AIDUL
H031 17 1008
KELOMPOK 1
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
Laporan Praktikum Biokimia
AIDUL
H031 17 1008
PENDAHULUAN
mengandung tiga kelompok senyawa kimia, yaitu protein, lemak dan karbohidrat.
Ketiga unsur utama ini memiliki peranan penting, termasuk karbohidrat yang
merupakan sumber energi bagi tubuh, utamanya pada otot dan otak. Energi tersebut
dibutuhkan mulai dari bernapas hingga aktivitas tubuh yang lebih intens seperti
tubuh. Hasil metabolisme karbohidrat antara lain adalah glukosa yang terdapat dalam
darah dan glikogen yang disintesis dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada
jaringan otot sebagai sumber energi. Jadi ada bermacam-macam senyawa yang
Pati atau amilum merupakan polisakarida yang terdapat banyak di alam pada
sebagian besar tumbuhan. Pati atau amilum terdapat pada daun, batang, biji dan
adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20-28%) dan sisanya adalah
dari kentang dengan tujuan untuk mengetahui kadar amilum pada kentang dan cara
teknik isolasi pati dari kentang dan uji amilum dengan iodida dalam berbagai
keadaan.
2. menguji reaksi antara amilum dengan iodida pada suasana asam, basa dan
netral.
Prinsip dalam percobaan ini adalah menentukan kadar amilum pada kentang
Prinsip dalam percobaan ini adalah menguji reaksi antara amilum dengan
iodida pada suasana asam, basa dan netral dengan cara penambahan H2O, HCl dan
NaOH, penambahan iodin, pemanasan, dan pendinginan. Hasil uji positif ditandai
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karbohidrat
gudang energi, bahan bakar dan metabolit intermediet. Gula ribosa dan deoksiribosa
membentuk bagian dari kerangka struktural RNA dan DNA. Karbohidrat berkaitan
dengan protein dan lipid. Karbohidrat memiliki peranan utama dalam interaksi antar
sel dan interaksi antara sel dengan unsur lain dalam sel (Adugna dkk., 2004).
fotosintesis setiap tahun mengonversi lebih dari 100 miliar ton karbon dioksida
(CO2) dan air (H2O) ke selulosa dan tanaman lainnya. Pada hewan, karbohidrat
berfungsi sebagai sumber energi utama dan pendukung jaringan tubuh hewan
Jumlah atom hidrogen dan oksigen memiliki perbandingan 2 : 1 seperti pada molekul
air. Sebagai contoh, molekul glukosa mempunyai rumus kimia C6H12O6. Oleh karena
itu, dahulu orang berkesimpulan bahwa terdapat air dalam karbohidrat. Karena hal
inilah dipakai kata karbohidrat yang berasal dari kata karbon yang berarti
mengandung unsur karbon dan hidrat yang berarti air. Walaupun pada kenyataannya
senyawa karbohidrat tidak mengandung molekul air, namun kata karbohidrat tetap
digunakan di samping nama lainnya yaitu sakarida. Ada beberapa senyawa yang
mempunyai rumus empiris seperti karbohidrat tetapi bukan karbohidrat, misalnya
asam asetat (C2H4O2) dan formaldehida (CH2O) atau lazim ditulis HCHO. Dengan
demikian senyawa yang termasuk karbohidrat tidak hanya ditinjau dari rumus
empirisnya saja, tetapi yang penting ialah rumus strukturnya. Dari rumus struktur
akan terlihat bahwa ada gugus fungsi penting yang terdapat pada molekul
Berdasarkan gugus yang ada pada molekul karbohidrat, maka karbohidrat dapat
menghasilkan gugus aldehida atau keton pada proses hidrolisis reaksi-reaksi kimia
2.2 Kentang
berikut:
kingdom : Plantae
divisi : Magnoliophyta
kelas : Magnoliopsida
ordo : Solanales
famili : Solanaceae
genus : Solanum
memiliki umbi batang yang dapat dimakan. Umbi kentang sekarang telah menjadi
salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya didatangkan
dari Amerika Selatan. Hal Ini dikarenakan kentang mengandung karbohidrat sebagai
2.3 Amilum
sebagian besar tumbuhan. Amilum sering juga disebut sebagai pati. Amilum tersusun
atas polimer glukosa yaitu amilosa sekitar 20-28% dan sisanya yaitu amilopektin.
