GELOMBANG BUNYI
DISUSUN
OLEH :
22033006
2023
MODUL AJAR
GELOMBANG BUNYI
A. INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
B. KOMPOTENSI INTI
Melalui kegiatan pembelajaran
TUJUAN PEMBELAJARAN
dengan pendekatan saintifik
menggunakan pembelajaran discovery
learning peserta didik dapat
mengidentifikasi karakteristik
gelombang bunyi, menjelaskan syarat-
syarat terjadinya bunyi dengan tepat,
mengklasifikasi bunyi berdasarkan
frekuensi, dan menyelidiki perbedaan
cepat rambat bunyi pada zat padat, zat
cair dan zat gas serta melakukan
percobaan gelombang bunyi dengan
sikap rasa ingin tahu, jujur, tanggung
jawab memiliki sikap responsif
(berpikir kritis), mampu bekerja sama
dengan baik dan mampu
berkomunikasi dengan baik.
Melalui kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan cooperative
elearning peserta didik dapat belajar
secara berkelompok mulai dari
memahami kemudian menanya
terkait materi gelombang bunyi
sehingga saling menghargai pendapat
dan memberi kesempatan kepada
orang lain dalam menyampaikan
pendapat.
Melalui kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan model
pembelajaran project based elearning
(PBL) peserta didik dapat
meningkatkan kemampuan dalam
pemecahan masalah proyek sehingga
dapat memperoleh pengetahuan dan
keterampilan baru.
1) Assesment Diagnostic kornitif dan
ASESMEN
Kognitif
2) Assesment Formatif
3) Assesment sumatif
1) Meningkatkan kegiatan siswa peserta
PEMAHAMAN BERMAKNA
didik dalam menganalisis tentang
konsep gelombang bunyi secara
berkelompok
2) Meningkatkan kemampuan siswa
tentang konsep dan prinsip
gelombang bunyi ,resonansi
gelombang bunyi dan efek Doppler
1) Apakah yang dimaksud dengan
PERTANYAAN PEMANTIK
gelombang bunyi
2) Bagaimana suatu benda dapat
mengahasilakn suatu bunyi
3) Bagaimana gelombang bunyi dapat
merambat dalam medium
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan pendahuluan Alokasi
waktu
1. Guru mengucapkan salam 15 menit
2. Guru mengkondisikan kebersihan dan kerapian kelas disertai pembiasaan
nilai disiplin
3. Guru mengajak siswa untuk berdo’a dan melafazkan ayat suci Al-Qur’an
atau menyanyikan lagu nasional
4. Guru memeriksa kehadiran siswa
5. Guru memeriksa kesiapan fisik dan psikis siswa (kesiapan siswa untuk
belajar)
6. Guru melakukan Apersepsi atau mendiskusikan kompetensi dan Profil
Pelajar Pancasila yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya
berkaitan dengan kompetensi dan Profil Pelajar Pancasila yang akan
dipelajari dan dikembangkan
7. Guru menyampaikan kompetensi dan Profil Pencasila yang akan dicapai
dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
8. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan
9. Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan
Guru melakukan strategi diferensiasi konten dan proses berdasarkan
profil/gaya belajar
Siswa:
a. Untuk siswa dengan gaya belajar audio, guru dapat membuat media
presentasi berbentuk rekaman suara, puisi, lagu, dan lain-lain
b. Untuk siswa dengan gaya belajar visual, guru dapat menyediakan
media/sumber pembelajaran menggunakan alat bantu visual, misalnya
bacaan, gambar atau foto atau infografik, dan lain-lain
c. Untuk siswa dengan gaya belajar kinestetik, guru dapat membuat media
presentasi berbentuk video observasi/pengamatan, drama, dan lain-lain
Kagiatan Inti
Sebelum memulai kegiatan, guru membagi siswa menjadi beberapa 20 menit
kelompok.
