Anda di halaman 1dari 7

Nama Bagus dan Artinya

1. (KDB) Koefisien Dasar Bangunan merupakan angka persentase perbandingan antara luas
seluruh lantai dasar bangunan yang dapat dibangun dengan luas lahan yang tersedia.
2. Koefisien Lantai Bangunan, yang oleh masyarakat awam sering disebut KLB, secara
sederhana adalah koefisien penentu tinggi bangunan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Jadi, bisa dibilang, Koefisien Lantai Bangunan merupakan pedoman yang membatasi
jumlah lantai yang boleh dibangun pada bangunan.
3. Koefisien Daerah Hijau (KDH) adalah rangka persentase perbandingan antara luas
seluruh ruang terbuka di luar bangunan gedung yang diperuntukkan bagi
pertamanan/penghijauan dan luas tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai
sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan.
4. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah instrumen pencegahan yang
dimandatkan UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup untuk wajib dilaksanakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam memastikan
perencanaan pembangunannya telah sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
5. (AMDAL) Analisis dampak lingkungan atau Analisis mengenai dampak lingkungan
adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia.
6. RP2KPKPK (Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh) adalah dokumen rencana aksi penanganan dan
pencegahan permukiman kumuh yang berisi rumusan strategi, kebutuhan program dan
investasi untuk mewujudkan permukiman yang bebas kumuh, yang bersifat menyeluruh
(komprehensif) dan terpadu, baik fisik maupun non- fisik
7. Ruang Terbuka Hijau (RTH), adalah area memanjang/jalur dan atau mengelompok, yang
penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh
tanaman secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
8. (RPJP) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional adalah dokumen perencanaan
pembangunan yang disusun untuk jangka waktu lima tahun dan merupakan penjabaran
dari visi, misi, dan program Presiden terpilih dengan berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional selama 20 tahunan.
9. Pembentukan Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) pada tahun 2015
merupakan inovasi kelembagaan di bidang perencanaan dan pemrograman infrastruktur
PUPR berbasis pengembangan wilayah.
10. Dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) merupakan panduan umum
untuk melakukan penataan bangunan dan lingkungan di daerah. Dokumen RTBL
mengacu pada Rencana Tata Ruang dan skenario pengembangan wilayah.
11. Sanitasi adalah sebuah perilaku yang disengaja untuk membudayakan hidup dengan
bersih dan bermaksud untuk mencegah manusia bersentuhan secara langsung dengan
bahan- bahan kotor dan berbahaya yang mana perilaku ini menjadi usaha yang
diharapkan bisa menjaga serta meningkatkan kesehatan manusia.
12. (RDTR) Rencana Detil Tata Ruang merupakan bagian dari rencana rinci tata ruang. Di
Indonesia, terdapat dua jenis perencanaan utama yaitu Rencana Pembangunan dan
Rencana Tata Ruang yang menjadi pedoman bagi pemerintah untuk mencapai target
pembangunan dalam jangka waktu dan lingkup tertentu.
13. Kawasan siap bangun yang disebut Kasiba adalah sebidang tanah yang fisiknya serta
prasarana, sarana, dan utilitas umumnya telah dipersiapkan untuk pembangunan
lingkungan hunian skala besar sesuai dengan rencana tata ruang.
14. Hak Guna Bangunan atau HGB adalah kewenangan yang diberikan oleh pemerintah atau
suatu hak yang didapatkan untuk menggunakan lahan yang bukan miliknya sendiri
dengan jangka waktu 30 tahun dan dapat diperpanjang maksimum 20 tahun.
15. (PPLH) Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan
terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah
terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan,
pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.
