Catatan 4
Catatan 4
Hukum mempelajari filsafat dalam islam, mmenurut beberapa para ulama terdapat
beberapa pendapat yang berbeda diantaranya yakni menurut Abu Zakariya Yahya bin Syarof
An-Nawawi, Ibn Sholeh, As-Suyuthi, dan Ibnu Taimiyyah mereka berpendapat bahwa
hukum mempelajari filsafat adalah haram secara mutlak. Sedangkan menurut Al-Ghazali, Al-
Farabi dan Ibnu Sina hukum mempelajari filsafat adalah dianjurkan. Dan terakhir yakni
diperbolehkan bagi orang yang mempunyai tingkat kecerdasan yang tinggi dan berpegang
teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah.
Selanjutnya ada juga pendapat yang dikemukakan oleh Imam An-Nawawi, Ibnu
Sholah, As-Suyuthi, dan Ibnu Timiyyah mereka berpendapat bahwa hukum mempelejari
filsafat yakni Qoul (Haram Secara Mutlak). Mengapa pendapat ini disampaikan, karena
menurutnya filsafat dapat membuat untuk meninggalkan hal-hal wajib, membuat keimanan
menjadi rusak dan syari’at pun mengikuti juga menjadi rusak dan juga khawatir untuk
membenarkan kesesatan yang dilakukan oleh para filsuf.
Pendapat ini dikemukakan olehantara lain: Al-Ghazali, Al-Farabi,Ibnu Sina, dan Ibnu
Rusyd. Dasar dari pendapat ini adalah bahwa filsafat dapat menjadi alat untuk
menyembuhkan keragu-raguan dalam hati seseorang atas keimanannya. Serta menjadi sebuah
perlawanan terhadap kesesatan-kesesatan yang terdapat padapara filosof itu sendiri Pendapat
ini juga didasari dengan luasnya objek kajian filsafat, dan diantaranya adalah kajian-kajian
mengenai alam semesta, logika, antropologi, sosial, politik, dan lain-lain yang tidak
berhubungan sama sekali dengan agama.