Anda di halaman 1dari 21

MODUL AJAR TATA BUSANA

RANCANGAN HARGA
JUAL

I. Informasi Umum

Nama Penyusun : FARIDATUL JANNAH, S.Pd


Nama Instansi : MAN 2 Pamekasan
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Kelas/ fase : X/ E
Mata Pelajaran Tata Busana
Elemen/ Domain CP : Rancangan Harga Jual / memiliki kemampuan
menghitung biaya yang diperlukan untuk membuat
busana sederhana
Alokasi waktu : 18 JP
Kompetensi Awal : Merancang bahan dan harga
Profil pelajar Pancasila :  Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berakhlak mulia
 Berkebhinekaan global
 Gotong royong
 Bernalar kritis
 Mandiri
 Kreatif
Sarana dan Prasarana : laptop, Internet, Papan tulis, Spidol warna, Alat dan
bahan untuk membuat pola
Target Peserta didik : Peserta didik reguler ( Tipikal)
Model Pembelajaran Inquiry learning dan Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Praktikum
II. Komponen Inti

PERTEMUAN 1 dan 2 ( 12 JP) 45 menit


Tujuan Pembelajaran
10.6 Mengidentifikasi macam – mcam cara merancang bahan
Pemahaman Bermakna
Peserta didik mampu melakukan kegiatan merancang bahan dengan skala 1/4
Pertanyaan Pemantik
Menurut kalian apa pentingnya membuat rancangan bahan?
Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 menit) :
 Guru memberikan salam
 Guru mengecek kehadiran peserta didik
 Guru Menyampaikan materi yang akan dipelajari
2. Kegiatan Inti (65 menit) :
Fase 1 ( Stimulation)
 Guru menayangkan materi tentang “Rancangan bahan”
https://www.fesyendesign.com/belajar-merancang-bahan-dan-harga/
 Guru menanyakan kepada peserta didk “ Dalam tayangan artikel tadi, apa yang
dapat kalian utarakan?
 Peserta didik menjawab pertanyaan guru. Jawaban yang diharapkan adalah;
“mengetahui macam- macam cara merancang bahan”
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
Fase 2 ( Problem statement)
 Guru mendorong peserta didik untuk mengidentifikasikan masalah, coba
kalian perhatikan tentang isi dari tayangan artikel yang ditayangkan
 Peserta didik mengumpulkan informasi yang didapatkan berdasarkan artikel
yang telah dicermati
 Guru meminta peserta didik untuk menyebutkan macam – macam cara
merancang bahan Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan contoh
merancang bahan untuk blus dan rok
 Sebagian Peserta didik sudah menyebutkan macam- macam contoh Teknik
merancang bahan dengan benar
Fase 3 ( Data Collecting)
 Guru membagikan LKPD tentang “macam – macam contoh merancang bahan
 Peserta didik bersama kelompoknya berdiskusi dan mencari contoh cara
merancang bahan seperti yang terdapat dalam LKPD
 Guru melakukan assesment formatif, sambil mengamati aktivitas peserta didik
3. 3. Penutup (15 menit) :
 Guru memandu peserta didik untuk mengisi jurnal refleksi yang sudah
disiapkan oleh guru
 Guru membuat jurnal refleksi guru
 Guru memberikan tugas individu untuk melanjutkan mengolah informasi dari
berbagai sumber, dan kumpulkan pada pertemuan selanjutnya
 Guru mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya

Assesmen
1. Diagnostik

2. Formatif
A Penilaian Kinerja dan hasil produk

Nama
Siswa
No Kriteria Kurang Cukup Baik ( 3 ) Jumlah Skor
Penilaian ( 1) (2)
1. Kesesuaian kain
berdasarkan
jenisnya
2. Keseuaian kain
berdasarkan
sifatnya
3. Kesesuaian kain
berdasarkan asal
serat
4. Produk
Akhir(kerapian
dalam membuat
kliping)

Rubrik Penilaian Kinerja dan presentasi kelompok


N Kriteria
3 2 1
o Penilaian
1 Kebersihan dan Kondisi lingkungan Kondisi lingkungan Kondisi
kerapihan kerja nyaman dan kerja yang kurang lingkungan
bersih nyaman dan bersih kerja yang
sangat tidak
nyaman dan
bersih
2 Penguasaan Menguasai materi Kurang menguasai Tidak
materi, dengan baik dan materi dan tidak menguasai
tersusun, tidak membaca buku materi dan
dengan membaca presentasi
buku berisi kutipan
materi yang
disampaikan
3 Penyampaian Menyampaikan materi Menyampaikan Kurang
materi tanpa texbook dan materi tanpa percaya diri
bisa texbook tetapi tidak sehingga tidak
mengkomunikasikan bisa bisa
dengan baik mengkomunikasikan menyampaikan
dengan baik materi dengan
baik
4 Kepercayaan Percaya diri dan dapat Kurang percaya diri Kurang
diri menyampaikan tetapi dapat percaya diri
materi dengan baik menyampaikan sehingga tidak
materi dengan bisa
cukup baik menyampaikan
materi dengan
baik
B. Penilaian Individu
No Nama Menunju Ketekun Keterampilan Merefleks kedisiplina Jml
pesert k kan an dan berkomunikas i hasil n sko
a didik rasa ingin tanggun i diskusi r
tahu g jawab