Ukuran molekul amilopektin lebih besar daripada molekul amilosa karena terdiri atas
1000 unit glukosa. Sedangkan amilosa terdiri atas 250-300 unit D-glukosa yang
berbeda-beda bentuknya, tergantung dari jenis tumbuhannya. Bentuk butir pati yang
berasal dari kentang berbeda dengan yang berasal dari terigu atau beras. Butir-butir
pati tidak larut dalam air dingin tetapi apabila suspensinya dalam air dipanaskan,
maka akan terbentuk suatu larutan koloid yang kental. Larutan koloid ini apabila
diberi larutan iodium akan berwarna biru. Warna biru tersebut disebabkan oleh
amilase. Dalam ludah dan di dalam cairan yang dikeluarkan oleh pankreas terdapat
amilase yang bekerja terhadap amilum. Amilum diubah menjadi maltosa dalam
METODE PERCOBAAN
amilum 1%, akuades, HCl 6 M, NaOH 6 M, larutan etanol 95%, iodin 0,01 M,
kertas saring Whattman No. 42, kertas label, sunlight, dan tissue roll.
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah neraca Ohaus, pisau,
blender, kain saring tipis, gelas kimia, gelas ukur, corong, erlenmeyer, desikator,
neraca analitik, tabung reaksi, rak tabung, pipet tetes, vortex, hot plate, batang
pengaduk, sendok tanduk, cawan petri, labu semprot, dan sikat tabung.
Kentang yang akan digunakan dibersihkan terlebih dahulu dengan air bersih,
lalu dikupas dan dipotong dalam beberapa bagian. Kemudian ditimbang sebanyak
tersebut disaring dengan kain saring putih dan cairannya ditampung dalam gelas
akuades dan dibiarkan mengendap. Setelah terbentuk endapan putih, filtrat di atasnya
menggunakan kertas saring Whattman No. 42 dengan corong. Setelah itu, starch
larutan amilum 1%. Setelah itu, tabung reaksi pertama ditambahkan akuades, tabung
reaksi kedua ditambahkan NaOH 6 M dan tabung reaksi ketiga ditambahkan dengan
tabung ditambahkan lagi larutan iodin 0,01 M sebanyak 3 tetes dan dihomogenkan,
lalu diamati perubahannya. Setelah itu, tabung reaksi dipanaskan dalam gelas kimia
menggunakan hot plate sampai larutan berwarna bening. Setelah bening, tabung
reaksi kembali didinginkan, kemudian diamati dan dicatat perubahan warna yang
terjadi.
BAB IV
Berat starch
5. Kadar amilum dalam kentang = × 100%
Berat kentang
4,3356 g
= × 100%
75 g
= 5,78%
CH2OH CH2OH
H O H H O H
H H
+ H2O + nI2
OH H OH H
O O O
H OH H OH
n
Amilum (Bening)
4.2.2 Reaksi Amilum + NaOH + I2
CH2OH CH2OH
H O H H O H
H H
+ NaOH + nI2
OH H OH H
O O O
H OH H OH
n
Amilum (Bening)
CH2OH CH2OH
H O H H O H
H H
+ NaI + NaOI + H2O
OH H OH H
O O O
H OH H OH
n
Amilum (Bening)
CH2OH CH2OH
H O H H O H
H H
OH OH
+ HCl + nI2
H H
O O O
H OH H OH
n
Amilum (Bening)
CH2OH CH2OH
H O H H O H
I dipanaskan
H H
OH H OH H
O O O
H OH H OH
I n
Biru
4.3 Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan isolasi starch dari kentang dengan cara
pengeringan untuk memperoleh starch yang murni. Kentang yang akan digunakan
dalam kentang.
dilakukan dengan kain putih tipis agar tidak mudah robek dan penyaringan dapat
dengan akuades, lalu dibiarkan mengendap sampai terbentuk endapan putih. Fungsi
dekantasi adalah untuk memisahkan filtrat dengan residu atau memurnikan cairan,
karena akuades dapat mengikat kotoran dan melarutkan zat-zat dalam sampel.
Selanjutnya endapan putih didekantasi dengan larutan etanol 95%. Etanol berfungsi
untuk melarutkan bahan-bahan organik yang tidak larut dalam akuades dan agar
filtrat yang tersisa hanya amilum saja. Kemudian Hasil dekantasi terakhir disaring
menggunakan kertas saring Whattman No. 42 dengan corong. Setelah itu, starch
Sehingga diketahui bahwa kadar amilum yang terdapat pada kentang seberat 75 g
adalah 5,78%.
