Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, dan kami buat dengan
waktu yang telah di tentukan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan
makalah seperti ini, pembaca dapat belajar dengan baik dan benar mengenai QS. YUNUS ayat
101 dan QS. AL-BAQARAH ayat164
Penulis mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi sumbangsi
kepada kami dalam penyelesaian makalah ini. Dan tentunya penulis juga menyadari, bahwa
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan
kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan
kemajuan ilmu pengetahuan.
Amien.

Jeneponto 13-januari 2014

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..
DAFTAR ISI..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan....................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
A. Asal usul surah yunus...............................
B. Pokok-pokok yang terkandung dalam surah yunus ayat 101 ......................
C. Ayat surah yunus dan surah al-baqarah beserta arti dan isi kandungannya
D. Pengembangan IPTEK dalam surah yunus ayat 101 dan surah al-baqarah ayat
164.
BAB III PENUTUP...
A. Kesimpulan..
B. Kritik dan Saran
DAFTAR PUSTAKA..

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Tafsir Al Quran merupakan penjabaran/penjelasan isi dari ayat Al Quran, yang
bersifat Aam maupun khass, yang perlu mendapatkan keterangan secara rinci dan jelas, sehingga
tidak menimbulkan kesalahan penafsiran diantara umat islam yang memiliki berragam
pemikiran.
Dalam pembahasan dari surat Yuunus, akan terdapat beberapa hal diantaranya asal dari surat
Yuunus dan al-baqarah, isi kandungan pokoknya.
Al-Quran merupakan sumber segala ilmu. Al-Quran menyebutkan tentang kejadian alam
semesta dan berbagai proses kealaman lainnya, tentang penciptaan manusia, termasuk manusia
yang didorong hasrat ingin tahunya dan dipacu akalnya untuk menyelidiki segala apa yang ada
disekitarnya seperti keingintahuan tentang rahasia alam semesta.
Alam semesta merupakan sebuah bukti kebesaran Tuhan, karena penciptaan alan semesta dari
ketiadaan memerlukan adanya Sang Pencipta Yang Maha Kuasa. Tuhan telah menciptakan alam
semesta ini dengan segala isinya untuk manusia dan telah menyatakan tentang penciptaan alam
semesta dalam ayat-ayat Nya. Meskipun demikian al-Quran bukan buku kosmlogi atau biologi,
sebab ia hanya menyatakan bagian-bagian yang sangat penting saja dari ilmu-ilmu yang
dimaksud.
Keinginantahuan manusia tentang alam semesta tidak hanya membaca al-Quran saja, akan
tetapi juga melakukan perintah Tuhan. Sehingga ia dapat menemukan kebenaran yang dapat
dipergunakan dalam pemahaman serta penafsiran al-Quran, berdasarkan surat Yunus ayat101.
Oleh karena itu tidak dapat diragukan lagi bahwa penciptaan alam semesta bukanlah produk dari
hasil pemikiran manusia, akan tetapi
produk dari hasil Tuhan.

B. Rumusan masalah
1.
2.
3.
4.

Asal usul surat yunus


Pokok-pokok yang terkandung dalam surat yunus
Ayat surat yunus dan surat al-baqarah beserta isi kandungannya
Pengembangan IPTEK dalam surat yunus ayat 101 dan surat al-baqarah ayat 164

C. Manfaat dan tujuan penulisan


1.
2.
3.
4.

Mengetahui apa asal usul dari surat yunus


Mengetahui pokok-pokok yang terkandung dalam surat yunus
Mengetahui ayat surat yunus dan surat al-baqarah beserta isi kandungannya.
Mengetahui pengembangan IPTEK surat yunus ayat101 dan surat al-baqarah ayat 164

BAB II
PEMBAHASAN

A.

Asal Usul Surat Yuunus


Surat Yuunus terdiri dari 109 ayat, termasuk golongan surat surat makiyah, diturunkan
sesudah surat Al Isra dan sebelum surat Huud, seperti diutarakan As suyuti dalam kitabnya Al
Itqan, kecuali ayat 40, 94, dan 95. Ketiganya diturunkan di Madinah, ketika nabi Muhammad
berhijrah.
Surat ini dinamai surat Yuunus dikarenakan dalam surat ini dikemukakan kisah nabi
Yuunus dengan pengikutnya yang teguh imannya.

