Anda di halaman 1dari 2

BAB II

KEDUDUKAN ALAM SEMESTA,


MANUSIA, DAN ILMU PENGETAHUAN
DALAMPERSPEKTIF FILSAFAT
PENDIDIKAN ISLAM
OLEH TUNGGA BHIMADI KARYASA

2.1 PENDAHULUAN
Menelisik judul ini, arti harfiah dari kata prespektifadalah batas
pandang. Kemudian, kata filsafat pertama kali disampaikan Pythagoras,
sebagai upayanya mengkaji dan mendapatkan solusi masalah secara
lebih mendasar terhadap sudut pandang yang berbeda dari
sebelumnya, yang terdapat pada waktu itu. Sudut pandang tersebut,
seperti menjamah lingkup antara lain tentang: nalar, pikiran, akal, nilai
luhur, daneksistensi. Tentu saja kajianyang dilakukan waktu itu
disandari tanpa ada pembatas etika atau agama. Perspektif filsafat
dalam bahasa babini sebagai upaya kajian keterbatasan masalah,
diarahkan pada koridor pendidikan islam dengan perinsip sesuai al-
quran dan hadist. Bidang bahasadengan perinsip sesuai filsafat masalah
dalam hal tinjuan 3{tiga} kedudukan dari: alam semesta, manusia, dan
ilmu pengetahuan.
Tinjuan sudut pandang filsafat tentang 3{tiga} masalah ini,
berlandaskan ketentuan pokok, yaitu bahwa semua dari 3{tiga} objek
masalah sebagai ciptaan allah. Apapun yang diciptakan tentunya hasil
ciptaan-nya merupakan hak mutlak dikuasai allah karna sebagai
pemilik, sesuai ayat-ayat dalam al-quran atau aq. Aq memberi infromasi
bahwa:milik allah yang ada dilangit dan bumi.sesuay surat dan ayat aq
yang menyatakan allah pemilik semua ciptaaan, disebutkan antara lain,
dengan nama surat dan ayatb –ayat yang dinyatakan dalam kurung
atau tanda sambung, yaitu: al-baqoroh[ayat:107,116,284,dan189],ali
imron{ayat:109,129,dan 189} an-nisa{ayat:126,131,dan132},al-ma’idah
ayat{17,18,40,dan120} asy-syura ayat{49dan53} az-zukhruf ayat-85 al-
jasiyah ayat {27 dan36} an-najm ayat-31, al-hadid ayat-5 al-munafikun
ayat-7 dan al-buruj ayat-9.
Allah adalah pencipta alam semesta. Hal ini tersurat sesuai ayat dalam
AQ, misalnya:al baqoroh ayat-164 ali imron ayat{190 dan 191} al- a’raf
ayat-54 yusuf ayat-101 saba ayat 22 fatir ayat-40 dan al ahqof ayat-4
pemahaman allahsebagai pencipta dan manusia adalah ciptaan, adalah
wajar bila yang diciptakan harus menuruti kehendak penciptanya. Salah
satu contoh perintah untuk diikuti adalah melakukan penyembahan
kepada allah dan bukan yang lain. Perspektif penyembahan apakah
kepada allah atau selain kepada allah, merajuk kepada QS al-baqoroh
ayat-256 pada golongan yang ingkar kepada allah karna menyembah
kepada togut atau sembahan lain allah, disebut tidak beriman kepada
allah, sehingga menjadi penghuni neraka, dan QS al-baqoroh ayat- 257
untuk golongan kafir yang pelindunnganya setan-setan penghuni
neraka.
Bagaimana yang di ciptakan melakukan penyembahan

Anda mungkin juga menyukai