Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI DASAR PENDIDIKAN NASIONAL


Diajukan Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila
Dosen Pembimbing:Ridhatullah Assya’ bani, M. Ag.

Disusun Oleh Kelompok 9:

MAISAH NAHDA
SAFITRI
SARIPATUL HIDAYAH

PGMI 1 B

SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QURAN AMUNTAI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt, shalawat dan salam semoga selalu
tercurah keharibaan junjungan Nabi besar Muhammad saw. Beserta seluruh
keluarganya, sahabat dan para pengikut nya sampai akhir zaman.
Alhamdulillah, dengan segala rahmat dan inayah-Nya Makalah yang berjudul
“Pancasila sebagai dasar Pendidikan nasional” sebagai persyaratan untuk
memenuhi tugas makalah dalam bidang Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah pada Sekolah Tinggi Ilmu Al-quran (STIQ) Amuntai ini telah dapat
diselesaikan.
Penulis sangat menyadari, dalam penulisan makalah ini banyak sekali
menrima bantuan, baik tenaga maupun pemikiran. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setinggi-
tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan tersebut,
terutama kepada
1. Dosen Ridhatullah Assya’ bani, M. Ag yang telah memberikan
bimbingan dalam menulis makalah ini.
2. Semua pihak yang telah memberi bantuan, fasilitas, informasi
sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Atas bantuan dan dukungan yang tak ternilai harganya tersebut
penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan
yang setinggi-tingginya teriring do`a yang tulus semoga Allah Swt memberi
ganjaran yang berlipat ganda. Aamiin.
Akhirnya penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua
dan mendapat taufik serta inayah dari Allah swt.
Amuntai, 15 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................... iii
BAB I.................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN........................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................3
BAB II................................................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN.............................................................................................................................. 4
A. Pengertian Dasar Pendidikan Nasional..........................................................4
B. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional........................................................5
C. Tujuan Pendidikan Pancasila................................................................................6
D. Unsur-unsur Pokok dan Asas-asas Pendidikan Nasional.....................9
BAB III............................................................................................................................................ 11
PENUTUP...................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dasar dan tujuan Pendidikan merupakan masalah yang fundamental
dalam pelaksanaan Pendidikan, karena dasar Pendidikan itu akan
menentukan corak dan isi Pendidikan. Tujuan Pendidikan itu pun
akan menentukan kearah mana anak didik akan dibawa. Salah satu
upaya pembangunan nasional dalam bidang Pendidikan adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia
Indonesia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta
menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, Makmur, dan beradab berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Untuk menjamin perluasaan dan pemerataan akses,
peningkatan mutu guru dan dosen secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan.
Oleh karena memiliki kedudukan dan peranan yang strategis
dalam pembangunan nasional bidang Pendidikan khususnya dalam
upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, tidak berbeda dengan pada
masa tradisional, dengan bahsa dan istilah yang lain pada masa
sekarang ini guru dituntut untuk memiliki kualifikasi, kompetensi, dan
profesionalisme. Namun ironisnya, guru yang mengemban tugas mulia
dan tidak ringan serta secara sosio-kultural memiliki kedudukan yang
terhormat, tidak mendapatkan penghargaan yang setara dengan
kedudukan dan tugas yang diembannya.
Ketika mutu Pendidikan dipertanyakan, guru dianggap menjadi
salah satu factor yang menyebabkan rendahnya mutu Pendidikan di
Indonesia, karena merekalah yang berada di garda terdepan dalam
dunia Pendidikan. kualitas guru-guru Indonesia dianggap rendah. Hal

