Anda di halaman 1dari 2

HUBUNGAN ANTAR LANDASAN PENDIDIKAN

SERTA FUNGSI LANDASAN PENDIDIKAN BAGI TENAGA PENDIDIK

LANDASAN
PENDIDIKAN

PENGERTIAN BERSIFAT
Pijakan atau fondasi berdirinya suatu pendidikan Material dan Konseptual

Landasan Filosofis Landasan Yuridis Landasan Empiris Landasan Religi


idikan mengenai hakikat manusia,
(Aspek-aspek
ilmu, nilai
hokum serta
yang
perilaku
mendasari
baik
Landasan
dan
dan dijalankan
melandasi
Psikologi
(Asumsi-asumsi
penyelenggaraan
setiap
(kejiawaan),
lembagaHistoris
yang
pendidikan)
pendidikan)
bersumber
(sejarah),dari
danreligi
Sosiologis
atau agama
(Norma
yang
Masyarakat)
menjadi titik tolak dalam rangka praktek pendidikan

Landasan Psikologis sebagai landasan penyedia layanan berdasarkan tingkatan perkembangan peserta didik

bu-rambu merancang
Dasar dalam
dan mengimplementasikan
pelaksanaan praktik pendidikan
program pendidikan
di Indonesia
bagipenentu
pendidik
hak
Melaksanakan
dan kewajiban
nilai-nilai
yang harus
religious
dipenuhi
di sekolah dalam pendidikan karakter dan kegiatan keagamaan seperti ke

Landasan historis nilai-nilai pancasila yang dijabarkan dalam pelaksanaan proses pendidikan;

Landasan Sosiologis memungkinkan terbentuknya interaksi masyarakat pendidikan berdasarkan norma yang berlaku di masyarakat

Oleh : Arum Kamaratih, S.Kom


b. Mengapa A dan B berbeda Perkembangan pribadinya?

Jawaban :
A dan B berbeda perkembangan pribadinya karena pengaruh lingkungan hidup yang berbeda, ketika A hidup di kota
dia terbiasa hidup di lingkungan kota, terlebih pamannya bekerja sebagai sopir, dalam kurung waktu yang lama kebiasaan
dan pola hidup tersebut akan mempengaruhi pribadi si A, sehingga setelah usia 24 tahun si A bisa bekerja menjadi sopir
online di kota dengan penampilan dan pola hidup perkotaan. Begitupun B, dia terbiasa dengan pola dan gaya hidup di
desa yang mayoritas pekerjaan adalah petani, sehingga setelah sekian lama hidup di desa si B pun akan terbiasa dengan
pola hidup pedesaan dan kepribadiannya pun akan di pengaruhi oleh lingkungan pedesaan, sehingga setelah umur 24
tahun si B bekerja sebagai buruh tani dengan penampilan dan pola hidup pedesaan.

c. 1. Membagi Kelompok : memilih pemimpin kelompok untuk mengorganisasikan anggota kelompoknya untuk aktif
terlibat dalam proses pembelajaran
2. Pembagian Peran : Anggota kelompok memiliki tugas masing-masing yang berbeda namun tetap saling berkaitan,
sehingga jika salah satu tidak bekerja maka berdampak dengan hasil kerja kelompok tersebut. Dengan demikian setiap
anggota memiliki tanggung jawab atas tugasnya masing-masing.
3. Pemecahan Masalah : Setiap kelompok di tugaskan untuk memecahkan masalah yang melibatkan seluruh anggota
kelompok, tidak bisa dikerjakan secara individu, dan di batasi waktu pekerjaannya.
4. Presentasi Hasil Kerja Kelompok : Hal ini bertujuan sebagai wadah diskusi atau tanggapan dari kelompok lain,
sehingga anggota kelompok harus benar-benar menguasai perannya masing-masing.
5. Reward : Memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik dengan parameter kekompakan, tepat waktu, menjawab
pertanyaan, dll

d. Gaya belajar peserta didik di kelas saya adalah gaya belajar visual, karena media pembelajaran yang digunakan adalah
media visual seperti gambar-gambar, diagram, dan Video yang diputar menggunakan proyektor. Selain itu juga
menggunakan buku-buku serta media lain yang berisi gambar ilustrasi dan penjelasan materi yang dipelajari. Setelah
materi tersebut dipelajari, peserta didik akan mengilustrasikannya dalam bentuk demonstrasi, praktek dan presentasi.

e. 1. Pembelajaran lebih diarahkan kepada kolaboratif bukan pada persaingan individualis


2. Pemanfaatan teknologi menjadi sebuah kewajiban dalam setiap pembelajaran
3. Kecakapan skill dalam mengaplikasikan 5M harus dilatih dengan berbagai penggunaan metode
pembelajaran
4. Evaluasi pembelajaran harus sampai pada taraf C6
5. Pembelajaran harus berpusat pada peserta didik, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator untuk mencapai tujuan yang
sudah di tetapkan

Anda mungkin juga menyukai