Novia Martha Theresya, S. Ked * Dr. dr. H. Mustarim, Sp.A (K) (K)
M.Si.Med**
UNIVERSITAS JAMBI
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh
G1A221034
Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUD Raden Mattaher Jambi Program Studi
PEMBIMBING
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan kasih dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Clinical
Science Session ini dengan judul VENTILASI MEKANIK PADA NEONATUS
Laporan ini merupakan bagian dari tugas Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu
Kesehatan Anak RSUD Raden Mattaher Jambi.
Terwujudnya laporan ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dorongan
dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Dr. dr. H. Mustarim, Sp.A (K) M.Si.Med selaku pembimbing yang telah
memberikan arahan sehingga laporan Clinical Science Session ini dapat terselesaikan
dengan baik dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
laporan ini.
Penulis menyadari laporan ini masih banyak kekurangannya, untuk itu saran
dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan oleh penulis.Sebagai penutup
semoga kiranya laporan Clinical Science Session ini dapat bermanfaat bagi kita
khususnya dan bagi dunia kesehatan pada umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Definisi
Ventilasi mekanis adalah intervensi penyelamatan hidup yang luar biasa untuk
neonatus yang sakit dengan gagal napas berupa bantuan pernapasan yang
menggunakan bantuan mekanis. Patofisiologi kerusakan paru akibat ventilasi
mekanik bersifat multifaktorial.2,4 Tujuan ventilasi mekanis adalah untuk
mengoksigenasi bayi dan mengeluarkan karbon dioksida, dan saat melakukannya,
berusaha meminimalkan kerusakan pada paru-paru. Secara historis, ventilasi tekanan
positif adalah metode ventilasi yang paling umum digunakan pada neonatus.4
Ventilasi bertarget volume menjadi mode ventilasi pilihan pada neonatus
selama dekade terakhir dengan mengukur volume kecil gas yang dikirim
menggunakan teknologi canggih. Selanjutnya, kemajuan teknologi ventilator
mengarah pada pengembangan beberapa mode ventilasi yang mencoba membuat
ventilasi mekanis lebih lembut dan lebih fisiologis untuk neonatus yang bernapas
spontan dalam upaya mengurangi cedera paru. 4
Resistensi = Δ Pressure
Δ Flow
Bila waktu inspirasi terlalu pendek (kurang dari 3-5 kali time constant)
akan mengakibatkan hiperkapnia dan hipoksemia. Bila waktu ekspirasi terlalu
pendek (kurang dari 3-5 kali time constant) akan terjadi gas trapping sehingga
mengakibatkan hiperkapnia dan menurunnya cardiac output.2
6. Hipoksemia
Patofisiologi hipoksemia pada bayi terjadi karena adanya ventilasi-
perfusi missmatch, shunt, hipoventilasi dan gangguan difusi.2
2.4 Mekanisme Dasar Transport Gas Pada Ventilasi Mekanik Neonatus
Jumlah gas yang diinspirasikan dalam satu napas spontan atau dikirim
melalui pipa endotrakeal selama inflasi mekanis tunggal disebut volume tidal
(VT). Pada neonatus, volume tidal rata-rata diperkirakan 4-6 ml/kg. Minute
Ventilation (VE) dihitung dari volume tidal (VT) dalam mililiter dikalikan dengan
jumlah inflasi per menit atau frekuensi pernapasan (f). Kira-kira 0,2-0,3
L/menit/kg pada neonatus sehat.4
Relevansi klinis: Jika menggunakan mode target volume, volume tidal
yang akan dituju harus sekitar 4-6 mL/kg, dan batas alarm untuk ventilasi menit
dapat ditetapkan pada 10-20% di atas dan di bawah batas 0,2-0,3 L/mnt/kg. 4
2.4.2 Ruang Mati Anatomis
Sebagian dari VT dapat dikirim ke alveoli yang tidak perfusi atau kurang
perfusi. Karena pertukaran gas tidak terjadi di unit-unit ini, volume yang terbentuk
disebut ruang mati alveolar. 4
Gambar 2.3 Lima cara berbeda untuk meningkatkan tekanan jalan napas rata-rata
Kedua intervensi dua dan atau lima dapat mengakibatkan hiperventilasi
yang tidak disengaja, yang juga tidak diinginkan. Membalikkan rasio inspirasi-
ekspirasi atau memperpanjang waktu inspirasi (i-time, 3) tanpa mengubah
kecepatan – merupakan tindakan yang berpotensi berbahaya dan jarang digunakan
saat ini. Meningkatkan tekanan akhir ekspirasi positif (PEEP) mungkin merupakan
cara yang paling aman, paling efektif dan paling umum digunakan untuk mencapai
tekanan jalan napas rata-rata yang lebih tinggi, untuk membuka volume paru-paru
dan dengan demikian meningkatkan oksigenasi pada penyakit paru-paru alveolus. 4
2.5.2 Ventilasi
3. Tidal Volume
PaCO2 berhubungan dengan tidal volume dan ventilator rate. Semakin
tinggi tidal volume semakin rendah CO2 atau sebaliknya. Tidal volume normal
berkisar antara 3,0 – 6,0 ml/kg. Setting awal tidal volume 4,5 ml/kg dan dapat
ditingkatkan atau diturunkan sebanyak 0,5 ml/kg, tergantung kadar PaCO2.