B. Pokok pokok isi yang terkandung dalam surat yuunus


Adapun pokok-pokok yang terkandung dalam qs. Yunus yaitu :
1.
Keimanan
Keesaan Allah baik dzatNya maupun kekuasaan dan penciptaan; Al Quran bukanlah sihir; allah
mengatur semesta alam dari Arasy-Nya; syafaat hanyalah dengan seizin Allah; wahyu Allah
menerangkan semua yang ghaib bagi manusia; wali wali Allah. Allah mengawasi dan mengamati
perbuatan hamba hambaNya di dunia, Allah tidak mempunyai anak.
2.
Hukum hukum
Menetukan perhitungan tahun dan waktu dengan perjalanan matahari dan bulan, hukum
mengadakan sesuatu terhadap Allah dan hukum mendustakan ayat ayatNya.
3.
Kisah kisah
Kisah nabi nuh dengan kaumnya; kisah nabi musa dengan firaun dan tukang sihir; akidah bani
israil setelah keluar dari mesir; kisah nabi Yuunus beserta kaumnya.
4.
Lain lain
Hari kebangkitan dan hari pembalaan; tentang sifat sifat manusia, seperti suka tergesa gesa, ingat
kepada Allah diwaktu sukar dan lupa diwaktu senang, ingkar kepada nikmat Allah, suka pada
berprasangka, dan sebagainya; keadaan orang orang yang berbuat baik dan orang orang yang
berbuat jahat di akhirat; tidak seorang pun yang mampu menandingi Al Quran, tugas Rasul
hanyalah menyampaikan risalah yang dibawanya.1[1]
Sehingga dapat disimpulkan
1.
Surah Yuunus terdiri dari 109 ayat, dan merupakan surat makiyyah, dinamakan surat
Yuunus dikarenakan terdapat kisah nabi Yuunus dan pengikutnya yang teguh.
2.
Pokok isi yang terkandung dalam surat Yuunus adalah tentang keimanan, hukum hukum,
kisah kisah, dan lain lain.
C. Ayat Surat Yunus (101) dan surah al-baqarah (164) beserta arti dan isi kandunngannya.
1

Surah yunus ayat 101




Artinya :
Katakanlah:` Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda
kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman
`. Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:
1. Menelaah dan merenungi ciptaan Allah di alam raya ini merupakan cara yang paling wajar dan
sederhana untuk bisa mengenal Allah, Sang Pencipta.
2. Dengan menyaksikan ayat-ayat suci Allah, mendengar seruan kebenaran tidaklah cukup,
namun kehendak dan hasrat manusia untuk menerima kebenaran itu yang perlu.

(qul) berasal dari akar kata () , kata qul adalah kata perintah (fiil amar) yang
secara harfiyah dipahami katakanlah. Kata qul secara tekstual diperintahkan kepada Nabi
Muhammad saw, tetapi dalam konteks ditujukan kepada seluruh manusia, dalam istilah bahasa
arab disebut mukhathab ghair muayan.
( unzuru) bentuk jama dari unzur ( )yang secara harifah bermakna lihat,
perhatikan, renungkan. Kata unzur termasuk kata perintah (fiil amar) yang besal dari akar kata (
). Adapun kata al-samawat ( )bentuk jama dari al-samaa ( )yang dalam
kamus bahasa arab diartikan; langit, awan, hujan. ( ardu/i) dipahami sebagai bumi, sesuatu
yang di bawah.
Dengan memperhatikan kosaka kata di atas, dapat dipahami, kita dianjurkan untuk
membaca, merenungkan seluruh ayat Allah yang tercipta. Yakni memperhatikan, atau meneliti
apa yang ada di atas, dan apa yang di bumi dan perut bumi.
Ayat ini menyadarkan kita pada firman Allah yang termaktub pada surat al-Baqarah ayat
31;
z
31. dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya,

