Anda di halaman 1dari 13

IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM MASYARAKAT ISLAM

Makalah ini disajikan untuk memenuhi sebagian dari tugas


Perkuliahan Jurusan Manajemen Dakwah (MD)
Mata kuliah Etika Bisnis Islam
Dosen pengampu : H. Anjur Perkasa Alam, ST, M.Si

Disusun oleh :
Nasrun Al Masdan (0104202125)
Abiyyu Zhafran Khairy Panjaitan (0104202114)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATRA UTARA


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, atas seluruh rahmat dan
karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu
meskipun kami akui masih jauh dari kata sempurna.

Sholawat serta salam kita curahkan kepada junjungan alam Baginda Nabi besar
Muhammad SAW, Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi
sayyidina Muhammad semoga kita tergolong sebagai umatnya yang akan mendapatkan
syafa’atnya di yaumil qiyamah Aamiin ya Rabbal’alamiin.

Makalah ini disusun berdasarkan mata kuliah Etika Bisnis Islam yang diberikan
bapak dosen kepada mahasiswa manajeman dakwah d khususnya, kami menggunakan
waktu yang sebaik-baiknya agar tugas ini selesai dengan tepat pada waktunya.

Penulis mengucapkan terimah kasih kepada bapak H. Anjur Perkasa Alam, ST,
M.Si , selaku dosen pengampu dalam mata kuliah Etika Bisnis Islam yang memberikan
kesempatan kepada kami kelompok 10 untuk melakukan presentasi.

Penulis menyadari bahwasanya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam


penulisan makalah ini. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi
pembaca dan penulis.

Medan, 22 November 2022

(Pemakalah)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1

C. Tujuan ................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 2

A. Pengertian Implementasi ...................................................................................... 2

B. Peran Negara ........................................................................................................ 3

C. Institusi Hisbah ..................................................................................................... 3

D. Kontrol Masyarakat .............................................................................................. 4

E. Ketaqwaan Individu .............................................................................................. 5

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 9

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 9

B. Saran ..................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Etika bisnis Islam merupakan suatu kegiatan bisnis yang berlandaskan syariat
Islam baik Al-Qur’an, Hadits maupun sumber ajaran Islam yang lainnya. Etika bisnis
Islam ini datang dengan membawa manfaat, keberkahan dan menjadi perubahan,
karena di dalam etika bisnis Islam ini tidak menggunakan sistem riba akan tetapi
menerapkan sistem bagi hasil.

Pada kesempatan kali ini kami dari kelompok sepuluh mencoba menjelaskan
bagaimana penerapan etika bisnis Islam ini dalam masyarakat Islam, yang meliputi
Peran Negara, Institusi Hisbah, Kontrol Masyarakat dan Ketaqwaan Individu terhadap
etika Bisnis Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran Negara terhadap etika bisnis Islam ?
2. Bagaimana Institusi Hisbah terhadap etika bisnis Islam ?
3. Bagaimana Kontrol Masyarakat terhadap etika bisnis Islam ?
4. Bagaimana Ketaqwaan Individu terhadap etika bisnis Islam ?

C. Tujuan
1. Mengetahui peran Negara terhadap etika bisnis Islam
2. Mengetahui Institusi Hisbah terhadap etika bisnis Islam
3. Mengetahui Kontrol Masyarakat terhadap etika bisnis Islam
4. Mengetahui Ketaqwaan Individu terhadap etika bisnis Islam

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Implementasi
Implementasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu pelaksanaan atau
penerapan.1 Sedangkan pengertian umum adalah suatu tindakan atau pelaksana rencana
yang telah disusun secara cermat dan rinci (matang) tak hanya sekedar aktivitas,
implementasi merupakan suatu kegiatan yang direncanakan serta dilaksanakan dengan
serius juga mengacu pada norma-norma tertentu guna mencapai tujuan kegiatan.
Beberapa Pengertian implementasi menurut para ahli antara lain:
1. Prana Wastra dkk, Implementasi adalah Sebuah aktivitas yang dikerjakan
karena adanya kebijaksanaan yang sudah disusun sebelumnya, meliputi
kebutuhan apa saja yang diperlukan, siapa pelaksana, kapan pelaksanaan, serta
kapan akan diselesaikan target implementasi itu sendiri. Semua itu sudah
direncanakan pada awal waktu.
2. Van Meter dan Van Horn, Implementasi ialah pelaksanaan tindak oleh individu,
pejabat, instansi pemerintah, maupun kelompok swasta dengan tujuan untuk
menggapai cita-cita yang telah digariskan dalam keputusan tertentu.
3. Mazmanian dan Sabatier, Implementasi yaitu pelaksanaan dari kebijakan dasar
hukum juga berbentuk perintah keputusan, atau keputusan pengadilan. Proses
pelaksanaanya berlangsung setelah jumlah tahapan seperti tahapan proses
undang-undang yang kemudian output dalam bentuk pelaksanaan kebijakan
hingga kebijakan korektif bersangkutan.
Etika dikategorikan sebagai filsafat moral atau etika normatif. Etika adalah
suatu perilaku normatif. Etika normatif mengajarkan segala sesuatu yang sebenarnya
benar menurut hukum dan moralitas. Etika mengajarkan sesuatu yang salah adalah
salah dan sesuatu yang benar adalah benar. Sesuatu yang benar tidak dapat dikatakan
salah dan sebaliknya sesuatu yang salah tidak dapat dikatakan benar. Benar dan salah