1
2
3
4
Ds
t

Rubrik Penilaian Individu


N Kriteria 3 2 1
o
1 Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan rasa Tidak menunjukkan
rasa ingin tahu rasa ingin tahu, ingin tahu, tetapi rasa antusias dan
antusias, aktif tidak terlalu pasif dalam
dalam kegiatan antusias, aktif dalam kegiatan kelompok
kelompok kegiatan kelompok
2 Ketekunan dan Tekun dalam Menyelesaikan tugas Tidak
tanggung menjelaskan tepat waktu tapi bersungguhsungguh
jawab tugas, belum menunjukkan dan tidak
menunjukkan usaha terbaik menyelesaikan
usaha yang tepat waktu
terbaik dan
menyelesaika n
tepat waktu
3 Keterampilan Aktif menjawab, Aktif menjawab , tapi Tidak aktif
berkomunikasi mengemukakan belum dapat menjawab, belum
ide, menghargai mengemukakakn ide, dapat
pendapat yang menghargai mengemukakan ide
lain pendapat orang lain
4 Merefleksi Memberi Memberi kesimpulan Belum mampu
hasil diskusi kesimpulan tapi belum mengambil
dengan tepat sempurna, masih kesimpulan
tanpa perlu perlu dikoreksi
dikoreksi
5 Disiplin Mengikuti aturan Mengikuti aturan Kurang mampu
dengan kesadaran tapi perlu diberi menjalankan aturan
sendiri pengarahan meski sudah diberi
pengarahan
C. Penilaian Diri sendiri
Setelah mengikuti pembelajaran, prediksi kekuatan dan kelemahanmu berdasarkan
penilaian dibawah ini :

N Pertanyaan Ya Tidak
o
1 Saya belajar dengan sungguh- sungguh
2 Saya mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian
3 Saya menyelesaikan tugas dengan baik
4 Saya berkonstribusi dalam kegiatan kelompok
5 Saya mencari informasi penting dalam pembelajaran
6 Saya menguasai pengetahuan yang disampaikan
dengan baik
7 Saya mengerti dimana letak kesalahan saya ketika
membuat kekeliruan

Pengayaan dan Remidial


 Pengayaan bagi peserta didik capaian tinggi menjadi tutor sebaya bagi peserta
didik reguler
 Kegitan remedial diberikan kepada peserta didk dengan capaian rendah
berupa pembahasan kembali terhadap materi yang dianggap sulit dan
dilaksanakan diluar jam pelajaran
Refleksi Peserta didik dan Guru
a. Refleksi peserta didik

Lembar Refleksi Peserta didik

1. Apa tujuan pembelajaran dan materi yang kalian pelajari hari


ini?
2. Manfaat apa saja yang kalian dapatkan dari pelajaran hari ini?
3. Kesulitan/kendala apa saja yang kalian hadapi selama proses
pembelajaran?
4. Apa rencana tindak lanjut (strategi) yang akan kalian lakukan
untuk menjadi pelajar yang lebih baik kedepannya?

b. Refleksi guru

Lembar Refleksi Guru

1. Apakah rencana pembelajaran yang saya susun dapat


berjalan sebagaimana mestinya?
2. Apakah peserta didik dapat mengikuti kegiatan
pembelajaran ini dengan baik?
3. Apa kelebihan yang dimiliki dari kegiatan pembelajaran?
4. Apa yang harus diperbaiki dari kegiatan pembelajaran?
PERTEMUAN 3 ( 6 JP) 45 menit
Tujuan Pembelajaran
10.7 Dapat membuat rancangan harga sesuai dengan model dengan cepat dan benar

