Anda di halaman 1dari 3

TUGAS - PEMBAHASAN BEDAH BUKU - 2 OKTOBER 2023

NAMA DAVID PRAMUDYA AGAPE SIMANULLANG

NPM 18066196296

KELAS ANALISIS DAYA SAING PERUSAHAAN

TUGAS MEMBAHAS DAN MENYIMPULKAN VIDEO HASIL DISKUSI BUKU “The Time with No
Hyper Would Is Now”

Pembicara selanjutnya memperkenalkan buku "The Time with No Hyper Would Is Now,"
yang dianggap relevan untuk tahun yang baru. Gatot, seorang ahli strategi dan manajemen
perubahan, serta Wawan, yang berpengalaman dalam bidang energi, juga diperkenalkan.
Mereka menjelaskan bahwa pembahasan buku ini dipilih karena menarik, bukan karena mereka
adalah aktivis lingkungan.

Buku "Speed and Scale" menjadi sorotan pembicaraan karena relevansinya. Buku ini
membahas perencanaan mendalam dan tindakan di tengah revolusi industri dan peningkatan
eksponensial emisi CO2. Para pembicara juga mengakui penulisnya, John Dware, yang
memiliki rekam jejak buku-buku penting lainnya.

Sesi berikutnya mengulas buku "Speed and Skill" karya Andy, yang telah menjadi
sebuah gerakan. Pembicara memuji buku ini dan situs webnya yang mengesankan, yang
mencakup fitur pelacakan. Buku lain yang disebutkan adalah "Net Zero Emission by 206," yang
membahas pengurangan emisi CO2 melalui enam area kunci.

Pembicara membahas kebutuhan mendesak untuk mengurangi emisi dari sektor


transportasi, terutama di lima negara dengan emisi terbesar seperti India dan China. Fokusnya
adalah mencapai target pengurangan emisi hingga 2 gigaton pada tahun 2050. Buku tersebut
menyoroti enam area yang perlu ditangani, termasuk listrik, transportasi, deforestasi, emisi
peternakan, dan industri. Mereka menekankan perlunya tindakan politik, inovasi, investasi, dan
pembelajaran dari kesuksesan seperti Tesla. Buku juga merinci tujuh tujuan yang harus dicapai,
termasuk pengurangan emisi karbon dan perlindungan alam. Para pembicara menyoroti
pentingnya kendaraan listrik dan ambisi untuk membuat 50% pembelian mobil baru menjadi
mobil listrik pada tahun 2030.

Sesi selanjutnya membahas komitmen Indonesia untuk mencapai nol emisi netto pada
tahun 2060. Mereka menyoroti kebijakan dan undang-undang yang telah diterapkan untuk
mengurangi emisi, dengan fokus pada peralihan dari batu bara ke sumber energi terbarukan
seperti tenaga surya. Teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon serta tantangan dalam
mengurangi emisi di sektor industri seperti baja dan semen juga menjadi perbincangan. Selain
itu, pembicara menyebutkan penggunaan biofuel dalam sektor transportasi dan upaya
meningkatkan efisiensi energi di bangunan sebagai strategi pengurangan emisi di Indonesia.
Para pembicara mendiskusikan perlunya efisiensi energi dan pengurangan emisi karbon
di Indonesia, yang berambisi menjadi negara maju pada tahun 2045. Mereka menyoroti sektor
energi, terutama pembangkit listrik, sebagai area yang paling mudah diubah untuk mengurangi
emisi karbon. Mereka mengakui tantangan peralihan ke nol emisi dan kebutuhan untuk
meningkatkan efisiensi dalam produksi energi. Selain itu, pembicara menyebutkan perlunya
mengatasi emisi karbon dari sektor lain, seperti kehutanan. Investasi yang signifikan dan
ketersediaan dana untuk mendukung upaya ini menjadi sorotan.

Pembicara berbicara tentang perlunya insentif pemerintah dan sektor swasta untuk
beralih ke sumber energi bersih dan berkelanjutan. Mereka menyoroti tantangan yang dihadapi
oleh perusahaan energi, termasuk perubahan iklim, yang menekankan perlunya pasokan energi
yang handal dan aman. Mereka juga menyinggung dampak perubahan iklim pada pertanian
dan ketahanan pangan, serta perlunya mengatasi masalah ini.

Dalam diskusi ini, para pembicara membahas berbagai solusi untuk mengatasi masalah
kecepatan dan skala dalam sektor energi Indonesia. Salah satu solusi adalah memanfaatkan
sumber daya gas yang melimpah di negara ini dengan lebih baik. Mereka juga mengemukakan
ide tentang penyimpanan karbon dalam reservoir kosong dan pentingnya transportasi publik,
kendaraan listrik, serta praktik efisiensi energi di sektor bangunan.

Pembicara membahas biaya dan ekonomi penangkapan dan penyuntikan karbon.


Mereka menjelaskan bahwa untuk meningkatkan produksi, biaya penyuntikan CO2 dan harga
ekonomi karbon perlu diperhitungkan. Mereka mencatat beberapa contoh dari dunia nyata dan
menekankan bahwa membuat penangkapan karbon menjadi lebih ekonomis adalah tantangan,
terutama di negara dengan cadangan batu bara yang besar seperti Indonesia.

Diskusi berlanjut dengan pembahasan tentang pengimbangan karbon dan perdagangan


karbon. Para pembicara menjelaskan bagaimana aktivitas semacam itu sudah dimulai di
Indonesia, meskipun regulasinya belum lengkap. Mereka menyoroti potensi skalabilitas dalam
mengurangi emisi karbon, terutama di Indonesia, yang memiliki potensi besar dalam hal
penyimpanan karbon.

Pembicaraan berakhir dengan diskusi tentang tantangan yang dihadapi Indonesia dalam
perubahan iklim dan peralihan ke kendaraan listrik. Mereka mencatat beberapa kesulitan,
seperti biaya yang tinggi dan ketidakpastian seputar perubahan iklim. Mereka juga menekankan
pentingnya teknologi dan kemauan politik dalam menyelesaikan masalah ini.

Selain itu, mereka mengakui kompleksitas transisi ke sumber energi terbarukan dan
perlunya investasi dalam teknologi penyimpanan energi.

Pembicara mengakhiri dengan merekomendasikan buku yang menjadi subjek diskusi.


Mereka menyoroti kualitas struktural buku tersebut dan dampaknya dalam meningkatkan
kesadaran akan isu-isu lingkungan dan keberlanjutan. Mereka menekankan bahwa perubahan
yang diperlukan di masyarakat konsumen saat ini, terutama mengingat tuntutan generasi muda.
Para pembicara juga berbagi tindakan pribadi yang mereka ambil untuk mempromosikan
efisiensi dan mengatasi perubahan iklim. Mereka menekankan pentingnya mengambil tindakan
sekarang untuk mencegah beban pada generasi mendatang.

Dalam akhir diskusi, peserta menyampaikan apresiasi atas pencerahan yang diberikan
oleh para pembicara dan menyadari perlunya tindakan kecil namun berdampak untuk membuat
perbedaan. Mereka mengucapkan terima kasih kepada Gatot dan Wawan atas wawasan yang
mereka bagikan dan mengusulkan untuk mengambil foto bersama sebelum menutup sesi.

Anda mungkin juga menyukai