16. RKUW merupakan singkatan dari "Rencana Kerja dan Anggaran Unit Kerja Wilayah".
RKUW adalah dokumen yang berisi rencana kegiatan dan alokasi anggaran untuk suatu
unit kerja atau departemen dalam suatu organisasi. Dokumen ini biasanya mencakup
tujuan, strategi, program kerja, serta anggaran yang akan digunakan dalam periode
tertentu.
17. (BPBD) Badan Penanggulangan Bencana Daerah adalah lembaga pemerintah non-
departemen yang melaksanakan tugas penanggulangan bencana di daerah baik Provinsi
maupun Kabupaten/ Kota dengan berpedoman pada kebijakan yang ditetapkan oleh
Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
18. (DAS) Daerah Aliran Sungai adalah suatu kawasan yang dibatasi oleh pembatas
topografi di mana air yang berasal dari air hujan yang jatuh, terkumpul dalam kawasan
tersebut. DAS menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan yang jatuh di atasnya
ke sungai.
19. "PPLDT" dapat merujuk pada "Pedoman Penyusunan Laporan Dasar Perencanaan Tata
Daerah." PPLDT merupakan pedoman yang diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Indonesia yang mengatur tentang penyusunan
laporan dasar perencanaan tata daerah.
20. (GSB) Garis Sempadan Bangunan adalah sebuah garis yang membatasi jarak bebas
minimum dari sisi terluar sebuah massa bangunan terhadap batas lahan yang dikuasai.
Dengan kata lain, GSB adalah batas bangunan yang diperbolehkan untuk membangun
rumah atau gedung.
21. Rekayasa Perangkat Lunak adalah satu bidang profesi yang mendalami cara-cara
pengembangan perangkat lunak termasuk pembuatan, pemeliharaan, manajemen
organisasi pengembangan perangkat lunak dan manajemen kualitas.
22. KSS : dalam ilmu perencanaan mungkin mengacu pada "Kriteria, Standar, dan
Spesifikasi." Ini adalah elemen penting dalam proses perencanaan yang membantu dalam
menetapkan parameter dan panduan untuk proyek atau inisiatif tertentu.
23. GSJ : GSJ (Garis Sempadan Jalan) adalah garis batas luar pagar pengaman untuk
mendirikan bangunan di sepanjang sisi luar jalan.
24. RIP: merujuk pada "Rencana Induk Perencanaan." dokumen penting yang merinci visi,
tujuan, strategi, dan langkah-langkah perencanaan untuk pengembangan atau pengelolaan
suatu wilayah atau kota dalam jangka panjang.
25. PAL: merujuk pada "Pusat Analisis Lingkungan." Ini mungkin merujuk pada lembaga
atau entitas yang melakukan analisis terhadap dampak lingkungan dari proyek-proyek
pembangunan atau pengembangan.
26. PKT: "Pusat Kajian Tata Ruang" atau serupa, yang dapat menjadi lembaga atau entitas
yang melakukan studi dan analisis terhadap perencanaan tata ruang, pengembangan
wilayah, dan isu-isu terkait.
27. RPJMN: adalah singkatan dari "Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional." Ini
adalah dokumen perencanaan strategis yang digunakan di Indonesia untuk merumuskan
arah dan prioritas pembangunan negara dalam jangka menengah, biasanya dalam rentang
lima tahun.
28. ART: merujuk pada "Analisis Resiko Tata Ruang." Ini adalah proses untuk
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko yang terkait dengan
pengembangan wilayah atau perencanaan tata ruang.
29. "Location Wisdom" (kearifan lokal) merujuk pada konsep pemilihan lokasi yang
bijaksana untuk berbagai kegiatan atau proyek pembangunan, melibatkan pemahaman
mendalam tentang karakteristik fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan suatu lokasi, serta
mempertimbangkan dampak-dampak yang mungkin timbul dari keputusan lokasi
tertentu.
30. merujuk pada "Rencana Alokasi Tanah." Ini adalah dokumen perencanaan yang merinci
cara penggunaan lahan di suatu wilayah. Rencana Alokasi Tanah mengidentifikasi zona-
zona penggunaan lahan seperti perumahan, komersial, industri, pertanian, dan lain-lain.
31. mengacu pada "Rencana Induk Sistem." Rencana Induk Sistem adalah bagian penting
