Anda di halaman 1dari 21

BAB 4

PENELITIAN USAHATANI
Pertemuan. 5
Semester 3 (Ganjil)
Tahun Ajaran 2018
Dosen Pengampu: Nyoman Darsana, SP., Mp
4.1. PENTINGNYA PENELITIAN
USAHATANI

1. aMenyediakan informasi yang dapat membantu petani dalam mengelola


usahataninya.
2. Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai petani dan
pengelolaannya sehingga membantu di dalam perumusan kebijakan dan
perencanaan pembangunan.
3. Untuk menentukan tingkat intervensi petugas pembangunan pertanian serta
penetapan metode pelayanannya.
4. Untuk memperdalam dan mempertajam pemahaman terhadap usahatani dan
masalahnya.
A. ARTI PENELITIAN

1. •Suatu prosess panjang dimana setiap penelitian bertujuan untuk


menemukan sesuatu penemuan baru, menjawab sesuatu pertanyaandan mencari
pemecahan permasalahan yang dihadapi.
2. •Proses tersebut dilakukan dengan sistematis dan teliti serta menggunakan
pendekatan ilmiah.
B. PENELITIAN USAHATANI AKAN BERJALAN
EFEKTIF JIKA :

1. Pengetahuan yang cukup mengenai teori pertanian dan ekonomi


2. Pengetahuan praktis dan pengalaman yang relevan
3. Strategi penelitian yang efektif dan sumberdaya penelitan yang cukup
4. Administrasi penelitian yang memadai
C. PRINSIP/TEORI EKONOMI YANG PENTING
DAN RELEVAN TERHADAP PENELITIAN
USAHATANI, YAITU:

1. Prinsip keunggulan komparatif


2. The law of deminishing return
3. Substitution effect
4. Prinsip analisis biaya/ Farm expenditure (Pengeluaran Biaya Pertanian)
5. Opportunity cost (Biaya yang diluangkan)
6. Pemilihan cabang usaha
7. Baku timbang tujuan (Goal Trade-off)
1. PRINSIP KEUNGGULAN KOMPARATIF

• Keunggulan komparatif menjelaskan tentang lokasi produksi pertanian,


berbagai jenis tanaman dan ternak dengan syarat berbeda harus
diusahakan di daerah-daerah pada keadaan fisik dan sumberdaya lainnya
secara ekonomis sangat sesuai.
• Contoh : Di daerah tandus (Gunung Kidul), maka tanaman yang cocok
adalah seperti kayu jati dan kapas.
2. THE LAW OF DEMINISHING RETURN

• Prinsip ini menjelaskan tingkat produksi yang terbaik dengan sumberdaya yang
terbatas. Prinsip ini menuntun petani kepada tingkatan produksi yang harus
diperoleh yaitu dengan penggunaan sumberdaya yang sesuai penggunaannya-tidak
berlebihan dan tidak kurang sehingga tidak mengurangi kenaikan hasil baik secara
fisik maupun dari nilai komoditi.
• Contoh : Beberapa pestisida harus dipakai secara tepat sasaran terhadap hama dan
penyakitnya, bukan organisme yang dapat membantu petani (misal cacing, dll)
3. SUBSTITUTION EFFECT
• Prinsip ini menjelaskan metode berproduksi yang dapat memberikan
manfaat besar dan biaya kecil, karena banyak cara yang dapat digunakan
untuk berproduksi, maka petani harus memilih yang sangat ekonomis
diukur dari segi apapun (kerja, waktu dan uang)
• Contoh : Petani dapat menentukan yang dapat memberikan manfaat
besar dengan biaya kecil, misalnya dalam penggunaan atau perubahan
dari teknik lama menjadi teknik yang baru
4. PRINSIP ANALISIS BIAYA/ FARM EXPENDITURE
(PENGELUARAN BIAYA PERTANIAN)

