Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANDIRI 2

( MENYEBUTKAN JENIS DATA ARKEOLOGI YANG DIGUNAKAN


PADA ARTIKEL DAN PPT KELOMPOK 5, 6, 7, dan 8 )
Nama : Raka Nur Alim
NIM : 13030122130056
Kelas : Pengantar Arkeologi C

A. Kelompok 5
Nama Objek : Candi Kedulan
Periode : Abad ke – 9 (Masa Hindu – Budha)
Letak : Desa Kedulan, Desa Tirtomani, Kec. Kalasan, Kab. Sleman,
Yogyakarta
Deskripsi : Candi Kedulan merupakan candi Sywa dan terdiri atas 1
candi induk dan 3 candi purwara. Di dalam bilik candi terdapat
Lingga – Yoni dan terdapat beragam motif seperti Kala ,Makara ,
Gana, Behangsel, Kalpalata, dan Tokoh Khusus.
Analisis : 1. Candi Kedulan termasuk data arkeologi berjenis fitur karena candi
ini memiliki bentuk yang besar dan terstukrtur sehingga tidak dapat
dipindahkan.
2. Lingga – Yoni yang terdapat di dalam bilik Candi Kedulan
termasuk data arkeologi berjenis artefak karena merupakan salah
satu bukti kebudayaan manusia di era klasik yang dibuat
berdasarkan mayoritas agama yang dipeluk pada masa itu dan
berukuran kecil sehingga memungkinkan untuk dipindahkan.
3. Motif yang terdapat pada bagian Candi Kedulan termasuk data
arkeologi berjenis fitur karena motif merupakan bagian yang sudah
menyatu pada candi sehingga tidak dapat dipindahkan

B. Kelompok 6
Nama Objek : Sungai Brantas pada masa Airlangga
Periode : Abad ke – 11 ( Masa Hindu – Budha)
Letak : Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Kab. Malang,
Jawa Timur
Deskripsi : Sungai Brantas merupakan sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa
yang berhulu dari kaki gunung Arjuno hingga hilir di Mojokerto. Prasasti Kamalagyan
yang ditemukan di sungai brantas memuat informasi terkait upaya Airlangga dalam
mengatasi banjir di sungai brantas yang membawa dampak dalam kehidupan kerajaan
Analisis : 1. Sungai Brantas merupakan data arkeologi berjenis fitur karena
merupakan salah satu bukti kebudayaan manusia di era klasik yang
dibuat berdasarkan mayoritas agama yang dipeluk pada masa itu
dan tidak dapat dipindahkan.
2. Prasasti Kamalagyan meruapak data arkeologi berjenis artefak
karena merupakan salah satu bukti kebudayaan manusia di era
klasik yang dibuat berdasarkan mayoritas agama yang dipeluk
pada masa itu dan memiliki ukuran yang dapat dipindahkan oleh
manusia.

C. Kelompok 7
Nama : Relief Karmawhibangga
Periode : Abad ke – 9 ( Masa Hindu Budha)
Letak : Jl. Badrawati, Kw. Candi Borobudur, Borobudur, Kec. Borobudur,
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
Deskripsi : Relief Karmawhibangga merupakan relief yang terdapat pada bagian
kaki Candi Borobudur dan memiliki makna hukum karma (sebab
akibat).
Analisis : Relief Karmawhibangga merupakan data arkeologi berjenis fitur
karena merupakan bagian yang menyatu di Candi Borobudur
sehingga tidak dapat dipindahkan

D. Kelompok 8

Nama Objek : Situs Wonoboyo DAS Bengawan Solo


Periode : Abad ke – 10 ( Masa Hindu – Budha)
Letak : Dusun Jatirejo, Kec. Wonogiri , Kab. Wonogiri, Jawa Tengah
Deskripsi : Situs Wonoboyo merupakan situs berupa sungai yang berfungsi
sebagai tempat penyeberangan yang menghubungkan desa – desa
yang terletak di kedua sisi Bengawan Solo. Pada masa lalu tempat
penyeberangan ini digunakan sebagai sarana transportasi berupa
perahu dalam perdagangan . Pada situs ini ditemukan beberapa
peninggalan arkeologi seperti prasasti perunggu , arca, dan relief
pada situs wonoboyo.
Analisis : Peninggalan yang ditemukan pada Situs Wonoboyo berupa prasasti
dan arca merupakan data arkeologi berjenis artefak karena
merupakan salah satu bukti kebudayaan manusia di era klasik yang
dibuat berdasarkan mayoritas agama yang dipeluk pada masa itu dan
memiliki ukuran yang dapat dipindahkan oleh manusia. Relief pada
situs wonoboyo merupakan data arkeologi berjenis artefak karena
pada saat ditemukan dalam ukuran kecil dan sudah tidak menyatu
dengan bagian lain sehingga dapat dipindahkan oleh manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Pradnyawan, D. (2023). Arsitektur dan Seni Candi Kedulan. PURBAWIDYA: Jurnal


Penelitian dan Pengembangan Arkeologi, 12(1), 1-16.
Sandi, A. D., & Pamungkas, Y. H. (2015). Banjir Sungai Brantas Masa Raja Airlangga
Abad XI Berdasarkan Prasasti Kamalagyan 1037 M. Avatara, e-Journal
Pendidikan Sejarah, 3(1), 50-57.
Susetyo, S. (2006). TINJAUAN ARSITEKTUR CANDI KEDULAN. Naditira
Widya, (16), 27-36. Munandar, A. A. (2016). Adegan-Adegan Relief
Mahakarmmavibhangga Candi Borobudur:
Tinjauan Terhadap Penataan Tataran Adegan dan Makna Simboliknya. 100 Tahun
Pascapemugaran Candi Borobudur: Trilogi I Menyelamatkan Kembali
Borobudur, 65-79.
Nastiti, T. S., Eriawati, Y., Intan, F. S., & Arfian, A. (2016). Situs Wonoboyo di Das
Bengawan Solo, Wonogiri: Identifikasi Desa Paparahuan dalam Prasasti Tlaŋ
(904 M). AMERTA, 34(1), 19-30.

Anda mungkin juga menyukai