Anda di halaman 1dari 3

NAMA: DARMA RUMALAG

NIM:711341122006
Mikrobiologi pangan

1. Apa peran pasteurisasi dalam pengawetan makanan terkait dengan mikroba termofil?
a. Membekukan mikroba termofil
b. Membunuh mikroba termofil dengan suhu tinggi selama waktu tertentu
c. Membiarkan mikroba termofil berkembang biak dengan cepat
d. Membalikkan pertumbuhan mikroba termofil
2. Mengapa produk-produk seperti susu dan jus sering dipasteurisasi?
a. Untuk memperpanjang umur simpan
b. Agar menjadi lebih dingin
c. Agar lebih enak
d. Untuk mempercepat proses pembusukan
3. Apa alternatif pengawetan makanan selain pasteurisasi yang dapat digunakan untuk mengendalikan
mikroba termofil?
a. Pembebasan oksigen
b. Pemanasan rendah
c. Pengeringan udara panas
d. Tidak ada alternatif
4. Suhu lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan mikroba thermofil biasanya berada pada kisaran berapa
derajat Celsius?
a. 0-5°C
b. 25-30°C
c. 60-80°C
d. 100-120°C
5. Mikroba mesofil adalah mikroba yang tumbuh optimal pada suhu:
a. Rendah
b. Sedang
c. Tinggi
d. Ekstrem
6. Mikroba psikrofil adalah mikroba yang dapat tumbuh pada suhu:
a. Rendah
b. Sedang
c. Tinggi
d. Ekstrem
7. Contoh mikroba thermofil yang sering ditemukan di lingkungan alami, seperti mata air panas, adalah:
a. Bakteri asam laktat
b. Escherichia coli (E. Coli)
c. Thermus aquaticus
d. Saccharomyces cerevisiae
8. Di manakah Anda mungkin menemukan mikroba psikrofil tumbuh secara alami?
a. Di dalam kompor
b. Di dalam lemari es
c. Di daerah kutub
d. Di gurun panas
9. Suhu lingkungan yang cocok untuk pertumbuhan mikroba mesofil umumnya berkisar antara:
a. -10 hingga 0°C
b. 0 hingga 10°C
c. 20 hingga 40°C
d. 60 hingga 80°C
10. Mikroba thermofil memiliki adaptasi khusus yang memungkinkan mereka bertahan pada suhu tinggi,
seperti:
a. Produksi enzim termolabil
b. Memiliki membran sel yang terdiri dari lemak cair
c. Kemampuan untuk membeku pada suhu rendah
d. Tidak memerlukan air untuk bertahan hidup
11 Apa yang dimaksud dengan koloni bakteri dalam konteks isolasi mikroba?
a. Sekumpulan manusia yang hidup bersama
b. Sekumpulan sel bakteri yang berasal dari satu sel awal
c. Tempat penyimpanan mikroba dalam laboratorium
d. Sekumpulan mikroba yang selalu bersama-sama
12. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi jenis mikroba yang diisolasi adalah:
a. Melihat warna koloni di bawah mikroskop
b. Menganalisis DNA mikroba
c. Mengukur suhu pertumbuhan mikroba
d. Menyentuh koloni dengan tangan
13. Mengapa isolasi mikroba penting dalam ilmu mikrobiologi?
a. Untuk mengurangi jumlah mikroba di lingkungan
b. Untuk menghasilkan makanan fermentasi
c. Untuk mengidentifikasi dan mempelajari mikroba secara individu
d. Untuk menciptakan mikroba baru dalam laboratorium
14. Tahapan pertumbuhan mikroorganisme yang melibatkan penambahan sel-sel baru melalui pembelahan
sel disebut:
a. Stasioner
b. Logaritmik
c. Fase lag
d. Fase menurun
15. Fase pertumbuhan mikroorganisme di mana jumlah sel tetap konstan karena adanya keseimbangan
antara pembelahan dan kematian sel disebut:
a. Fase lag
b. Fase logaritmik
c. Fase stasioner
d. Fase menurun