1
Implmentasi, https://kbbi.web.id/implementasi, di akses pada Rabu, 23 November 2022,
Pukul 06.08 WIB.

2
tidak dapat dicampur adukkan demi kepentingan seseorang atau kelompok. Dua tujuan
etika antara lain menilai perilaku manusiawi berstandar moral, dan memberikan
ketepatan nasehat tentang bagaimana bertindak bermoral pada situasi tertentu.
B. Peran Negara
Setiap warga negara berhak memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang
layak sesuai harkat dan martabat kemanusiaan,2 sehingga dapat dihindari kondisi
kefakiran dan kemiskinan. Etika sebagai ajaran baik-buruk, benar-salah, atau ajaran
tentang moral khususnya dalam perilaku dan tindakan-tindakan ekonomi, bersumber
terutama dari ajaran agama.

Dalam kehidupan ekonomi, Islam juga menekankan implementasi amar ma'ruf


nahi munkar. Tugas ini, menurut Mustaq Ahmad, hendaknya dilakukan aparat
pemerintah. Rasulullah SAW selalu melakukan pengawasan dan investigasi terhadap
aktivitas yang dilakukan oleh para pebisnis atau pelaku usaha. Negara memiliki
peranan dalam etika bisnis diantaraya seperti mengeluarkan peraturan perundang-
undangan tentang etika berbisnis.

C. Institusi Hisbah
Hisbah berasal dari bahasa Arab, berakar kata ha-sa-ba yang mempunyai makna
yaitu menaksir, memperhitungkan, mengkalkulasi, memikirkan, opini. pandangan dan
lain-lain. Secara etimologi hisbah berarti melakukan suatu tugas dengan penuh
perhitungan. Sedangkan secara terminology adalah memerintahkan kebaikan apabila
ada yang meninggalkannya dan melarang kemungkaran apabila ada yang
mengerjakannya.

Hisbah adalah sebuah institusi keagamaan di bawah kendali pemerintahan yang


mengawasi masyarakat agar menjalankan kewajibannya dengan baik, ketika
masyarakat mulai untuk mengacuhkannya dan melarang masyarakat melakukan hal
yang salah. saat masyarakat mulai terbiasa dengan kesalahan itu. Tujuan umumnya
adalah untuk menjaga lingkungan masyarakat dari kerusakan, dan memastikan

2
Lihat Pasal 27 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3
kesejahteraan masyarakat baik dalam hal keagamaan ataupun tingkah laku sehari-hari
sesuai dengan hukum Allah SWT.

D. Kontrol Masyarakat
Manusia sebagai khalifah didunia tidak mungkin bersifat individualistis, karena
semua (kekayaan) yang ada di bumi adalah milik Allah SWT semata, dan manusia
adalah kepercayaannya di bumi. Karena etika dijadikan pedoman dalam kegiatan
ekonomi dan bisnis, maka etika bisnis merupakan ajaran Islam juga dapat digali
langsung dari Al-Qur'an dan Hadis Nabi.

Kontrol masyarakat (social control) adalah suatu mekanisme atau suatu upaya
teknik dan strategi untuk mencegah penyimpangan sosial serta mengajak dan
mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma dan nilai yang
berlaku. Dengan adanya social control yang baik diharapkan mampu meluruskan
anggota masyarakat yang berperilaku menyimpang atau membangkang. Islam
menekankan adanya moralitas seperti persaingan yang sehat, kejujuran, keterbukaan,
dan keadilan. Implementasi nilai-nilai moralitas tersebut dalam bisnis merupakan
tanggung jawab bagi setiap pelaku bisnis. Bagi seorang muslim, nilai-nilai ini
merupakan refleksi dari keimanannya kepada Allah, bahkan Rasulullah memerankan
dirinya sebagai muhtasib. Beliau menegur langsung transaksi perdagangan yang tidak
mengindahkan nilai-nilai moralitas.

Persyaratan untuk meraih keberkahan usaha pelaku bisnis harus


memperhatikan secara terperinci beberapa prinsip-prinsip etika dalam Islam, antara
lain:

1. Jujur dalam Takaran (Quantity)


2. Menjual Barang yang Baik Mutunya (Quality)
3. Dilarang Menggunakan Sumpah (Al-Qasm)
4. Longgar dan Bermurah Hati (Tasamuh dan Tarahum)
5. Membangun Hubungan Baik Antar Kolega
6. Menetapkan Harga dengan Transparan

4
7. Jangan Menyembunyikan Kecacatan Barang
8. Larangan Riba
9. Dianjurkan Bezakat
10. Mencatat Utang Piutang

Etika untuk berbisnis secara baik dan fair dengan menegakkan hukum dan
keadilan secara konsisten dan konsekuen setia pada prinsip-prinsip kebenaran,
keadaban dan bermartabat.

a. Karena bisnis tidak hanya bertujuan untuk profit saja, namun perlu
mempertimbangkan nilai-nilai manusiawi, apabila tidak akan mengorbankan
hidup banyak orang, sehingga masyarakat pun berkepentingan agar bisnis
dilaksanakan secara etis.
b. Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya,
sehingga membutuhkan etika sebagai pedoman dan orientasi bagi pengambilan
keputusan, kegiatan dan tindak tunduk manusia dalam berhubungan (bisnis)
satu dengan yang lainnya.
c. Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat, maka dalam
persaingan bisnis tersebut orang yang bersaing dengan tetap memperhatikan
norma-norma etis pada iklim yang semakin profesional justru akan menang.

E. Ketaqwaan Individu
Taqwa secara umum memiliki pengertian melaksanakan perintah Allah dan
menjauhi larangan Allah. Orang yang bertaqwa adalah orang yang beriman, yaitu orang
yang berpandangan dan bersikap hidup dengan ajaran Allah. Dalam melakukan segala
aktivitas terutama dalam bentuk kegiatan usaha ada etika yang mengatur. Sehingga
dalam kegiatan tersebut dapat menimbulkan keharmonisan dan keselarasan antar
sesama. Begitu juga dalam dunia bisnis tidak lepas dari etika bisnis. Etika bisnis
merupakan aturan yang sangat mengatur tentang aktifitas bisnis.

5
Bertaqwa adalah senantiasa bermuamalah dengan muamalah yang Islami atau
berbisnis secara Islami. Adapun aktifitas dan etika bisnis Islam adalah sebagai berikut:3

1. Pebisnis harus jujur (shiddiq)

Shiddiq adalah berkata benar. Jujur terhadap diri sendiri, makhluk lain dan sang
pencipta. Tanpa kejujuran semua hubungan termasuk hubungan bisnis tidak akan
berjalan lama.

Kejujuran merupakan kualitas dasar kepribadian moral. Tanpa kejujuran


seseorang tidak dapat maju selangkahpun karena ia belum berani menjadi dirinya
sendiri. Orang yang tidak lurus tidak mengambil dirinya sendiri sebagai titik tolak,
tanpa kejujuran keutamaan moral lainnya kehilangan nilai. Bersikap baik terhadap
orang lain tanpa kejujuran adalah kemunafikan. Islam mengajarkan kepada manusia
kejujuran merupakan syarat yang paling mendasar didalam melakukan kegiatan.
Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk melakukan kejujuran disegala
bentuk aktifitas. selanjutnya seorang pebisnis harus berlaku jujur yang dilandasi
keinginan agar orang mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan sebagaimana yang ia
inginkan dengan cara menjelaskan kelemahan, kekurangan serta kelebihan barang yang
ia ketahui kepada orang atau mitranya, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat
oleh orang lain.4

2. Amanah

Islam mewajibkan pembisnis untuk mempunyai sikap amanah terhadap dirinya


sendiri dan orang lain, Sikap amanah nilai dasarnya terpercaya dan nilai dalam
berbisnisnya ialah adanya kepercayaan, bertanggung jawab, transparan dan tepat
waktu. Kejujuran dan amanah mempunyai hubungan yang sangat erat, karena jika
seseorang telah dapat berlaku jujur pastilah orang tersebut amanah (terpercaya).5

3
Halifah, Analisis Penerapan Etika Bisnis Islam Dalam Komunikasi Pemasaran Pada Butik
Moshaict Surabaya, Jumal Kajian Bisnis, h. 21.
4
Edi Harahap dan Messi, "Menanamkan Nilai-Nilai Kejujuran didalam Kegiatan Madrasah
Bebasrama (BOARDING SCHOOL)", Vol. 1, No. 1. Juli 2017.
5
Erly Juliyani, "Etika Bisnis dalam Perspektif Islam", Vol. 7. No. 1. Maret 2016.

