Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA UMUM

PERCOBAAN I

IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

OLEH :

NAMA : NURHALIMA

STAMBUK : F1C1 20 011

KELOMPOK : IV (EMPAT)

ASISTEN : INDAH RISMA DAMAYANTI

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia kaya akan bahan pangan pati-patian yang dapat dimanfaatkan

sebagai sumber energi. Bentuk bahan pangan pati-patian yang tersedia di

Indonesia mencakup jenis sereal (beras, jagung dan gandum), umbu-umbian

(kentang, singkong, ubi jalar, talas dan ganyong), batang (sagu) dan biji-bijian

(kacang polong, kacang hijau dan kacang merah). Bahan pangan tersebut yang

dimanfaatkan oleh masyarakat yang dijadikan sebagai makanan sehari-hari yang

mengandung karbohidrat (Afandi dkk., 2019).

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang

menyediakan 4 kalori energi pangan per gram. Karbohidrat juga mempunyai

peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa,

warna, tekstur dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk

mencegah tumbuhnya ketosis, pemecahan tubuh protein yang berlebihan,

kehilangan mineral dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein.

Kebanyakan karbohidrat yang dikonsumsi adalah tepung dan amilum atau pati

yang ada dalam gandum, kacang-kacangan, jagung, beras, kentang dan padi-

padian lainnya. Karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada

makhluk hidup dalam bentuk serat seperti selulosa, pektin dan lignin (Afandi

dkk., 2020).

Uji iodin adalah metode pengujian untuk molekul polisakarida. Pati

merupakan polisakarida yang mengandung dua komponen utama yaitu amilosa

dan amilopektin. Prinsip dari pengujian iodin yaitu karbohidrat golongan


polisakarida akan memberikan reaksi, dengan larutan iodin akan memberikan

warna spesifik bergantung pada jenis karbohidratnya. Perubahan larutan terjadi

karena dalam larutan pati terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks

karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Bentuk ini

yang menyebabkan pati dapat membentuk kompleks dengan molekul yodium

(Fadhila dkk., 2019), Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu dilakukan

percobaan Identifikasi Karbohidrat.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang di kaji pada percobaan Identifikasi Karbohidrat

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara mengidentifikasi karbohidrat pada sampel pati jagung dan pati

beras putih dengan uji iodin?

2. Bagaimana cara mengidentifikasi karbohidrat pada sampel sari buah nanas, sari

buah naga, sari buah pir, sari buah semangka dengan uji benedict?

3. Bagaimana cara mengidentifikasi karbohidrat pada sampel sari buah nanas, sari

buah naga, sari buah pir, sari buah semangka dengan uji fehling?

C. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai pada percobaan Identifikasi Karbohidrat adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengidentifikasi karbohidrat pada sampel pati jagung dan pati beras

putih dengan uji iodin.

2. Untuk mengidentifikasi karbohidrat pada sampel sari buah nanas, sari buah

naga, sari buah pir, sari buah semangka dengan uji benedict.
3. Untuk mengidentifikasi karbohidrat pada sampel sari buah nanas, sari buah

naga, sari buah pir, sari buah semangka dengan uji fehling.

D. Manfaat

Manfaat yang akan diperoleh pada percobaan Identifikasi Karbohidrat

adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengidentifikasi karbohidrat pada sampel pati jagung dan pati beras

putih dengan uji iodin.

2. Dapat mengidentifikasi karbohidrat pada sampel sari buah nanas, sari buah

naga, sari buah pir, sari buah semangka dengan uji benedict.

3. Dapat mengidentifikasi karbohidrat pada sampel sari buah nanas, sari buah

naga, sari buah pir, sari buah semangka dengan uji fehling.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Karbohidrat adalah senyawa kimia yang menjadi sumber utama energi

atau (80%) dari tubuh manusia. Senyawa kimia zat gizi ini terdiri atas karbon (C),

hidrogen (H) dan oksigen (O) dengan rumus kimia Cn(H 2O)n. Karbohidrat yang

mengandung gula sederhana yaitu gula yang mudah dimetabolisme menjadi asetil

Co-A yang selanjutnya memasuki biosintesis lemak. Asupan karbohidrat

mengandung gula sederhana yang tinggi tanpa diikuti dengan aktivitas fisik akan

mempercepat biosintesis lemak. Sumber karbohidrat utama adalah tumbuhan,

konsumsi karbohidrat sebaiknya (70%) (Salvin dkk., 2020).