Pada neonatus, bantuan pernapasan dengan tekanan lebih banyak dipakai
daripada bantuan volume. Pressure Gradient (dp = PIP-PEEP) menentukan
tidal volume pada ventilator tekanan.3,6
6. Flow Rate
Flow yang cukup dibutuhkan untuk menghasilkan PIP dan gelombang
ventilator normal. Flow 6- 10 liter/menit cukup untuk rata-rata neonatus. Flow
yang tinggi akan memperbaiki oksigenasi.3 Oksigenasi dapat ditingkatkan
(diperbaiki) dengan: 6
Meningkatkan FiO2
Meningkatkan MAP dengan meningkatkan PEEP, PIP, Flow Rate, TI,
dan menurunkan TE.
Tabel 2.2 Perubahan pada analisis gas darah dengan merubah setting ventilator6
Tabel 2.3
Perubahan
setting ventilator
CPAP 5 cm H2O
Trigger ventilator
Bayi dapat mentrigger inflasi melebihi dari rate yang diset. Misalnya
bayi bernapas 100 x/menit, set rate ventilator 60x/menit maka ventilator akan
memberikan inflasi 100x/menit, sesuai dengan pernapasan bayi. Bila bayi tidak
bernapas maka ventilator akan memberikan inflasi ke bayi sebanyak
60x/menit.3
Pada modus ini ventilator dapat diweaning dengan menurunkan
pressure (tekanan). Pengurangan rate tidak mengurangi inflasi kecuali bayinya
apnoe.3 Modus AC terdiri dari AC dengan pressure control, AC dengan volume
control, dan AC dengan volume guarantee. Dari penelitian metaanalisis
keuntungan AC atau SIMV adalah berkurangnya lama pemakaian
ventilator, menurunkan insiden BPD, menurunkan perdarahan intrakranial dan
menurunkan insiden pneumotoraks.6
F. Volume Guarantee Ventilation (VG)
Tujuan modus ini untuk memastikan ventilator memberikan tidal
volume ekspirasi yang sesuai sehingga paru tidak terlalu overdistensi yang
dapat menyebabkan barotrauma, atau tidal volume tidak terlalu rendah yang
dapat menyebabkan under ventilation. VG dapat digunakan pada modus
trigger SIMV, A/C dan PSV.3,4
Tidal volume ekspirasi diset dengan 3-6 ml/kg. Ventilator merubah PIP
dari satu inflasi ke inflasi lain untuk mengoptimalkan set tidal volume
ekspirasi. Perubahan PIP dari satu inflasi ke inflasi lain tidak lebih dari 3
cmH2O. Maximum PIP dapat dibatasi dengan set PIP. Bila set PIP tidak cukup
untuk mencapai set tidal volume ventilator akan menunjukkan alarm dengan
“low tidal volume”.6
Bila tidal volume lebih rendah dari tidal volume yang diset oleh karena
bayi berhenti bernapas atau paru perburukan maka PIP akan meningkat sampai
tidal volume yang diset tercapai. Bila tidal volume lebih tinggi dari tidal
volume yang diset oleh karena bayi bernapas atau parunya perbaikan maka PIP
akan menurun sampai tidal volume yang diset tercapai.5
Trigger inflasi menetapkan PIP dengan menggunakan tidal volume
ekspirasi dari trigger inflasi sebelumnya. Bila volume inspirasi menempati
>130% dari set tidal volume maka inflasi ventilator distop.3 Modus ini cukup
stabil digunakan karena dapat menggunakan set PIP yang lebih rendah untuk
mencapai set tidal volume yang diinginkan.3,4
Langkah penyesuaian setting ventilator setelah ada hasil analisis gas darah:1,6
1. Oksigenasi
a. PaO2 <50 mmHg
i. Tingkatkan FiO2 atau PEEP
ii. Pertimbangkan surfactant bila diduga ada Respiratory Distress
Syndrome
iii. Bila PaCO2 >50 mmHg, PIP mungkin perlu ditingkatkan
b. PaO2 50-80 mmHg
i. Pertahankan parameter ventilator
ii. Analisis gas darah 1-2 jam kemudian
c. PaO2 >80 mmHg
i. Turunkan FiO2 sebanyak 3-5% sampai FiO2 <40% kemudian
turunkan PEEP bertahap, 1 cmH2O tiap 3-4 jam
ii. FiO2 dan PEEP secara bergantian dapat diturunkan
2. Ventilasi
a. PaCO2 >50 mmHg
i. Tingkatkan PIP (Permissive hypercapnia diperbolehkan untuk
menghindarkan volume dan pressure trauma)
ii. Ulangi analisis gas darah dalam 30 menit
b. PaCO2 45-50 mmHg
i. Pertahankan
ii. Ulangi analisis gas darah 1-2 jam kemudian
c. PaCO2 35-45mmHg
i. Turunkan PIP 1 cmH2O secara bertahap
ii. Bila PIP 16 cmH2O, rubah ke mode SIMV dan lanjutkan weaning
d. PaCO2 <30 mmHg
i. Turunkan PIP 2 cmH2O
ii. Ulangi analisis gas darah 20-30 menit kemudian
Setting untuk ventilator volume diatur dengan cara:1,6
1. Atur volume tidal 4-6 ml/kg
2. Atur flow agar TI 0.25-0.4 detik
3. Target gas darah: pH 7.25-7.4, PaCO2 45-60 mmHg, PaO2 50-80 mmHg
Tabel 4. Anjuran strategi pengaturan ventilator dan target gas darah yang akan
dicapai
Bronchopulmonary Dysplasia
Pada Bronchopulmonary dysplasia dijumpai:6
1. Lesi heterogen dengan gangguan pada saluran napas, alveolus dan
pembuluh darah. Metaplasia epitel, hipertrofi otot saluran napas dan
fibrosis parenkim sangat dominan.