1. Guru mengembangkan kesepakatan dan kebiasaan positif di lingkungan
belajar
2. Guru mengorganisasikan siswa dengan baik dengan membentuk
kelompok. Masing-masing kelompok beranggotakan 7-8 orang
(anggota kelompok merupakan perpaduan dari siswa dengan gaya
belajar yang berbeda).
3. Guru membimbing siswa dalam kerja kelompok
4. Guru melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif
siswa
5. Guru melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan profil pelajar
Pancasila
6. Guru mendorong siswa untuk memanfaatkan sumber belajar yang ada
di sekolah maupun di luar sekolah
7. Guru menggunakan beberapa strategi komunikasi dalam
mengembangkan dan memelihara lingkungan belajar yang aman dan
nyaman bagi siswa
8. Guru membangun kepercayaan diri dan menanamkan harapan yang
tinggi pada siswa
9. Guru memotivasi siswa berdasarkan konsep motivasi intrinsik (berasal
dari dalam diri murid)
10. Guru mengelola perilaku siswa yang sulit, namun tetap menghargai hak
siswa tersebut
11. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
yang akan dilakukan
Kegiatan Penutup
Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk 10 menit
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
2. Guru mengapresiasi hasil kerja kelompok siswa
3. Guru memfasilitasi dan membimbing siswa untuk membuat
rangkuman/simpulan kegiatan pembelajaran
4. Guru memberikan umpan balik yang spesifik dan bermakna bagi murid
5. Guru melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram
6. Guru bersama siswa melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran
dengan memberikan pertanyaan.
URUTAN KEGIATAN
Pertemuan 1
PROFIL PELAJAR
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
PANCASILA
Pertemuan 2
PROFIL PELAJAR
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
PANCASILA
REFLEKSI SISWA
PENILAIAN
I. Teknik Penilaian
Keterangan :
Kritis
Peserta Didik mampu memberikan respon tepat terhadap materi pembelajaran yang
diterima ataudalam menyampaikan pendapat terhadap suatu hal
Aktif
Peserta didik mampu menjalankan fugsinya secara baik dalam mengikuti pembelajaran di
kelas
Komunikatif
Peserta didik mampu membangun komunikasi yang baik antar teman/guru di dalam
kelompokdiskusi/kelas
Tanggung Jawab
Peserta didik mampu menyelesaikan tugas yang diberik kepadanya dengan baik
PENILAIAN PENGETAHUAN
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN PROSES
Strategi :
Unjuk Kerja
Alat :
Checklist
Indikator Checklist Catatan
Pengetahuan Tercapai (3) Berkembang (2) Baru Mulai tambahan
Terlihat (1) terkait
diferensiasi
1. Menjelaskan
karakteristik
Gelombang Bunyi
2. Mengemukakan
contoh konsep
kasus gelombang
bunyi dalam
kehidupan sehari-
hari
3. Menyelesaikan
soal-soal
gelombang bunyi
Pedoman Penskoran
Nilai = skor
perolehan x
100Skor
maksimum
PENILAIAN KETERAMPILAN
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN
PROSESSTRATEGI : UNJUK
RASA
ALAT : CHECK LIST
Pedoman Penskoran
Nilai = skor
perolehan x
100skor
maksimum
C. LAMPIRAN
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pertemuan 1
Kelas/Semester : XI MIPA
1. Tinjauan Pustaka
Tujuan : Menjabarkan Fenomena pipa organa dan dawai
GELOMBANG BUNYI
1. PENDAHULUAN
Tahukah kamu dengan permainan ini? Atau adakah
diantara kalian yang pernah memainkannya? Ya, permainan
tersebut merupakan suatu permainan telepon tradisional.
Permainan tersebut menggunakan kaleng sebagai mikrofon dan
tali sebagai kabel peghubungnya. Penikmat film sang pemimpi
juga tentunya tidak akan melupakan screen yang menggambarkan
bahwa permainan ini dimainkan oleh dua tokoh utamanya yaitu
Ikal dan Arai. Selain permainan tersebut, kita juga menemukan
bahwa penggunaan telepon rumah menggunakan kabel untuk
dapat terhubung, meskipun untuk berkomunikasi antar pulau.