• Prinsip ini menjelaskan mengenai pengaturan harga dari suatu komoditi yang dijualnya
setelah menganalisis biaya produksi, karena petani dapat menguasai pengaturan biaya
produksi dalam usahataninya tetapi tidak mampu mengatur harga komoditi yang dijualnya
atau memberikan nilai kepada komoditi tersebut. Harga-harga ini ditentukan oleh berbagai
faktor yang ada di luar usahataninya termasuk faktor- faktor di luar negeri.
• Apabila keadaan lainnya tidak berubah, petani harus mengurangi biaya per satuan komoditi
yang dihasilkan bila mereka ingin meningkatkan pendapatan usahataninya.
• Contoh : penggunaan pestisida yang sesuai harus dipelajari sehingga mengurangi biaya
produksi
5. OPPORTUNITY COST (BIAYA YANG
DILUANGKAN)
• Prinsip ini menjelaskan pemilihan di antara banyak alternatif pada usahatani.
• Biaya yang diluangkan merupakan biaya yang berkaitan dengan tiap pilihan dalam
menggunakan beberapa macam sumberdaya di dalam suatu kegiatan, dinyatakan oleh
nilai penggunaan alternatif terbaik yang diluangkan.
• Contoh : petani menanam jagung keuntungan Rp 70.000 sedangkan bila petani
menanam padi keuntungan Rp 90.000. Biaya yang diluangkan untuk menanami
lahannya dengan jagung sebesar Rp 90.000. Karena Rp90.000 lebih besar daripada
keuntungan potensial Rp 70.000, maka harus menanam padi. Bila tetap memilih
jagung, maka ia juga harus menyadari bahwa keuntungan yang diperoleh Rp 20.000
lebih kecil daripada seharusnya dapat diperoleh.
6. BAKU TIMBANG TUJUAN
(GOAL TRADE-OFF)
• Prinsip ini menjelaskan bahwa setiap manusia mempunyai beberapa
tujuan yang saling bersaing. Trade-off : Pertentangan antara beberapa
pilihan alternatif yang saling meniadakan, tidak dapat terjadi secara
bersama-sama.
• Tujuan petani bermacam-macam, misal pendapatannya ingin digunakan
untuk mebiayai usahatani dan menyekolahkan anak. Kalau pendapatan
diperoleh tdk cukup, maka petani harus menambah penghasilan dari
usaha lain agar kedua tujuan tersebut tercapai tanpa mengurangi
kadar/kualitas dari tujuan.
LANJUTAN...!
• ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan prinsip tersebut,
hubungannya dengan petani kecil, yaitu:
1. Ketidakpastian yang akan mempengaruhi pendapatan seperti iklim, serangan hama dan
penyakit, perkembangan harga, keragaan teknologi baru, politi, sosial dan sebagainya,
sehingga peneliti harus menyadari hal tersebut, dalam hal ini diperlukan analisis resiko.
2. Uang
Petani kecil berusahatania dengan komersiil, semi subsisten dan subsisten, sehingga
peneliti harus menggunakan uang sebagai ukuran yang sangat memudahkan untuk
membandingkan/mengukur usahatani daerah tersebut, antar daerah, antar negara
bagaimanapun bentuk usahatani tersebut.
D. SEBELUM PENELITIAN BERJALAN,
DIPERLUKAN USULAN PENELITIAN ATAU
PROPOSAL, YG ISINYA:
1. Latar Belakang

Latar Belakang mengemukakan tentang berbagai fenomena/isu yang berkaitan


langsung/tidak langsung dengan judul penelitian dan merupakan pengantar atau
melatarbelakangi untuk sampai kepada permasalahan yang dihadapi.

2. Tujuan Penelitian
• sesuatu informasi yang ingin diperoleh untuk dapat menjawb permasalahan yang
telah dirumuskan sebelumnya.
LANJUTAN.....!
3. Kerangka Teoritis / Tinjauan Pustaka
menjelaskan berbagai kemungkinan teori yang dapat digali dari buku-buku
teks atau hasil penelitian yang ada untuk menjawab tujuan yang telah
ditetapkan.