Jika diperhatikan ayat di atas, terutama pada kata allama(N=t) menggunakan syidah
atau menggunakan fiil mudhoaf. Dalam bahasa arab jika menggunakan syidah mengandung
isyarat adanya kerja keras atau kerjaan dukali. Dengan demikian dapat dipahami bahwa Allah
memberikan ilmu kepada Nabi Adam lewat sebuah proses, boleh juga dikatakan Allah
memberikan masalah kepada Nabi Adam, lantas Nabi ada diberikan kemampuan oleh Allah
dapat mengatasinya. Proses mengatasi masalah disebut ilmu.
Dalam kajian filsafat ada yang sebut dengan pengetahuan dan ada juga yang disebut ilmu.
Perbedaannya ilmu didapat secara proses atau pengetahuan yang tersusun secara rasional dan
sistimatis. Adapun pengetahuan didapat secara praktis. Boleh juga ilmu merupakan kumpulan
dari pengerahuan. Sesuai dengan namanya ilmu, yang sebelum menjadi kata ilmu () harus
mengalami proses alima, yalamu, ilman( ) masa lalu, masa sekarang, hasil, yakni ilmu.
Kembali pada persoalan pokok, yakni ayat tersebut di atas (surat yunus ayat 101), tentang
manusia dianjurkan untuk memperhatikan alam sekitar (langit, dan bumi). Dengan
memperhatikan alam sekitar melahirkan berbagai disiplin ilmu. Dengan memperhatikan bintang
melahirkan ilmu astronomi, memperhatikan angin melahirkan ilmu komunikasi, telpon, dan lain
sebagainnya. Memperhatikan bumi melahirkan ilmu bumi (geografi). Memperhatikan yang
hidup di bumi, seperti manusia melahirkan ilmu kedokteran, psikologi, psikotrapi, dan banyak
ilmu-ilmu yang lainnya.
Ayat di atas juga dapat meng-ispirasi kita, bahwa tidak ada dikotomi ilmu, semua ilmu
milik Allah, baik sain, filafat, atau mistis.
Isi kandungan
Dalam ayat ini Allah menjelaskan perintah Nya kepada rasul Nya agar dia menyuruh
kaumnya untuk memperhatikan dengan mata kepala mereka dan dengan akal budi mereka segala
yang ada di langit dan di bumi. Mereka diperintahkan agar merenungkan keajaiban langit yang
penuh dengan bintang-bintang, matahari dan bulan, keindahan pergantian malam dan siang, air
hujan yang turun ke bumi, menghidupkan bumi yang mati, menumbuhkan tanam-tanaman, dan
pohon-pohonan dengan buah-buahan yang beraneka warna dan rasa. Hewan-hewan dengan
bentuk dan warna yang bermacam-macam hidup diatas bumi, memberi manfaat yang tidak
sedikit kepada manusia. Demikian pula keadaan bumi itu sendiri yang terdiri dari gurun pasir,

lembah yang terjal, dataran yang luas, samudera yang penuh dengan berbagai ikan yang
semuanya itu terdapat tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah SWT bagi orang-orang yang
berfikir dan yakin kepada penciptanya.

SURAT YUNUS :101


Isi kandungan Q.S Yunus :101
Adanya langit dan bumi serta segala isinya merupakan tanda kekuasaan Allah. Kita
harusmemikirkan bahwa itu semua adalah sarana untuk menggali ilmu pengetahuan danteknologi
(IPTEK).
Untuk dapat menembus alam perlu adanya kekuatan berupa ilmu pengetahuan
danteknologi. Oleh karena itu, sebagai orang beriman kita harus mencari dan meningkatkanilmu
pengetahuan, baik umum maupun agama, termasuk teknologi.
Apabila memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi maka kita dapat melakukan
perubahandunia yang lebih maju.
Jelasnya, ayat di atas menjelaskan bahwa dengan adanya langit dan bumi, menuntut
orang yang beriman untuk menggali ilmu pengetahuan dan teknologi agar la mampu
melakukanperubahan di dalam dunia ke arah yang lebih maju. Jangan seperti orang yang tidak
berimankarena mereka tidak memanfaatkan hal itu untuk mengembangkan ipteknya.
Surah Al Baqarah ayat 164








(164)
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera
yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan
dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia
sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan
antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum
yang memikirkan.(QS. 2:164)