Uji iodin dikatakan positif jika pati (amilosa) telah terhidrolisis sempurna

menjadi glukosa. Warna biru kehitaman pada larutan pati sebelum hidrolisis

disebabkan karena iodium dalam larutan kalium iodida bereaksi dengan pati-

iodida. Kompleks pati-iodida terbentuk sebagai muatan ditransfer antara pati dan

ion iodida, triiodida atau pentaiodida. Transfer muatan antara pati dan ion iodida

mengubah jarak antara tingkat energi orbital. Perubahan ini mengakibatkan

kompleks pati-iodida menyerap cahaya pada panjang gelombang yang berbeda

yang memberikan karakteristik warna biru kehitaman pada campuran, reaksi

menunjukkan perubahan warna biru tua dari larutan sebelum reaksi dan selama

hidrolisis menjadi merah bata (Dali dkk., 2021).

Metode Benedict untuk mereduksi gula dikembangkan oleh Stanley R.

Benedict untuk deteksi kualitatif (Benedictnq) dari glukosa dalam urin.

Mekanisme reaksi didasarkan pada reduksi kapasitas gugus karbonil bebas dalam

glukosa yang mampu mereduksi berbagai ion logam termasuk Cu dalam sebuah
medium alkali, tembaga direduksi menjadi Cu dan mengendap sebagai Cu ₂O. Uji

benedict dilakukan untuk mengetahui adanya gula pereduksi yang menunjukkan

hasil positif karena terbentuk endapan merah bata yang berarti bahwa larutan

fruktosa merupakan gula (Lopez dkk, 2020).

Larutan Fehling digunakan sebagai uji kimia untuk membedakan antara

gugus fungsi aldehida dan keton yang larut dalam air dan sebagai uji untuk

monosakarida. Ini dapat digunakan untuk menyaring glukosa dalam urin,

sehingga mendeteksi diabetes. Ini masih paling umum digunakan untuk

menentukan gula pereduksi dalam produk gula. Tes ini dikembangkan oleh ahli

kimia Jerman Hermann von Fehling pada tahun 1849. Reagen Fehling dapat

digunakan untuk mengukur jumlah gula pereduksi dan menghitung ekuivalen

glukosa dari gula pati. Dilaporkan bahwa konsentrasi Fehling klasik adalah 6,928

g/100 ml tembaga sulfat, 34,6 g/100 ml kalium natrium tartrat, dan 10 g/100 ml

natrium hidroksida (Zang dkk., 2020).

Buah naga atau dalam bahasa Inggris disebut dragon fruit merupakan

sejenis tanaman yang bermarga (Hylocereus dan selenicereus). Salah satu jenis

buah naga yang banyak dibudidayakan adalah buah naga merah (Hylocereus

costaricensis). Buah naga merah ini sangat digemari oleh masyarakat baik

dikonsumsi secara langsung maupun diolah dalam bentuk jus. Buah naga merah

memiliki khasiat yang lebih dibandingkan dengan buah naga jenis lain. Buah naga

merah mengandung beberapa senyawa kimia yang bermanfaat bagi kesehatan

tubuh (Hasri dkk., 2021).


