Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sekolah Lapang (SL) merupakan salah satu metode penyuluhan melalui proses

pembelajaran non formal bagi petani untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam

mengenali potensi, menyusun rencana usaha, identifikasi dan mengatasi permasalahan,

mengambil keputusan, serta menerapkan teknologi yang sesuai dengan sumberdaya setempat

secara sinergis dan berwawasan lingkungan sehingga usahatani lebih efisien berproduktivitas

tinggi dan berkelanjutan. Sekolah Lapangan dapat dipandang sebagai salah satu metode dalam

proses belajar mengajar yang cukup efektif, karena sangat cocok sebagai metode pembelajaran

bagi orang dewasa (Andragogi) karena sifatnya tidakformal. Proses belajar dilakukan dilapangan

dimana tersedia obyek nyata yang dijadikan materi pelajaran.

Kegiatan sekolah lapang menyertakan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha sebagai peserta

sehingga dapat meningkat pengetahuan dan keterampilannya berkaitan dengan sistem usaha

pertanian terpadudan mampu meningkatkan skala usaha taninya sesuai dengan potensi lokal.

Pola Sekolah Lapangan dirancang sedemikan rupa sehingga kesempatan belajar petani

terbuka selebar-lebarnya agar para petani berinteraksi dengan realita mereka secara langsung,

serta menemukan sendiri ilmu dan prinsip yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, pola

pendidikan Sekolah Lapangan bukan sekedar “belajar dari pengalaman”, melainkan suatu proses

sehingga peserta didik yang kesemuanya adalah orang dewasa, dapat menguasai suatu proses

“penemuan ilmu” yang dinamis dan dapat diterapkan dalam manajemen pertaniannya maupun

dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting, karena jaman ini sarat dengan unsur perubahan.

Diharapkan agar proses Sekolah Lapangan dapat menyiapkan petani tangguh yang mampu

menghadapi dinamika sekarang dan tantangan masa depan.

Kegiatan Sekolah Lapang dilakukan secara implikasi dapat meningkatkan kemampuan

dan keterampilansehingga kedepan usaha tani dengan system pertanian terpadu dapat

memperbaiki tingkat produksi pertanian serta meningkatkan skala usaha tani sehingga

pendapatannya meningkat di daerah tersebut. Pelaksanaan Kegiatan Sekolah Lapang

Pengembangan Usaha Tani Spesifik Lokalitaagar dapat menghasilkan hasil sesuai target maka
perlu disusun Petunjuk Pelaksanaan ini yang digunakan sebagai acuan bagi pelaksanaan di

lapangan.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud dibuatnya Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Sekolah Lapang Pengembangan

Usaha Tani Spesifik Lokalita adalah untuk memberikan acuan bagi petugas lingkup pertanian di

lapangan dalam melaksanakan Sekolah Lapang TA. 2022;

Tujuan Kegiatan Sekolah Lapang (SL) adalah :

1. Mempercepat diseminasi inovasi teknologi padi sawah melalui demplot varietas unggul baru

(VUB) padi sawah, pelatihan, temu lapang dan penyebaran media cetak teknologi padi sawah

dalam mendukung program SL-PTT padi sawah, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan

petani dan produksi padi sawah di desa Karangbahagia Kecamatan Karangbhagia Kabupaten

bekasi provinsi Jawabarat

2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan petani dalam melakukan

kegiatan/pengembangan usahanya agar lebih produktif;

3. Meningkatkan pengetahuan dalam budidaya dan usaha pertanian sehingga diharapkan

dapat menjadi keterampilan tambahan;

4. Menggerakkan dan memberdayakan Kelompok Tani dalam mengembangkan usaha tani

dan pengelolaan sumber daya lahan secara berkelanjutan;


BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Ruang Lingkup Dan Lokasi Kegiatan

Lokasi Pelaksanaan Kegiatan Sekolah Lapang Pengembangan Usaha Tani Spesifik

Lokalita, di Kelompok Wanita Tani Pasirmuncang di desa Panyindangan Kecamatan Pakenjeng

Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat

2.2 Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Sekolah Lapang Pengembangan Usaha Tani Spesifik Lokalita di laksanakan


pada hari jumat Tanggal 11 November 2022, Pukul 14.00 s/d Selesai

2.3 Hasil

Hasil yang diharapkan dari kegiatan Sekolah Lapang Pengembangan Usaha Tani Spesifik
Lokalita ini adalah:
1. Meningkatnya produksi dan produktivitas yang diusahakan petani sesuai dengan potensi
lokalnya;
2. Meningkatnya kelas kemampuan kelompok tani yang anggotanya menjadi peserta SL;
3. Meningkatnya jumlah pemuda yang bergerak di bidang pertanian yang terlibat dalam
kegiatan SL;
4. Mendorong Pemerintah Daerah dan swasta pertanian dalam mengaplikasikan SL
melalui sumberdana lain yang dapat diakses petani.
BAB III
KESIMPULAN

1. Kegiatan Sekolah Lapang Pengembangan Usaha Tani Spesifik Lokalita, di Kelompoktani

Wanita Tani Pasirmuncang Desa Panyidangan Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut

Provinsi Jawa Barat berdampak positif terhadap Meningkatnya produksi dan

produktivitas yang diusahakan petani.

2. Kegiatan Sekolah Lapang Pengembangan Usaha Tani Spesifik Lokalita, menambah

pengetahuan dan pengalaman penyuluh dan petani.

3. Kegiatan Sekolah Lapang Pengembangan Usaha Tani Spesifik Lokalita, mampu menarik

para pemuda untuk bergerak di bidang pertanian.


BAB IV
PENUTUP

Demikian pelaksanaan Kegiatan Sekolah Lapang Pengembangan Usaha Tani Spesifik

Lokalita, di Kelompok Wanita Tani Pasirmuncang Desa Panyindangan Kecamtan Pakenjeng

Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat telah dilaksanakan dengan baik. Semoga kegiatan ini

bermanfaat dan membawa hasil bagi masyarakat tani sehingga dapat mengembangkan usaha tani

sesuai potensi lokal di wilayahnya.

Garut , 12 November 2022


Penyuluh Pertanian Lapangan
Desa Panyindangan

BAKTI SAEPUL ARIPIN

Anda mungkin juga menyukai