10.8 Praktek membuat rancangan harga sesuia dengan model dengan benar.
Pemahaman Bermakna
1. Peserta mengenal macam- macam rancangan harga yang akan dibuat
2. Peserta didik dapat dapat membuat rancanngan harga sesuai dengan model dengan
benar.
Pertanyaan Pematik
Bagaimana upaya kalian membuat rancangan harga dengan baik dan benar?
Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan :
 Guru memberikan salam
 Guru mengecek kehadiran peserta didik
 Guru mengingatkan kembali tentang materi sebelumnya
 Menyampaikan materi yang akan dipelajari
2. Kegiatan Inti :
Fase 1 ( Stimulation)
 Guru meminta peserta didik untuk mengamati tayangan video tentang cara
merancang harga
https://www.fesyendesign.com/belajar-merancang-bahan-dan-harga/
 Guru menanyakan kepada peserta didk “ Dalam tayangan video tadi, apa yang dapat
kalian utarakan tentang bagaimana cara membuat rancangan harga seperti yang
telah ditayangkan dividio tadi?
 Peserta didik menjawab pertanyaan guru. Jawaban yang diharapkan adalah; 1.
Sangat mudah 2. Memperhatikan Langkah- Langkah membuat rancangan harga
 Kemudian guru memberikan pertanyaan lanjutan “ bisakah kalian membuat
membuat rancangan harga dengan benar?
 Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan pada pembelajaran
hari ini
Fase 2 ( Problem statement)
 Guru membagi kelompok, 1 kelompok terdiri dari 2 org
 Guru meminta peserta didik untuk bergabung dengan kelompoknya
 Guru mengajak peserta didik untuk merencanakan membuat rancangan harga sesuai
dengan model dengan benar
 Peserta didik diminta untuk mengumpulkan informasi dari berbagai media (buku,
artikel, internet) tentang cara merancang harga dengan benar
 Peserta didik bersama kelompoknya mulai prakteki untuk menyiapkan alat dan
bahan yang diperlukan
Fase 3 ( Data Collecting)
 Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang batas waktu pengumpulan
proyek yaitu selama 1 minggu
 Peserta didik mulai membuat jadwal langkah kerja dalam menyelesaikan proyek
selama 1 minggu
 Peserta didik mulai membuat jadwal langkah kerja dalam menyelesaikan proyek
selama 1 minggu
 Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya
tentang rencana dan penyusunan jadwal pelaksanaan proyek yang sudah disepakati
 Guru memberikan masukan kepada murid terhadap rancangan proyek yang telah
dipresentasikan
 Murid merespon masukan dari guru dan dicatat sebagi bahan perbaikan
 Guru membagikan LKPD tentang tugas proyek
3. Penutup
 Membimbing peserta didik menyimpulkan materi yang sudah dipelajari
 Guru mengingatkan peserta didik bahwa kegiatan pembelajaran proyek dapat
dilanjutkan diluar jam pelajaran dan hasil kerja proyek akan dikumpulkan pada
pertemuan berikutnya
Fase 4 (Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek)
Kegiatan diluar jam pelajaran
 Peserta didik melaksanakan proyek sesuai rancangan yang sudah dibuat
 Guru memantau dan berkomunikasi diluar kelas dengan masing-masing kelompok
terkait perkembangan proyeknya
 Memberi kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk bertanya kepada guru
diluar jam pelajaran jika mengalami kesulitan
Fase 5 ( Menguji Hasil)
Pertemuan berikutnya ( pertemuan 3)
 Guru meminta masing-masing kelompok untuk mempresentasikan kendala –
kendala dalam pembuatan rancangan harga
 Kelompok lain memberi tanggapan terhadap hasil presentasi kelompok lainnya
 Guru melakukan assesment formatif
Fase 6 ( Evaluasi Pengalaman)
 Guru memvalidasi dan memberikan penguatan terhadap hasil proyek
 Guru memberikan penilaian terhadap hasil pembuatan proyek sesuai rancangan
 Guru memberikan saran-saran untuk perbaikan pembuatan proyek berikutnya
 Peserta didk diminta untuk mengungkapkan pengalamannya selama menyelesaikan
proyek
 Guru meminta peserta didik untuk menuliskan refleksi pembelajaran terhadap
aktivitas dan hasil proyek
 Peserta didk diminta untuk mengungkapkan pengalamannya selama menyelesaikan
proyek
Penutup
 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
 Berdoa

Assesmen
1. Diagnostik

2. Formatif
A Penilaian Kinerja dan Presentasi Kelompoknya

Rubrik Penilaian Kinerja dan presentasi kelompok


Kurang Cukup Baik
No Kriteria penilaian Jml skor
( 1) (2) (3)

1 Merencanakan dan
mempersiapkam alat dan
bahan pembuatan proyek
2 Ketepatan waktu
3 Kerapian dari hasil praktek
rancangan harga
4 Hasil jadi rancangan harga
sesuai dengan model

Rubrik Penilaian Proyek, produk dan presentasi


No Kriteria 3 2 1
1 Merencanakan dan Merencanakan Merencanaka n Merencanakan
mempersiapkam alat karya inovatif, karya inovatif, dan karya inovatif,
dan bahan pembuatan mencari informasi mencari informasi tetepi belum
proyek dari berbagai dari berbagai mencari
sumber, sumber,tetapi informasi dari
dan ,menyiapkan belum berbagai
alat dan bahan menyiapkan alat sumber, belum
yang diperlukan dan bahan yang menyiapkan alat
diperlukan dan bahan yang
diperlukan
2 Menyusun jadwal Menyusun jadwal Menyusun jadwal Belum
kegiatan Proyek kegiatan dalam kegiatan dalam menyusun
menyelesaikan menyelesaikan jadwal kegiatan
proyek dan sudah proyek tetapi dalam
mengkonsulta belum menyelesaikan
sikannya dengan mengkonsulta proyek
guru sikannya dengan
guru
3 Hasil produk sesuai Merupakan Merupakan Bukan
dengan konsep atau produk video produk video merupakan
tema, kreatifitas dan kreatif tentang kreatif tentang video kreatif
keselarasan antara macam – macam macam – macam tentang macam –
suara dan gambar alat jahit pokok alat jahit pokok macam alat jahit
dan alat bantu dan alat bantu pokok dan alat
jahit jahit, cukup bantu jahit,
kreatif tetapi dengan tema
antara suara dan yang tidak
gambar kurang sesuai, kurang
selaras kreatif dan antar
suara dan
gambar tidak
selaras
4 Mempresentasikan Menjelaskan Menjelaskan Tidak
proyek yang berupa langkah-langkah langkah-langkah menjelaskan
video kreatif tentang proses pembuatan proses pembuatan langkah-langkah
cara – cara produk sesuai produk sesuai proses
penggunaan dari dengan dengan pembuatan
macam – macam alat sistematika sistematika produk tidak
jahit pokok dan pelaporan dan pelaporan dan sesuai dengan
pembantu tayangan video tayangan video sistematika
sangat menarik menarik pelaporan, dan
tanyangan video
kurang menarik