Tapi, ketika kita melihat orang berbicara dengan menggunakan
handphone (HP) mereka tidak membutuhkan kabel untuk dapat
berkomunikasi dengan orang lain. Mengapa demikian? Apa yang
menyebabkan ketiga hal ini saling bertentangan? Bagaimanakah
mekanisme pengantarkan suara manusia tersebut? Faktor apa saja
yang berpengaruh? Mari kita bahas satu persatu dalam bab ini.
Pembahasan materi gelombang suara meliputi karakteristik
gelombang bunyi, cepat rambat bunyi, azas/efek Dopler,
intensitas, taraf intensitas, dan eksperimen mengenai fenomena
gelombang pada tali/dawai dan fenomena gelombang bunyi pada
pipa organa
semakin bertambah seiring dengan akar kuadrad
temperatur. Secara sederhana dapat dinyatakan bahwa semakin
tinggi temperatur suatu lingkungan maka semakin besar nilai
cepat rambat bunyi di daerah tersebut. Fenomena dalam
kehidupan adalah suara yang terdengar lebih nyaring dimalam
Gelombang Bunyi - 24
hari dibandingkan siang hari.Hal tersebut terjadi karena pada siang
hari temperatur gas naik sehingga suara merambat dengan cepat.
Sedangkan pada malam hari terjadi penurunan temperatur yang
mengakibatkan perambatan bunyi menjadi berkurang dan bunyi
menjadi lebih nyaring.
Gelombang bunyi termasuk gelombang mekanik sehingga
dalam perambatannya membutuhkan suatu medium atau
perantara. Bunyi dapat merambat melalui medium apapun, baik
itu padat, cair, atau gas. Lalu bagaimana astronot dapat berbicara
diluar angkasa? Astronot untuk berbicara diluar angkasa
membutuhkan alat bantu berupa radio. Suara terlebih dahulu
diterjemahkan kedalam bentuk sinyal-sinyal radio yang kemudian
dipancarkan melalui frekuensi radio itu sehingga para astronot
dapat saling berinteraksi di luar angkasa. Agar lebih menambah
pemahamanmu kamu dapat menelusuri bagaimana cara kerja
radio dalam menyampaikan pesan didalam materi gelombang
elektromagnetik.
Gelombang Bunyi - 25
Gelombang bunyi tergolong gelombang longitudinal sehingga sudut
antara arah getaran dan arah rambatan gelombangnya adalah nol. Selama
perambatannya gelombang longitudinal akan membentuk pola rapatan
dan regangan yang menjadi pemklasifikasian satu gelombang
longitudinal. Pada gambar disamping dapat diketahui bahwa suara
manusia dihasilkan dari pita suara yang berasal dari dalam maka
pita suara akan menghasilkan pola rapatan, sebaliknya ketika tekanan
dari dalam mengecil maka gelombang yang dihasilkan oleh pita suara
akan berupa pola regangan. Pola ini yang kemudian berlanjut ke udara
dan merambat ke pendengar . Gelombang yang dihasilkan oleh pita
suara akan merambat di udara sebagaimana skema berikut:
A. Amplitudo (A)
Amplitudo pada gelombang suara merupakan faktor yang
menentukan keras atau tidaknya bunyi yang dihasilkan.
Karena gelombang merupakan hasil dari sesuatu yang
bergetar maka objek getarannya akan mempengaruhi besar
kecilnya bunyi yang dihasilkan. Semakin besar amplitudo
getaran maka akan menghasilkan gelombang bunyi yang
lebih keras. Pada manusia besar atau kecilnya amplitudo
bergantung pada pita suara dan struktur rongga
tenggorokan yang dimiliki oleh orang tersebut.
Gelombang Bunyi - 26
Amplitudo sebagai ebsaran yang
menyatakan simpangan merupakan
nilai yang menyatakan jarak
sehingga satuan dari amplitudo
adalah sama halnya dengan satuan
jarak (panjang) yaitu meter.