SOAL ESSAY
1. Jelaskan peran mikroorganisme dalam pengawetan makanan dan sebutkan contohnya.
2. Apa yang dimaksud dengan patogen makanan? Sebutkan beberapa contoh mikroorganisme patogen
yang dapat ditemukan dalam makanan.
3. Bagaimana cara mencegah kontaminasi mikroba pada makanan selama proses pengolahan dan
penyimpanan?
4. Jelaskan mengapa pengawetan makanan dengan garam dan gula efektif dalam menghambat
pertumbuhan mikroorganisme.
5. Apa perbedaan antara fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat dalam konteks pembuatan
makanan?
6. Jelaskan langkah-langkah penting dalam pengujian keamanan mikrobiologi makanan.
7. Mengapa pasteurisasi penting dalam industri pengolahan susu?
8. Jelaskan hubungan antara suhu dan pertumbuhan mikroorganisme dalam makanan.
9. Bagaimana cara mengidentifikasi mikroorganisme patogen dalam laboratorium mikrobiologi pangan?
10. Jelaskan konsep "Hazard Analysis and Critical Control Points" (HACCP) dalam pengendalian keamanan
mikrobiologi makanan.
Pastikan untuk menjawab setiap soal dengan rinci dan memberikan contoh yang relevan untuk
mendapatkan nilai yang baik.
Jawaban

1. Peran mikroorganisme dalam pengawetan makanan adalah baik sebagai penghancur (dekomposer)
maupun sebagai penghasil senyawa antimikroba. Contohnya, bakteri asam laktat digunakan dalam
fermentasi makanan seperti yogurt, yang menghasilkan asam laktat sebagai pengawet alami. Selain itu,
mikroorganisme seperti ragi digunakan dalam proses fermentasi roti.
2. Patogen makanan adalah mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit jika terdapat dalam
makanan. Contoh mikroorganisme patogen termasuk Salmonella, E. coli, dan Listeria monocytogenes.
3. Cara mencegah kontaminasi mikroba pada makanan melibatkan praktik higienis, seperti mencuci tangan
dengan baik, menyimpan makanan pada suhu aman, dan menerapkan prinsip-prinsip kebersihan selama
pengolahan makanan.
4. Garam dan gula efektif dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme karena mereka menciptakan
lingkungan yang kurang menguntungkan bagi mikroba. Garam mengurangi kandungan air, sedangkan gula
memiliki potensi osmotik yang tinggi, sehingga mengawetkan makanan dengan mengurangi ketersediaan
air yang diperlukan untuk pertumbuhan mikroba.
5. Perbedaan antara fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat adalah produk akhir yang dihasilkan
dan mikroorganisme yang terlibat. Dalam fermentasi alkohol, ragi menghasilkan alkohol, seperti dalam
pembuatan bir atau anggur. Sementara itu, dalam fermentasi asam laktat, bakteri asam laktat
menghasilkan asam laktat, seperti dalam pembuatan yogurt.
6. Langkah-langkah penting dalam pengujian keamanan mikrobiologi makanan termasuk pengambilan
sampel, kultivasi mikroorganisme dalam media spesifik, identifikasi mikroorganisme, dan pengujian untuk
patogen atau kontaminan berbahaya.
7. Pasteurisasi penting dalam industri pengolahan susu karena membunuh mikroorganisme patogen seperti
Salmonella dan Listeria sambil mempertahankan sifat nutrisi dan rasa susu.
8. Hubungan antara suhu dan pertumbuhan mikroorganisme dalam makanan adalah bahwa suhu yang
lebih tinggi cenderung mempercepat pertumbuhan mikroba, sementara suhu yang lebih rendah dapat
memperlambat atau menghentikan pertumbuhan mereka.
9. Cara mengidentifikasi mikroorganisme patogen dalam laboratorium mikrobiologi pangan melibatkan
penggunaan metode seperti kultur bakteri, analisis PCR, atau teknik serologi untuk mendeteksi antigen
spesifik.
10. Konsep "Hazard Analysis and Critical Control Points" (HACCP) adalah pendekatan sistematis untuk
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan risiko keamanan pangan melalui identifikasi titik-titik
kritis dalam proses produksi makanan dan penerapan langkah-langkah pengendalian yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai