Pendidikan Islam mendapatkan posisi yang sangat penting dalam interaksi sosial
masyarakat sebagai upaya mewujudkan masyarakat madani. Tidak bisa dipungkiri Islam datang
ke Indonesia pada masyarakat yang memegang teguh budaya. Sehingga perlu mempertahankan
budaya yang tidak mempengaruhi kesucian akidah. Apalagi bila budaya tersebut dipenuhi
dengan nilai-nilai pendidikan Islam. Praktik budaya yang sejalan dengan ajaran Islam lebih
bertahan di masyarakat di banding praktik ibadah yang bertentangan dengan ajaran Islam. Berarti
pendidikan Islam mulai menampakkan kontribusinya dalam interaksi sosial masyarakat. Perlu
untuk membiasakan kebenaran dan tidak membenarkan kebiasaan. Bagaimana Islam
memandang masalah yang dihadapi masyarakat, dan bagaimana pula cara penyelesaiannya.
Intinya, interaksi sosial sesungguhnya dalam Islam adalah memperkuat silaturrahmi, artinya ada
pembinaan persatuan, sifat kolektivitas dan kolegial dalam pengembangan interaksi sosial, yang
dapat berujung pada pengembangan kualitas hidup masyarakat menuju terwujudnya masyarakat
madani.
Masyarakat madani atau civic/civil society ini berarti sebuah tatanan masyarakat sipil
(civil society) yang mandiri dan demokratis serta menjunjung tinggi nilai, norma, hukum yang
berlaku dengan suatu tujuan dan kebudayaan yang sama dan tidak menjadi penyebab terjadinya
tindakan penyalahgunaan kewenangan.