B. Frekuensi ( f )
Suatu gelombang yang dihasilkan oleh benda yang bergetar maka
secara tidak langsung akan memiliki frekuensi. Frekuensi sendiri
merupakan besaran yang menyatakan “jumlah getaran atau gelombang
yang terjadi dalam rentang waktu satu detik (second)”. Frekuensi pada
gelombang bunyi menentukan tinggi atau rendahnya nada yang
dihasilkan. Suara dengan nada tinggi seperti musik rock memiliki
nilai frekuensi yang tinggi sedangkan nada sendu seperti
kicauan burung
memiliki frekuensi rendah. Klasifikasi bunyi
berdasarkan nilai frekuensi yang
dimiliki terdiri atas tiga jenis yaitu
infrasonic, audiosonic dan ultrasonic.
Infrasonic
Bunyi dengan frekuensi sangat rendah disebut dengan bunyi
infrasonic. Secara matematis rentag frekuensi dari bunyi infrasonic
adalah 0-20Hz. Untuk tipe telinga manusia pada umumnya tidak
akan mampu mendengarkan bunyi infrasonic karena frekuensinya
yang sangat kecil. Bagi manusia pendeteksian bunyi infrasonik harus
menggunakan alat bantu, beda halnya dengan beberapa hewan yang
mampu mendengarkan bunyi infrasonic tanpa menggunakan alat
bantu. Diantaranya adalah kucing, anjing, dan jangkrik. Hewan-
hewan tersebut dapat mendengarkan bunyi infrasonik dari jarak yang
cukup jauh. Sebagai contoh, anjing hutan dan jangkrik merupakan
hewan yang paling dahulu bermigrasi apabila akan terjadi letusan
gunung berapi. Hal ini disebabkan karena kemampuan mereka
mendengarkan aktifitas magma dan pergerakan lempeng tektonik di
lapisan mesosfer. Pergerakan-pergerakan tersebut pada dasarnya
menghasilkan bunyi akan tetapi dalam orde infrasoni
Gelombang Bunyi - 27
Audiosonic
Istilah audiosonic digunakan untuk mendefenisikan frekuensi bunyi
yang mampu didengar oleh telinga manusia. Telinga manusia sendiri
memiliki keterbatasan dalam melakukan pendengaran. Rentang
frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia adalah antara
20
sampai 20.000 Hz. Frekuensi yang berada dibawah batas pendengaran
manusia tidak akan mampu didengar oleh telinga manusia normal
sedangkan frekuensi yang memiliki nilai diatas ambang pendengaran
manusia akan menyebabkan kesakitan pada gendang telinga dan dapat
menyebabkan kerusakan pada sistem pendengaran
manusia. Pada percakapan manusia normal frekuensi bunyi yang
dihasilkan adalah pada rentang nilai 512-2048 Hz tergantung pita suara
masing-masing orang. Ketika berbisik seseorang akan mengahasilkan
frekuensi sekitar 50 Hz sehingga pada orang-orang yang
memiliki gangguan pendengaran hal ini akan sedikit mengganggu,
sedangkan pada saat berteriak seseorang mampu menghasilkan
frekuensi mencapai 10.000 Hz.
Ultrasonic
Istilah ultrasonic berasal dari bahasa latin Ulterior yang berarti
sesuatu yang luar biasa dan berlebihan. Pemasangan dengan kata
sonic yang berarti suara maka dapat dinyatakan bahwa makna dari
kata ultrasonic adalah gelombang bunyi yang memiliki frekuensi
lebih. Frekuensi bunyi ultrasonic berada pada rentang >20.000Hz -
. Sama halnya dengan bunyi infrasonic bunyi ultrasonic juga tidak
dapat didengar langsung oleh manusia. Salah satu hewan yang
mampu mendengarkan bunyi ultrasonic adalah lumba-lumba.