B. Penilaian Individu
No Nama Menunjuk Ketekun an Keterampilan Merefleks kedisiplinan Jml
peserta kan rasa dan berkomunikasi i hasil skor
didik ingin tahu tanggung diskusi
jawab

1
2
3
4
Dst

Rubrik Penilaian Individu


N Kriteria 3 2 1
o
1 Menunjukkan Menunjukkan rasa Menunjukkan rasa ingin Tidak
rasa ingin tahu ingin tahu, antusias, tahu, tetapi tidak terlalu menunjukkan rasa
aktif dalam antusias, aktif dalam antusias dan pasif
kegiatan kelompok kegiatan kelompok dalam kegiatan
kelompok
2 Ketekunan dan Tekun dalam Menyelesaikan tugas Tidak bersungguh
tanggung menjelaskan tugas, tepat waktu tapi belum sungguh dan tidak
jawab menunjukkan menunjukkan usaha menyelesaikan
usaha yang terbaik terbaik tepat waktu
dan menyelesaika n
tepat waktu
3 Keterampilan Aktif menjawab, Aktif menjawab , tapi Tidak aktif
berkomunikasi mengemukakan belum dapat menjawab, belum
ide, menghargai mengemukakakn ide, dapat
pendapat yang lain menghargai pendapat mengemukakan
orang lain ide
4 Merefleksi Memberi Memberi kesimpulan Belum mampu
hasil diskusi kesimpulan dengan tapi belum sempurna, mengambil
tepat tanpa perlu masih perlu dikoreksi kesimpulan
dikoreksi

5 Disiplin Mengikuti aturan Mengikuti aturan tapi Kurang mampu


dengan kesadaran perlu diberi menjalankan
sendiri pengarahan aturan meski
sudah diberi
pengarahan

. C. Penilaian Diri sendiri


Setelah mengikuti pembelajaran, prediksi kekuatan dan kelemahanmu berdasarkan
penilaian dibawah ini :

N Pertanyaan Ya Tidak
o
1 Saya berlajar dengan sungguh- sungguh
2 Saya mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian
3 Saya menyelesaikan tugas dengan baik
4 Saya berkonstribusi dalam kegiatan kelompok
5 Saya mencari informasi penting dalam pembelajaran
6 Saya menguasai pengetahuan yang disampaikan dengan
baik
7 Saya mengerti dimana letak kesalahan saya ketika
membuat kekeliruan

3. Assement sumatif
- Dilaksanakan diakhir lingkup materi, membuat rancangan harga dari berbagai macam
model busana

Pengayaan dan Remidial


a. Pengayaan bagi peserta didik capaian tinggi membuat rancangan harga dari berbagai
macam model busana
b. Kegitan remedial diberikan kepada peserta didk dengan capaian rendah berupa
membuat penyelesaian pada pinggir kain dengan gunting zig- zag pada hasil fragmen
yang dibuat

III. LAMPIRAN

LKPD Pertemuan 1

Mata Pelajaran : Tata Busana


Ruang/Kelas : /X
Materi : Merancang Bahan
Alokasi Waktu : 12 JP
Kelompok 1-3 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Merancang Bahan

I. Tujuan Pembelajaran:
1. Mendefinisikan Arti Merancang Bahan
II. Alat dan Bahan
Gambar macam-macam rancangan bahan
III. Langkah Kerja:
1. Amatilah gambar dibawah ini!

2. bacahlah gambar model diatas!


3. Catatlah hasil pengamatanmu pada gambar diatas!
4. kemudian buatlah pola kecil skala 1/4!!

IV. Tabel Hasil Pengamatan


Model:
 blus longgar langsing
 blus bagian kanan asimetris, dengan kerah kelepak
 lengan pendek biasa
 bukaan kancing blus 4 buah

V. Analisa Data
Berdasarkan hasil pengamatan dan sumber yang telah kalian baca :
1. gambar model daiata merupakan mdel Simetris atau Asimetris?
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
2. Adakah model diatas di atas sering kalian jumpai digunakan pada kehidupan sehari-
hari?
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
Pertanyaan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan merancang bahan?
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……
2. Sebutkan cara merancang bahan!
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……

3. Coba kalian jelaskan sebutkan macam – macam rancangan bahan!


……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……

4. Sebutkan macam – macam lebar kain yang anda ketahui!


……………………………………………………………………………………………………………………………
………..
…………………………………………………………………………………………………………………………
5. Skala berapakah yang digunakan untuk membuat pola yang digunakan untuk
merancang bahan?
……………………………………………………………………………………………………………………………
………..
…………………………………………………………………………………………………………………………

