Anda di halaman 1dari 13

Fiqh Riba

Aceng Badruzzaman, S.Pd.I, M.Ag


Curriculum Vitae
 Pendidikan:
◦ S1 Ma’had ‘Aly An-Nu’aimy Jakarta
◦ S2 Pascasarjana Universitas Muhammadiyah
Jakarta
 Aktivitas:
◦ Pengajar di Pondok Pesantren Qur’an Yatim-
Piatu dan Dhu’afa Al-Lathifah Cikarang Barat
• Phone: 082122994182
Tujuan Mata Kuliah Fiqh Riba
 Menanamkan sifat taqwa dan qana’ah dalam
hati seorang muslim.
 Mencari keberkahan dalam harta benda.
 Meraih ridha Allah SWT baik di dunia
maupun di akhirat.
Satuan Acara Perkuliahan
Minggu Materi Uraian

• Definisi Riba
I Pengantar Perkuliahan • Dalil-dalil Al Qur’an dan As-
Sunnah Tentang Riba.

• Tradisi Yunani;
• Tradisi Romawi;
II Sejarah Perkembangan Riba • Tradisi Yahudi;
• Tradisi Kristiani;
• Tradisi Modern.

• Riba Qard, Riba Jahiliyyah, Riba


Fadhl dan Riba Nasi’ah.
• Larangan Riba Menurut Ijma’
Macam-macam riba serta larangan
III • Sanksi Riba
dan sanksi riba • Ayat Al Qur’an dan Hadits Nabi
Tentang Sanksi Terhadap Praktik
Riba.

• Bidang Ekonomi
IV Dampak Riba • Bidang Sosial
• Bidang Politik
Minggu Materi Uraian
• Barang yang ditransaksi adalah
milik pleaku penuh pelaku
transaksi serta dalam kondisi baik.
• Pihak kedua dan barang yang
V Syarat Terjadinya Riba ditransaksi bukan milik hak
pertama.
• Kedua pihak yang bertransaksi
bukanlah orang yang sama-sama
memiliki barang yang ditransaksi.
• Definisi-definisi dan penetapan
hukum dasar riba penambahan.
• Metode dan dalil imam madzhab
Alasan hukum riba penambahan dalam menentukan alasan hukum
VI riba penambahan.
dan penangguhan
• Alasan hukum riba penangguhan
menurut para ulama fiqh.
• Dasar hukum riba penangguhan.

VII Ulangan Tengah Semester (UTS)


