Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM 5 MATA KULIAH METODE ANALISIS PERENCANAAN II

OPTIMASI DAN KEPUTUSAN DIBAWAH KONDISI PASTI

Penjelasan Dasar
Lembar kerja praktikum ini merupakan tugas yang perlu praktikan selesaikan dalam waktu
maksimal 2x170 menit dan dikumpulkan saat praktikum berakhir. Lembar kerja dikerjakan
secara berkelompok sesuai kelompok praktikum. Lembar kerja dikumpulkan dalam format file
Ms. Word dengan file name MAP II_Praktikum 5_NIM Mahasiswa 1_NIM Mahasiswa
2_dst. Dalam melengkapi lembar kerja, diharapkan praktikan tidak mengubah template pada
lembar kerja yang telah disediakan. Teknis pengumpulan lembar kerja akan dijelaskan lebih
lanjut oleh Asisten Praktikum.

Tujuan Praktikum
Tujuan utama dari praktikum kali ini adalah: a) menerapkan ragam metode analisis optimasi
pada kasus perencanaan; dan b) mempraktikan metode analisis optimasi pada kasus
perencanaan. Pada akhir praktikum, diharapkan praktikan mampu menyelesaikan kasus
pengambilan keputusan dengan beragam metode optimasi.

1
Identitas Praktikan
Kelas : RD
Nama : Wafiq Azizah
Nim : 120220169
Nama : Arief Nugroho
Nim : 120220126
Judul Penelitian : Analisis Optimasi dan Keputusan Dibawah Kondisi Pasti pada Pengembangan
Kawasan Permukiman di Kota Surabaya

I . LATAR BELAKANG
Optimasi merupakan pencarian nilai baik itu minimum atau maksimum yang terbaik dibandingan dari
beberapa fungsi yang diberikan yang daoat menjadi proses pemilihan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif
yang tersedia. Sementara itu, pengambilan keputusan untuk kondisi pasti akan didapatkan hasil setiap
alternatif tindakan yang dapat ditentukan karena telah mengetahui kondisi yang akan terjadi di masa yang
akan datang dan juga didukung dengan informasi yang lengkap sehingga dapat meramalkan secara tepat.
Fungsinya dalam melakukan pengambilan keputusan kondisi pasti dapat menggambarkan tujuan yang akan
dicapai dengan sumber daya yang ada serta mampu menggambarkan kendala yang dihadapi dengan kaitannya
dalam pencapaian suatu tujuan.
Dalam hal ini optimasi dan pengambilan keputusan yang pasti digunakan dalam studi kasus pengembangan
kawasan permukiman di kota Surabaya diputuskan untuk merencanakan perumahan dengan luasnya sebesar
200 hektar. Pengembangan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ruang terbuka hijau (RTH) di kota
Surabaya dengan klasifikasi perumahan dengan kepadatan tinggi (PT) dan juga perumahan dengan kepadatan
sedang (PS). Oleh karena itu, beragam metode dalam analisis optimasi dan pengambilan keputusan yang pasti
sangat diperlukan dalam studi kasus ini agar dapat dihasilkan hasil perkiraan atau gambaran mengenai
pengembangan kawasan permukiman di kota Surabaya demgan kondisi yang pasti.

II. RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah pada praktikum ini antara lain :
• Apa saja fungsi dari optimasi dan keputusan dibawah kondisi pasti?
• Bagaimana cara menggunakan analisis optimasi dan keputusan dengan aplikasi Tora?
• Apa saja metode analisis yang digunakan dalam analisis optimasi dan keputusan dibawah kondiis
pasti?

III. TUJUAN DAN SASARAN


Tujuan dari praktikum kali ini ialah mengetahui ragam metode analisis dalam optimasi dan keputusan
dibawah kondisi pasti.

Sasaran dari praktikum ini antara lain :

a) praktikan mampu mengoperasikan Tora untuk membantu perhitungan dan analisis kasus;

b) praktikan mampu menerapkan analisis optimasi dan pengambilan keputusan yang pasti; dan

c) praktikan mampu menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis optimasi dan keputusan untuk
mendapatkan kesimpulan.