Kesimpulan :

LKPD Pertemuan 2

Merancang harga
Mata Pelajaran : Tata Busana
Ruang/Kelas : /X
Materi : Merancang Harga
Alokasi Waktu : 6 JP
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Merancang harga
I. Tujuan Pembelajaran:
1. Mendefinisikan Arti Merancang Harga
2. Membuat rancangan harga sesuai dengan model yang diberikan
II. LANGKAH KERJA
1. Menghitung panjang kain. Panjang kain dihitung berdasarkan hasil rancangan
bahan yang telah disesuaikan dengan lebar kainnya. Selanjutnya tentukan nama
atau jenis bahannya. Perbedaan jenis bahan akan membedakan harganya.
2. Menghitung kebutuhan bahan penunjang. Keperluan bahan penunjang harus
dirinci sesuai kebutuhan dalam menyelesaikan suatu model pakaian, misalnya
benang jahit, benang jelujur, kancing hias, zipper, renda, atau hiasan lainnya
beserta ukuran dan harganya.
3. Menghitung jasa lain-lain. Kebutuhan jasa lainnya adalah seperti biaya obras,
biaya membordir, biaya neci/bis, atau biaya-biaya lain yang tidak dapat dilakukan
sendiri.
4. Menjumlahkan kebutuhan bahan pokok, bahan penunjang, dan jasa lain-lain

III. Tabel Hasil Pengamatan


Contoh merancang harga pakaian model blus:
Bahan : Katun Jepang
Lebar bahan : 115 cm (1,15m)
Panjang bahan : 1,75m (sesuai rancangan bahan yang dibuat sebelumnya)
Perhitungan biaya kebutuhan:
 1,75 m bahan katun jepang @ Rp 16.000,- = Rp 28.000,-
 1 benang jahit astra @ Rp 400,- = Rp 400,-
 1 benang jelujur @ Rp 150,- = Rp 150,-
 1 buah ruitsleting jepang 40cm @ Rp 4.000,- = Rp 4.000,-
 1 buah kancing kait @ Rp 50,- = Rp 50,-
 jasa obras warna @ Rp 1.000,- = Rp 1.000,-
 Total = Rp 33.600,-
IV. Analisa Data
Berdasarkan hasil pengamatan dan sumber yang telah kalian baca :

Jadi untuk membuat model blus dengan panjang bahan 1,75 memakai bahan katun,
dengan model yang telah ditentukan membutuhkan biaya Rp 33.600,-

Pertanyaan:
1. Sebutkan Langkah- Langkah dalam merancang harga!
………………………………………………………………………………………………………………………
….……………………………………………………………………………………………………………………
2. Yang disebut jasa lain dalam merancang harga adalah?
………………………………………………………………………………………………………………………
….…………………………………………………………………………………………………………………
3. Hitunglah harga jual pada busana yang menggunakan modal Rp.133.700
Upah tenaga kerja = Rp.80.000 dan keuntungan 30%!
Format Laporan