4. Hipotesis
jawaban sementara yang didasarkan kepada pendekatan teori, merupakan
penghubung antara masalah, tahap pengumpulan data dan analisis data

5. Perumusan masalah
bertujuan untuk menspesifikasikan tujuan penelitian.
E. PEMILIHAN METODE PENELITIAN:

1. Penelitian yang bersifat menjelajah/eksploratories : bertujuan untuk


memperdalam pengetahuan mengenai gejala tertentu
2. Penelitian yang bersifat gambaran/diskriptif : bertujuan untuk
menggambarkan secara tepat suatu individu, keadaan atau hal-hal
khusus dalam masyarakat.
3. Penelitian yang bersifat menjelaskan/eksplained: bertujuan untuk
menguji hipotesis tentang adanya hubungan sebab akibat antara
berbagai variabel yang diteliti.
F. SARANA/METODE TEKNIS UNTUK
MEMBANTU PENELITIAN:

1. Metode Logika
• Metode ini mengandalkan pada kemampuan panca indra (kemampuan
peneliti), peneliti yang berpengalaman.
• Induksi : observasi yang dilakukan oleh peneliti kemudian diolah,
disimpulkan menjadi kesimpulan yang bersifat umum.
• Deduksi : observasi pada kesimpulan umum kemudian diterapkan ke
dalam kenyataan konkret.
2. METODE TEKNIS
a. Metode sejarah:
dilakukan dengan mengumpulkan bahan-bahan pada waktu yang relatif
lama/lampau yang mempengaruhi keadaan sekarang secara keseluruhan dan
bertujuan untuk melihat dinamika perubahan fenomena yang terjadi dari waktu ke
waktu.
b. Metode survei
Metode ini bertujuan untuk:
1. Memperoleh gambaran umum tentang obyek yang diteliti
2. •Menjelaskan hubungan dari beberapa variabel
3. •Menguji hipotesis untuk memperkuat/menolak terhadap teori
4. Membuat prediksi.
Lanjutan....!

c. Metode sensus:
untuk penelitian yang bersifat kasus, sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasikan.
Tujuan metode ini juga sama dengan metode survey.
d. Metode Grounded research:
Metode ini didasarkan pada pengumpulan fakta yang dianalisis dengan analisis
perbandingan kemudian membuat generalisasi empiris untuk menentukan konsep dan
mengembangkan teori.
e. Metode action research :
Merupakan metode yang dipakai peneliti bersama-sama mengambil kebijakan untuk
melaksanakan program tertentu.
f. Metode eksperimen:
Metode ini banyak digunakan untuk penelitian dasar seperti pertanian, biologi, teknik
dan lain-lain.
4.2. KEBUTUHAN DAN KEGUNAAN
PENELITIAN USAHATANI
1. Rekomendasi untuk Petani Kecil
Penyediaan teknologi baru dan pemberian informasi pasar yang memadai dan tepat
sasaran/sesuai kebutuhan petani.
2. Evaluasi Proyek
Setiap usulan proyek harus dinilai apakah manfaat yang diperoleh melebihi biayanya.
3. Perencanaan Pertanian
Perencanaan disini adalah perencanaan pada sumberdaya yang tersedia bagi petani
selama kurun waktu perencanaan.
LANJUTAN.....!
4. Kebijaksanaan Pertanian
Sebagai perincian oleh pemerintah mengenai ketentuan peraturan yang harus ditaati
dalam penyelenggaraan pertanian.
Contoh:
a. Kebijaksanaan bagi hasil
b. Hak atas tanah dan air
c. Harga dan pengaturan pasar
d. Pengawasan terhadap hama dan penyakit
e. Ekspor dan kesejahteraan buruh
f. Pemberian kredit dan tingkat bunga.
5. Pembangunan Desa
mencakup pendapatan, kesehatan, pendidikan, kebudayaan dan infrastruktur.
NEX 4.3. TAHAPAN PENELITIAN
T USAHATANI

Anda mungkin juga menyukai