1
ini didasrkan pada realitas, bahwa banyak guru yang tidak memenuhi
kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan. Kondisi ini juaga sering
dikaitkan dengan tingkat kesejahteraan guru menjadi salah satu solusi
dalam menyelesaikan masalah rendahnya mutu Pendidikan di
Indonesia.
Dalam hubungan dengan hal trsebut, berbagai upaya untuk
meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia memang telah
dilakukan, namun hal itu tampaknya belum memberikan hasil yang
signifikan dengan yang diharapkan. Ketika MPR mengamatkan
anggaran Pendidikan sebesar 20% dari APBN, hal ini memberikan
secercah harapan bagi dunia Pendidikan Indonesia. Dengan
pendanaan yang memadai, diharapkan dapat meningkatkan mutu
Pendidikan di Indonesia. Untuk merealisasikan hal itu kemudian
disahkan Undang-undang Guru dan Dosen No.14 tahun 2005. Peranan
guru sangatlah penting dalam Pendidikan, terutama dalam system
pengajaran. Karena guru berposisi sebagai perantara sebuah ilmu
untuk disampaikan kepada peserta didik. Di negara-negara maju
kualitas guru sangat diperhatikan demi kemajuan bangsanya. Sebagai
contoh presiden Vietnam mengatakan: ’’No teacher no education, no
education no economy, and social development’’ . dari pernyataan
tersebut bahwa guru adalah sebagai akar pokok dalam
mengembangkan Pendidikan. Kemudian merambah ke bidang
ekonomi, sosial, dan politik. Kemajuan sebuah negara dapat dilihat
dari kemajuan sebuah Lembaga Pendidikan dan sumber daya
manusianya. Pemerintah telah berusaha dalam segala hal, termasuk
dalam memperhatikan hak-hak dan kewajiban bagi tenaga
kependidikan. Dan guru memiliki tanggung jawab untuk
mencerdaskan peserta didik demi memajukan suatu bangsa dan
negara. Usaha pemerintah mensejahterakan guru sangatlah banyak
melalui program-program pengembangan profesi. Profesi guru adalah

2
merupakan profesi yang mulia. Salah satu syarat bagi pengembangan
suatu profesi ialah adanya suatu disiplin ilmu yang mendasari profesi
tersebut. Semakin maju suatu masyarakat, semakin kompleks pula
kehidupan masyarakat itu dan semakin canggih pula masalah
kependidikannya. Dengan sendirinya Pendidikan professional bagi
profesi kependidikan merupakan suatu keharusan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari dasar Pendidikan nasional?
2. Apa saja fungsi dan tujuan Pendidikan nasional?
3. Apa saja tujuan Pendidikan Pancasila?
4. Apa saja Unsur-unsur Pokok dan Asas-asas Pelaksanaan
Pendidikan Nasional?
5. Sebutkan dan Jelaskan teori perencanaan Pendidikan Nasional di
Indonesia!

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari dasar Pendidikan nasional
2. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan Pendidikan nasional
3. Untuk mengetahui tujuan Pendidikan Pancasila
4. Untuk mengetahui Unsur-unsur Pokok dan Asas-asas Pelaksanaan
Pendidikan Nasional
5. Untuk mengetahui teori perencanaan Pendidikan Nasional di
Indonesia

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dasar Pendidikan Nasional


1
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, lahirlah pendidikan
nasional di Negara Indonesia. Pendidikan nasional adalah pendidikan
yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan
pada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Untuk mewujudkan
semua itu juga perlu yang namanya sistem pendidikan yang
merupakan satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan
kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk
mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional tersebut.
Dalam Undang-undang RI No. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada Bab I Pasal 2 berbunyi: Pendidikan
Nasional adalah pendidikan yang berakar dari pada kebudayaan
bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dasar ini
dapat dilihat dari Pembukaan UUD 1945 alenia 4 batang tubuh UUD
1945 Bab XIII Pasal 31.
2
Dasar Pendidikan nasional adalah sesuatu yang menjadi
kekuatan bagi tetap tegaknya suatu bangunan atau lainnya, seperti
pada rumah atau Gedung, maka pondasilah yang menjadi dasarnya.
Begitu pula halnya dengan Pendidikan, dasar yang dimaksud adalah

1
Sri Sunardi, “MAKALAH DASAR, FUNGSI, TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL, TUGAS, HAK SERTA
KEWAJIBAN TENAGA KEPENDIDIKAN - sri sunardi,” h. 2, diakses 19 September 2021,
http://srisunardi-uncp.blogspot.com/2017/06/makalah-dasar-fungsi-tujuan-pendidikan.html.
2
Sunardi, h. 9.

4
dasar pelaksanannya, yang mempunyai peranan penting untuk
dijadikan pegangan dalam melaksanakan Pendidikan di sekolah-
sekolah atau di Lembaga-lembaga Pendidikan lainnya.
Sedangkan sistem Pendidikan nasional adalah sekumpulan
komponen terpadu yang saling berkaitan untuk mewujudkan tujuan
dari Pendidikan nasional.

B. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional


Fungsi Pendidikan nasional adalah memberikan suatu
3

pengajaran dengan ilmu pengetahuan untuk membentuk karakter


bangsa yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta mencetak
karakter, kreativitas dan kecerdasan anak sejak dini. Dasar dan fungsi
tujuan Pendidikan sesuai dengan Pendidikan nasional berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang. Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1924 Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan watak serta peradaban bangsa. Sessuai yang
tercantum di dalam UU NO.20/2003 tentang Sisdiknas, Bab II pasal 2-
3: Dasar, Fungsi dan 4
Tujuan Pendidikan Nasional, melahirkan
butiran-butiran sebagai berikut:
a. Pasal 2
Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
b. Pasal 3
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

3
Sunardi, h. 10.
4
Sunardi, h. 12.

5
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Setidaknya ada Dua Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
selanjutnya lebih dikenal dengan nama UUSPN. Dan yang kedua
Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional yang selanjutnya lebih dikenal dengan nama UU SISDIKNAS,
sebelum adanya kedua Undang-undang yang mengatur tentang sistem
Pendidikan nasional, Indonesia hanya memiliki Undang-undang
tentang pokok-pokok pengajaran dan pendidikan yaitu Undang-
undang Nomor 4 tahun 1950. Adanya perubahan UUSPN No.2 tahun
2003 dimaksudkan agar sistem pendidikan nasional kita bias menjadi
jauh lebih baik dibanding dengan sistem pendidikan sebelumnya.

C. Tujuan Pendidikan Pancasila


5
Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menghasilkan peserta didik
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan
sikap dan perilaku, (1) memiliki kemampuan untuk mengambil sikap
yang bertanggung jawab sesuai dengan hati nuraninya, (2) memiliki
kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta
cara-cara pemecahannya, (3) mengenali perubahan-perubahan dan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta (4)
memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-
nilai budaya bangsa untuk menghalang persatuan Indonesia.
6
Secara umum, tujuan pendidikan Pancasila pada persekolahan
ialah untuk: Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan
5
DR KAELAN, M.S, PENDIDIKAN PANCASILA (YOGYAKARTA: PARADIGMA, 2004), h.15.
6
M. Aziz Toyibin, PENDIDIKAN PANCASILA (Jakarta: RINEKA CIPTA, 1997), h. 112.

6
rohani, kepribadian mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Secara khusus bertujuan untuk: Membina moral yang diharapkan
7

diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang


memancarkan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam
masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama, perilaku yang
bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku yang
mendukung persatuan bangsa dalam masyarakat yang beraneka
ragam kebudayaan dan beraneka ragam kepentingan, perilaku yang
mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan Bersama di
atas kepentingan perorangan melalui musyawarah dan mufakat, serta
perilaku yang mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Melalui pendidikan Pancasila yang terpadu ini diharapkan peserta
didik:
1. Memahami dan menguasai secara nalar konsep dan norma
Pancasila sebagai falsafah, dasar ideologi serta pandangan hidup
bangsa dan negara RI.
2. Menghayati dan meyakini tatanan nilai dan moral yang termuat
dalam sub (1) di atas.
3. Mengamalkan dan membakukan sub 1 dan 2 di atas sebagai sikap
perilaku diri dan kehidupannya dengan penuh keyakinan dan
nalar.
Ada juga Tujuan Pendidikan nasional menurut Tap MPRS No
XXVI/MPRS/1966 tentang Agama, pendidikan dan kebudayaan,
sehingga dirumuskan bahwa tujuan dari pendidikan adalah
membentuk manusia Pancasila sejati berdasarkan pembukaan UUD
1945. Dalam UU No.2 tahun 1989 juga ditegaskan bahwa tujuan
pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa serta
mengembangkan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
7
A. Kosasih Djahiri, PENDIDIKAN PANCASILA (Jakarta: RINEKA CIPTA, 1997), h. 113.

7
Yang Maha Esa, memiliki budi pekerti luhur, memiliki keterampilan
dan pengetahuan, memiliki pribadi yang baik, mandiri dan memiliki
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Tujuan pendidikan nasional yaitu bertujuan untuk membentuk
8

karakter bangsa serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.


Tujuan-tujuan tersebut dapat dipantau sejak anak atau seseorang
memulai pendidikan dari awal hingga akhir, dengan adanya suatu
penilaian selama menjalani masa pendidikan.
Pendidikan nasional yang ada di Indonesia menggunakan sistem
pendidikan yang diberikan dengan memberikan pelajaran atau
mengajarkan materi tertentu, dan pada akhir materi akan diberikan
suatu penilaian untuk mengukur kemampuan siswa. Dengan adanya
penilaian maka dapat dipantau seberapa besar kemajuan, kemampuan
dan tingkat pemahaman dari peserta didik. Salah satunya yang selalu
dijadikan penilaian dari pendidikan nasional Indonesia adalah melalui
Ujian Nasional (UN). Namun sebenarnya dengan Ujian Nasional belum
dapat dijadikan sebagai cara untuk mengukur tujuan pendidikan
lainnya, seperti membentuk akhlak, spiritual keagamaan, kepribadian
dan lain-lain. Dengan Ujian Nasional di akhir pendidikan, yang dapat
dinilai hanyalah yang berhubungan dengan penyampaian materi
selama masa pendidikan saja, bukan karakter kepribadian.
Jalur pendidikan nasional di Indonesia di bagi menjadi tiga bagian
yaitu:
a. Jalur Formal
b. Jalur Nonformal
c. Jalur Informal

Yang termasuk jalur formal adalah sebagai berikut:


a. Pendidikan Dasar
8
Sunardi, “MAKALAH DASAR, FUNGSI, TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL, TUGAS, HAK SERTA
KEWAJIBAN TENAGA KEPENDIDIKAN - sri sunardi,” h. 12.

8
b. Pendidikan Menengah
c. Pendidikan Tinggi

Jenis pendidikan nasional ada beberapa macam, yaitu:


a. Pendidikan Umum
b. Pendidikam Akademik
c. Pendidikan Kejuruan
d. Pendidikan Vokasi
e. Pendidikan Profesi
f. Pendidikan Keagamaan
g. Pendidikan Khusus

D. Unsur-unsur Pokok dan Asas-asas Pendidikan Nasional


a. Unsur -unsur Pokok
Unsur-unsur pokok Pendidikan Pancasila terdiri dari
Pendidikan Moral berdasarkan Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila, pendidikan agama, pendidikan watak dan
kepribadian, pendidikan bahasa, pendidikan jasmani, pendidikan
kesenian, pendidikan ilmu pengetahuan, pendidikan
keterampilan, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan
kesadaran bersejarah.
b. Asas-asas Pelaksanaan
Pendidikan Nasional dilaksanakan dengan memerhatikan
asas-asas pelaksanaan seperti berikut:
1. Asas semesta menyeluruh dan terpadu
2. Asas pendidikan seumur hidup
3. Asas pendidikan berlangsung dalam lingkungan rumah
tangga, sekolah dan masyarakat
4. Asas keselarasan dan keterpaduan dengan ketahanan
nasioanal dan wawasan nusantara

