Anda di halaman 1dari 11

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KARYA TULIS ILMIAH


LEBAH

Kelas : XII TKRO 3


Kelompok :
1. Mohammad Iqbal Nizamudin
2. Mohammad Qusain
3. Novaldo Ferdiansya

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 NGASEM

1
KOTA KEDIRI
Teknologi dan Rekayasa - Teknik Informasi dan Komunikasi –Pariwisata
Jl. Totok Kerot Ds. Sumberejo Kec. Ngasem Kab. Kediri Telp. 0354–547762 Kode Pos:
64182
website : www.smkn1ngasem–kediri.sch.id : email :smkn1ngasemkediri@yahoo.co.id
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Ilmiah yang berjudul “ Peran dan Manfaat Rayap bagi Kehidupan telah disahkan dan
disetujui pada :
Hari :
Tanggal :

Menyetujui/Mengesahkan :

Guru Pembimbing I Guru Pembimbing II

IWAN WAHYUDI,S.pd.I MUCH. YUSUF, S.pd.I


NIP : NIP :

Kepala Sekolah
SMK Negeri 1 Ngasem

Unknown

2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang “Peran dan Manfaat
Rayap bagi Kehidupan Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah yang berjudul “Pemanfaatan Sampah Sisa Makanan”. Atas dukungan
moral
Dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis
Mengucapkan terima kasih kepada.
1. Bapak /////selaku kepala sekolah SMKN 1 Ngasem yang telah memberikan
bimbingan saran, ide, dan juga kesempatan untuk menggunakan fasilitas sekolah
untuk menunjang pembuatan makalah
2. Bapak Iwan, S.Pd.I, selaku guru pembimbing I kami, yang memberikan dorongan
dan masukan kepada penulis
3. Bapak Yusuf S.Pd.I, selaku guru pembimbing II kami, yang memberikan dorongan
dan masukan kepada penulis.
4. Ibu Ismi,S.Pd,M.Pd, selaku wali kelas kami, yang banyak memberikan materi
pendukung, bimbingan, dan masukan kepada penulis.
5. Orang tua penulis yang banyak memberikan dukungan baik moril maupun
materil.
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis rinci satu per satu yang telah membantu
Dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat beberapa
kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.

Kediri, Oktober 2023


Penyusun

MOH IQBAL NIZAMUDIN

3
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................................................i
Halaman Pengesahan................................................................................................................ii
Kata Pengantar..........................................................................................................................iii
Daftar Isi...................................................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.........................................................................................................1

4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Lebah merupakan serangga penghasil madu yang telah lama dikenal olehmanusia.
Manfaat dari hasil produk lebah sangat di butuhkan oleh dunia kesehatandan kecantikan.
Selain madu, lebah juga menghasilkan produk lain berupa polen,royal jelly, dan propolis.
Berdasarkan karakteristik biologi lebah dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu lebah yang
bersengat dan tidak bersengat. Genus Apis merupakan jenis lebah yang bersengat yang
memiliki produktivitas penghasil madu yang baik sedangkan genus Trigonamerupakan jenis
lebah yang tidakbersengat yang belum banyak di budidayakan karena menghasilkan madu
lebihsedikit di banding lebah Apis tetapi Trigona ini mempunyai kemampuan
untukmenghasilkanpropolis sebagai sarana mempertahankankoloninya.

Stingless bees didunia tercatat ada sekitar 150 jenis, dan Indonesia memiliki kurang
lebih 37 spesies yang terbesar di berbagai pulau. Misalnya, dipulau jawa sudah diketahui
sekitar 9 spesies Stingless bees, Sumatera 18 spesies Sting less bees,Kalimantan 31 spesies
Sting less bees, dan Sulawesi 2 spesies Stingless bees. Jumlah ini dapat lebih banyak lagi
karenatiap daerah memilikiberagam spesies yang berbeda.