Judul
Penyusun

Latar belakang Pembuatan produk


Alat dan bahan yang digunakan

Langkah kerja

MATERI MERANCANG
BAHAN

Dalam pembuatan busana kita memerlukan rancangan bahan dan rancangan


harga.
Rancangan bahan dan rancangan harga ini berguna untuk menentukan harga
jual dariproduk busana yang kita buat.
Merancang Bahan
Merancang bahan adalah menghitung banyaknya bahan yang diperlukan untuk
membuat suatu model pakaian/ gaun pesta. Rancangan bahan dibuat dalam
ukuran skala 1:4 dan sesuai dengan pola yang sudah dirubah, termasuk kampuh
2 cm dan kelim 4. Tujuan dari membuat rangan bahan ini adalah untuk
menghindari terjadinya kesalahan dalam menggunting pola diatas kain yang
sebenarnya. Hal-hal yang diperlukan pada waktu merancang bahan adalah:
1. Sebelum pola diletakkan diatas bahan, harus digambar dahulu arah serat
benang dan tanda-tanda pola lainnya.
2. Meletakkan pola pada bahan harus sehemat mungkin, ditinjau dari segi
ekonomis. Tetapi jangan melupakan segi keindahan dan arah benang.
3. Letakkan pola yang ukurannya besar terlebih dahulu, kemudian letakkan pola
yang ukurannya kecil-kecil.
4. Model simetris sebaiknya bahan dirangkap dua supaya sama bagian kiri dan
kanan.
Merancang Bahan
Merancang bahan adalah membuat rancangan mengenai bahan yang akan
dipergunakan untuk memproduksi suatu model pakaian. Menghitung
banyaknya bahan yang diperlukan dalam membuat suatu model pakaian.
Merancang bahan sangat diperlukan untuk mendapatkan efisiensi bahan,
memastikan kebutuhan bahan minimum yang diperlukan sehingga menghindari
terjadinya kekurangan bahan atau pun pemakaian bahan yang berlebih.
Caranya adalah dengan menyusun pola yang telah diberi kampuh di
atas bahan dan diatur sehingga menghasilkan pemakaian bahan yang
sehemat mungkin dengan tetap memperhatikan arah serat dan motif bahan.
Terdapat tiga cara merancang bahan, yaitu:
 merancang bahan secara global,
 merancang bahan dengan mempergunakan pola-pola kecil, dan
 merancang bahan secara marker.
Merancang Bahan Secara Global
Merancang bahan secara global adalah menghitung kebutuhan bahan untuk
membuat suatu model pakaian dengan menghitung panjang pakaian yang akan
dibuat (misalnya: blus, gaun, rok, celana panjang kemeja) ditambah panjang
lengan (lengan panjang atau pendek, jika pakaian yang akan dibuat
menggunakan lengan), berikut kampuhnya.
Pada umumnya, lebar bahan yang terdapat di pasaran yaitu 90cm, 100cm,
110cm, 115cm, 120cm, atau 150cm, yang semuanya dapat dipergunakan untuk
membuat pakaian. Permasalahannya adalah berapa panjang kain yang
diperlukan. Untuk itulah kita perlu membuat suatu rancangan bahan.
Contoh menghitung bahan secara global
Contoh 1: Merancang bahan untuk sebuah blus berlengan panjang
 Untuk membuat sebuah blus lengan panjang diperlukan bahan dengan lebar 90
cm sampai 110 cm, perhitungan kebutuhan bahannya adalah; diperlukan dua
kali panjang blus yang dikehendaki, satu kali panjang lengan yang
dikehendaki ditambah kelebihan kelim dan kampuh.
 Misalnya, panjang blus 56 cm, ditambah 2 cm untuk kampuh dan 4 cm untuk
kelim dikalikan dua (56 +2+4) x 2 = 124 cm ditambah satu kali panjang lengan
(54 cm) ditambah 2 cm untuk kampuh dan 4 cm untuk kelim 54 + (2+4) = 60
cm.
 Jadi jumlah bahan yang diperlukan adalah 124 cm + 60 cm = 184 cm atau 1,84
m.

Contoh 2: Merancang bahan celana panjang


 Untuk membuat celana panjang, diperlukan bahan dengan lebar yang
sesuai dengan lebar yang dikehendaki, yaitu sekitar 115, atau
bahan celana dengan lebar 150cm.
 Untuk kain dengan lebar bahan 115 cm, diperlukan dua kali panjang celana
ditambah kampuh 1,5 cm dan kelim 4 cm.
 Jadi jika panjang celana 102 cm, maka diperlukan panjang kain dua kali
panjang celana ditambah kampuh dan kelim, yaitu (102 + 1,5 + 4) cm x 2 =
215 cm atau 2,15 M.
 Tetapi apabila memakai bahan dengan lebar 150 cm hanya diperlukan satu
kali panjang celana ditambah kelim dan kampuh, yaitu 107,5 cm atau
dibulatkan 1,1 M.
Merancang Bahan dengan Pola-pola Kecil
Pada penghitungan secara global/kasar, terkadang hasilnya kurang
memuaskan. Kita harus memperhitungkan model pakaian dan motif kainnya.
Dengan demikian dapat terjadi kekurangan atau kelebihan bahan karena
kurang teliti dalam memperhitungkan kebutuhan bahan.
Kekurang-telitian ini di antaranya adalah karena kurang memperhatikan motif
bahan, postur tubuh orang, atau kurang memperhitungkan bahan-bahan
pelapis atau penunjang lain yang dipergunakan untuk membuat model pakaian.
Agar dapat membuat rancangan bahan secara tepat maka langkah yang dapat
dilakukan adalah dengan membuat rancangan bahan dengan membuat pola-
pola kecil.
Merancang bahan menggunakan pola-pola kecil adalah membuat rancangan
bahan berdasarkan pola yang sudah diubah sesuai model dengan
menggunakan skala kecil. Pola kecil berasal dari pola sesungguhnya yang
dibuat dengan skala kecil. Pada umumnya skala yang dipergunakan adalah
skala 1:4, skala 1:6, dan skala 1:8.
Langkah pertama sebelum membuat perencanaan adalah:
1. Mengubah pola dasar menjadi pola yang sesuai dengan model
yang dikehendaki atau telah ditentukan.
2. Membuat semua pola-pola bagian busana termasuk lapisan-lapisan yang
diperluan sesuai model pakaiannya.
3. Mengutip tiap-tiap bagian pola tersebut menggunakan kertas dorslag.
4. Menggunting tiap-tiap bagian pola yang telah dikutip di kertas dorslag.
5. Mempersiapkan kertas payung (yang dianggap sebagai fragmen bahan)
dengan lebar sesuai dengan ukuran lebar bahan yang dibutuhkan
(misalnya 90 cm, 110 cm, atau 150 cm dengan menggunakan skala ukuran
yang sama dengan yang dipakai untuk membuat pola). Kertas dilipat dua
memanjang apabila model pakaian yang akan dibuat simetris, atau
dibentangkan secara keseluruhan jika model pakaiannya asimetris.
6. Susunlah pola-pola kecil di atas kertas payung sehingga mendapatkan
pemakaian bahan yang se-efisien mungkin. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menata pola, di antaranya adalah:
 Tempelkan pola-pola yang besar terlebih dahulu, baru kemudian pola-
polayang lebih kecil;
 Letakkan pola sesuai dengan arah serat kain yang benar;
 Atur pola dengan teliti, perhatikan mana yang harus diletakkan pada lipatan
kain, pada tepi kain, dan sebagainya
 Perhatikan tambahan kampuh dan kelim yang diperlukan untuk tiap bagian
pola
7. Apabila telah menemukan susunan pola yang tepat, maka rekatkan pola
tesebut dengan lem sesuai tempatnya.
Anda dapat langsung menggunakan pola dengan ukuran sebenarnya
dalam penyusunan ini. Dengan menggunakan pola-pola kecil, kita dapat
menghitung banyaknya bahan yang diperlukan, sedangkan apabila dengan
menggunakan pola besar langsung, kita dapat mempergunakan bahan
yang ada sehemat mungkin.
Contoh merancang bahan dengan pola-pola kecil