"Sesungguhnya pada kejadian semua langit dan bumi." (pangkal ayat 164).
Pertama sekali diperhatikanlah kejadian semua langit dan bumi; menghadap dan menengadahlah
ke langit yang tinggi itu. Berlapis-lapis banyaknya, cuma mata kita dalam tubuh yang kecil ini
hanya dapat melihatnya sedikit sekali. Sungguhpun sedikit yang dapat dilihat sudahlah sangat
mengagumkan; Langit itu membawa perasaan kita menjadi jauh dan rawan sekali. Mengagumkan dia pada malam hari dan menakjubkan dia pada siang hari.
Di sana terdapat berjuta-juta bintang hanya sedikit yang dapat dilihat dengan mata, dan lebih
banyak lagi yang.tidak terlihat. Bumi adalah salah satu dari bintang-bintang yang banyak itu.
Kita yang berdiam di bumi ini merasa bumi sudah besar, padahal dia hanya laksana sebutir pasir
saja di antara bintang berjuta. Wahai, alangkah dahsyatnya kekuasaan Tuhan di langit.
Tidak mungkin semuanya itu terjadi dengan sendirinya. Suatu masa lantaran kagumnya manusia
pada bintang bintang, ada yang menyangka itulah Tuhan. Ini menjadi bukti bahwa akal dan
perasaan manusia sejak zaman purbakala telah merasakan bahwa tidaklah alam itu terjadi dengan
sendirinya.
Bertambah tinggi pengetahuan manusia tentang ilmu falak , bertambah manusia kagum tentang
sangat teraturnya perjalanan cakrawala langit itu. Adanya peraturan memastikan fikiran sampai
kepada adanya yang mengatur.
Setelah lama kita menengadah ke langit , marilah menekur ke bumi; pada kejadian bumipun
adalah hal yang menakjubkan. Ta'jub yang tidak akan selesai selesainya selama umur masih ada ,
selama akal masih berjalan dan selama bumi itu masih terkembang.
Dia hanya satu di antara berjuta bintang, tetapi alangkah banyaknya rahasia yang terpendam di
dalamnya. Perhatian atas kejadian bumi adalah perhatian yang kedua. Bumi itu, hanya
seperempat daratan, yang tiga perempatnya adalah lautan. Dalam-daratan yang seperempa: itu
berapa banyaknya rahasia kekayaan Ilahi yang terpendam dan berapalah baru yang diketahui

oleh manusia. Dan dalam lautan yang tiga perempat itu , baru berapa yang terukur dan baru
berapa yang diketahui. Tiap terbuka rahasia yang baru , ternyatalah bahwa di belakangnya
berlapis-lapis lagi rahasia kejadian yang lain. Untuk mengetahui itu , hanya akal manusia jua
yang berguna. Beribu-ribu universitas didirikan bagi penyelidikan rahasia bumi, maka semuanya
mengagumkan. Mungkinkah semuanya itu terjadi dengan kebetulan? Apakah adanya belerang,
minyak tanah, emas, perak dan segala macam logam, garam dan lain lain itu terjadi tidak teratur?
llmu telah mengatakan bahwa-semuanya itu teratur. Kalau tidak teratur, tidaklah dia menjadi
ilmu !
Kemudian itu masuk kepada perhatian yang ketiga.


"Dan perubahan malam dan siang."
Pergiliran bumi mengelilingi matahari dalam falaknya sendiri yang menimbulkan hisab atau
hitungan yang tepat, sampai dapat membagi tahun, bulan, hari dan jam dan minit serta detik.
Sampai dapat mengetahui peredaran musim dalam setahun, sampai manusia hidup di dunia
mencocokkan diri dengan edaran malam dan siang itu, sampai manusia mencatat apa yang
dinamakan sejarah; baik sejarah ummat manusia seluruhnya, atau sejarah bangsa naik dan
bangsa yang punah, atau sejarah orang seorang, mulai lahirnya, hidup dan matinya.
Teratur edaran malam dan siang itu karena teratur peredaran bumi dan perjalanan matzhari,
sampai orang dapat menerka akan terjadi gerhana matahari 1,000 tahun lagi, bahkan 100,000
tahun lagi. Dapat manusia memastikannya dengan ilmu, bukan urusan tenung yang ghaib, karena
sangat teraturnya. Mungkinkah peraturan yang seperti ini terjadi sendirinya dengan tidak ada
yang mengatur?
Kemudian itu masuk kepada perhatian yang keempat:


"Dan kapal yang berlayar di lautan membawa barang yang bermanfaat bagi manusia. "