Stingless bees pada umumnya menjadi serangga penyerbuk utama pada bunga yang
berukuran kecil (Michener,2002) Stingless bees merupakan salah satu serangga dari famili
Apidae Berbeda dengan lebah madu Apis yang dikenal dan banyak dibudidayakan oleh
masyarakat, Stingless bees tidak memiliki sengat sehingga dalam pemeliharaan nya tidak
perlu khawatir disengat oleh lebah ini. Produk utama budidaya lebah Apis adalah madu,
sedangkan produk utama Sting less beesa adalah propolis yang merupakan bahan
sarangnya.

Menu menurut Angraini (2006) lebah Stingless bees dapat menghasilkan madu yang
mempunyai kandungan vitamin C Yang berfungsi sebagai antibiotik, antitoksin, antioksidan
serta untuk Meningkatkan sistem imun atau kekebalan tubuh. Winingsih (2008)
berpendapat Bahwa keunggulan propolis di banding antibiotik lainnya adalah efek
sampingnya Yang kecil dan tidak menimbulkan resistensi. Sarwono (2001) jumlah madu yang
Dihasilkan oleh lebah Stingless bees sedikit, berasa asam, dan sering dipakai untuk Obat
sariawan, dan selain madu dan propolis juga menghasilkan lilin yang dipakai Untuk
membatik dikenal dengan sebutan klenceng.
Masyarakat banyak menganggap lebah tanpa sengat ini sebagai hama di mana
masyarakat banyak memusnahkan sarang-sarang lebah Stingless bees ini yang bersarang di
dinding-dinding rumah mereka. Dikarenakan mereka belum mengetahui bahwa lebah tanpa
sengat ini menghasilkan madu dan propolis yang bernilai tinggi. Di mana masyarakat hanya
mengenali lebah Apis sebagai penghasil madu. Termasuk masyarakat di Kecamatan Batipuh
Selatan Kabupaten Tanah Datar. Di mana di Kecamatan Batipuh Selatan banyak di temukan
sarang-sarang Stingless Bees di celah-celah dinding-dinding rumah tua dan di anggap hama

5
sehingga masyarakat sekitar memusnahkannya dengan cara menungkan minyak tanah ke
dalam sarang lebah.
Stingless bees membuat sarang di lubang-lubang pohon, celah-celah dinding dan
lubang bambu dalam rumah. Tinggalnya suatu lubang yang gelap. Untuk keluar masuk
tersedia lubang kecil sepanjang 1 cm yang dilingkungi zat perekat yang mana tempat
tinggalnya terdapat beberapa bagian digunakan setiap bagian untuk penyimpanan tepung
sari, tempat bertelur, dan tempat larvanya. Bahagian tengahnya terdapat karangan-karangan
bola berisi telur, tempayak dan kepompong. Di bagian sudut terdapat bola-bola agak
kehitam-hitaman untuk penyimpanan madu dan tepung sari (Sarwono, 2001).
Stingless bees biasanya cenderung hidup dekat sumber pakan yang terletak lebih
rendah dan dekat dari lubang pintu masuk sarangnya dibandingkan dengan sumber pakan
yang lebih jauh dan tinggi (Ciar et al.2013). Lebah jenis ini banyak di temukan di wilayah
tropis dengan iklim panas dibandingkan subtropis dengan 4 musim (dingin, semi, panas, dan
gugur) (Devanesan et al. 2002). Stingless bees hidup pada suhu 22-25ºC dan kelembaban 70-
80% (Salatnaya, 2012).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Lebah memiliki peran dan manfaat bagi kehidupan
2. Apa pandangan para peneliti terhadap Lebah
3. Apa pandangan para ulama terhadap Lebah
4. Adakah hadist yang membahas tentang Lebah
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang peran dan manfaat Lebah bagi kehidupan
2. Mengetahui pandangan para ahli tentang Lebah
3. Mengetahui pandangan para ulama tentang Lebah
4. Mengetahui hadist yang membahas tentang Lebah

6
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lebah

Lebah adalah serangga yang termasuk dalam kelompok hymenoptera, yang dikenal
karena peran pentingnya dalam penyerbukan tanaman dan produksi madu. Lebah memiliki
tubuh bersegmen, sayap, dan umumnya memiliki bulu halus. Mereka hidup secara sosial
dalam koloni yang dipimpin oleh ratu lebah, yang bertugas bertelur, sementara pekerja
lebah mengumpulkan makanan, membangun sarang, dan menjalankan berbagai tugas
lainnya.

