Perc - Isolasi Pati (AutoRecovered)
Perc - Isolasi Pati (AutoRecovered)
ISOLASI PATI
H031221041
KELOMPOK III
LABORATORIUM BIOKIMIA
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
ISOLASI PATI
H031221041
PENDAHULUAN
empirisnya (CH2O)n dimana n adalah 3 atau lebih besar (n biasanya 5 atau 6 tetapi
Karbohidrat dapat ditemukan pada berbagai tempat, seperti gula dan pati
yang terdapat dalam makanan, serta selulosa yang terdapat pada kayu, kertas, dan
kapas. Kata karbohidrat secara historis berasal dari fakta bahwa glukosa, yaitu
adalah karbohidrat yang tidak bisa diubah menjadi gula yang lebih kecil dengan
hidrolisis. Karbohidrat kompleks yaitu karbohidrat yang berasal dari dua atau lebih
gula sederhana yang dihubungkan melalui ikatan asetal. Ubi jalar, nasi, serta
uraian di atas, maka dilakukan percobaan isolasi pati dari ubi jalar dengan tujuan
untuk mengetahui kadar amilum yang terkandung dalam ubi jalur dan mengetahui
reaksi iodida pada amilum. Hal ini diharapkan dapat bermanfaat dalam bekerja di
laboratorium.
1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
teknik isolasi pati dari ubi jalar dan uji amilum dengan iodida dalam berbagai
keadaan.
2. untuk mengetahui reaksi antara amilum dengan iodida pada suasana asam, basa,
dan netral.
Prinsip dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar amilum pada ubi
Prinsip dari percobaan ini adalah menguji reaksi antara amilum dengan
iodida pada suasana asam, basa dan netral dengan penambahan HCl, NaOH dan
H2O, serta penambahan iodin, pemanasan dan pendinginan. Hasil uji positif
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karbohidrat
hidrogen (H), dan oksigen (O), dengan rasio atom hidrogen oksigen 2:1 seperti
dalam air. Rumus ini berlaku untuk monosakarida yang memiliki rumus empiris
C5H10O4. Karbohidrat secara teknis adalah hidrat dari karbon yang secara struktural
lebih akurat untuk melihatnya sebagai aldosa dan ketosa. Dahulu nama karbohidrat
digunakan dalam kimia untuk senyawa apapun dengan rumus Cm(H2O)n. Mengikuti
karbohidrat paling sederhana, sementara ahli yang lain mengatakan sebagai glikol
Karbohidrat banyak dijumpai di alam, seperti gula dan pati yang terdapat
pada makanan. Istilah karbohidrat berasal dari glukosa sebagai karbohidrat pertama
yang berhasil diperoleh secara murni. Glukosa dengan rumus molekul C6H12O6 atau
(CH2O)6 dikatakan sebagai senyawa hidrat dari karbon. Istilah senyawa hidrat
polihidroksi dari aldehid dan keton atau turunannya. Glukosa mempunya nama lain
karbohidrat dibagi menjadi dua yaitu gula sederhana dan karbohidrat kompleks,
kompleks tersusun dari dua atau lebih gula sederhana. Klasifikasi karbohidrat
tidak dapat lagi dihidrolisis menjadi gula yang lebih sederhana. Sifat monosakarida
adalah larut di dalam air, berwarna putih, padat kristalin, dan berasa manis. Contoh
dan gugus hidroksil akan membentuk ikatan kovalen yang dinamakan ikatan
polimer yang terdiri dari banyak monosakarida yang disatukan oleh ikatan
glikosidik. Oleh karena itu, polisakarida memiliki ukuran sangat besar, seringkali
bercabang. Polisakarida cenderung bersifat amorf, tidak larut dalam air, dan tidak
jenis yang sama, maka polisakarida disebut homopolisakarida dan bila lebih dari
2.2 Amilum
melalui proses fotosintesis pada tanaman yang disimpan dalam beberapa organ
tanaman, seperti akar, batang, dan biji sebagai tempat penyimpan cadangan
tanaman sebagai cadangan makanan yang memiliki warna putih, tidak berasa, serta
berbentuk serbuk amorf lunak. Amilum mengandung dua komponen, yakni amilosa
dalam amilum yang memiliki struktur linier bercabang dengan 1.000 bahkan lebih
sifat yang keras dan mudah menyerap air, sedangkan amilopektin memiliki sifat
yang lengket dan sulit menyerap air. Amilum didapatkan dengan cara mengekstrak
bagian tanaman yang memiliki kandungan karbohidrat seperti umbi pada akar,
batang, ataupun biji. Proses ekstraksi amilum tersebut nantinya akan memisahkan
bagian amilum dari komponen lain yang terdapat dalam bagian tanaman, setelah
dan menjadi tepung, selain menjadi sumber bahan pangan. Amilum juga dapat
digunakan sebagai bahan baku dalam industri khususnya pada industri farmasi,