Sesungguhnya sejak zaman purbakala manusia telah tahu membuat kapal. Makanya manusia
berani membuat kapal, walaupun pada mulanya sangat sederhana sekali, ialah karena kepada
manusia telah diberikan pengetahuan tentang peredaran angin dan kegunaan laut.
Dengan kapal itu manusiapun mengenal akan manusia di pulau dan benua lain dan terjadilah
perhubungan antara manusia karena pertukaran keperluan hidup. Supaya ada pertukaran kepentingan hidup sehari-hari. Apabila tadi diterangkan, hanya seperempat bahagian daratan, dan tiga
perempat bahagian adalah lautan .
Beribu kali kapal ditenggelamkan taufan dan ombak yang besar, namun keinginan manusia
hendak berlayar tidaklah padam. Di dalam al-Quran, selain daripada ayat ini terdapat tidak
kurang dari 23 kali sebutan kapal. Malahan di zaman Nabi Nuh telah dipergunakan kapal untuk
pengangkutan besar-besaran. ini menjadi bukti bahwa al-Quran telah membayangkan
kesanggupan manusia membuat yang lebih sempurna. Sehingga di zaman sekarang berlayar
dengan kapal-kapal sebagai Empress of Britain, Queen Elizabeth, Queen.Mary; United States
dan lain-lain, adalah laksana berlayar dalam sebuah negeri. Sampai ada kapal yang mempunyai
bioskop sendiri, pemandian besar, suratkabar harian sendiri, televisi sendiri, dan sebagainya.
Kemudian telah berpindah pula ke udara dengan berbagai ragam penerbangan, sesudah terlebih
dahulu menyelam ke dasar laut dengan kapal selam, dan sekarang telah ada kapal selam yang
dijalankan dengan tenaga atom. Bagairnana rnanusia akan mencapai kemajuan yang sepesat ini
dalam perkapalan, sehingga hubungan dengan bahagian-bahagian dunia yang begini jauh sudah
demikian rapatnya ? lalah karena kepada manusia diberikan ilrnu tentang pelayaran. Dengan
mendapat ilmu itu mengertilah manusia akan sebahagian kecil daripada rahasia alam. Dan
kembalilah mereka kepada pokok pangkal, yaitu bahwa semuanya ini tidaklah terjadi dengan siasia atau kebetulan. Pasti ada pengaturannya.
Kemudian itu masuk pula kepada perhatian yang kelima:


"Dan apa yang diturunkan Allah dari langit daripada air, maka dihidupkanNya dengan (air) itu

bumi sesudah matinya, seraya disebarkanNya padanya dari tiap-tiap jenis binatang."
Di sini secara pendek diterangkan kepentingan air hujan, menghidupkan bumi yang telah mati.
Bila hujan datang bumi itupun hidup kembali. Tumbuhlah segala macam tumbuh-tumbuhan
karena adanya air. Hujan itu ada yang meresap ke bawah tanah, kelak menjadi telaga. Ada yang
mengalir menjadi sungai-sungai bandar berkali untuk mengairi sawah dan ladang , dan alirannya
yaAg terakhir melalui tempat yang rendah ialah ke laut. Kelak dari laut akan menguap lagi ke
udara, untuk menyusun diri lagi untuk menjadi hujan. Dengan adanya hujan atau turunnya air
dapatlah segala-galanya hidup, baik tumbuh-tumbuhan atau binatang berbagai jenis, termasuk
manusia sendiri. Dan berusahalah manusia membuat irigasi, bendungan air, dam-dam besar.
Malahan satu bendungan besar telah dikenal dalam negeri Saba' 1,000 tahun sebelum Nabi
Muhammad s.a.w. dan ada ayat yang khas membicarakannya dalam al-Quran, bagaimana
kemakmuran negeri itu ketika bendungan air masih dipelihara baik-baik, dan bagaimana pula
bangsa itu menjadi punah setelah bendungan itu tidak dipelihara lagi, sampai mereka
mengembara kian ke mari dibawa nasib.*
Perhatian yang keenam ialah:

"dan peredaran angin."
Yang kita sebut di zaman kita ini peredaran cuaca. Bahkan kepandaian manusia di zaman moden,
dalam rangka penyelidikan geofisika telah dapat mengetahui peredaran ke timur dan ke baratnya,
ke utara dan ke selatannya, menentukan pada jam sekian akan keras angin, pada jam sekian
udara agak panas sedikit, dan jam sekian akan turun hujan. Bagaimana usaha manusia akan dapat
mengetahui sepasti itu, menjadi ilmu pengetahuan kalau bukan lantaran teraturnya. Siapakah
pengatur itu? Niscaya adalah Tuhan!.
Perhatian yang ketujuh:



"Dan awan yang diperintah di antara langit dan bumi."
Pada ayat ini di antara angin dengan awan dipisahkan perhatiannya; karena angin boleh
dikatakan dekat kepada manusia setiap hari dan awan beredar pada cakrawalai.yang lebih tinggi.
Dia diperintah atau diatur beredar ke sana dan beredar ke mari, membagi-bagikan hujan dan
pergantian suhu pada bumi. Bertambah moden hidup manusia bertambah penting perhatian
kepada pergeseran awan itu, untuk menentukan penerbangan kapal terbang di udara.

