Anda di halaman 1dari 5

e-ISSN 2775-3301

Upaya Meningkatkan Self Confidence Melalui Konseling Kelompok


(Studi Pada Residen Narkoba Di Perkumpulan PEKA Medan)

Agus Suriadi1, Angelica Banjarnaho2


1Universitas Sumatera Utara; Jl. Dr.A.Sofiana No. 1A,Padang Bulan,Kec. Medan Baru
Kota Medan,Sumatera Utara 20222,Indonesia
Email :agusur@gmail.com1, angelicabanjarnaho@gmail.com2

Kilas Artikel Abstrak

Volume 2 Nomor 1 Permasalahan yang dihadapi oleh residen narkoba tidak jauh
Februari 2022 dari berkurangnya tingkat kepercayaan diri karena merasa
DOI:xxx/ejpm.v%i%.xxxx tidak berharga lagi. Target yang ingin dicapai yaitu
peningkatan kepercayaan diri oleh residen narkoba agar dapat
Article History kembali menjalankan fungsi sosialnya lagi dan fokus terhadap
Submission: 29-12-2021
kekuatan yang dimiliki dan mampu melanjutkan rencana-
Revised: 27-01-2022
rencana yang akan dilaksanakan setelah keluar dari rehabilitasi.
Accepted: 27-01-2022
Published: 01-02-2022 Solusi yang ditawarkan dalam kegiatan praktikum untuk
Kelompok (Groupwork) ini adalah konseling, sharing dan
Kata Kunci: pemberian motivasi serta merencanakan kegiatan yang akan
Rehabilitasi Narkoba; dilakukan setelah dari rehabilitasi agar klien merasa dia mamp
Kepercayaan Diri; untuk kembali ke lingkungan masyarakat. Program Intervensi
Keberfungsian Sosial . yang digunakan dalam kegiatan Praktikum ini adalah
Intervensi Mezzo oleh Zastrow yang terdiri dari; Persiapan
Keywords: (dengan Pendekatan Non-Direktif), Intake/Engangement,
Drug Rehabilitation; Self Assesment, Perencanaan, Implementasi dan Rencana Aksi,
Confidence; Social Functionality
Evaluasi dan Terminasi
.
Korespondensi: Abstract
Angelica Banjarnaho
angelicabanjarnaho@gmail.com The problems faced by drug residents are not far from the reduced level
of self-confidence because they feel worthless. The target to be achieved
is to increase self-confidence by drug residents so that they can return
to carrying out their social functions again and focus on their strengths
and be able to continue the plans that will be implemented after leaving
rehabilitation. The solutions offered in this group work practicum are
counseling, sharing and providing motivation as well as planning
activities to be carried out after rehabilitation so that the client feels he
is able to return to the community. The Intervention Program used in
this practicum is the Mezzo Intervention by Zastrow which consists
of; Preparation (with a Non-Directive Approach), Intake/Engagement,
Assessment, Planning, Implementation and Action Plan, Evaluation
and Termination.

1. PENDAHULUAN
Permasalahan narkoba seakan tak pernah berhenti menjadi masalah yang serius yang
wajib diperhatikan. Masalah narkoba merupakan tantangan diseluruh negara, baik yang
sudah maju maupun berekmbang dan hal ini tentunya seperti virus yang terus menyebar dan
menjadi perhatian bagi pemerintah maupun masyarkat. Narkoba adalah benda yang bisa
menjadi ancaman bagi penggunanya jika digunakan tidak sesuai dengan ketentuan-
Literasi: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat is licensed under a Creative Commons
Attribution-Share Alike 4.0 International License. All Rights Reserved e-ISSN 2775-3301

376
Agus Suriadi, Angelica Banjarnaho
Upaya Meningkatkan Self Confidence Melalui Konseling Kelompok (Studi Pada Residen
Narkoba Di Perkumpulan PEKA Medan)