2
IV. DASAR TEORI
Optimasi merupakan pencarian nilai (maksimum atau minimum) terbaik dari beberapa fungsi yang
diberikan pada suati konteks. Melalui optimasi juga dapat menjadi proses pemilihan alternarif terbaik dari
sejumlah alternatif yang tersedia. Dalam ilmu komputer atau programming, optimasi menjadi permasalahan
sistem pengambilan keputusan yang dimodelkan menjadi sebuah multiple atribute desicion making atau
model-model keputusan lain.
Pengambilan Keputusan Kondisi Pasti
1. Hasil setiap alternatif tindakan dapat ditentukan
2. Mengetahui yang akan terjadi di masa yang akan datang
3. Didukung oleh informasi yang lengkap sehingga dapat diramalkan secara tepat hasil dari suatu tindakan
Fungsi Pengambilan Keputusan Kondisi Pasti
1. Fungsi Tujuan
• Menggambarkan apa yang ingin dicapai dengan menggunakan sumber daya yang ada
• Digambarkan dalam bentuk maksimalisasi atau minimalisasi
• Biasanya dinyatakan dalam konotasi z
2. Fungsi Kendali
• Menggambarkan kendala-kendala yang dihadapi dalam kaitannya dengan pencapaian suatu tujuan
• Pada kasus program linier, kendala yang dihadapi berjumlah lebih dari satu kendala
Selain dasar teori yang ditulis oleh praktikan, lengkapi dengan pengertian dari: a) Optimasi; b) Keputusan
Pasti; c) Kawasan Permukiman; d) Klasifikasi kepadatan Kawasan permukiman.
a) Optimasi;
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia optimasi merupakan upaya atau cara untuk memperoleh hasil yang
terbaik. Menurut Yuni (2015 : 10) optimasi adalah suatu cabang ilmu dalam matematika untuk
memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan dengan mempertimbangkan beberapa kendala yang
diberikan. Menurut Rao (2009 : 1) optimasi dapat didefinisikan sebagai proses untuk menemukan kondisi
yang memberikan nilai maksimum dan minimum dari suatu fungsi. Berdasarkan beberapa definisi tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa optimasi adalah suatu proses atau cara untuk memperoleh nilai maksimum
atau minimum dari sebuah fungsi dengan mempertimbangkan beberapa kendala yang diberikan
b) Keputusan Pasti;
Menurut Eisenfuhr (dalam Lunenburg, 2010) keputusan pasti adalah proses membuat pilihan dari sejumlah
alternatif untuk mencapai hasil yang diinginkan. Definisi ini memiliki tiga kunci elemen. Pertama,
pengambilan keputusan melibatkan membuat pilihan dari sejumlah pilihan. Kedua, pengambilan keputusan
adalah proses yang melibatkan lebih dari sekedar pilihan akhir dari antara alternatif. Ketiga, "hasil yang
diinginkan" yang disebutkan dalam definisi melibatkan tujuan atau target yang dihasilkan dari aktivitas
mental bahwa pembuat keputusan terlibat dalam mencapai keputusan akhir (dalam Lunenburg, 2010).
c) Kawasan Permukiman;
Dalam undang-undang Nomor 1 tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman, yaitu
permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang
mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan
perkotaan atau kawasan perdesaan. Kawasan permukiman Menurut Hadi Sabari Yunus (1987) dalam
Wesnawa (2015:2) dapat diartikan sebagai bentukan baik buatan manusia ataupun alami dengan segala
kelengkapannya yang digunakan manusia sebagai individu maupun kelompok untuk bertempat tinggal baik
sementara maupun menetap dalam rangka menyelenggarakan kehidupannya.
d) Klasifikasi kepadatan Kawasan permukiman.
Kepadatan permukiman suatu blok permukiman dihitung berdasarkan jumlah luas seluruh atap dibagi
dengan luas blok permukiman dalam satuan unit permukiman, sehingga dari hasil perhitungan tersebut
dapat diketahui perbandingan antara penggunaan lahan prmukiman dan non permukiman di permukiman
tersebut. Klasifikasi kepadatan kawasan permukiman yaitu :
1. Kepadatan rumah rata-rata pada permukiman jarang (< 40%)
2. Kepadatan rumah data-rata pada permukiman sedang (< 40% sampai 60%)
3. Kepadatan rumah rata-rata pada permukiman padat (> 60%)