Dan di ujung sebagai kuncinya Tuhan bersabda:



"Adalah semuanya itu tanda-tanda bagi kaum yang berakal." (ujung ayat 164).
Fikirkanlah dan renungkan ketujuh soal yang dikemukakan Tuhan itu! Dia menghendaki kita
mempergunakan akal. Dia menghendaki manusia menjadi sarjana dalam lapangan masingmasing. Mencari Tuhan setelah mempelajari alam. Itu cbabnya maka di dalam surat Fathir
(Surat 35 ayat 28), dengan tegas Tuhan berkata:
"Sesungguhnya yang akan takut kepada Allah, hanyalah orang-orang yang berpengetahuan."
(Fathir: 28)
Di ayat ini disebutkan ulama, menurut artinya yang asli, yaitu orang yang berilmu. Dengan ayat
ini dapatlah kita fahamkan bahwasanya mencari Tuhan
* Surat Saba' surat 34, ayat 15 sampai ayat 21.
dalam ajaran Islam ialah dengan memperdalam penyelidikan tentang alam. Maka Tuhan Allah
yang didapat dari sebab ilmu itu, jauh lebih mendalam pengaruhnya atas jiwa dan budi daripada

apa yang ditentukan ilmu sifat 20 , atau susunan manusia atau ilmu theologi orang Kristen yang
memberi bentuk Tuhan itu sebagai manusia , atau Tuhan menjelmakan diri sebagai manusia.

Isi kandungan
Dialah yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya untuk keperluan manusia. Sudah
seharusnyalah manusia memperhatikan dan merenungkan rahmat Allah yang maha suci itu.
Karena dengan begitu, akan bertambah yakinlah ia pada kekuasaan dan keesaan Nya, akan
bertmabha luas pulalah ilmu pengetahuannya mengenai alam ciptaan Nya dan dapat pula
dimanfaatkannya ilmu pengetahuan itu sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah yang maha
mengetahui.
Hendaklah selalu diperhatikan dan diselidiki apa yang tersebut dalam ayat ini, yaitu :
1.

Bumi yang dihuni manusia dan apa yang tersimpan didalamnya tidak akan pernah habis baik
didarat maupun dilaut

2.

Langit dengan planet dan bintang-bintangnya semua berjalan dan bergerak menurut tata tertib
dan aturan Ilahi. Tidak ada yang menyimpang dari aturan-aturan itu

3.

Pertukaran malam dan siang dan perbedaan panjanng dan pendeknya pada beberapa negeri
karena perbedaan letaknya, kesemuanya itu membawa faedah dan manfaat yang amat besar bagi
manusia

4.

Bahtera berlayar dilautan untuk membawa manusia dari satu negeri ke negeri yang lain dan
untuk membawa barang-barang perniagaan untuk memajukan perekonomian

5.

Allah SWT menurunkan hujan dari langit sehingga dengan air hujan itu bumi yang telah mati
atau lekang dapat menjadi hidup dan subur, dan segala macam hewan dapat pula melangsungkan
hidupnya

6.

Pengendalian dan pengisaran angin dari suatu tempat ke tempat yang lain adalah tanda dan
bukti bagi kekuasaan Allah dan kebesaran rahmatnya bagi manusia

7.

Demikian pula, harus dipikirkan dan diperhatikan kebesaran nikmat Allah kepada manusia
dengan bertumpuk-tumpuknya awan antara langit dan bumi. Ringkasnya, semua rahmat yang
diciptakan Allah termasuk apa yang tersebut dalam ayat 164 ini patut dipikirkan dan direnungkan

bahkan dibahas dan diteliti untuk meresapkan keimanan yang mendalam dalam kalbu, dan untuk
memajukan ilmu pengetahuan yang juga membawa kepada pengakuan akan keesaan dan
kebesaran Allah.