ketentuan medis. Berdasarkan Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat 1 tentang
Narkotika disebutkan bahwa pengertian Narkotika ialah zat atau obat yang asalnya dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintetis ataupun semisintetis yang bisa menyebabkan
penurunan atau merubah kesadaran seseorang, menghilangnya sebuah rasa, bisa
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan bisa timbul rasa ketergantungan dengan
golongan-golongan yang telah dibedakan sesuai tercantum pada Undang-Undang.
Penyalahgunaan narkoba tentunya menimbulkan dampak negatif termasuk dampak fisik,
dampak psikis, serta dampak sosial. Dampak fisik, psikis dan sosial tentunya berhubungan
erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi
putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa
keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi. Gejala fisik dan psikologis ini juga berkaitan
dengan gejala sosial seperti menjadi pemarah, manipulatif, dan menurunnya tingkat
kepercayaan diri seseorang akibat pemakaian narkoba.
Menurunnya tingkat kepercayaan diri residen narkoba mengakibatkan mereka menjadi
rendah diri dan pesimis bahwa mereka bisa pulih sehingga mereka kesulitan untuk
menjalankan fungsi sosialnya kembali di masyarakat. Dengan ini diperlukan dukungan bagi
residen narkoba untuk meningkatkan kepercayaan dirinya kembali melalui konseling.
Kepercayaan diri pada pengguna narkoba berpengaruh banyak pada proses pemulihan agar
tidak kembali kambuh atau relapse. Kepercayaan diri bisa meningkat dikarenakan
kecerdasan emosional dalam hal berkomunikasi karena pada tiap hubungan saling
berhubung maka bisa mengajarkan bagaimana menggunakan bahasa yang benar dan tepat
dalam intonasi, dimana kecerdasan emosional ini mampu mengendalikan emosi dalam suatu
masalah (Puspita & Febriyanto, 2020).
Seorang individu dalam hal ini adalah pengguna narkoba yang merasa tingkat
kepercayaan dirinya berkurang untuk menjalankan fungsi sosialnya kembali ketika keluar
dari rehabilitasi nantinya dan merasa rendah diri untuk kembali ke lingkungan masyarakat.
Rasa percaya diri yang baru dan sehat dikembangkan dari dalam kepribadian individu itu
sendiri. Rasa percaya diri bukan dengan mengkompensasi kelemahan kepada kelebihan,
namun bagaimana individu tersebut mampu menerima dirinya apa adanya, mampu
mengerti seperti apa dirinya dan pada akhirnya akan percaya bahwa dirinya mampu
melakukan berbagai hal dengan baik. Salah satu layanan yang dapat digunakan dalam
kegiatan bimbingan dan konseling dalam meningkatkan kepercayaan diri residen narkoba
adalah konseling kelompok.

2. METODE
Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu Metode Groupwork oleh Zastrow
secara General, dan tahapannya adalah sebagai berikut :
1) Intake dan Contract : berisi tentang pengenalan Klien dan Perjanjian berapa lama
proses intervensi akan dilakukan.
2) Assesment : mendengarkan para Klien memaparkan permasalahan individu, inti
dan juga pernyataan masalah. Tools assesment yang digunakan yaitu Forum Group
Discussion (FGD) yaitu berdiskusi dengan kelompok untuk memecahkan suatu
permasalahan tertentu dalam suasana informal dan santai. FGD dan metodologi
sejalan dengan teori Bbhavioral yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman serta diperkuat dengan
pengalaman praktis.
Literasi: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat is licensed under a Creative Commons
Attribution-Share Alike 4.0 International License. All Rights Reserved e-ISSN 2775-3301

378
e-ISSN 2775-3301
DOI: xxxxx/ejpm.vxix.xxxx

3) Planning / Perencanaan : Di tahap ini membuat Strategi berupa keberlanjutan atau


pengaruh langsung. Disini angel mulai melakukan perencanaan program yang
bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri klien rehabilitasi sehingga ketika
keluar nantinya mereka dapat menjalankan fungsi sosialnya kembali. Peran angel
dalam hal ini adalah sebagai motivator.
4) Intervensi dan Formulasi Program : Pada tahap ini penulis sudah mulai
mengimplementasi perencanaan yang dibuatnya. Penulis melakukan
pendampingan untuk menghasilkan perubahan berencana dalam diri para klien.
Melakukan sharing, motivasi, dan pembelajaran kepada klien, mengakrabkan diri
dengan klien serta membantu klien untuk menemukan hal atau rencana apa yang
akan klien lakukan ketika keluar dari rehabilitasi nantinya sehingga klien dapat
langsung menjalankan fungsi sosialnya kembali
5) Evaluasi : Di tahap ini penulis merasakan perubahan yang menonjol yaitu
meningkatnya rasa percaya diri klien untuk berkomunikasi dengan orang sekitar
dan klien sudah pulih dan sudah selesai melaksanakan kewajibannya di rehabilitasi
sehingga dapat kembali ke lingkungan masyarakat.
6) Terminasi : Pada tahap ini penulis menutup kontrak yang sudah disepakati diawal,
klien sudah kembali bersekolah dan bekerja seperti yang diharapkan sebelumnya,
klien juga sudah dengan mudah untuk berbaur sehingga mempermudah proses
mereka untuk kembali ke masyarakat.

