B. Indonesia
B. Indonesia
Mengevaluasi struktur isi dalam teks anekdot melibatkan analisis terhadap bagaimana cerita
tersebut disusun dan disampaikan agar mencapai tujuan humor atau pesan tertentu. Berikut
adalah beberapa langkah yang dapat Anda ikuti:
Jawaban
Adapun bila anda mendapatkan pertanyaan bagaimana cara mengevaluasi struktur isi dalam
teks anekdot, maka berikut adalah jawabannya.
Pastikan juga Apakah isi dalam teks anekdot tersebut bermanfaat sebagai sebuah kritisi atau
hanya guyonan yang tidak berguna. Yang harus diketahui bahwa kebanyakan struktur isi
dalam teks anekdot ini berisikan mengenai kritik terhadap sebuah kejadian nyata, dan cara
menyampaikan kritik tersebut mudah dimengerti oleh semua kalangan.
Yang selanjutnya adalah Apakah urutannya sudah betul atau belum, tidak kalah penting dari
isinya yang bermanfaat, maka teks anekdot tugas harus memiliki urutan yang benar.
Selanjutnya adalah pastikan dalam isi teks anekdot tersebut penyampaian yang mudah
dimengerti. Gunakan istilah yang mudah dicerna dan dipahami semua orang.
Pada teks anekdot, pastikan untuk tidak ada paragraf yang menyimpang dari tema. Hal ini
penting karena untuk memastikan Pesan yang ingin disampaikan tersebut memang sampai
kepada para pembacanya.
Dalam menulis isi teks anekdot juga harus diperhatikan tentang paragraf yang kalimatnya
harus sesuai urutan. Hal demikian tentu akan mempengaruhi mengenai penyampaian makna
dari teks anekdot tersebut.
7. Apakah ada kalimat yang harus dibuang?
Yang terakhir adalah apakah ada kalimat yang harus dibuang. Maka yang dilakukan adalah
bahwa memastikan isi dari teks anekdot tersebut singkat padat dan jelas.
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi anekdot, dengan tujuan mencari
makna atau isi pesan dalam teks. Salah satunya adalah memperhatikan berbagai aspek
sebagai berikut:
Makna tersurat
Makna tersirat
Unsur kebahasaan
Isi teks
Struktur teks
Selain beberapa aspek di atas, isi dari teks anekdot juga bisa dievaluasi dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Siapa yang disindir?
Siapa tokoh atau partisipan dalam teks?
Apakah rangkaian peristiwa yang ditulis sudah runtut?
Apakah teks mengandung unsur humor, konyol, atau sindiran?
Bagaimana kelengkapan bagian struktur teks orientasi, abstraksi, reaksi, krisis, dan koda?
Apakah teks sudah sesuai dengan topik?
Bagaimana akurasi penggunaan bahasa pada teks?
Apakah teks anekdot yang ditulis mampu memberikan pencerahan untuk pembaca?
Evaluasi struktur isi antara lain mempertanyakan apakah secara keseluruhan bisa di anggap
sebagai karangan utuh (lengkap), apakah isinya bermanfaat sehingga layak baca atau
dimengerti orang lain, apakah ada paragraf yang kalimatnya tidak urut, apakah urutannya
udah betul, apakah ada paragraf yang sudah dimengerti, apakah ada paragraf yang
menyimpang, dan harus di buang, dan lain sebagainya.
Evaluasi dari segi kebahasaan antara lain mempertanyakan apakah pilihan kosakatanya sesuai
dengan laras dan sifatnya apakah ejaanya betul atau sudah sesuai dengan kaidah EYD,
apakah struktur kalimat-kalimatnya sesuai dengan kaidah, apakah ada kalimat yang tidak
efektif atau tidak baku, apakah ada kalimat yang kurang santun, dan lain sebagainya.
2. Bagaimana kriteria teks anekdot yang baik
Jawaban
Bagi Anda yang ingin menuliskan teks anekdot yang baik, ada beberapa kriteria yang harus
Anda pertimbangkan. Pertama, alur cerita yang jelas dan logis. Alur cerita yang bagus akan
membuat penonton tertarik dan memahami anekdot Anda dengan mudah. Kedua, gunakan
bahasa yang sesuai dengan konteks, sehingga anekdot Anda terdengar natural dan mudah
dicerna. Ketiga, jangan terlalu panjang. Teks anekdot yang baik harus singkat dan jelas.
Keempat, jangan lupa untuk menyertakan humor. Anekdot yang tidak menghibur tidak akan
menarik perhatian orang lain. Terakhir, jangan lupa untuk menyimpulkan anekdot Anda
dengan konklusi yang jelas. Ini akan membuat anekdot Anda lebih kuat dan menarik.