SURAT AL BAQARAH : 164


Allah menciptakan alam dan seisinya untuk kepentingan manusia karena manusia

telahdijadikan sebagai khalifah di muka bumi.


Sebagai khalifah dibumi, manusia diberi bekal ilmu dan teknologi bukan materi kebendaan
ataupun keturunan yang jadi pegangan.
Allah menurunkan air hujan sehingga tanah yang tadinya tandus menjadi subur. Kemudian
dengan teknologi, tanah tersebut ditanami berbagai jenis tumbuhan yang sangat berguna bagi
kehidupan manusia.
Penemu-penemu islam bidang Teknologi.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.

Jabar al-Isbilly, 1197 M (penemu ilmu aljabar).


Ibnu Juljul (ahli tanaman obat-obatan).
Abu Jafar ibnu Al-Jazzar (Kedokteran).
Abdullatif Al-baghdadi (Ahli Anatomi).
Ibnu sina (Ahli Anatomi dan Kedokteran).
Zakariya Qazwini (Ahli jantung dan Otak).
Hamdullah Al Mustaufi al Qazwini (Ahli anatomi).
Ali bin Isa ( Ahli anatomi mata).
Biruni (ahli Astronomi).
Tsabit ibnu Qurrah ( Ahli Matematika).
Ibnu alhaitsam (Ahli Optik).
Al Kindi ( Ahli Fisika ).
Masih banyak lagi ahli-ahli dalam bidang ilmu lain yang merupakan hasil dari
pengembangan cara berpikir. Semakin terbuka rahasia alam raya ini, kita akan semakin dapat
mengagumi alangkah tingginya ilmu dan hukum Allah yang berlaku pada alam raya ini. Maka
dari dalam jiwa akan memantulkan ucapan : ya Allah Tuhan kami, tiada Engkau ciptakan semua
ini dengan sia-sia.
.
Demikian pula Allah menurunkan air hujan. Dengan air hujan, tanah yang tadinya tandus
menjadi gembur. Kemudian dengan teknologi, tanah tersebut ditanami dengan berbagai macam
tumbuhan dan hasilnya sangat berguna bagi kehidupan manusia. Di samping itu, dimuka bumi
ditebarkan berbagai macam hewan yang merupakan tanda-tanda ke-Esaan dan kebesaran Allah.

Jadi jelasnya, kita menyadari bahwa bumi yang mati tidak dapat kita manfaatkan jika
kitatidak mempunyai ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai. Oleh sebab itulah, kita
tidak dapat lepas dari tuntutan untuk mencari ilmu, apalagi kalau kita ingat bahwa ilmu hanya
diberikan kepada manusia karena adanya kelebihan manusia dari makhluk lain, yaitu berupa
akal.
D. Melakukan pengembangan IPTEK seperti terkandung dalam Q.S. Yunus :101 dan Q.S.
Al - Baqarah :164

SURAT YUNUS : 101


Perilaku yang Mencerminkan Isi Surat Yunus: 101
Predikat pelajar sebenarnya memiliki nilai-nilai khusus dan penghargaan. Tuhan
telahmengangkat derajat orang yang berilmu pengetahuan. Kegiatan utama seorang pelajar
adalahbelajar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Di samping itu, mereka selalu
melatihkecerdasan otak dan moreka selalu mendidik kehalusan pribadinya.
Karena tiap hari akal selalu dilatih untuk berkembang, maka pelajar selalu
mempunyaikreativitas dan selalu berpikir untuk menemukan hal-hal yang baru di segala bidang.
Ayat Al-Quran sangat besar faedahnya dalam hal ini, seperti tertera dalam ayat: QS. AdhDhuhaa: 4 (http://quran.com/93/4 )
Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang
(permulaan).

SURAT AL-BAQARAH : 164


Perilaku yang Mencerminkan Isi Surat Al- Baqarah :164
Pada zaman Umar bin Khattab, ada seorang sahabat yang tekun beribadah di
masjid.Setiap kali Umar bin Khattab datang ke masjid, sahabat tadi sudah ada di dalam masjid,
dan setiap kali Umar pulang dari masjid, sahabat tadi masih ada di dalam masjid. Pada suatu
saat, Umar bin Khattab bertanya kepada sahabat tersebut:
Umar : "Sahabatku. mengapa kamu setiap kali selalu di dalam masjid? Apakah kamu punya
hajat sehingga kamu selalu beribadah di masjid?"
Sahabat : "Saya ingin mempunyai emas."

