuran condong
ke harian tunggal (mixed tide, prevailing diurnal) contohnya terdapat di pantai selatan
Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat.

Dalam sebulan, variasi harian dari rentang pasang laut berubah secara sistematis
terhadap siklus bulan. Rentang pasang laut juga bergantung pada bentuk perairan dan
konfigurasi lantai samudera.
Pasang laut merupakan hasil dari gaya gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal
adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi (bumi). Gravitasi bervariasi secara langsung
dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih
kecil dari Matahari, namun gaya gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya
tarik Matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat
daripada jarak Matahari ke bumi. Gaya gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan
Matahari dan menghasilkan dua tonjolan pasang surut gravitasional di laut. Lintang

2
dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi
dan bidang orbital bulan dan Matahari.
Pasang laut purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan Matahari berada
dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang sangat tinggi
dan pasang surut yang sangat rendah. Pasang laut purnama ini terjadi pada saat bulan
baru dan bulan purnama.
Pasang laut perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan Matahari membentuk
sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang rendah dan pasang
surut yang tinggi. Pasang laut perbani ini terjadi pada saat bulan kuarter pertama dan
kuarter ketiga.

Pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air
laut secara berkala yang diakibatkan oleh gaya tarik menarik dari benda-benda
astronomi terutama oleh matahari dan bulan.

Pasang surut merupakan gelombang panjang dengan rata-rata periode 12-24 jam

Gelombang pasang surut yang terjadi di alam (laut) merupakan superposisi dari
gelombang-gelombang harmonik yang memiliki amplitudo, frekuensi, dan
keterlambatan fase yang berbeda-beda.

3
BAB II
METODOLOGI
2.1 Daerah Kajian
Daerah kajian, khususnya pada praktikum ini, data diambil dari stasiun pasang surut
di kota Surabaya, dengan koordinat lintang -7.19996944, dan koordinat garis bujur
112.74058611.

Gambar 2. 1 Daerah Kajian Daerah Penelitian Pasang Surut Laut

Kota Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Surabaya memiliki luas
sekitar 350,54 km².
2.2 Data
Pada praktikum ini, digunakan data elevasi muka air laut, dengan data pengukuran
elevasi muka air laut yang direkam setiap satu jam sekali selama 1 bulan, dengan
lokasi pengukuran di stasiun Surabya. Data yang digunakan adalah dat elevasi muka
laut pada bulan Januari tahun 1995. Adapun data akan dilampirkan dalam file excel.
2.3 Metode Pengambilan Data
Data diambil dari website http://www.ioc-sealevelmonitoring.org/map.php, yang
diunduh pada tanggal 7 September 2018.

4
BAB III
HASIL DAN ANALISIS
3.1 Hasil
Data elevasi muka air laut yang sudah di dapat, kemudian di proses menggunakan low
pass filter pada piranti lunak MATLAB, hasil yang didapat adalah sebagai berikut

Gambar 3. 1 Elevasi Muka Air Laut di Surabaya Pada Bulan Januari, Tahun 1995

5
Setelah data elevasi di filter, kemudian data tersebut di input pada tabel admiralty, hasilnya
sebagai berikut

Tabel 3. 1 Tabel Admiralty Elevasi Muka Air Laut di Surabaya , Bulan Januari, Tahun 1995

3.2 Analisis
Pada gambar 3.1 , ditampilkan gambar grafik elevasi muka air laut yang diplot
terhadap jumlah data. Pada gambar tersebut ditampilkan grafik dengan dua warna,
yaitu warna metah dan warna biru, dimana sudah dijelaskan juga di legenda pada
grafik, bahwa grafik biru menyatakan grafik data pada data pengamatan, dan grafik
merah menyatakan grafik data setelah di filter. Hasil yang didapat yaitu, data
pegamatan yang telah di filter (berwarna merah) terlihat lebih halus (smooth) dari
grafik data yang belum difilter ( berwarna biru).

Data yang diambil atau didapat dari pengukuran elevasi muka air laut di lapangan
tidak murni merupakan data pasang surut yang kita inginkan. Kita menginginkan
adanya data pasang surut, yaitu ketinggian muka air laut yang di pengaruhi oleh gaya
tarik bulan dan matahari. Namun kenyataannya di lapangan, data elevasi muka air
yang kita dapatkan juga dipengaruhi faktor lain. Maka dari itu, setelah mendapat data
elevasi muka air, data tersebut di filter (low pass filter), dengan harapan setelah

6
difilter, kita menghilangkan faktor faktor lain selain pengaruh gaya tarik bulan dan
matahari.

Melihat dari sumber penelitian lain, yaitu jurnal dari Teknik Geomatika, Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), yang
ditulis oleh Lailatul Qhomariyah dan Ir. Yuwono, MT, menyatakan bahwa hasil
pengolahan data pasang surut prediksi DISHIDROS dari bulan november tahun 2010
sampai bulan maret tahun 2014 didapatkan hasil bahwa nilai pasutnya mempunyai tipe
pasut campuran ganda yakni tipe pasut yang didaerah tersebut terjadi dua kali pasang
dalam satu hari. Jika dibandingkan dengan tipe pasang surut yang didapat pada
praktikum kali ini, ketika dicoba diplot grafik elevasi muka air selama satu hari yaitu
tanggal 1 Januari 1995, didapat grafik sebagai berikut,

Gambar 3. 2 Elevasi Muka Air Laut di Surabaya pada Hari Pertama, Januari 1995

Dari gambar 3.2, dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut, walaupun
dari hasil yang didapat, surut pertama tidak terlalu signifikan. Sehingga bisa dikatakan
bahwa tipe pasang surut di daerah penelitian yaitu Surabaya, adalah semidiurnal
campuran

7
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa dalam pengolahan data
pasang surut dengan menggunakan metode admiralty, data elevasi permukaan air laut
perlu dilakukan proses filter yaitu low pass filter. Low pass filter ini bertujuan untuk
menghilangkan gelombang yang memiliki frekuensi tinggi atau memiliki periode yang
pendek. Sehingga setelah di filter, didapat grafik elevasi permukaan air laut yang lebih
halus. Hal ini dikarenakan, saat pengambilan data elevasi permukaan air laut di
lapangan, sebenarnya data yang diambil merupakan hasil superposisi atau gabungan
dari gelombang-gelombang lain seperti gelombang angin, dan sebagainya. Untuk hasil
pengolahan data di Surabaya, didapat bahwa tipe pasang surut di surabaya adalah tipe
semidiurnal campuran.

4.2 Saran
Saat proses filter data menggunakan low pass filter, disarankan untuk lebih teliti
dalam memotong frekuensi agar hasilnya bisa lebih akurat. Selain itu diperhatikan
juga script program filternya, supaya tidak ada kesalahan , baik pemotongan frekuensi
ataupun algortima lainnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Sugianto, Denny Nugroho. “Kajian Kondisi Hidrodinamika (Pasang Surut, Arus, Dan
Gelombang) Di Perairan Grati Pasuruan, Jawa Timur”. Jurusan Ilmu Kelautan UNDIP. Vol
14(2). Page 66-75. Juni 2009

Qhomariyah, Lailatul. “Analisa Hubungan Antara Pasang Surut Air Laut Dengan Sedimentasi
Yang Terbentuk (Studi Kasus : Dermaga Pelabuhan Petikemas Surabaya)”. Jurnal Teknik
Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS) 2015

Pasang Laut. https://id.wikipedia.org/wiki/Pasang_laut. Diakses pada 12 September 2018

Anda mungkin juga menyukai