Teks anekdot yang baik adalah teks yang memiliki unsur lucu/jengkel/konyol, memiliki pesan
moral sebagai pencerahan, dan strukturnya jelas.
Relevansi Tema:
Anekdot sebaiknya terkait dengan tema atau topik tertentu yang relevan. Kejadian atau situasi
yang diceritakan seharusnya memiliki kaitan dengan pesan atau tujuan cerita.
4. Sebutkan berbagai langkah yang harus di perhatikan dalam menganalisis teks anekdot
Jawaban
Menganalisis teks anekdot berarti menguraikan, membedakan, memilah isi pokok teks
anekdot dengan memerhatikan struktur dan bahasa yang digunakan. Langkah-langkah dalam
menganalisis teks anekdot adalah sebagai berikut.
Membaca teks
Memahami teks
Menganalisis struktur teks
Menemukan kata kias, konjungsi, dan kalimat retoris
Menemukan kalimat yang lucu dan konyol
Menentukan sindiran
Menentukan amanat atau pesan kebaikan dalam sebuah teks anekdot
Pesan:
Sindiran dan kritik dalam teks anekdot seringkali berkaitan dengan pesan yang ingin
disampaikan. Pesan dalam sindiran atau anekdot kritik dapat mengandung kritik sosial,
komentar tajam, atau evaluasi terhadap suatu situasi. Kritik dapat muncul jika pesan tidak
cukup jelas, terlalu halus, atau bahkan terlalu langsung.
Gaya Bahasa:
Gaya bahasa yang digunakan dalam sindiran atau kritik sangat penting. Gaya bahasa harus
memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Kritik terhadap gaya bahasa dapat muncul jika
kata-kata atau ungkapan yang digunakan kurang tajam, terlalu kasar, atau bahkan ambigu
sehingga pesan tidak sampai pada audiens dengan jelas.
Nada:
Nada dalam sindiran atau kritik adalah cara di mana pesan disampaikan. Nada bisa berupa
sarkasme, ironi, atau bahkan nada yang lebih serius. Kritik terhadap nada dapat muncul jika
nada yang dipilih tidak sesuai dengan pesan atau jika nada terlalu keras sehingga
mengaburkan pesan yang ingin disampaikan.
Konteks:
Sindiran atau kritik dalam teks anekdot juga harus mempertimbangkan konteks yang lebih
luas. Konteks ini bisa berupa situasi sosial, budaya, atau politik yang mungkin mempengaruhi
cara sindiran atau kritik dipahami. Kritik dapat muncul jika sindiran atau kritik tidak
memperhatikan atau bahkan menyalahi konteks yang ada.
Suatu pagi di hari Minggu, seorang anak berusia 8 tahun sedang mengisi waktu luang sambil
membaca buku pelajaran.
Karena masih kurang paham, ia bertanya pada ibunya. “Bu, kanker itu sangat berbahaya ya?”
tanyanya.
“Betul nak, kanker sangat berbahaya karena ada sel tidak normal di dalam tubuh manusia,”
jelas ibu.
Tidak lama kemudian, anak tersebut menuju teras rumah dan menemukan ayahnya sedang
merokok. Ia menemukan bungkus rokok di samping ayahnya dan membaca kalimat pada
bungkus tersebut.
Tiba-tiba ia berlari ke luar halaman rumah sambil berteriak “Tolong tolong!” teriak anak itu.
Kemudian bapak ibu warga sekitar bertanya “Kenapa nak, ada apa?” tanya mereka sambil
kebingungan dan melihat sekitar.
“Tolong, ayahku mau bunuh diri!” jelas anak tersebut. Tanpa banyak bicara, seluruh warga
segera masuk ke rumah si anak. Sementara ayah dan ibu hanya panik sambil kebingungan
melihat kerumunan warga sekitar.
Mereka semua riuh menenangkan ayah agar mengurungkan niatnya untuk bunuh diri.
“Ada apa ini, siapa yang mau bunuh diri?” tanya ayah karena kebingungan. “Ayah tolong
berhenti, jangan merokok lagi,” ucap anaknya.
Ia mengucapkan hal itu sambil menyodorkan bungkus rokok tadi dan menunjukkan tulisan
bahwa ‘merokok dapat membunuhmu.’
Bahkan anak tersebut menunjukkan bagian gambar penyakit kanker di bungkus rokoknya.
Sejenak situasi menjadi hening, seluruh warga, ayah, dan ibu memilih berdiam. Setelah itu,
mereka semua mulai membubarkan diri satu per satu dan kembali ke rumahnya masing-
masing.