RPP Fikih Kelas 11 Materi Bughat Dan Riddah MA DARUL AMAN
RPP Fikih Kelas 11 Materi Bughat Dan Riddah MA DARUL AMAN
(RPP)
B. Kompetensi Dasar
1. Meyakini syariat Islam tentang hukum bugat
2. Menunjukkan sikap adil dan tanggung jawab dalam penerapan materi hukum bugat
3. Memahami hukum Islam tentang bugat dan hikmahnya
4. Menunjukkan contoh pelanggaran yang terkenaketentuan bugat
C. Indikator Pembelajaran
1. Menghayati hikmah ketentuan islam tentang larangan bughat
2. Mengamalkan sikap taat dan nasionalisme sebagai implementasi dari pengetahuan
larangan bughat
3. Menganalisis pengetahuan tentanglarangan bughat
4. Menyajikan contoh-contoh hasil analisis larangan bughat
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menghayati hikmah ketentuan islam tentang larangan bughat
dan riddah .
2. Peserta didik mampu mengamalkan sikap taat dan nasionalisme sebagai implementasi
pengetahuan larangan bughat dan riddah.
3. Peserta didik mampu menganalisis ketentuan tentang larangan bughat dan riddah.
4. Peserta didik mampu menyajikan contoh-contoh hasil analisis larangan bughat dan
riddah
E. Materi Pemebelajaran
Bughat dan Riddah
H. Kegiata Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu pesrta didik memimpin doa.
Guru memperkenalkan diri
Guru mempersiapkan fisik dan psikis peserta didik
Guru mengisi absensi peseta didik
Guru menjelaskan tujuan mempelajari fikih bab bughat dan riddah
Guru menjelaskan langkah pembelajaran yang akan dilakukan
Kegiatan Inti ( 60 Menit )
Peserta didik membaca tentang pengertian dan hukum bughat dan riddah.
Peserta didik membaca tentang tahap-tahap dalam menyikapi pelaku bughat dan
riddah
Peserta didik membaca tentang hikmah dilarang bughat dan riddah.
Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang pengertian dan hukum bughat dan
riddah
Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang tahap-tahap dalam menyikapi
pelaku bughat dan riddah
Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang hikmah dilarang bughat dan riddah
Peserta didik mengumpulkan informasi tentang pengertian dan hukum bughat dan
riddan
Peserta didik mengumpulkan informasi tentang tahap-tahap dalam menyikapi
pelaku bughat dan riddah
Peserta didik mengumpulkan informasi tentang hikmah dilarang bughat dan
riddah Peserta didik menyimpulkan informasi yang didapat tentang pengertian
dan hukum bughat dan riddah
Peserta didik menyimpulkan informasi yang didapat tentang tahap-tahap dalam
menyikapi pelaku bughat dan riddah
Peserta didik menyimpulkan informasi yang didapat tentang dilarang bughat dan
riddah
Peserta didik menjelaskan pengertian dan hokum bughat dan riddah
Peserta didik menjelaskan tahap-tahap dalam menyikapi pelaku bughat dan riddah
Peserta didik menjelaskan hikmah dilarang bughat dan riddah
Kegiatan penutup ( 15 Menit )
Guru mengadakan refleksi hasil pembelajaran
Guru mengajak peserta didik menyimpulkan bersama materi pembelajaran
Guru mengadakan tes baik tulis maupun lisan
Guru memberikan pesan-pesan moral terkait dengan sikap keimanan dan sosial
Guru memberikan tugas mandiri secara individu
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya
Guru mengajak berdoa akhir majlis dilanjutkan dengan salam dan berjabat tangan
Penskoran:
Skor 4 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran SANGAT BAIK
Skor 3 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran BAIK
Skor 2 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran CUKUP BAIK
Skor 1 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran KURANG BAIK
Skor perolehan
Nilai = ------------------- x 4
Skor maksimal
Skor perolehan
Nilai = --------------------- x 4
Skor maksimal
Mengetahui
Guru Pamong Maha siswa PPL
munculnya ultimatum itu mereka meminta waktu, maka harus diteliti terlebih dahulu
apakah waktu yang diminta tersebut akan digunakan untuk memikirkan kembali pendapat
mereka, atau sekedar untuk mengulur waktu. Jika ada indikasi jelas bahwa mereka
meminta penguluran waktu untuk merenungkan pendapat-pendapat mereka, maka
mereka diberi kesempatan, akan tetapi sebaliknya, jika didapati indikasi bahwa mereka
meminta penguluran waktu hanya untuk mengulur-ulur waktu maka mereka tak diberi
kesempatan untuk itu.
4. Jika mereka tetap tidak mau taat, maka tindakan terakhir adalah diperangi sampai
mereka sadar dan taat kembali.
c. Status Hukum Pembangkang
Kalangan bughat tidak dihukumi kair. Allah sampaikan hal ini dalam firman- nya pada
surat al-Hujurat ayat 9:
Jika ada dua golongan orang-orang mukmin bertikai, damaikanlah keduanya. Jika salah
satu dari keduanya berbuat aniaya terhadap (golongan) yang lain, perangilah (golongan)
yang berbuat aniaya itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika
golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), damaikanlah keduanya dengan adil.
Bersikaplah adil! Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bersikap adil.
Allah menerangkan bahwa jika ada dua golongan dari orangorang Mukmin berperang, maka
harus diusahakan perdamaian antara kedua pihak yang bermusuhan itu dengan jalan berdamai
sesuai dengan ketentuan hukum dari Allah berdasarkan keadilan untuk kemaslahatan mereka
yang bersangkutan. Jika setelah diusahakan perdamaian itu masih ada yang membangkang dan
tetap juga berbuat aniaya terhadap golongan yang lain, maka golongan yang agresif yang berbuat
aniaya itu harus diperangi sehingga mereka kembali untuk menerima hukum Allah. Jika
golongan yang membangkang itu telah tunduk dan kembali kepada perintah Allah, maka kedua
golongan yang tadinya bermusuhan itu harus diperlakukan dengan adil dan bijaksana, penuh
kesadaran sehingga tidak terulang lagi permusuhan seperti itu di masa yang akan datang. Allah
memerintahkan supaya mereka tetap melakukan keadilan dalam segala urusan mereka, karena
Allah menyukainya dan akan memberi pahala kepada orang-orang yang berlaku adil dalam
segala urusan.
Pembangkang yang taubat, taubatnya diterima dan ia tidak boleh dibunuh. Oleh sebab itu, para
bughat yang tertawan tidak boleh diperlakukan secara sadis, lebih-lebih dibunuh. Mereka cukup
ditahan saja hingga sadar.
Adapun harta mereka yang terampas tidak boleh disamakan dengan ghanimah. Karena setelah
mereka sadar, harta tersebut kembali menjadi harta mereka. Bahkan jika didapati kalangan
bughat yang terluka saat perang, mereka tidak boleh serta merta dibunuh. Terkait hal ini Ibnu
Abi Syaibah meriwayatkan bahwa kala terjadi perang Jamal, Ali menyuruh agar diserukan:
“Yang telah mengundurkan diri jangan dikejar, yang luka-luka jangan segera dimatikan, yang
tertangkap jangan dibunuh, dan barang siapa yang meletakkan senjatanya harus diamankan.”