Lebah juga memiliki alat menggigit yang disebut mandibula dan alat penusuk yang
digunakan untuk mempertahankan sarangnya. Lebah sangat penting dalam ekosistem
karena membantu dalam penyerbukan tanaman, yang mendukung pertumbuhan berbagai
jenis tumbuhan dan produksi makanan.

Lebah adalah penyerbuk utama dalam ekosistem, membantu tanaman berbunga


berkembang biak dengan mengumpulkan nektar dan serbuk sari saat mereka mengunjungi
bunga. Ini penting untuk produksi buah dan sayuran yang kita konsumsi. Lebah juga
menghasilkan madu dari nektar yang mereka kumpulkan dan simpan di dalam sarang
mereka. Selain itu, perilaku sosial dan komunikasi di antara lebah sangat menarik, dengan
penggunaan tarian getar dan bau untuk berkomunikasi di dalam koloni mereka.

2.2 Fungsi Lebah


2.2.1 Penyerbuk Utama
Lebah adalah penyerbuk utama dalam ekosistem. Saat mereka mengunjungi
bunga untuk mengumpulkan nektar dan serbuk sari, mereka membantu dalam
penyerbukan tanaman berbunga, yang menghasilkan buah dan biji. Tanpa
penyerbukan ini, banyak tanaman tidak akan dapat berkembang biak.
2.2.2 Produksi Madu
Lebah mengumpulkan nektar dari bunga dan mengubahnya menjadi madu di
dalam sarang mereka. Madu adalah sumber makanan yang bergizi dan manis yang
sangat dihargai oleh manusia.
2.2.3 Peran Ekosistem
Lebah membantu menjaga keseimbangan ekosistem dengan mengontrol
populasi tumbuhan berbunga dan menjaga keanekaragaman hayati. Mereka juga
menjadi makanan bagi beberapa hewan pemangsa.

7
2.2.4 Polinator Pertanian
Di pertanian, lebah sangat penting karena mereka membantu dalam
penyerbukan tanaman budidaya seperti buah-buahan, sayuran, dan tanaman
berbunga lainnya. Tanaman-tanaman ini merupakan sumber penting bagi produksi
makanan manusia.
2.2.5 Produksi Produk Lebah Lainnya
Selain madu, lebah juga menghasilkan produk lain seperti lilin dan propolis,
yang memiliki berbagai kegunaan dalam industri dan pengobatan tradisional.
2.2.6 Studi Ilmiah
Lebah juga menjadi subjek penelitian ilmiah yang penting dalam bidang
etologi (perilaku hewan) dan ekologi, membantu kita memahami perilaku sosial,
komunikasi, dan adaptasi serangga dalam lingkungan mereka

2.3 Pandangan Terhadap Lebah


2.3.1 Pendapat Para Ahli
2.3.1.1 Pendapat Karl von Frisch
Karl von Frisch adalah seorang etolog (ahli perilaku hewan) terkenal
yang banyak berkontribusi pada pemahaman kita tentang komunikasi
lebah. Ia meneliti “tarian lebah” yang merupakan cara lebah madu
memberi tahu koloni lain tentang lokasi sumber nektar. Penemuan ini
memenangkannya Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada
tahun 1973.
2.3.1.2 E.O. Wilson
Edward O. Wilson, seorang biolog terkenal, mempelajari perilaku
sosial lebah dan serangga lainnya. Dia mengembangkan konsep
“eusosialitas” untuk menjelaskan struktur sosial kompleks dalam
koloni lebah dan semut. Wilson adalah salah satu tokoh penting dalam
ekologi dan perilaku hewan.
2.3.1.3 Thomas Seeley
Thomas Seeley adalah seorang ilmuwan yang mengkhususkan diri
dalam perilaku lebah. Dia telah melakukan penelitian intensif tentang
bagaimana lebah mengambil keputusan tentang lokasi sarang baru
dan bagaimana koloni lebah mengorganisasi diri mereka untuk
mendukung kelangsungan hidup mereka
2.3.1.4 Rachel Carson