Contoh model blus asimetris


Gambar model di bawah ini:
Keterangan

Model:
 blus longgar langsing
 blus bagian kanan asimetris, dengan kerah kelepak
 lengan pendek biasa
 bukaan kancing blus 4 buah

Gambar Model Blus Asimetris 

Gambar Pecah Pola Blus Asimetris


Gambar Rancangan Bahan Blus Asimetris
Cara Merancang bahan:
Untuk membuat rancangan bahan model blus asimetris, bahan tidak dilipat
menjadi dua, tetapi dibentangkan keseluruhan. Hal ini untuk
menghindari kesalahan letak pola untuk pola sebelah kanan dan pola sebelah
kiri.

Merancang Bahan dengan Teknik Marker


Merancang bahan dengan teknik marker adalah merancang bahan yang akan
digunakan untuk memproduksi pakaian dalam jumlah besar. Biasanya satu
model pakaian dibuat dalam beberapa ukuran (grading) sesuai dengan pesanan.
Pola-pola dari berbagai ukuran tersebut diletakkan pada satu lembar
kertas marker dengan ukuran sebenarnya. Kemudian diletakkan di atas kain
(biasanya tumpukan beberapa lapis kain berdasarkan kapasitas pakaian yang
dikehendaki).
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat merancang bahan, baik
menggunakan pola kecil maupun dengan pola dan bahan sebenarnya, adalah
sebagai berikut :
1. Untuk merancang bahan simetris, bahan dapat dilipat memanjang dengan
bagian muka kain (bagian baik) berada di dalam, sedangkan untuk model
asimetris bahan harus digelar sepenuhnya.
2. Perhatikan arah serat benang. Letakkan pola dengan tepat sehingga garis
panah, atau garis yang menunjukkan bahwa garis itu harus terletak pada arah
yang lurus, benar-benar terletak sejajar benang lungsinnya.
3. Perhatikan motif bahan, terutama untuk motif searah jangan sampai salah
satu bagian terbalik motifnya, demikian pula dengan bahan polos searah
(seperti bahan berkilau, berbulu dan koduray), karena jika diletakkan terbalik
akan memberikan kesan yang berbeda. Untuk motif bunga besar harus diatur
letaknya agar bagian satu dengan yang lain dapat bertemu motifnya, terutama
tengah muka ataupun bagian tengah belakang.
4. Untuk bahan dengan motif bergaris, perlu pula diperhatikan garis-garisnya.
5. Untuk motif kotak-kotak sebaiknya pada polanya diberi tanda untuk
memudahkan pada saat meletakkannya di atas motif, sesuai dengan garis
atau kotaknya.
6. Susun pola di atas bahan dengan efektif untuk mendapatkan kebutuhan kain
sekecil-kecilnya tanpa mengabaikan segi keindahan dan arah serat.
7. Jangan lupa tambahan untuk kampuh, biasanya 2 cm, dan tambahan kelim 4
– 5 cm.