Definisi Riba
 Secara bahasa, kata “riba” berarti
bertambah, berkembang atau meninggi.
Firman Allah َ dalam suratَ fushilat ayat َ 39:
َۡ‫نزۡلَا ۡ َعلَي َها ۡٱل َما ۡء‬
َ ‫ش َعةۡ ۡفَإ َذاۡ ۡأ‬ َٰ َ َ َ َ َ َّ
ۡ ‫ك ۡترى ۡٱۡل‬
ِ ‫ۡرض ۡخ‬ َٰ َ َ
ۡ ‫ومِنۡ ۡءايتِهِۦۡ ۡأن‬ َ
ِ َ
َ َ َ
َۡۡۡۚ‫ٱهَتتۡۡ ۡوَر‬َّ
Dan di antara tanda-tanda-Nya (Ialah) bahwa
kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila
Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia
bergerak dan subur (berkembang).
Definisi Riba
Firman Allah dalam surat Al-Mu’minun ayat
50:
ََ َ َ َ َٰ َ َ ُ َٰ َ َ َ َ َ َ ُ َّ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ
ۡۡ‫ات ۡقراَر‬
ِۡ ‫ل َۡرَوةۡ ۡذ‬ ۡ ‫َوجعلنا ۡٱب‬
ۡ ِ ‫ن ۡمري ۡم ۡوأمهۥۡ ۡءايةۡ ۡوءاوينهماۡ ۡإ‬
ۡ٥٠ۡۡ‫َومعِي‬َ
Dan telah Kami jadikan (Isa) putera Maryam
beserta ibunya suatu bukti yang nyata bagi
(kekuasaan Kami), dan Kami melindungi mereka
di suatu tanah tinggi yang datar yang banyak
terdapat padang-padang rumput dan sumber-
sumber air bersih yang mengalir.
Defini Riba Secara Istilah
 Tambahan uang utang sebab ada tenggang waktu.
 Muhammad bin Ali Alauddin al-Hashkafi (madzhab hanafi):
riba adalah kelebihan harta pada barang yang diperjual
belikan dengan ukuran takaran tertentu.
 Madzhab Syafi’i: riba adalah transaksi pertukaran suatu
barang tertentu yang diukur dengan alat takar dengan
barang lain yang belum ada ketika terjadi akad.
 Mansur bin Yunus (madzhab hanbali): riba adalah
tambahan, tenggang waktu dan persyaratan tertentu.
 Ali bin Ahmad al-Adawi as-Shuaidi (madzhab maliki): riba
adalah kelebihan pada takaran atau timbangan, baik dengan
penundaan penyerahan barang barter tersebut yang
waktunya diketahui secara pasti ataupun yang masih
meragukan.
Ayat Al Qur’an Tentang Riba
 Tahap Pertama, surat Ar-Ruum َ ayat 39:
َ َ َّ َ ُ َ ََ َّ َ َ ُ َ ُ َ َ ََ
ۡۡ‫ٱللِهۡوما‬
ۡ ۡ‫اسۡفَلۡيرَواۡۡ ِعند‬ َٰ
ۡ ِ ُ ‫فۡأمو ِۡلۡٱۡل‬ ۡ ِ ۡۡ‫وماۡۡءاتيتمۡمِنَۡرَِاۡل َِيَوا‬
َ ُ ُ ُ ُ َ َٰٓ َ َ َّ َ َ َ ُ ُ َٰ َ َ ُ َ َ
ۡ٣٩َۡ ‫و‬ۡ ‫كۡهمۡٱلمضعِف‬ ۡ ِ ‫ٱللِۡفأولئ‬
ۡ ۡ‫ءاتيتمۡمِنۡزكوةۡۡت ِريدو َۡوج ۡه‬
Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu
berikan agar dia bertambah pada harta
manusia, maka riba itu tidak menambah pada
sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa
zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai
keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian)
itulah orang-orang yang melipat gandakan
(pahalanya).
Ayat Al Qur’an Tentang Riba
 Tahap Kedua, surat An-Nisaa ayat 160-161:
َ َ ُ َ َّ ُ َ َ َ َ َ َّ َ ُ َ َ َّ َ ُ َ
ۡۡ‫حلۚۡۡ ۡلَه ُمۡ ۡوََِص ِدهِم‬ ِ ُ ‫ۚۡۡ ۡأ‬ َٰ ‫ِين َۡهادواۡ ۡحرم َنا ۡعلي ِهمۡ ۡطيِب‬ ۡ ‫ٱَّل‬ ۡ ‫ِن‬
ۡ ‫ف َبِظلمۡ ۡم‬
َ ُ َ َ َٰ َ ُ َ َّ َ
ۡۡ‫ٱلرَواۡ ۡوقدۡ ۡن َهواۡ ۡ َعن ۡه ۡوأكل ِ ِهم‬ ِ ۡ ‫ ۡو َأخ ِذ َهِ ۡم‬١٦٠َ ۡ ‫ٱللِ ۡكثَِيا‬ۡ ۡ ‫يل‬ ِۡ ِ ‫َعن َۡسب‬
١٦١ۡ‫ينۡمِن ُهمۡۡ َعذابًاۡأ ِِلما‬ َۡ ‫لۡ َوأع َتدناۡل ِلك َٰ ِف ِر‬ ِۡ ‫اسۡبِٱل َبَٰ ِط‬
ۡ ِ َّ‫أم َو َٰ ۡلۡٱۡل‬
Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi,
kami haramkan atas (memakan makanan) yang
baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka,
dan karena mereka banyak menghalangi (manusia)
dari jalan Allah. Dan disebabkan mereka memakan
riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang
daripadanya, dan karena mereka memakan harta
benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah
menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara
mereka itu siksa yang pedih.
Ayat Al Qur’an Tentang Riba
 Tahap Ketiga, surat AI-Imran ayat 130 ayat:
ُ َّ َ َ َ َٰ َ ُّ َٰ َ َ َٰٓ َ ُ ُ َ َ ُ َ َ َ َّ َ ُّ َ َٰٓ َ
ۡۡ‫ٱلرَواۡ ۡأضعفا ۡمضعف ۡة هۡوٱتقوا‬ ِ ۡ ۡ‫ل ۡتأكلوا‬ۡ ۡ ۡ‫ِين ۡءامنوا‬
ۡ ‫يأيها ۡٱَّل‬
َ ُ ُ ُ َّ َ َ َ َّ
١٣٠َۡ ‫و‬
ۡ ‫ٱللۡلعلكمۡۡتفلِح‬ ۡ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
memakan riba dengan berlipat ganda dan
bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan.
‫‪Ayat Al Qur’an Tentang Riba‬‬
‫‪Tahap Keempat,‬‬ ‫َّ‬ ‫‪surat‬‬ ‫َّ‬ ‫‪AI-Imran‬‬ ‫‪ayat 275-280:‬‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ َ َ ُ ُ َ‬
‫‪‬‬
‫وم ۡٱَّلِي ۡ َي َت َخ َّب ُط ۡهُۡ‬ ‫ل ۡك َما ۡ َي ُق ُۡ‬ ‫ۡ‬ ‫إ‬ ‫ۡ‬ ‫ۡ‬
‫َُ ُ َ‬
‫و َ‬ ‫وم‬ ‫ق‬ ‫ي‬ ‫ۡ‬ ‫ۡ‬
‫ل‬ ‫ۡ‬ ‫ا‬
‫ۡ‬ ‫َٰ‬
‫و‬ ‫َ‬
‫َ‬ ‫ٱلر‬ ‫ۡ‬ ‫ۡ‬
‫و َ‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫أ‬ ‫ي‬ ‫ۡ‬ ‫ۡ‬
‫ِين‬ ‫ٱَّل‬
‫َ‬
‫َ َٰ َ َ َّ‬ ‫َّ َ َ ُ ُ‬ ‫ِ‬ ‫ُ‬ ‫َ َٰ َ َّ ُ َ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬
‫لۡ‬ ‫ٱلرَواۡ َۡ َوأح ۡ‬ ‫لۡ‬ ‫ِك ۡبِأنهمۡ ۡقالواۡ ۡإِنما ۡٱۡلي ۡع ۡمِث َۡ‬ ‫س ۡذ ل َ ۡ‬ ‫ِن ۡٱلم ِ ۡ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ن ۡم ۡ‬ ‫ُ‬
‫ٱلشيط ۡ‬ ‫َٰ‬ ‫َ‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ِ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َّ ُ َ َ َ َ َّ َ َ َٰ َ َ َ ُ َ َ‬
‫ه ۡفلهۥ ۡماۡ‬ ‫َٰ‬
‫عظةۡ ۡمَِن َۡرَِهِۦ ۡفٱنت ۡ‬ ‫ٱلرَواۡۡفمن ۡجاءهۥ َۡ ُمو َ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٱلل ۡٱۡلي َۡع ۡوحر ۡم َۡ‬ ‫َۡ‬
‫َ‬ ‫َ َٰ ُ َّ ُ‬ ‫َٰٓ َ‬ ‫َّ َ َ َ َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ِيهاۡ‬ ‫اَرِ ۡ ُهمۡ ُّۡف ُ َّ‬ ‫ب ۡٱۡل َ ۡ‬ ‫ك ۡأ َصح ۡ‬ ‫ٱللِه ۡومنۡ َۡع ۡد ۡفأولئ ِ ۡ‬ ‫لۡ ۡ‬ ‫ف ۡوأمرهۥۡ ۡإ ِ ۡ‬ ‫سل ۡ‬
‫ُ‬ ‫َّ َ َٰ َ َّ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َٰ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ ُ َّ‬ ‫َ َٰ ُ َ‬