DAFTAR PUSTAKA

Afandi, F. A., Wijaya C.H., Faridah D. N. dan Suyatma N. E., 2019, Hubungan
Antara Kandungan Karbohidrat dan Indeks Glikemik pada Pangan Tinggi
Karbohidrat, Artikel Pangan, 28(2).
Cahyany, R. P., 2020, Pengukuran Kadar Glukosa Urin dengan Metode Oksidasi
Reduksi Benedict, Stikes Surya Mitra, 1(1).
Dali, A., Nasriadi D., Seniwati D. dan Hilda A. M. A., 2021, Synthesis of
Glucopyranosyl Acetic from Sago Flour as Raw Material for the Synthetic
Polymers, Indonesian Journal of Chemical Research, 8(3).
Fadhila, M. N. H. dan Sulistiyawati, 2019, Testing Carbohydrate Substance as
Flash Based Flipbook Learning Media, Proc Internal. Conf. Engin, 2(1).
Hasri, Dina U. dan Hasma S., 2021, Penambahan Buah Naga Merah (Hylocereus
Polyrhizus) Sebagai Pewarna Alami pada Pembuatan Nugget Ikan
Bandeng (Chanos-chanos), Agrokompleks, 21(1).
Lopez, A.H., Daniel A.S.F., Zenaida Z.S., Itzel G.B., Tzvetanka D.D. dan Alma
X.A.A., 2020, Quantification of Reducing Sugars Based on the Qualitative
Technique of Benedict, ACS Omega, 5(1).
Mustakin, F. dan Mulyati M. T., 2019. Analisis Kandungan Glikogen pada Hati,
Otot dan Otak Hewan, Canrea Journal, 2(2).
Panjaitan, R. S., Sutriningsih, Purwati dan Zuraida S., 2021, Edukasi Kandungan
Karbohidrat dan Metode Uji Identifikasinya pada Buah-Buahan Di SDN
09 Sunter Agung, Jakarta Utara, Jurnal Berdikari, 4(1).
Slavin, J. dan Carlson J., 2014, Carbohydrates, Advances in nutrition (Bethesda,
Md.), 5(6).
Zhang, Y. dan Qhiming C., 2020, Improving Measurement of Reducing Sugar
Content in Carbonated Beverages using Fehling’s Reagent, Journal of
Emerging Investigator, 1(1).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Percobaan Identifikasi Karbohidrat dilaksanakan pada hari Selasa, 22

November 2022, pukul 7.30-10.00 WITA dan bertempat di Laboratorium Kimia

Fisika, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pegetahuan Alam,

Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan Identifikasi Karbohidrat adalah

gelas kimia 250 ml dan 50 mL, tabung reaksi, rak tabung, pipet tetes, batang

pengaduk, lap halus dan cutter.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan Identifikasi Karbohidrat

adalah reagen benedict, reagen iodin, reagen fehling A dan fehling B, pati jagung,

beras putih, sari buah nanas, sari buah pir, sari buah naga, sari buah semangka,

asam klorida (HCl), natrium hidroksida (NaOH), akuades (H2O), plastic wrap dan

tisu.
C. Prosedur Kerja

1. Uji iodin

Pati jagung Pati jagung Pati beras putih Pati beras putih

- dipipet 4 mL - dipipet 4 mL - dipipet 4 mL - dipipet 4 mL

- dimasukkan - dimasukkan ke - dimasukkan ke - dimasukkan ke

ke dalam dalam tabung dalam tabung dalam tabung

tabung reaksi I reaksi II reaksi III reaksi IV

- ditambahkan - ditambahkan - ditambahkan - ditambahkan

HCl 2 mL NaOH 2 mL HCl 2 mL NaOH 2 mL

- ditambahkan 2 mL reagen iodin

- dikocok

- dipanaskan

- diamati perubahan yang terjadi

Pati jagung + HCl = terbentuk endapan biru keunguan


Pati jagung + NaOH = bewarna kuning ke bening terbentuk endapan
Pati beras putih + HCl = terbentuk endapan biru keunguan
Pati beras putih+ NaOH = bewarna kuning ke bening terbentuk endapan
2. Uji Benedict

Sari buah nanas Sari buah pir Sari buah naga Sari buah semangka

- dipipet 2 mL
- dipipet 2 mL - dipipet 2 mL - dipipet 2 mL
- dimasukkan ke
- dimasukkan ke - dimasukkan ke - dimasukkan ke
dalam tabung
dalam tabung dalam tabung dalam tabung
reaksi IV
reaksi I reaksi II reaksi III

- ditambahkan 5 mL reagen benedict


- di kocok
- di panaskan
- di amati perubahan yang terjadi

Sari buah nanas = berwarna merah bata


Sari buah naga = berwarna coklat pekat
Sari buah pir = berwarna coklat pekat
Sari buah semangka = berwarna merah bata
3. Uji Fehling

Sari buah pir Sari buah nanas Sari buah naga Sari buah semangka

- dipipet 4 mL - dipipet 4 mL - dipipet 4 mL - dipipet 4 mL

- dimasukkan ke - dimasukkan ke - dimasukkan ke - dimasukkan ke

dalam tabung dalam tabung dalam tabung dalam tabung

reaksi I reaksi II reaksi III reaksi IV

- ditambahkan 2 mL reagen fehling


A dan 1 mL reagen fehling B
- dikocok
- dipanaskan
- d amati perubahan yang terjadi