Merancang Harga

Merancang Harga

Merancang harga adalah menghitung semua biaya yang dibutuhkan dalam


pembuatan pakaian dengan model tertentu.
Selain bahan pokok berupa kain ada juga bahan penunjang di antaranya
adalah benang, kancing, retsleting (tutup tarik), vuring, kain pelapis, benang
obras (atau jasa obras), benang bordir (jasa bordir), bis band, renda, dan
lain sebagainya, tergantung pada model pakaian yang dikehendaki.
Tujuan merancang harga adalah untuk mengetahui biaya produksi pakaian
yang akan dibuat. Dengan mengetahui rancangan harganya atau biaya
produksinya akan bermanfaat pada saat Anda mau membuat suatu usaha jasa
pakaian. Dari rancangan bahan dapat ditentukan biaya jasa, keuntungan yang
akan diperoleh, biaya penurunan mesin, dan biayabiaya tak terduga lainnnya.
Dalam merancang harga, yang harus dihitung dan dilakukan adalah:
a. Menghitung panjang kain. Panjang kain dihitung berdasarkan hasil
rancangan bahan yang telah disesuaikan dengan lebar kainnya.
Selanjutnya tentukan nama atau jenis bahannya. Perbedaan jenis
bahan akan membedakan harganya.
b. Menghitung kebutuhan bahan penunjang. Keperluan bahan penunjang
harus dirinci sesuai kebutuhan dalam menyelesaikan suatu model pakaian,
misalnya benang jahit, benang jelujur, kancing hias, zipper, renda, atau
hiasan lainnya beserta ukuran dan harganya.
c. Menghitung jasa lain-lain. Kebutuhan jasa lainnya adalah seperti biaya
obras, biaya membordir, biaya neci/bis, atau biaya-biaya lain yang tidak
dapat dilakukan sendiri.
d. Menjumlahkan kebutuhan bahan pokok, bahan penunjang, dan jasa lain-
lain
Dengan menjumlahkan kebutuhan bahan pokok, bahan penunjang dan jasa
lain-lain akan diketahui biaya produksi dalam membuat pakaian secara
keseluruhan.
Contoh merancang harga pakaian model blus:
Bahan : Katun Jepang
Lebar bahan : 115 cm (1,15m)
Panjang bahan : 1,75m (sesuai rancangan bahan yang dibuat sebelumnya)
Perhitungan biaya kebutuhan:
 1,75 m bahan katun jepang @ Rp 16.000,- = Rp 28.000,-
 1 benang jahit astra @ Rp 400,- = Rp 400,-
 1 benang jelujur @ Rp 150,- = Rp 150,-
 1 buah ruitsleting jepang 40cm @ Rp 4.000,- = Rp 4.000,-
 1 buah kancing kait @ Rp 50,- = Rp 50,-
 jasa obras warna @ Rp 1.000,- = Rp 1.000,-
 Total = Rp 33.600,-
Jadi untuk membuat model blus dengan panjang bahan 1,75 memakai
bahan katun, dengan model yang telah ditentukan membutuhkan biaya Rp
33.600,-
Ada satu hal lagi yang harus diketahui adalah bahwa biaya produksi
membuat satu pakaian harganya akan jauh lebih mahal dibandingkan
memproduksi pakaian dalam jumlah banyak (massal). Hal tersebut dapat
terjadi, karena untuk pembelian bahan baku maupun bahan penunjang
dalam jumlah banyak akan mempunyai harga yang berbeda.
Merancang Harga

Merancang harga adalah menghitung biaya yang diperlukan untuk keperluan


membuat pakaian, karena banyak keperluan yang digunakan untuk membuat
pakaian, maka keperluan tersebut dikelompokkan dalam :
1. Bahan utama yaitu bahan yang digunakan untuk membuat busana, misalnya
katun, satin, tule, sutera dll.
2. Bahan pembantu yaitu keperluan untuk membantu terwujudnya blus/gaun
misalnya benang, resleting, viselin dll.
3. Bahan pelengkap antara lain: payet, renda, kancing hias dll Menghitung
modal dan harga jual :
1. Menghitung semua pengeluaran dalam pembuatan busana .
2. Menghitung harga jual :
a. Menentukan modal, upah tenaga kerja, dan keuntungan yang diperoleh b.
Mencari biaya produksi, dengan menambahkan modal dan upah tenaga
kerja c. Mencari keuntungan yang ingin di peroleh
b. Mencari harga jual = biaya produksi + keuntungan
Contoh :
RANCANGAN HARGA BUSANA

No. Nama Barang Banyak


Barang Harga Satuan Total
1. Bahan utama 2 m Rp. 50.000 Rp. 100.000
2. Bahan furing 1,5 Rp. 10.000 Rp. 15.000
3. Fliselin kodok 1 m Rp. 15.000 Rp.15.000
4. Benang jahit 1 buah Rp. 1.200 Rp. 1.200
5. Kancing 5 buah Rp. 500 Rp. 2500
Total Rp.133.700
Modal = Rp.133.700
Upah tenaga kerja = Rp.80.000 Biaya produksi = modal + upah
= Rp.133.700 + Rp.80.000 = Rp. 213.700
= 30% x Rp. 213.700 = 64.110
Harga jual = biaya produksi + keuntungan = Rp. 213.700 + Rp. 64.110 = Rp.
277.810

RANCANGAN HARGA BUSANA BERBENTUK TABEL


N Banyak Harga
Nama Barang
O Barang Satuan Total
1. Bahan utama 2m Rp. 50.000 Rp. 100.000
2. Bahan furing 1,5 Rp. 10.000 Rp. 15.000
3. Fliselin kodok 1m Rp. 15.000 Rp.15.000
4. Benang jahit 1 buah Rp. 1.200 Rp. 1.200
5. Kancing 5 buah Rp. 500 Rp. 2500
Total Rp.133.700

Modal = Rp.133.700
Upah tenaga kerja = Rp.80.000
Biaya produksi = modal + upah
= Rp.133.700 + Rp.80.000
= Rp. 213.700
Keuntungan yang ingin diperoleh = 30% x biaya produksi
= 30% x Rp. 213.700
= 64.110
Harga jual = biaya produksi + keuntungan
= Rp. 213.700 + Rp. 64.110
= Rp. 277.810
Jadi harga jual busana tersebut yaitu :Rp. 280.000

Anda mungkin juga menyukai