3. HASIL & PEMBAHASAN


Rehabilitasi narkoba adalah cara untuk memulihkan pengguna agar terbebas
dari narkoba. Memang proses rehabilitasi ini memerlukan waktu yang tidak sebentar.
Terlebih jika pasien tersebut telah kecanduan narkoba dalam waktu lama. Observasi serta
wawancara dilaksanakan sejak 6 September 2021 hingga 10 Desember 2021 di Perkumpulan
PEKA Medan di Jalan Geriliya, Gurila No.4A, J A T I, Kec. Medan Maimun, Kota Medan,
Sumatera Utara.
Observasi dan pengenalan diri kepada klien rehabilitasi serta staf dilakukan di panti
rehabilitasi narkoba tersebut. Angel mendapatkan sambutan baik dari mereka dan dengan
senang hati menerima angel untuk melaksanakan praktik disana. Selanjutnya angel
mengikuti berbagai rangkaian kegiatan yang dilaksanakan di Perkumpulan PEKA tersebut,
seperti morning meeting, sesi belajar, seminar, function, rapat staf serta kegiatan lainnya
untuk mengakrabkan diri dengan klien.
Agenda yang dilaksanakan pada bulan selanjutnya adalah melakukan pendekatan untuk
melakukan assesment masalah yang dimiliki oleh klien. Dalam proses pengakraban diri
dengan klien, angel juga bermain games dengan mereka seperti tenis meja dan catur. Mereka
sudah mulai terbuka untuk menceritakan tentang masalah dan kekhawatiran yang mereka
alami. Angel juga turut serta untuk mengikuti program yang dilaksanakan oleh BNNP
SUMUT yaitu P4GN (Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkoba).
Langkah awal yang dilakukan adalah menggali permasalahan apa yang sedang dialami
dan rasakan oleh residen narkoba tersebut. Klien mulai terbuka untuk menceritakan masalah
yang dialami dan mulai menggambarkan permasalahannya. Klien merasa tingkat
kepercayaan dirinya berkurang untuk menjalankan fungsi sosialnya kembali ketika keluar
dari rehabilitasi nantinya dan merasa rendah diri untuk kembali ke lingkungan masyarakat.
Praktikan melaksanakan dinamika kelompok guna membantu klien untuk berbaur
dengan orang yang ada disekitar mereka. Ini menjadikan mereka bisa lebih percaya diri ketika

Literasi: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat is licensed under a Creative Commons


Attribution-Share Alike 4.0 International License. All Rights Reserved e-ISSN 2775-3301

379
Agus Suriadi, Angelica Banjarnaho
Upaya Meningkatkan Self Confidence Melalui Konseling Kelompok (Studi Pada Residen
Narkoba Di Perkumpulan PEKA Medan)

kembali ke lingkungan masyarakat nantinya. Dengan adanya proses pengakraban diri


dengan orang yang baru dikenal dan berkomunikasi menjadikan mereka yang awalnya pasif
berubah menjadi aktif dan mudah berbaur dengan orang disekitarnya. Kemudian praktikan
melakukan sharing serta pembelajaran etika untuk diterapkan dimanapun klien berada.
Langkah selanjutnya membantu klien untuk menemukan rencana yang akan dilakukan
ketika keluar dari rehabilitasi. Diberikannya bimbingan sosial agar dapat meningkatkan
kepercayaan diri klien melalui pembelajaran tentang pengetahuan sosial dan pemberian
motivasi agar dapat menjadi pribadi yang lebih kuat dan tangguh dalam menghadapi
permasalahan yang sedang dialami. Pemberian dukungan untuk klien yang akan kembali
bersekolah dan klien yang akan bekerja agar lebih termotivasi untuk lebih giat dalam bekerja
dan menggapai rencana – rencana yang akan dilaksanakan kedepannya.
Praktikan menyadari bahwa rendahnya tingkat kepercayaan diri ini disebabkan karena
faktor mereka menggunakan narkoba dan merasa bahwa dirinya tidak lagi berharga dan
tidak layak untuk kembali ke lingkungan masyarakat. Oleh sebab itu, diperlukan
peningkatan kepercayaan diri mereka dengan cara konseling dan fokus terhadap kelebihan
apa yang mereka miliki.
Praktikan sendiri menggunakan metode Intervensi groupwork oleh Zastrow, Menurut
Zastrow pekerja sosial adalah aktivitas profesional untuk menolong individu, kelompok,
keluarga, organisasi, dan komunitas dalam rangka memperkuat dan memperbaiki
kapasitasnya agar dapat berfungsi sosial dan untuk menciptakan lingkungan yang
mendukung pencapaian tujuannya. Adapun tahapan metode groupwork oleh Zastrow secara
general adalah sebagai berikut :
1) Intake/Engagement
2) Assesment
3) Perencanaan
4) Intervensi dan Formulasi Program
5) Evaluasi
6) Terminasi
Tools assesment yang digunakan yaitu Forum Group Discussion (FGD) yaitu berdiskusi
dengan kelompok untuk memecahkan suatu permasalahan tertentu dalam suasana informal
dan santai. FGD dan metodologi sejalan dengan Teori Behavioral yang dicetuskan oleh Gage
dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini hanya
ingin mengetahui bagaimana perilaku klien dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan.
Dalam artian teori belajar ini lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Dalam hal ini
klien yang biasanya menkonsumsi narkoba perlahan-lahan dapat pulih karena dikendalikan
oleh faktor lingkungan sehingga menciptakan adanya perubahan tingkah laku terhadap
klien.
Pertama, pada tahap intake sendiri diberlakukan untuk melakukan perjanjian dari apa
yang sudah disepakati diawal yaitu tentang berapa lama proses intervensi ini dilakukan.
Angel mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri kemudian menanyakan
ketersediaan mereka untuk menjalin kontrak untuk mini project angel. Kedua, praktikan
melakukan assesment dengan Tools/Alat yang digunakan agar agenda yang dilaksanakan
lebih efektif. Ketiga, praktikan melakukan perencanaan mengenai apa yang akan ditawarkan
pada residen narkoba. Keempat, pelaksanaan intervensi diberlakukan. Implementasi
kegiatan yang sudah direncanakan diberikan kepada klien yaitu peningkatan kepercayaan
diri klien rehabilitasi. Kelima, hasil dari implementasi tersebut di evaluasi oleh praktikan.
Hasilnya, klien sudah pulih dan percaya diri serta bisa menerima dan mencintai dirinya
Literasi: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat is licensed under a Creative Commons
Attribution-Share Alike 4.0 International License. All Rights Reserved e-ISSN 2775-3301