Sari buah nanas+ fehling A + fehling B = berwarna merah bata

Sari buah naga + fehling A + fehling B = berwarna coklat

Sari buah pir + fehling A + fehling B = berwarna coklat

Sari buah semangka + fehling A + fehling B = berwarna merah bata


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Data Pengamatan

a. Uji Iodin

NO Hasil Pengamatan
Perlakuan
. Sebelum Sesudah

Pati Jagung 4 mL + 2 mL
1 larutan Iodin +
dipanaskan + 2 mL NaOH berwarna putih
keruh berwarna kuning
kebening terbentuk
endapan

Pati Jagung 4 mL + 2 mL
2 larutan Iodin +
dipanaskan + 2 mL HCl bewarna putih terbentuk endapan biru
keruh keunguan

Pati beras putih 4 mL + 2


3 mL larutan Iodin +
dipanaskan + 2 mL NaOH berwarna kuning
berwarna putih
kebening terbentuk
keruh
endapan

Pati beras putih 4 mL + 2


4 mL larutan Iodin +
dipanaskan + 2 mL HCl berwarna putih
keruh
terbentuk endapan biru
keunguan
b. Uji Benedict
Hasil Pengamatan
No
Perlakuan
.
Sebelum Sesudah

Sari buah nanas 2 mL +


1 larutan benedict 5 mL +
dipanaskan
berwarna kuning pucat berwarna merah
bata

Sari buah naga 2 mL +


2 larutan benedict 5 mL+
dipanaskan
berwarna merah keunguan berwarna coklat
pekat

Sari buah pir 2 mL +


3 larutan benedict 5 mL+
dipanaskan

berwarna kuning Berwarna coklat


kecoklatan pekat

Sari buah semangka 2


4 mL + larutan benedict 5
mL+ dipanaskan

berwarna merah
berwarna merah muda
bata

c. Uji Fehling

No. Perlakuan Hasil Pengamatan


Sebelum Sesudah

Sari buah nanas 2 mL +


larutan fehling A 2 mL +
1
fehling B 1 mL +
dipanaskan
Berwarna kuning
berwarna merah
pucat
bata

Sari buah naga 2 mL


2 +larutan fehling A 2 mL +
fehling B 1 mL+ dipanaskan

berwarna kuning keruh berwarna coklat

Sari buah pir 2 mL + larutan


3 fehling A 2 mL + fehling B
1 mL+ dipanaskan

berwarna coklat berwarna merah


bata

Sari buah semangka 2 mL +


4 larutan fehling A 2 mL +
fehling B 1 mL+ dipanaskan

berwarna merah muda Berwarna coklat


2. Reaksi

a. Uji Iodin

b. Uji Benedict

c. Uji Fehling

B. Pembahasan

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh makhluk hidup

untuk melakukan aktivitasnya sehingga kebutuhan akan asupan karbohidrat bagi

tubuh perlu diperhatikan. Asupan karbohidrat juga berperan penting dalam kinerja

otak karena mengandung glukosa. Glukosa merupakan bahan bakar utama untuk

memproduksi energi yang akan digunakan oleh sel tubuh dalam menjalankan

fungsi metabolisme dan biologisnya. Selain itu, glukosa juga berperan penting

bagi sel dalam darah, otak maupun sel-sel tubuh lainnya (Panjaitan dkk., 2021).

Perocbaan identifikasi karbohidrat bertujuan untuk mengidentifikasi

karbohidrat pada sampel pati beras putih dan jagung dengan uji iodin, untuk

mengidentifikasi karbohidrat pada sampel sari buah semangka, sari buah nanas,
sari buah naga, sari buah pir dengan uji benedict dan untuk mengidentifikasi

karbohidrat pada sampel sari buah semangka, sari buah nanas, sari buah naga, sari

buah pir dengan uji fehling. Percobaan ini dilakukan dengan tiga uji, yaitu uji

iodin, uji benedict dan uji fehling. Uji pertama yaitu uji iodin yang bertujuan

untuk mengidentifikasi polisakarida yang terdapat dalam sampel. Sampel yang

digunakan pada uji iodin yaitu pati beras putih dan pati jagung, dimana pati beras

putih dan pati jagung masing-masing direaksikan dengan NaOH dan HCl. Larutan

HCl bertujuan untuk menghidrolisis polisakarida menjadi monosakarida

penyusunnya, sedangkan penambahan NaOH bertujuan untuk memberi suasana

basa pada uji iodin.

