1. Pengertian Asuhan Keperawatan pada pasien Asma adalah suatu rangkaian
kegiatan praktik keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien Asma pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan metodologi proses keperawatan, (pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, merencanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan dan evaluasi keperawatan) dalam lingkup dan wewenang serta tanggung jawab keperawatan. Asma adalah suatu penyakit obstruksi pada jalan nafas secara riversibel yang ditandai dengan bronchospasme, inflamasi dan peningkatan sekresi jalan napas terhadap berbagai stimulan.. 2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien secara komprehensif pada pasien Asma 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas ABCD Nomor …………………. tentang Standart Layanan Klinis 4. Referensi Buku tentang Asuhan Keperawatan edisi 3 Marilynn E Dongoes 5. Alat dan 1. Alat : Bahan a. ATK b. Tensi meter c. Stetoskope d. Termometer e. Timbangan Berat Badan f. Alat pengukur Tinggi badan 6. Prosedur / 1. Perawat memanggil pasien langkah – langkah 2. Perawat menyapa pasien 3. Perawat melaksanakan anamnesis untuk mengetahui keluhan pasien: tanda dan gejala : sesak, Wheezing, ronki,pernafasan cuping hidung, Tachypnea 4. Perawat melaksanakan pengukuran vital sign (Tekanan darah,nadi, suhu, pernafasan), 5. Perawat menimbang berat badan pasien 6. Perawat mengukur tinggi badan pasien 7. Perawat menghitung IMT pasien 8. Perawat mempersilahkan pasien ke meja periksa dokter 9. Dokter melakukan pemeriksaan fisik 10. Dokter menuliskan Diagnosa pasien ke dalam RM 11. Dokter memberikan terapi yang dituliskan dalam RM dan resep 12. Perawat mempersilahkan pasien kembali ke meja perawat 13. Perawat menuliskan diagnosa keperawatan di lembar asuhan keperawatan : a. Gangguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan nafas, dan tidak efektif pola nafas berhubungan dengan bronkospasme, udem mukosal dan meningkatnya sekret. b. Resiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan meningkatnya pernafasan dan menurunnya intake cairan. 14.Perawat menuliskan rencana tindakan keperawatan A. Gangguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan nafas, dan tidak efektif pola nafas berhubungan dengan bronkospasme, udem mukosal dan meningkatnya sekret. a. Pertahankan kepatenan jalan nafas; pertahankan support ventilasi bila diperlukan ( oksigen 2 ml dengan kanule ). b. Kaji fungsi pernafasan; auskultasi bunyi nafas, kaji kulit setiap 15 menit sampai 4 jam. c. Berikan oksigen sesuai program dan pantau pulse oximetry. d. Kaji kenyamanan posisi tidur anak. e. Monitor efek samping pengobatan; monitor serum darah;theophyline dan catat kemudian laporkan dokter. Normalnya 10-20 ug/ml pada semua usia. f. Berikan cairan yang adekuat per oral atau peranteral g. Pemberian terapi pernafasan; nebulizer, fisioterapi dada, ajarkan batuk dan nafas dalam efektif setelah pengobatan dan pengisapan sekret ( suction ). h. Jelaskan semua prosedur yang akan dilakukan pada anak untuk menurunkan kecemasan. i. Berikan terapi sesuai usia B. Resiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan meningkatnya pernafasan dan menurunnya intake cairan.. a. Monitor intake dan output, mukosa membran, turgor kulit, pengeluaran urin, ukur grapitasi urin atau berat jenis urin ( nilai 1.003-1030 ). b. Monitor elektrolit c. Kaji warna sputum, konsistensi dan jumlah d. Pertahankan terapi parenteral bila indikasi, dan monitor kelebihan cairan (overload) e. Berikan intake cairan per oral bila toleran, hati-hati minuman yang dapat meningkatkan bronkospasme ( air dingin ). f. Setelah fase akut, ajarkan anak dan orang tua untuk minum 3-8 gelas (750-2000 ml), tergantung usia dan berat badan. 15 Perawat melaksanakan implementasi dari rencana tindakan keperawatan 16 Perawat melakukan evaluasi 17 Perawat melaksanakan pencatatan 18 Perawat mempersilahkan pasien untuk menyerahkan resep ke ruang pelayanan obat 19 Selesai 6.