9
5. Asas tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat
dan pemerintah
6. Asas Bhineka Tunggal Ika
7. Asas keselarasan, keserasian, keseimbangan dan kebulatan
yang utuh dalam seluruh kegiatan pendidikan
8. Asas manfaat, adil dan merata yang memandang manusia
Indonesia seutuhnya tanpa deskriminasi antara rakyat kota,
desa, daerah-daerah, suku-suku bangsa, jenis kelamin, agama,
dan lain-lain.
9. Asas Ing Ngarso Sung Tuludo, Ing Madya Mangun Karso dan
Tut Wuri Handayani
10. Asas mobilitas, efisiensi dan efektivitas, yang memungkinkan
kesempatan yang seluas-luasnya bagi manusia Indonesia
untuk memperoleh pendidikan.
11. Asas kepastian hukum

Pada asas pendidikan di atas, pendidikan nasional diharapkan


memungkinkan setiap rakyat Indonesia mempertahankan hidupnya,
mengembangkan dirinya, dan secara bersama-sama membangun
masyarakatnya.
E. Teori Perencanaan Pendidikan Nasional Indonesia
9
Dalam teori perencanaan pendidikan dikenal 3 komponen besar yang
menentukan standar pendidikan yaitu:
1. Komponen standar kurikulum atau dikenal pula sebagai standar
isi. Didalam kurikulum ditentukan mata-mata pelajaran untuk
masing-masing jenjang pendidikan serta pengaturan mengenai
alokasi jamnya setiap minggu, bulan, tahun. Selain daripada itu
kurikulum disusun berdasarkan berbagai sudut pandang seperti
kurikulum yang berorientasi kepada mata pelajaran, kebutuhan
anak, kebutuhan kehidupan yang nyata.
9
H.A.R. Tilaar, STANDARISASI PENDIDIKAN NASIONAL (Jakarta: RINEKA CIPTA, t.t.), h. 79.

10
2. Standarisasi performance (unjuk kerja). Standar isi baru
merupakan tuntutan yang dimajukan kepada peserta didikuntuk
dikuasai. Tingkat penguasaan materi yang disodorkan kepada
peserta didik bahkan yang sangat menentukan standar proses
pendidikan. Seperti telah dijelaskan performance tersebut
merupakan suatu proses yang berkelanjutan. Suatu ujian yang
dilaksanakan sewaktu-waktu merupakan profil sekejap dari
kompetensi isi. Oleh sebab itu didalam proses pendidikan, seorang
guru merupakan seorang yang mengetahui dengan lebih tepat
proses pencapaian kompetensi. Inilah yang membedakannya
dengan ujian. Pekerjaan seorang guru sehari-hari disebut suatu
pekerjaan evaluiasi. Antara ujian dan evaluasi terhadap perbedaan
yang sangat besar.
3. Kesempatan belajar (opportunity to learn-OTL). Di dalam OTL
tersebut termasuk biaya yang tersedia untuk melaksanakan tugas-
tugas rutin dan tugas-tugas inivatif di dalam lingkungan sekolah.
Termasuk didalamnya fasilitas fisik Gedung yang menyenangkan,
dana rutin dan dana untuk aktivitas.
Pendidikan Nasional sebagai Perwujudan Nasionalisme
10

1. Hak menentukan nasib diri sendiri dari setiap bangsa.


Nasioanalisme mencita-citakan negara kebangsaan, dan
gerakannya dalam sejarah modern melahirkan bangsa bangsa
modern dengan membentuk negara kebangsaan yang memiliki
karakteristik yang berbeda beda.
2. Hak menentukan nasib diri sendiri
3. Hak setiap negara kebangsaan menentukan nasib diri sendiri
dilaksanakan dengan jalan menyusun dan melaksanakan
sistem-sistem kehidupan besrnegara kebangsaan.

