Anda di halaman 1dari 3

Kampus Lidah Wetan

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


Surabaya 60213
FAKULTAS BAHASA DAN SENI T. +62.31.7527527
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA F. +62.31.7527527

NASKAH UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL


Tahun Akademik 2023/2024
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Nama Mata Kuliah/SKS : Pengantar Filologi/2 SKS


Kode Mata Kuliah : 7920102088
Dosen pengampu : Drs. J. Parmin, M.Hum.
Hari dan Tgl Pelaksanaan : Menyesuaikan Jadwal Perkuliahan
Alokasi Waktu : 100 menit

PETUNJUK :
a. Jawablah semua soal secara urut, kerjakan pada lembar jawaban yang
telah disediakan (di bagian bawah), jangan lupa menuliskan nama
lengkap dan NIM (Nomor Induk Mahasiswa), serta prodi secara jelas !
b. Cek kembali lembar jawaban Anda sebelum dikumpulkan/dikirimkan
kepada dosen pengampu matakuliah atau melalui tautan gdrive yang
disiapkan oleh PJ matakuliah! Ubah nama file menjadi: UTS NIM Nama
Mahasiswa.

SOAL

1. Jelaskan beberapa istilah di bawah ini (dengan menggunakan kalimat


Anda)!
a. teks
b. naskah
c. prasasti
d. kodikologi dan tekstologi!
2. Dalam pengertian penyajian teks itulah filologi bertindak sebagai ilmu
bantu bagi ilmu-ilmu yang menggunakan naskah lama sebagai objek
penelitiannya, salah satunya adalah Ilmu Sastra. Jelaskan pernyataan
‘filologi sebagai ilmu bantu ilmu sastra’!
3. Tulislah perkembangan filologi di wilayah Nusantara dalam satu paragraf!
4. Masih relevankan naskah kuno nusantara dalam kaitannya dengan
perkembangan sastra Indonesia mutakhir? Berikan argumentasi Anda!

===selamat mengerjakan===
Lembar Jawaban
Nama Mhs : Fadhilah Nur Pampang Saekanaya
NIM : 23020144080
Prodi : Sastra Indonesia

Jawaban:
1. A. Teks : sekumpulan kata atau simbol yang membentuk pesan atau
informasi.
B. Naskah : teks atau draf dokumen yang berisi konten seperti pidato,
drama, skenario film, cerita, atau tulisan lainnya untuk dibacakan atau
dilakukan oleh seseorang, terutama dalam konteks pertunjukan atau
penyampaian informasi.
C. Prasasti : inskripsi atau teks yang diukir atau ditulis pada permukaan batu,
logam, atau bahan lainnya yang bertujuan untuk memberikan informasi
sejarah, pemerintahan, agama, atau budaya pada masa lalu.
D. Kodikologi dan tekstologi : dua bidang yg sering digunakan bersamaan.
Kodikologi adalah studi mengenai manuskrip atau naskah kuno, sedangkan
tekstologi adalah adalah studi mengenai teks itu sendiri, dalam konteks
variasi dan perbedaan antara naskah yang berbeda dari suatu karya.

2. Dalam ilmu sastra, untuk membuat teori-teorinya, kita memerlukan data


dari sastra yang tidak hanya baru, tetapi juga yang lama. Oleh karena itu,
filologi membantu dengan menyelidiki naskah-naskah kuno. Filologi
membantu menyunting naskah lama dan menganalisis teksnya. Hasil
suntingan dan analisis ini digunakan oleh ilmu sastra untuk menyusun
sejarah sastra dan teori sastra.

3. Perkembangan filologi di wilayah Nusantara dimulai pada abad ke-16


dengan kedatangan Bangsa Eropa di Indonesia. Awalnya, para pedagang
Eropa mengumpulkan naskah-naskah kuno dan membawanya ke Eropa
untuk dijual. Aktivitas awal ini terkait dengan upaya menyebarkan agama
Kristen dan memahami budaya Melayu.Pada tahun 1603, Frederick de
Houtman memulai kegiatan penyuntingan teks dengan menerbitkan buku
bahasa dan kamus Melayu. Namun, penyuntingan teks yang lebih serius
dimulai pada abad ke-19. Sebelum itu, naskah-naskah hanya dicatat dan
disimpan sebagai sumber untuk memahami bahasa-bahasa di
Nusantara.Sarjana-sarjana Eropa, terutama Belanda, memainkan peran
utama dalam awal pengkajian teks di Indonesia pada abad ke-19,
sementara penelitian filologi lebih mendalam diikuti oleh peneliti
Indonesia pada tahap berikutnya. Ini mencakup pembuatan katalog,
kamus, terjemahan, dan edisi naskah, yang membantu memahami teks-
teks kuno di wilayah ini.
4. Naskah kuno Nusantara memiliki relevansi dengan perkembangan sastra
saat ini. Cerita-cerita moral dan agama dalam naskah kuno dapat menjadi
sumber inspirasi untuk menciptakan cerita modern. Selain itu,
mengumpulkan dan menafsirkan naskah kuno ini dapat menghasilkan
karya sastra baru dalam bahasa Indonesia, seperti transformasi naskah
kuno La Galigo menjadi buku berjilid yang dapat dinikmati oleh pembaca
zaman sekarang. Dengan demikian, naskah kuno mempertahankan
relevansinya dalam perkembangan sastra kontemporer.

Anda mungkin juga menyukai