Pada percobaan ini, larutan amilum direaksikan dengan larutan iodin dalam
suasana asam, basa dan netral. Pada proses pengujian, mula-mula larutan amilum 1%
dimasukkan ke dalam tiga tabung reaksi yang berbeda. Tabung reaksi pertama
ditambahkan lagi larutan iodin 0,01 M. Penambahan iodin dapat memberi warna biru
pada larutan yang menandakan larutan bereaksi positif. Setelah itu, tabung reaksi
dipanaskan dalam gelas kimia sampai larutan berwarna bening. Setelah bening,
menjadi biru pekat karena adanya ikatan antara amilum dengan iodin yang disebut
ikatan semu. Pada pemanasan, ikatan semu terputus disebabkan karena ikatan semu
pada amilum dapat putus dengan adanya pemanasan sehingga larutan menjadi bening
kembali. Setelah didinginkan warna larutan tetap bening. Hal ini tidak sesuai dengan
Kesalahan ini mungkin disebabkan oleh pemanasan yang terlalu lama, sehingga
merusak ikatan kompleks semu antara iodin dan amilum secara permanen.
warna bening. Setelah ditambah iodin, diperoleh larutan berwarna biru pekat. Hal ini
menandakan terjadi reaksi antara amilum dan iodin sehingga memberikan warna biru
pada larutan. Pada proses pemanasan, larutan biru hilang dan menjadi kekuningan.
Hal ini disebabkan karena ikatan semu antara iodin dan amilum mudah putus dengan
pemanasan. Setelah didinginkan, larutan kembali menghasilkan warna biru. Hal ini
sesuai dengan teori dimana saat pendinginan, ikatan semu pada larutan kembali
terbentuk.
warna bening. Pada saat penambahan iodin, warna yang dihasilkan tetap bening. Hal
tersebut juga terjadi saat larutan dipanaskan dan didinginkan, larutan tidak menjadi
biru melainkan menghasilan warna kekuningan. Hal ini sesuai teori yang berlaku.
Dimana amilum tidak dapat bereaksi dengan iodin. Akan tetapi larutan iodin bereaksi
dengan basa (NaOH) dan membentuk hipoidida (NaI dan NaOI) sehingga
5.1 Kesimpulan
2. uji iodida untuk starch pada kondisi asam menghasilkan uji positif, sedangkan
5.2 Saran
Saran untuk laboratorium adalah sebaiknya alat dan bahan lebih dilengkapi
lagi untuk memperlancar jalannya praktikum. Selain itu, wastafel dalam laboratorium
Saran untuk percobaan ini adalah sebaiknya digunakan metode yang lebih
sederhana lagi sehingga tidak memakan waktu yang lama. Selain itu, bahan yang
Adugna, S., Alemu, L.A.M., Tsehayneh, Kelemu, Tekola, H., Kibret, B., dan Genet,
S., 2004, Medical Biochemistry, Ethiopiah Public Health Training Initiative,
USA.
Aryadi, T., dan Anggraini, H., 2010, Penetapan Kadar Karbohidrat pada Nasi Aking
yang Dikonsumsi Masyarakat Desa Singorojo Kabupaten Kendal, Jurnal
Unimus, 2(1): 36-38.
Lim, W.J., Liang, Y.T., Seib, P.A., dan Rao, C.S., 1992, Isolation of Oat Starch from
Oat Flour, Cereal Chemistry, 69(3): 233-236.
Mustapha, Y., dan Babura, S. R., 2009, Determination of Carbohydrate and
ß-Carotene Content of Some Vegetable Consumed in Kano Metropolis,
Nigeria, Bayero Journal of Pure and Applied Sciences, 2(1): 119-121.
Nelson, D.L., dan Cox, M.M., 2013, Principles of Biochemistry, Fourth Edition,
Universitas of Wisconsin, Madison.
Ngili, Y., 2009, Biokimia: Struktur dan Fungsi Biomolekul, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Poedjiadi, A., dan Supriyanti, F.M.T., 1994, Dasar-Dasar Biokimia, UI-Press,
Jakarta.
Razak, A.R., Sumarni, N.K., dan Rahmat, B., 2012, Optimalisasi Hidrolisis Sukrosa
Menggunakan Resin Penukar Kation Tipe Sulfonat, Jurnal Natural Science,
1(1): 119-131.
Lampiran 1. Bagan Kerja
Kentang
75 g kentang .
Filtrat Starch