Kategori kalimat formal dan fungsional:

Untuk menerapkan analisis sintaksis, seseorang harus mulai dari berbagai jenis kategori.

A) Kategori formal: mereka diwakili oleh masing-masing seni doa. (Kata benda, kata sifat,
kata kerja, kata keterangan, konjungsi, preposisi, kata ganti).
1. Kata benda: adalah kata yang digunakan untuk menyebut kata ganti
realitas. Itu dapat melakukan fungsi subjek, misalnya. Sindrom stres
adalah kejahatan zaman.
2. Adjective: adalah bagian dari kalimat yang mengklasifikasikan atau
menentukan arti kata benda yang dimodifikasi. Kata sifat yang dilihat
dengan kriteria sintaksis adalah pengubah langsung dari kata benda,
misalnya. Dampak reformasi keuangan terhadap sektor produktif akan
menjadi bahan seminar yang diselenggarakan oleh asosiasi industri
kawasan bebas.
B) Bahasa yang agresif dan mengejek sarat dengan kata-kata yang menyakitkan dan
merendahkan digunakan di banyak rumah tangga Dominika sebagai metode yang
sangat baik untuk mengintimidasi anak-anak dan remaja.
3. Kata Kerja: Ini adalah bagian dari kalimat yang menunjukkan tindakan,
gerakan, keadaan, istirahat, dll. Ini adalah kata yang paling kaya dalam
kecelakaan tata bahasa. Fungsi esensialnya adalah menjadi inti dari
predikat verbal, misalnya. Ketika orang-orang memintanya untuk
berhenti untuk menilai kerusakan pada sepeda motor, mereka
bertengkar dan terjadi perkelahian yang diduga memukuli petugas
polisi tersebut.

Untuk membedakan kata kerja secara tata bahasa, kita dapat

menggunakan aksidennya, yang merupakan variasi yang dialaminya.
Kata kerja memvariasikan akhirannya untuk menunjukkan angka,
orang, suasana hati, suara, dan tegang. Kecelakaan kata kerja adalah
perubahan yang dialami sebuah kata.
Mode verbal: sesuai dengan kategori tata bahasa yang menunjukkan
sikap pembicara terhadap realitas
1. Indikatif: Pembicara menghadapi realitas sebagai fakta objektif dan
nyata. Ini adalah mode inisiasi, misalnya. Luis menceritakan kisah-
kisah yang bagus.
2.
4. Kata keterangan:
5. Konjungsi
6. Preposisi
7. Kata ganti