amilum banyak digunakan sebagai bahan tambahan pada campuran sediaan, hal ini
dikarenakan amilum mempunyai sifat yang inert, murah, serta mudah untuk
oleh tanaman. Secara kimiawi, seluruh metabolisme pati sangat kompleks karena
mengandung berbagai enzim atau protein. Pati sangat penting bagi manusia dan
hewan karena sebagai sumber nutrisi dan energi. Pati digunakan dalam berbagai
makanan seperti nasi, susu, roti, sup, dan saus, serta produk daging. Selain itu, pati
digunakan pada produk non-makanan seperti produk farmasi, tekstil, bahan bakar
Isolasi pati adalah proses menghasilkan pati murni Isolasi pati dapat
dilakukan dengan beberapa metode ekstraksi yang ada. Secara umum isolasi pati
yang biasa ditemukan adalah dari bahan baku sereal seperti beras, gandum, dan oat.
Adapun sumber karbohidrat yang lain adalah seperti kentang, ubi jalar dan sagu.
Isolasi pati dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain alkaline steeping,
high intensity ultrasound combined with the neutral protease, protease digestion,
and chrastil-enzymatic method. Pada ubi jalar sendiri isolasi pati dapat dilakukan
dengan mengekstraksi pati ubi jalar, adapun untuk menentukan rendamen ubi jalar
yang meliputi, kadar air, kadar pati, kadar amilosa, amilopektin, viskositas, suhu
berbagai tempat dengan lama waktu tumbuh hingga panen sekitar 3 bulan.
Komponen utama pada ubi jalar adalah karbohidrat. Ubi jalar kering sewaktu
dipanen dengan kadar air 16-40% mengandung sekitar 75- 90% karbohidrat.
Masyarakat memanfaatkan tanaman ubi jalar sebagai sumber pangan. Ubi jalar
sebagai tanaman umbi banyak mengandung pati. Ubi jalar mengandung 20%
sampai 30% pati. Pati ubi jalar belum banyak dimanfaatkan di Indonesia seperti pati
ubi kayu, jagung. Ubi jalar adalah jenis tanaman yang mempunyai daya tumbuh
yang tinggi (97-100%) dan mempunyai daya tahan dari serangan hama. Ubi
jalar memiliki tiga varietas (klon) yang berbeda berdasarkan warna daging
umbinya, yaitu putih, kuning muda dan ungu tua (Yuliansar dkk., 2020).
BAB III
METODE PERCOBAAN
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah larutan amilum 0,1%,
ubi jalar, akuades, etanol 96%, Iodin 0,1 N, HCl 6 M, NaOH 6 M, kertas saring,
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas kimia 200 mL,
neraca analitik, batang pengaduk, kain saring putih, corong, gelas ukur 100 mL,
blender, pisau, tabung reaksi, pipet tetes, rak tabung reaksi, bunsen, oven, spatula
tersebut disaring menggunakan kain saring putih dan cairannya ditampung dalam
gelas kimia sedangkan residunya dibuang. Cairan putih diaduk lalu dibiarkan
akuades sebanyak 100 mL lalu dibiarkan lagi hingga mengendap, dilakukan hal
ditambahkan 2 tetes larutan iodin 0,1 N lalu dihomogenkan. Ketiga tabung reaksi
tersebut dipanaskan diatas bunsen. Setelah larutan bening ketiga tabung reaksi
Hasil percobaan isolasi amilum dari kentang diperoleh data sebagai berikut:
= 6,62 g
Berat amilum
Kadar amilum dalam ubi jalar = x 100%
Berat ubi jalar
6,62 g
= x 100%
100 g
= 6,62%
Adapun hasil pengamatan dari percobaan uji iodida dalam suasana asam,
Biru
4.2.2 Reaksi Pati pada Suasana Asam
Biru
4.2.3 Reaksi Pati pada Suasana Basa
4.3 Pembahasan
sampel. Pada percobaan isolasi pati ini menggunakan sampel ubi jalar. Ubi jalar
menggunakan kain putih agar tersaring dengan cepat, lalu cairannya ditampung
sebanyak dua kali. Dekantasi dilakukan berulang dengan tujuan untuk memurnikan
filtrat karena akuades dapat mengikat kotoran dan melarutkan zat-zat polar lain
yang tidak dibutuhkan. Selanjutnya, endapan putih (pati) tadi didekantasi lagi
menggunakan etanol 96% yang berfungsi untuk melarutkan bahan-bahan organik
yang tidak larut dalam akuades. Hasil dekantasi disaring menggunakan kertas
saring dan corong. Pati (starch) hasil penyaringan dipindahkan ke wadah petridisk
lalu dikeringkan dalam oven untuk menghilangkan kadar cairan agar hasil yang
diperoleh hanya pati (starch) murni saja saat ditimbang. Berdasarkan hasil
percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data berat pati (starch) sebanyak 6,62 g
sehingga dapat diperoleh kadar pati pada sampel ubi jalar adalah 6,62%.