Umar : " Allah tidak akan menurunkan emas dari langit, tapi Allah menurunkan air hujan.Dengan
air hujan itu, tanah yang tandus menjadi gembur. Jika tanah itu kamu olah, kamu tanami dengan
berbagai tumbuhan yang bermanfaat, kemudian hasilnya kamu jual, barulah hasilnya kamu
gunakan untuk membeli emas."
Jadi, untuk mendapatkan rezeki dari Allah, kita harus berusaha sesuai dengan keahlian
yang kita miliki dan kemampuan yang ada. Tidak cukup hanya dengan beribadah kepada-Nya.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1.
Surah yuunus terdiri dari 109 ayat, dan merupakan surat makiyyah, dinamakan surat
yuunus dikarenakan terdapat kisah anbi yuunus dan pengikutnya yang teguh.
2.
Pokok isi yang terkandung dalam surat yuunus adalah tentang keimanan, hukum hukum,
kisah kisah, dan lain lain.
3. pengembangan IPTEK seperti terkandung dalam Q.S. Yunus :101 dan Q.S. Al - Baqarah :164

SURAT YUNUS : 101


Perilaku yang Mencerminkan Isi Surat Yunus: 101
Predikat pelajar sebenarnya memiliki nilai-nilai khusus dan penghargaan. Tuhan
telahmengangkat derajat orang yang berilmu pengetahuan. Kegiatan utama seorang pelajar
adalahbelajar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Di samping itu, mereka selalu
melatihkecerdasan otak dan moreka selalu mendidik kehalusan pribadinya.
Karena tiap hari akal selalu dilatih untuk berkembang, maka pelajar selalu
mempunyaikreativitas dan selalu berpikir untuk menemukan hal-hal yang baru di segala bidang.
Ayat Al-Quran sangat besar faedahnya dalam hal ini, seperti tertera dalam ayat: QS. AdhDhuhaa: 4 (http://quran.com/93/4 )
Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang
(permulaan).

SURAT AL-BAQARAH : 164


Perilaku yang Mencerminkan Isi Surat Al- Baqarah :164
Pada zaman Umar bin Khattab, ada seorang sahabat yang tekun beribadah di
masjid.Setiap kali Umar bin Khattab datang ke masjid, sahabat tadi sudah ada di dalam masjid,
dan setiap kali Umar pulang dari masjid, sahabat tadi masih ada di dalam masjid. Pada suatu
saat, Umar bin Khattab bertanya kepada sahabat tersebut:
Umar : "Sahabatku. mengapa kamu setiap kali selalu di dalam masjid? Apakah kamu punya
hajat sehingga kamu selalu beribadah di masjid?"
Sahabat : "Saya ingin mempunyai emas."
Umar : " Allah tidak akan menurunkan emas dari langit, tapi Allah menurunkan air hujan.Dengan
air hujan itu, tanah yang tandus menjadi gembur. Jika tanah itu kamu olah, kamu tanami dengan
berbagai tumbuhan yang bermanfaat, kemudian hasilnya kamu jual, barulah hasilnya kamu
gunakan untuk membeli emas."

Jadi, untuk mendapatkan rezeki dari Allah, kita harus berusaha sesuai dengan keahlian
yang kita miliki dan kemampuan yang ada. Tidak cukup hanya dengan beribadah kepada-Nya.
B. KRITIK DAN SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna , maka dari itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan
makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita
dan kemajuan ilmu pengetahuanAmien..

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI. 2007. Al Quran Dan Terjemahnya. Bandung: CV Penerbit Diponegoro
. Yunus, Mahmud. 1998. Tafsir Quran Karim. Selangor.: Klang Book Centre.
Depatemen Agama RI. 2009. Al Quran Dan Tafsirnya. Jakarta: LP Al Quran Departemen
Agama.
Href='Http://Openx.Republika.Co.Id
http://kongaji.tripod.com/myfile/al-baqoroh_ayat_163_164.htm

http://pai12sem2.blogspot.com/p/blog-page.html
http://bambangindrayana.blogspot.com/2013/02/makalah-tentang-pemahaman-tentang-surat.html
http://kutbi.wordpress.com/tag/tulisan-makalah/

Anda mungkin juga menyukai