6
3. Adil

Tindakan memberikan keadilan terhadap keterlibatan semua pihak dalam bisnis


merupakan praktek keutamaan. Prinsip keadilan perlu dilakukan agar setiap orang
dalam kegiataan bisnis secara internal maupun eksternal perusahaan diperlakukan
sesuai dengan hak dan kewajiban masing-masing. Keadilan adalah pengakuan dan
perlakuan yang simbang antara hak dan kewajiban. Keadilan juga dapat berarti suatu
tindakan yang tidak berat sebelah atau tidak memihak kesalah satu pihak, memberikan
sesuatu kepada orang sesuai dengan hak yang harus diperolehnya. Bertindak secara
adil berarti mengetahui hak dan kewajiban, mengerti mana yang benar dan yang salah,
bertindak jujur dan tepat menurut peraturan dan hukum yang telah ditetapkan serta
tidak bertindak sewenang-wenang.

Islam sangat menganjurkan untuk berbuat adil dalam berbisnis dan melarang
berbuat curang. Kecurangan dalam berbisnis pertanda kehancuran bisnis tersebut
karena kunci keberhasilan bisnis adalah keadilan.

4. Bertanggung Jawab

Perusahaan memiliki tanggung jawab sosial ketika menghasilkan produk dan


menjual produknya. Konsekuensinya praktik produksi yang bertanggung jawab seperti
produksi yang menjamin keselamatan pelanggan, dan memilki peringatan yang
semestinya untuk mencegah efek samping negative. Sedangkan praktik penjualan yang
bertanggung jawab seperti pedoman harga, periklanan yang beretika dan survey
kepuasan pelanggan. Untuk memastikan tanggung jawab kepada pelanggan perlu
diperhatikan seperti: menetapkan kode etik: memantai keluhan: memperoleh dan
menggunakan umpan balik pelanggan.

5. Memerhatikan Konsumen

Kesuksesan dari suatu bisnis sangat tergantung pada banyaknya konsumen.


Karenanya dengan konsumen yang banyak, maka angka penjualan akan meningkat
secara otomatis, sehingga keuntungan menjadi maksimal, dan bisnis pun dapat

7
berkembang lebih besar lagi. Begitu juga sebaliknya, jika konsumen dari suatu
perusahaan atau bisnis itu sedikit, bisnis pun juga tidak akan berkembang dengan
maksimal, bahkan muncul kemungkinan perusahaan akan mengalami
kebangkrutan. Oleh karena itu, pelaku bisnis harus memperhatikan kebutuhan
konsumennya. Baik itu dengan cara menciptakan produk yang beragam, meningkatkan
kualitas, atau meningkatkan pelayanan. Ini adalah langkah yang penting mengapa
Anda harus melakukan hal ini. Setidaknya telah kami rangkumkan kepada Anda
beberapa alasan mengapa Anda harus memperhatikan kebutuhan dari konsumen Anda.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perekonomian saat ini, pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya
bisnis. Setiap pelakunya berlomba-lomba membesarkan bisnis mereka bahkan hingga
mancanegara. Didalam berbisnis, sudah pasti terdapat aturan dan norma-norma yang
berlaku. Untuk itulah ada sebuah kata yang menyebutkan bahwa setiap pelaku bisnis
harus mempunyai etika. Etika Bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis,
yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga
masyarakat.

Etika dalam Islam merupakan buah dari keimanan, keislaman, dan ketaqwaan
yang didasarkan pada keyakinan yang kuat pada kebenaran Allah SWT. Islam
merupakan sumber nilai dan etika dalam segala aspek kehidupan manusia yang
menyeluruh, termasuk dalam wacana bisnis. Bisnis yang Islami harus lahir untuk
kepentingan beribadah kepada Allah SWT dengan niatan akan memenuhi aturan Ilahi.
Islam memandang bisnis dalam operasionalnya terbagi menjadi dua area, yaitu pertama
pada yaitu prinsip-prinsip dasar yang telah ditetapkan oleh Al-Quran dan Sunnah dan
konsep ini tidak akan berubah sampai kapanpun, sedangkan yang kedua pada area
perkembangan ilmu pengetahuan.

B. Saran
Tentunya penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
sekali kesalahan, kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Penulis perlu bimbingan dan
arah untuk dapat menulis secara baik dan benar sesuai aturan yang benar sesuai
kepenulisan. Penulis ucapkan terimah kasih kepada pembaca, semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Jurnal :

Edi Harahap dan Messi, 2017, "Menanamkan Nilai-Nilai Kejujuran didalam Kegiatan
Madrasah Bebasrama (BOARDING SCHOOL)", Vol. 1, No. 1
Halifah, Analisis Penerapan Etika Bisnis Islam Dalam Komunikasi Pemasaran Pada
Butik Moshaict Surabaya, Jurnal Kajian Bisnis
Juliyani Erly, 2016, "Etika Bisnis dalam Perspektif Islam", Vol. 7. No. 1
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 27 Ayat 2

Sumber Website :
Implmentasi, https://kbbi.web.id/implementasi

10

Anda mungkin juga menyukai