‫كۡ‬ ‫بۡ َ ۡ‬ ‫ل ُۡيِ ۡ‬ ‫ٱلل َۡ َ ۡ‬ ‫ۚۡ ۡو ۡ‬ ‫ب ُ ۡٱلصدق ِۡ‬ ‫ٱلرَواۡ ۡوير ِ ۡ‬ ‫ِ‬ ‫ٱلل ۡ‬
‫ق ۡ َّ ۡ‬ ‫و َ ۡ‪ۡ ٢٧٥‬يمح ۡ‬ ‫َخ ِِل َ ۡ‬
‫ۚۡ ۡ َ ُ ۡ ۡ َّ َٰ َۡۡ‬ ‫َٰ‬ ‫َ‬ ‫َٰ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬
‫ِين ۡءامنواۡ ۡوع ِملواۡ ۡ َٱلصلِح ِۡ وأَقاموا َٱلصلوة‬ ‫ َ ۡ َٱَّل ۡ‬ ‫كفاَرۡ ۡأثِيمۡ َۡ‪َۡ ٢٧٦‬إ ِ ۡ‬
‫َ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َٰ‬ ‫َّ‬ ‫ُ‬ ‫ََ َ‬
‫ل ۡهمۡۡ‬ ‫ل َۡخوفۡ ۡعلي ِهمۡ ۡو ۡ‬ ‫ند َۡرَ ِ ِهمۡ ۡو ۡ‬ ‫ع ۡ‬ ‫َوءاتواۡ ۡٱلزكوۡة َۡلهمۡ ۡ َّأجرهمۡ ۡ ِ‬
‫َٰٓ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ َ َ ُ َّ ُ‬ ‫َ‬ ‫ُّ‬ ‫َٰٓ‬ ‫َ‬ ‫َُ َ‬
‫ٱلرَواۡۡإِ َۡ‬ ‫ِنُۡ ِ‬ ‫قۡم ۡ‬ ‫ٱللۡوذَرواۡۡماۡب ِ ۡ‬ ‫ِينۡءامن ُواۡۡٱت َق َواۡۡ ۡ‬ ‫و َۡ‪ۡ٢٧٧‬يأيهاۡ َٱَّل َّۡ‬ ‫ُُيزن ۡ‬
‫َ َّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫وِله ِۡۦۡ َِإَو َۡ‬ ‫ٱللِۡوَرس ِ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ِنۡ َ ۡ‬ ‫يۡ‪ۡ ٢٧٨‬فإ ِ َ َۡلمۡۡتفعل َواۡۡفأذنواۡۡ ِِبر َبۡۡم ۡ‬ ‫َ‬ ‫نتمۡ َ ُّ َمؤ ِمن ِ َۡ‬ ‫ك ُ‬
‫َ‬ ‫َ ُ َ َ ُ ُ َ‬ ‫َ َٰ ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ َۡ‬‫و َ ۡ‪ِۡ ٢٧٩‬إَو َ َُۡك ۡ‬ ‫ل ۡتظلم َّ ۡ‬ ‫و َ ۡ ُو ۡ‬ ‫ل ۡ َتظلِم ۡ‬ ‫وس ۡ َأمول ِكمۡ ۡ ۡ‬ ‫ت ُبتمۡ ۡفلكمۡ ََۡرء ۡ‬
‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ُ َ َ َ َٰ َ َ َ َ َ‬
‫ل ۡميۡسةۡ ۡوأ َ ۡتصدقواۡ ۡخَيۡ ۡلكمۡ ۡإِ َ ۡكنتمۡۡ‬ ‫ذو َۡعۡسةۡ ۡفن ِظرةۡ ۡإ ِ ۡ‬
‫َ ُ َ‬
‫و َۡ‪ۡ٢٨٠‬‬ ‫تعلم ۡ‬
Ayat Al Qur’an Tentang Riba
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan
mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),
sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual
beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan
dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang
telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah)
kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah
penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. Allah memusnahkan riba
dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap
dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. Sesungguhnya orang-orang yang beriman,
mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka
mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak (pula) mereka bersedih hati. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang
yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka
ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu
bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak
menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam
kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan
(sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.

Anda mungkin juga menyukai