2. Cenderung terjadi air-trapping, jadi dibutuhkan waktu inspirasi yang lebih
panjang dengan konsekuensi frekuensi napas diperlambat. Hindarkan TI
yang terlalu pendek karena dapat mengakibatkan maldistribusi O2 inspirasi
dan TI yang terlalu tinggi karena dapat meningkatkan risiko ruptur
alveolus.
3. Bila untuk mempertahankan gas darah dibutuhkan pengaturan yang
membahayakan, dapat diterapkan permissive hypercapnia.
4. Sering disertai hipertensi pulmonal, saturasi oksigen arteri harus dijaga.1,8
Tabel 2.3 Anjuran strategi pengaturan ventilator dan target gas darah yang akan
dicapai8
Tabel 2.4 Anjuran strategi pengaturan ventilator dan target gas darah yang akan
dicapai:
BAB III
KESIMPULAN
1. Unit koordinasi kerja pediatrik gawat darurat: Materi pelatihan dasar ventilator
pediatrik. IDAI 2007.
2. Fraser, D., Diehl-Jones, W. 2015. Chapter 26: Assisted ventilation. In M.T.
Verklan, M. Walden (Eds.), Core curriculum for neonatal intensive care nursing
(5th ed., pp. 487-511). St. Louis: Saunders. (Level VII)
3. Gardner, S.L., Enzman Hines, M., Nyp, M. 2016. Chapter 23: Respiratory
diseases. In S.L. Gardner and others (Eds.), Merenstein & Gardner’s handbook of
neonatal intensive care (8th ed., pp. 565-643). St. Louis: Elsevier.
4. Chakkarapani AA, Adappa R, Mohammad Ali SK, Gupta S, Soni NB, Chicoine
L, Hummler HD. "Current concepts of mechanical ventilation in neonates" - Part
1: Basics. Int J Pediatr Adolesc Med. 2020 Mar;7(1):13-18. doi:
10.1016/j.ijpam.2020.03.003. Epub 2020 Mar 11. PMID: 32373697; PMCID:
PMC7193068.
5. Ms Maria Daco. 2011, A Newborn Care Clinical Practice Guidelines.
6. AnbuChakkarapani, Aravanan, dkk. 2020. “Current concepts in assisted
mechanical ventilation in the neonate” - Part 2: Understanding various modes of
mechanical ventilation and recommendations for individualized disease-based
approach in neonates. Science Direct: International Journal of Pediatrics and
Adolescent Medicine Volume 7, Issue 4, Pages 201-208
7. Chen D, Liu X, Li J. Mechanical Ventilation in Neonatal Respiratory Distress
Syndrome at High Altitude: A Retrospective Study From Tibet. Front Pediatr.
2019 Nov 19;7:476. doi: 10.3389/fped.2019.00476. PMID: 31803698; PMCID:
PMC6877749.
8. Keszler M, Sant'Anna G. Mechanical Ventilation and Bronchopulmonary
Dysplasia. Clin Perinatol. 2015 Dec;42(4):781-96. doi:
10.1016/j.clp.2015.08.006. Epub 2015 Oct 1. PMID: 26593078.
9. Zhao J, Gonzalez F, Mu D. Apnea of prematurity: from cause to treatment. Eur J
Pediatr. 2011 Sep;170(9):1097-105. doi: 10.1007/s00431-011-1409-6. Epub
2011 Feb 8. PMID: 21301866; PMCID: PMC3158333.