8
Meskipun tidak secara khusus tentang lebah, Rachel Carson, seorang
ilmuwan dan penulis, sangat berkontribusi pada pemahaman kita
tentang dampak pestisida terhadap lebah dan ekosistem secara
keseluruhan melalui bukunya yang terkenal, “Silent Spring.”
2.3.2 Kitap Tafsir
Dalam kitab-kitab tafsir Islam, yang merupakan penjelasan atau
interpretasi Al-Quran, terdapat beberapa komentar dan penjelasan tentang
ayat-ayat Al-Quran yang menyebutkan lebah. Salah satu ayat yang sering
dijelaskan dalam tafsir adalah ayat-ayat yang terkait dengan lebah dalam
Surah An-Nahl ayat 68-69.

Selain itu, dalam tafsir, lebah juga bisa diinterpretasikan sebagai tanda
kebesaran Allah dan bukti dari tatanan alam yang penuh hikmah. Tafsir
mungkin juga mengomentari makna simbolis atau ajaran moral yang dapat
diambil dari lebah, seperti kerja keras, kehati-hatian, dan kebersamaan dalam
bekerja menuju tujuan bersama.
2.3.3 Hadist Tentang Lebah
Manusia mukmin selalu berusaha mendatangkan kebaikan dan
menegakkan kalimah thayyibah di tengah-tengah masyarakat. Sifat mereka
dilukiskan dalam al-Qur’an, sebagai pohon yang rindang, akarnya menghujam
ke pitala bumi dan cabang-cabangnya menjulang ke langit serta
mendatangkan buah yang bermanfaat pada setiap musim.

9
Dalam salah satu hadis Nabi, diumpamakan bahwa kehidupan seorang
mukmin itu bagaikan lebah madu. Bila ia makan, selalu mencari makanan
yang baik dan bersih, berupa sari madu dari berbagai macam bunga. Lebah
itu bila mengeluarkan sesuatu juga bermanfaat bagi makhluk lain, berupa
madu yang sangat manis dan mengandung obat. Bila ia hinggap di atas
ranting pohon, tidak merusak ranting itu, meskipun ranting itu sudah rapuh.
Nabi bersabda:

Selain mendatangkan manfaat terhadap sesama makhluk, manusia


muslim juga memiliki sikap yang teguh dan menjauhi sikap yang lemah. Yang
dimaksud sikap yang teguh di sini, adalah teguh secara utuh, baik fisiknya
ataupun mentalnya. Orang-orang yang beriman senantiasa memiliki
pengharapan dan optimime yang unggul, tidak mudah patah hati, dan tidak
mengenal putus asa. Kepercayaan yang terpatri di dalam jiwanya sudah
mengakar demikian kuat, bahwa setiap perbuatan yang baik dan terpuji pasti
akan mendatangkan kebaikan juga di dunia ini dan di akhirat kelak.
Semangat perjuangannya terus menyala, dengan demikian akan
mengantarkan dirinya pada kesuksesan yang maksimal, baik dalam kehidupan
dunia kini, demikian juga dalam kehidupan akhirat. Keyakinanya yang kuat
akan keberhasilan dan kesuksesan , merupakan modal dasar yang sangat
penting bagi langkah-langkah kehidupan dan kiprahnya ditengah masyarakat.
Al-Qur’an juga mengarahkan umat manusia yang beriman agar tidak
berputus asa dalam menghadapi berbagai cobaan, rintangan dan tantangan.
Hidup ini pada hakikatnya adalah perjuangan yang bersemangat. Karena itu
manusia yang tidak memiliki semangat juang, bisa digolongkan sebagai

10
seorang yang mati sebelum waktunya, meskipun jasadnya masih hidup. Allah
berfirman:

11

Anda mungkin juga menyukai