Reagen iodin yang direaksikan bertujuan untuk membuktikan adanya

polisakarida dalam larutan uji dan juga sebagai indikator yang menunjukkan

perubahan warna pada sampel. Kemudian larutan dikocok dan dipanaskan yang

bertujuan untuk mempercepat reaksi pada larutan, setelah itu diamati perubahan

yang terjadi. Sehingga diperoleh hasil pengamatan sebelum perlakuan semua

larutan pati berwarna putih keruh sedangkan setelah perlakuan pati yang

direaksikan dengan NaOH berubah warna menjadi kuning kebening terbentuk

endapan dan yang direaksikan dengan HCl berubah menjadi terbentuk endapan

biru keunguan. Berdasarkan pernyataan Mustakin., dkk (2019) ketika larutan

iodin direaksikan dengan polisakarida maka akan memberikan warna spesifik

bergantung pada jenis karbohidratnya. Amilosa dengan iodin akan berwarna biru,

amilopektin dengan iodin akan berwarna merah violet dan gilkogen dengan iodin

akan berwarna merah coklat.


Uji kedua yaitu uji benedict yang bertujuan untuk mengidentifikasi

karbohidrat melalui reaksi gula pereduksi yang meliputi semua jenis

monosakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa dan maltosa. Sampel yang

digunakan pada uji benedict yaitu sari buah semangka, sari buah nanas, sari buah

naga dan sari buah pir. Perlakuan pada uji benedict yaitu masing-masing sampel

tersebut direaksikan dengan reagen benedict yang bertujuan untuk membuktikan

adanya kandungan gula pereduksi. Selanjutnya dikocok dan dipanaskan yang

bertujuan untuk mempercepat reaksi pada larutan, setelah itu diamati perubahan

warna yang terjadi. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh perubahan warna

pada sampel sari buah nanas dari kuning pucat menjadi merah bata, untuk sari

buah naga dari merah keunguan menjadi coklat pekat, untuk sari buah pir dari

warna kuning kecoklatan menjadi coklat pekat dan untuk sari buah semangka dari

warna merah muda menjadi merah bata. Berdasarkan hasil pengamatan dapat

disimpulkan bahwa sari buah nanas dan sari buah semangka karena terjadi

perubahan warna menjadi merah bata. Hal ini sesuai dengan pernyataan Cahyany

(2020) yaitu uji benedict yang positif ditandai dengan terbentuknya endapan

merah bata, karena glukosa mempunyai sifat mereduksi dan semua larutan sakar

yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan memberi reaksi positif.

Uji ketiga yaitu uji fehling. Sampel yang digunakan pada uji fehling sama

dengan sampel pada uji benedict yaitu sari buah semangka, sari buah nanas, sari

buah naga dan sari buah pir. Proses pada uji fehling yaitu masing-masing sampel

direaksikan dengan reagen fehling A dan fehling B yang bertujuan untuk menguji

kandungan gula pereduksi (monosakarida atau disakarida) dalam suatu sampel.


Pengujian secara kualitatif ini berdasarkan keberadaan gugus aldehida atau keton

yang bebas. Selanjutnya dikocok dan dipanaskan yang bertujuan untuk

mempercepat reaksi, kemudian diamati perubahan yang terjadi. Berdasarkan data

pengamatan diperoleh perubahan warna pada sari buah nanas dari kuning pucat

menjadi merah bata, untuk sari buah naga dari warna kuning keruh menjadi warna

coklat, untuk sari buah pir dari warna coklat menjadi merah bata dan untuk sari

buah semangka dari warna merah muda menjadi coklat.


V. KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan pada percobaan Identifikasi

Karbohidrat, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Identifikasi karbohidrat pada sampel pati jagung dan pati beras putih dengan

uji iodin menunjukkan uji positif yakni perubahan warna menjadi biru

keunguan.

2. Identifikasi karbohidrat pada sampel sari buah nanas, sari buah naga, sari buah

pir dan sari buah semangka dengan uji Benedict menunjukkn uji positif

karena terbentuknya endapan merah bata.

3. Identifikasi karbohidrat pada sampel sari buah nanas, sari buah naga, sari buah

pir dan sari buah semangka denagn uji Fehling menunjukkan uji positif, yakni

terbentuknya endapan merah bata.

Anda mungkin juga menyukai