dari perencanaan tata ruang yang melibatkan strategi dan panduan untuk
mengembangkan dan mengelola sistem tertentu, seperti sistem transportasi, infrastruktur,
atau pelayanan publik dalam suatu wilayah.
32. "RISK" merujuk pada risiko atau kemungkinan terjadinya dampak negatif atau
ketidakpastian yang mungkin timbul dari berbagai keputusan perencanaan atau tindakan
pembangunan.
33. "RTRK" adalah singkatan dari "Rencana Tata Ruang Kawasan." Ini adalah rencana yang
merinci penggunaan lahan dan pengembangan wilayah di suatu kawasan atau daerah.
RTRK mengidentifikasi zona-zona penggunaan lahan seperti perumahan, industri,
pertanian, dan lain-lain, serta mengatur pembangunan secara berkelanjutan.
34. "RUW" mungkin mengacu pada "Rencana Umum Wilayah." Rencana Umum Wilayah
adalah dokumen perencanaan yang merinci panduan pengembangan wilayah secara
keseluruhan. RUW mencakup panduan mengenai penggunaan lahan, infrastruktur,
transportasi, lingkungan, dan aspek-aspek lain yang terkait dengan perkembangan
wilayah.
35. Dalam ilmu planologi, "SEL" mungkin mengacu pada "Sistem Elemen Lingkungan." Ini
merujuk pada kumpulan elemen-elemen fisik, sosial, budaya, dan ekonomi yang
membentuk suatu lingkungan tertentu. Pemahaman yang baik tentang sistem elemen
lingkungan membantu dalam merencanakan pembangunan atau pengembangan wilayah
yang mempertimbangkan dampak yang mungkin timbul dan memastikan keberlanjutan
lingkungan secara keseluruhan.
36. PTPT adalah singkatan dari "Peta Tata Ruang Peruntukan Tanah." PTPT merupakan
salah satu produk perencanaan yang digunakan untuk mengatur penggunaan lahan dalam
wilayah tertentu. PTPT biasanya disusun sebagai bagian dari dokumen perencanaan tata
ruang seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) atau Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR).
37. "KTB" bisa merujuk pada "Kawasan Tertib Bangunan." Ini adalah kawasan yang
ditetapkan oleh pemerintah untuk mengatur dan mengawasi pembangunan bangunan
secara tertib sesuai dengan peraturan zonasi, tata ruang, dan perundangan yang berlaku.
Penetapan Kawasan Tertib Bangunan bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara
pembangunan fisik dan lingkungan, serta untuk mencegah pembangunan yang tidak
sesuai atau melanggar peraturan yang telah ditetapkan.
38. Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (disingkat ATR/BPN)
adalah lembaga pemerintah nonkementerian di Indonesia yang mempunyai tugas
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Pertanahan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
39. PPT dalam konteks planologi mungkin mengacu pada "Perencanaan Penggunaan Tanah"
(PPT) yang merupakan bagian integral dari disiplin perencanaan kota dan wilayah. Ini
melibatkan penyusunan rencana untuk penggunaan lahan, perkembangan kota,
infrastruktur, dan aspek lingkungan dalam suatu wilayah.
40. PUPR Dinas “Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang” mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan di bidang
pekerjaan umum, penataan ruang dan pertanahan.
41. GIS Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya
akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk
mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis
42. "IUDP" mungkin merujuk pada "Integrated Urban Development Plan" atau "Rencana
Pengembangan Terpadu Perkotaan." pendekatan perencanaan yang mengintegrasikan
berbagai aspek pembangunan perkotaan, seperti penggunaan lahan, infrastruktur,
transportasi, lingkungan, sosial, dan ekonomi, dalam satu rencana keseluruhan.
43. Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah(BPIW) = merupakan unsur pendukung pada
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Republik Indonesia dan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan
teknis dan strategi keterpaduan antara pengembangan kawasan dengan infrastruktur
pekerjaan umum dan perumahan rakyat

44. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) = dokumen perencanaan


pembangunan daerah sebagai landasan dan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam
melaksanakan pembangunan 5 (lima) tahun.
45. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman
(RP3KP) = dokumen perencanaan umum penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman yang terkoordinasi dan terpadu secara lintas sektoral dan lintas wilayah
administratif.
46. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)= Izin Mendirikan Bangunan yang diberikan oleh
Pemerintah Daerah kepada pemilik bangunan untuk membangun baru, mengubah,
memperluas, mengurangi dan/atau merawat bangunan.
47. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) = adalah hasil perencanaan tata ruang yang
berisikan tujuan, kebijakan pengembangan, strategi pengembangan, penetapan rencana
struktur ruang wilayah, penetapan rencana pola ruang wilayah, penetapan kawasan
strategis, arahan pemanfaatan ruang, serta pengendalian pemanfaatan ruang wilayah.

48. Lingkungan Siap Bangun (LISIBA) = sebidang tanah yang fisiknya serta prasarana,
sarana, dan utilitas umumnya telah dipersiapkan untuk pembangunan perumahan dengan
batas-batas kaveling yang jelas dan merupakan bagian dari kawasan siap bangun sesuai
dengan rencana rinci tata ruang.

49. Pusat Informasi Geologi (PIG) = lembaga atau entitas yang menyediakan informasi, data,
dan pengetahuan tentang geologi, termasuk berbagai aspek seperti studi batuan, mineral,
fosil, struktur bumi, dan sejarah geologis. Pusat tersebut dapat membantu peneliti,
akademisi, praktisi industri, dan masyarakat umum untuk memahami lebih dalam tentang
proses geologis dan dampaknya pada lingkungan serta kehidupan manusia.
50. Koefisien Wilayah Terbangun (KWT) = perbandingan antara luas wilayah terbangun
dengan luas seluruh wilayah.
51. Peraturan Zonasi (Zoning Regulation) = perangkat aturan pada skala blok yang umum
digunakan di negara maju potensial untuk melengkapi RDTRK agar lebih operasional.
52. Badan Pusat Statistik (BPS) = adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang
bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
53. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) =lembaga teknis daerah dibidang
penelitian dan perencanaan pembangunan daerah yang dipimpin oleh seorang kepala
badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur/Bupati/Wali kota
melalui Sekretaris Daerah.
54. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) = sebuah organisasi non pemerintah yang
didirikan dengan maksud memperoleh benefit dari kegiatan yang mereka lakukan secara
bersama-sama.
55. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) = kementerian yang
mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang perencanaan
pembangunan nasional untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara.
56. Aglomerasi = konsentrasi spasial dari aktivitas ekonomi di kawasan perkotaan dalam
rangka penghematan karena lokasinya yang berdekatan (economies of proximity
57. metropolis = kota yang menjadi pusat kegiatan tertentu, baik pemerintahan maupun
industri dan perdagangan
58. Forum Studi dan Informasi Tata Ruang (FORSIT) = adalah forum atau kelompok yang
berfokus pada studi, penelitian, dan pertukaran informasi terkait tata ruang dan
perencanaan wilayah. FORSIT biasanya terdiri dari para ahli, akademisi, praktisi, dan
pihak-pihak yang tertarik dalam pengembangan perkotaan dan wilayah serta
berkontribusi dalam perencanaan yang lebih baik.
59. MEGALOPOLIS = sekelompok area metropolitan yang dianggap sebagai area perkotaan
yang berkelanjutan melalui sistem transportasi umum, ekonomi, sumber daya, ekologi,
dan sebagainya
60. URBANISASI = Perpindahan penduduk dari suatu wilayah pedesaan ke wilayah kota.
61. Ruang Terbuka (OPEN SPACE) = merupakan ruang terbuka yang selalu terletak di luar
massa bangunan yang dapat dimanfaatkan dan dipergunakan oleh setiap orang serta
memberikan kesempatan untuk melakukan bermacam-macam kegiatan.
62. LANDMARK = Landmark adalah suatu titik atau objek tertentu dalam lingkungan fisik
yang diakui karena keunikan atau pentingannya. Landmark sering digunakan sebagai
panduan dalam navigasi, terutama di kawasan yang tidak begitu dikenal. Contoh
landmark termasuk gedung tinggi, monumen terkenal, atau fitur alam yang mencolok.
63. URBAN SPRAWL = Urban sprawl adalah perembetan kenampakan fisik kota yang
terjadi secara menyebar, tidak terencana, tidak teratur, acak (leapfrog) yang terjadi di
wilayah pinggiran atau di wilayah sekitar kota (urban periphery).

Anda mungkin juga menyukai