Pada percobaan uji iodida pada amilum, larutan pati direaksikan dengan
larutan iodin 0,1 N dalam suasana netral, asam, dan basa. Pada suasana netral,
yaitu larutan berwarna bening sebelum ditambahkan larutan iodin 0,1 N dan setelah
ditambahkan larutan iodin 0,1 N terjadi perubahan warna menjadi biru muda hal ini
karena adanya ikatan antara amilum dengan iod. Ikatan ini disebut ikatan semu.
Saat larutan dipanaskan terjadi perubahan warna menjadi bening karena ikatan
semu terputus sehingga larutan berubah warna dan pada saat didinginkan larutan
dengan teori.
lalu dihomogenkan. Hasil yang diperoleh yaitu larutan berwarna bening sebelum
ditambahkan larutan iodin 0,1 N dan setelah ditambahkan larutan iodin 0,1 N terjadi
perubahan warna menjadi biru. Hal ini dikarenakan terbentuknya ikatan antara
amilum dan iodin yang disebut ikatan semu. Saat larutan dipanaskan terjadi
perubahan warna bening dikarenakan ikatan semu yang terjadi pada amilum dapat
putus karena adanya pemanasan yang membentuk suatu iod yang bebas dalam
larutan. Saat dipanaskan, rantai amilum akan memanjang sehingga iod mudah
terlepas, sedangkan ketika larutan didinginkan, terjadi perubahan warna menjadi
biru kembali hal ini terjadi karena rantai pada amilum akan mengerut sehingga
iodida kembali terikat dengan amilum. Oleh karena itu, pada saat dilakukan
pemanasan tidak boleh terlalu lama karena dapat memutus ikatan semu pada
amilum. Berdasarkan hasil percobaan, didapatkan hasil sudah sesuai dengan teori.
ditambahkan iodida 0,1 N dan setelah ditambahkan iodida 0,1 N larutan tetap
berwarna bening. Hal ini dikarenakan ketika suasana basa tidak terjadi reaksi antara
amilum dengan iodida, akan tetapi larutan iodin tersebut akan bereaksi dengan basa
(NaOH) dan membentuk hipoidida (NaI dan NaOI) sehingga menghalangi reaksi
antara amilum dengan iodin. Berdasarkan hasil percobaan, didapatkan hasil sudah
5.1 Kesimpulan
1. kadar amilum yang terdapat pada 100 g sampel ubi jalar sebesar 6,62%.
2. uji iodida pada pati dalam suasana netral dan asam diperoleh hasil uji positif
ditandai dengan perubahan warna larutan menjadi biru tua pada suasna asam
dan biru muda pada suasana netral, sedangkan dalam suasana basa diperoleh
hasil uji negatif karena tidak terjadi perubahan warna pada larutan.
5.2 Saran
Apriyanto, A., Compart, J. dan Fettke, J., 2022, a Review of Starch, a Unique
Biopolymer–Structure, Metabolism and in Planta Modifications, Plant
Science, 318(223): 1-8.
Yuliansar, Ridwan, dan Hermawati., 2020, Karakterisasi Pati Ubi Jalar Putih,
Orange, Dan Ungu, Jurnal SAINTIS, 1(2): 1-13.