V. INPUT DATA DAN ANALISIS

3
Input Data

Output Data

4
Analisis

1. Model Matematis
PT : X1
PS : X2
Maximize : 315 X1 + 90 X2 = Z
Persamaan 1 : 25 X1 + 15 X2 <= 231 (70% x 330)
Persamaan 2 : 750 X1 + 400 2 <= 8000
Persamaan 3 : X2 <= 5
Persamaan 4 : X1-X2 <= 1
2. Jumlah PT dan PS yang harus dikembangkan agar pengembang mendapatkan keuntungan Optimal
adalah PT= 6 dan PS=5
3. Keuntungan Optimal Perbulan yang mungkin didapatkan dari pengembangan PT dan PS adalah
PT = Rp 315.000.000/ bulan dan PS = 90.000.000/bulan
4. Status Lahan yang habis digunakan untuk mengembangkan PT dan PS statusnya sisa, nilai yang
tersisa adalah dari 213 ha yang tersisa adalah 6 ha dan untuk modal Rp 8.000.000.000 tersisa Rp
1.500.000.000
5. Sumber daya yang dapat memberikan keuntungan maksimal yakni modal. Karena dengan adanya
modal dapat membeli lahan sehingga luas lahan bertambah. Dengan adanya modal yang cukup dan
lahan yang lebih luas maka dapat dibangun perumahan lebih banyak lagi sehingga dapat
mendapatkan keuntungan lebih banyak lagi.
6. Jika PT dapat memberikan pemasukan sebesar 300.000.000/bulan dan OR dapat memberikan
pemasukan sebesar 100.000.000, pada pertanyaan B jumlah PT dan PS sama dan tetap optimal,
Keuntungan maksimal yang didapatkan pada persamaan pertama 2.340.000.000 dan yang kedua
2.300.000.000 maka perbedaan keuntungannya adalah 40.000.000

VII. PERWUJUDAN ETIKA PENELITIAN


Deskripsikan dan ceritakan apa yang telah praktikan lakukan dalam menjunjung tinggi etika
penelitian pada praktikum kali ini. Sebagai contoh: pengambilan data dengan sumber yang
valid; tidak memalsukan data; tidak memanipulasi hasil analisis; hanya menggunakan data
yang diberikan untuk pratikum. Praktikan menceritakan kejadian nyata yang terjadi dan
dilakukan selama koleksi data.

5
Saya Wafiq Azizah, nim 120220169 dan rekan saya Arief Nugroho, nim 120220126 adalah Mahasiswa
program studi Perencanaan wilayah dan Kota Tahun 2020, jurusan Teknologi Infrastruktur dan
Kewilayahan,Institut Teknologi Sumatera. Pada saat ini kami sedang melakukan penelitian tentang Analisis
Optimasi dan Keputusan dibawah Kondisi Pasti. Penelitian ini dilakukan dalam rangka menyelesaikan tugas
praktikum MAP2 pada Institut Teknologi Sumatera. Adapun tujuan dari praktikum minggu ini adalah
mengetahui ragam metode analisis dalam optimasi dan keputusan dibawah kondisi pasti. Etika yang telah
kami wujudkan antara lain :
-Praktikan telah menjalankan dan melaporkan hasil dengan bertanggung jawab, teliti, dan cermat -Praktikan
telah melakukan praktikum dengan jujur, dan penuh dengan tanggung jawab.
-Praktikan telah berkoordinir dengan temen sekelompok sehingga proses praktikum dapat berjalan dengan
semestinya. Dalam pencarian jurnal kami menggunakannya hanya sebagai referensi dan tidak mengambil
jurnal orang dengan sembarangan karena kami tidak ingin ada plagiarisme dalam dunia pendidikan. Kami
mengerjakan pre test dan post test dengan jujur sesuai dengan etika kami selaku mahasiswa.

VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis mengenai optimasi dan pengambilan keputusan yang pasti dalam
pengembangan kawasan permukiman di kota Surabaya, maka didapatkan bahwa jumlah kategori permukiman
tinggi yang dibutuhkan yaitu 6 dan permukiman sedang yaitu 5 dengan status lahan dan modal yang masih
tersisa dari yang disediakan dengan masing-masing keuntungan yang didapat apabila dimasukkan dalam
kondisi pemasukan tertentu. Kawasan ini dapat dikembangkan apabila sumber daya yang ada dapat
memberikan manfaat terhadap peningkatan keuntungan dengan nilai yang ditambah. Berdasarkan hal tersebut
juga dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan aplikasi tora, analisis optimasi dan pengambilan
keputusan yang pasti ini dapat dilakukan dan menghasilkan gambaran keadaan dengan perhitungan yang
matang apabila akan meramalkan suatu kondisi perencanaan.

IX. DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Pemetaan Kualitas Permukiman oleh M.Farizky, Vol.31, No.1, Maret, 2017

Jurnal Universitas Pasundan, Bandung, BAB 1V, 2015

Kajian Pustaka, Universitas Negeri Yogyakarta, BAB II, 2011

Perumahandan KawasnPermukiman.id

Thesis, UIN Malang, BAB II, 2015

Anda mungkin juga menyukai