380
e-ISSN 2775-3301
DOI: xxxxx/ejpm.vxix.xxxx

sehingga bisa menjalankan keberfungsian sosialnya kembali di masyarakat. Angel berharap


klien dapat tetap teguh dan menjauh dari hal-hal yang membuat klien terpengaruh narkoba
dan tetap fokus untuk melaksanakan kegiatannya saat ini.
4. KESIMPULAN
Dalam pelaksanaan mini project dalam praktikum kedua di Perkumpulan PEKA yang
dilakukan oleh praktikan, membawa pengaruh yang baik terhadap residen narkoba. Residen
narkoba menjadi percaya diri dan mampu menjalankan fungsi sosialnya kembali serta sudah
menjalani hidup normal dengan rencana dan impian yang sudah mereka rencanakan
sebelumnya. Terlebih lagi residen narkoba sudah pulih dari narkoba dan sudah tidak di
rehabiklitasi lagi. Penulis juga berhasil dalam melaksanakan berbagai tahapan yang ada
dalam programnya. Hal ini diapresiasi oleh manager Perkumpulan PEKA karena membawa
dampak yang baik pada residen narkoba.

5. UCAPAN TERIMA KASIH


Terimakasih sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas nikmat dan
karunianya. Juga kegiatan ini pun mendapat dukungan dari semua pihak yang terlibat
diantaranya Manager Perkumpulan PEKA, Konselor Perkumpulan PEKA, residen
Perkumpulan PEKA, Dosen Pengampu serta Supervisor sekolah. Untuk memperjelas agenda
kegiatan pada jurnal ini, praktikan mencamtumkan link Youtube dan Media Massa sebagai
laporan lain dalam proses Pengabdian Masyarakat ini, Media Massa :
https://jurnalpost.com/peningkatan-self-confidence-residen-narkoba-menjalankan-fungsi-
sosialnya/29105/ dan Youtube : https://youtu.be/ejDIlqX5cDE

DAFTAR PUSTAKA
Puspita, E. A., & Febriyanto, K. (2020). Hubungan Kecerdasan Emosional terhadap Perilaku Seksual
Berisiko pada Lelaki Seks Lelaki ( LSL ) di Wilayah Kerja Puskesmas Temindung. 1(2)
Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
Marjanti, S. (2015). Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri Melalui Konseling Kelompok Bagi Siswa
X Ips 6 Sma 2 Bae Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal Konseling Gusjigang. 1(2)
Ristia, P. (2021). Upaya Meningkatkan Percaya Diri Melalui Konseling Kelompok Dengan
Menggunakan Teknik Assertive Training Pada Peserta Didik Kelas Viii Di Smp Negeri 2
Bumiratu Nuban Lampung Tengah. Skripsi. Uin Raden Intan Lampung
Zastrow, Charles. (2010). “Social Work And Social Welfare”. Canada: Brooks/Cole, Cengage
Learning.
Afiyanti, Y. (2008). Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok Terfokus) Sebagai Metode
Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif. Jurnal Keperawatan Indonesia. 12(1)

Literasi: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat is licensed under a Creative Commons


Attribution-Share Alike 4.0 International License. All Rights Reserved e-ISSN 2775-3301

381

Anda mungkin juga menyukai