10
Redja Mudyahardjo, PENGANTAR PENDIDIKAN (Jakarta: RAJAWALI PERS, 2001), h. 194.

11
11
Sikap Positif terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara yaitu
1. Menerima Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara
2. Berusaha menghayati dan mengamalkan Pancasila
3. Mempertahankan Pancasila agar tetap lestari
4.

11
Sugiharso dan Sugiyono, Pendidikan Kewarganegaraan (Surabaya: PT. JePe Press Media Utama,
t.t.), h. 19.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dasar pendidikan nasional adalah sesuatu yang menjadi kekuatan


bagi tetap tegaknya suatu bangunan atau lainnya seperti pada rumah
atau gedung maka pondasi lah yang menjadi dasarnya.
Adapun fungsi dan tujuan pendidikan nasional fungsi pendidikan
nasional adalah memberikan suatu pengajaran dengan ilmu pengetahuan
untuk membentuk karakter bangsa yang takwa kepada Tuhan Yang
maha esa serta mencetak karakter kreativitas dan kecerdasan anak sejak
dini
Tujuan pendidikan nasional menurut TAP MPRS no XXVI/MPRS/
1966 tentang agama, Pendidikan dan kebudayaan sehingga dirumuskan
bahwa tujuan dari pendidikan adalah membentuk manusia Pancasila
sejati berdasarkan pembukaan UUD 1945.
Unsur-unsur pokok pendidikan nasional Pancasila terdiri dari
Pendidikan Moral Pancasila berlandaskan Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila, pendidikan agama, pendidikan watak dan
kepribadian, pendidikan bahasa, pendidikan jasmani, pendidikan
kesenian, pendidikan ilmu pengetahuan, pendidikan keterampilan,
pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan kesadaran bersejarah.
Asas asas pendidikan nasional Khusus di Indonesia, terdapat
beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan
melaksanakan pendidikan nasional. Asas-asas tersebut bersumber dari
pemikiran dan pengalaman sepanjang sejarah perkembangan
Pendidikan di Indonesia. Diantara asas tersebut, ada tiga asas yang
diuraikan secara mendetail, yaitu; Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar
Sepanjang Hayat, dan Asas Kemandirian dalam belajar. Ketiga dianggap
sangat relevan dengan upaya pembinaan dan pengembangan pendidikan
nasional, baik masa kini maupun masa mendatang. Oleh karena itu,
setiap tenaga kependidikan harus memahami dengan tepat ketiga agar
dapat menerapkannya dengan semestinya dalam penyeleenggaraan
pendidikan sehari-hari.

13
DAFTAR PUSTAKA

Djahiri, A. Kosasih. Pendidikan Pancasila. Jakarta: RINEKA CIPTA, 1997.


KAELAN, M.S, DR. Pendidikan Pancasila. YOGYAKARTA: PARADIGMA, 2004.
Mudyahardjo, Redja. Pengantar Pendidikan. Jakarta: RAJAWALI PERS, 2001.
Sugiharso, dan Sugiyono. Pendidikan Kewarganegaraan. Surabaya: PT. JePe
Press Media Utama, t.t.
Sunardi, Sri. “Makalah Dasar, Fungsi, Tujuan Pendidikan Nasional, Tugas, Hak
Serta Kewajiban Tenaga Kependidikan - sri sunardi.” Diakses 19
September 2021.
http://srisunardi-uncp.blogspot.com/2017/06/Makalah-Dasar-
Fungsi-Tujuan-Pendidikan.html.
Tilaar, H.A.R. Standarisasi Pendidikan NasionaL. Jakarta: RINEKA CIPTA, t.t.
Toyibin, M. Aziz. Pendidikan Pancasila. Jakarta: RINEKA CIPTA, 1997.

14

Anda mungkin juga menyukai