Gelombang Bunyi - 28
C. Periode
Sesuatu objek yang melakukan gerakan osilasi tentunya
akan memiliki perioda. Gelombang bunyi sebagai salah satu
hasil dari sesuatu yang bergetar (vibrasi) juga memiliki
perioda getaran. Secara matematis perioda didefenisikan
sebagai
(1)
Gelombang Bunyi - 29
Gambar 7. Gelombang Sefase Gambar 8. elombang B eda Fase
Gelombang Bunyi - 30
Dengan menggunakan korelasi dari persamaan (1) sehingga
Dimana:
C = cepat rambat bunyi (m/s)
T = perioda (s)
F = frekuensi (Hz)
Gelombang bunyi sebagai gelombang mekanik yang mana
membutuhkan medium untuk merambat. Selama proses
perambatan gelombang bunyi dalam suatu medium
dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya:
a) Kerapatan medium perambatan. Sebagai gelombang
mekanik maka kerapatan sangat berpengaruh pada
kecepatan rambat dari suatu bunyi. Semakin rapat
partikel penyusun mediumnya maka cepat rambat
gelombang bunyi akan semakin besar. Dalam hal ini
kerapatan bahan memiliki hubungan yang sebanding
dengan cepat rambat bunyi atau adalah
kerapatan bahan (kg/ ).pengaruh dari kerapatan ini
akan terlihat pada cepat rambat gelombang bunyi
dalam medium pada,cair dan gas .
Gelombang Bunyi - 31
1. Cepat rambat bunyi pada medium padat.
Benda padat merupakan zat yang memiliki kerapatan paling
besar sehingga jarak antar partikel pada benda padat sangat
rapat. Perambatan gelombang bunyi dalam medium padat
dipengaruhi oleh modulus young bahan dan kerapatan objek.
Ketika suatu gaya luar diberikan kepada benda padat maka
akan menghasilkan suatu perubahan dimensi sejauh x
terhadao benda tersebut. Perhatikan gambar berikut:
F= gaya (N)
A= luas penampang (
Gelombang Bunyi - 32
V=cepat rambat gelombang (m/s)
𝑡 𝑡
𝑡
√ √
𝑡
Dimana :
Gelombang Bunyi - 33
Massa jenis /Kerapatan (Kg/m3)
Gelombang Bunyi - 34
dengan g adalah percepatan grafitasi (9,8 m/s2) dan d adalah kedalaman
dari cairan tersebut
√ √
Pada pembelajaran teori kinetic gas suatu persamaan gas ideal dinyatakan
dalam PV=RT .Dengan mensubsitusikan nilai kedalam persamaan maka
diperoleh :
Maka :
Tetpan Laplace
Gelombang Bunyi - 35
T= Temperatur (K)
nada atas kesatu dengan frekuensi 400Hz. Berapakah tegangan pada dawai
Jawab:
⁄ ⁄
√ √
Gelombang Bunyi - 36
√
Gelombang Bunyi - 37
2. Gejala-Gejala Gelombang Bunyi
1. Pemantulan Gelombang Bunyi
Pernahkah kalian melihat pementasan teater, atau menonton di bioskop? Mengapa
pada peanggung teater atau bioskop dipasangkan alat peredam suara? Mari kita
pelajari bersama!
Pemasangan alat peredam suara pada dinding panggung teater dan bioskop
merupakan antisipasi yang dilakukan untuk megatasi gejala pemantulan gelombang
bunyi. Ketika gelombang bunyi merambat ke suatu penghalang maka akan
menghasilkan gelombang pantul dari penghalang tersebut. Ketika pantulan yang juga
merupakan bunyi merambat dengan arah yang berlawanan maka akan menimbulkan
gaung atau kerdam. Gaung terjadi jika antara bunyi pantul dan bunyi asli muncul
dalam waktu yang bersamaan sehingga menyebabkan bunyi menjadi tidak terdengar
jelas. Selain memberikan efek buruk terhadap bunyi dalam suatu ruangan, gejala
pemantulan bunyi juga memiliki manfaat tersendiri. Salah satu bentuk pemanfaatan
gejala pemantulan bunyi adalah pada sistem sonar
Sebagai contoh ketika malam hari kamu akan mendengarkan bunyi lebih nyaring dan
jelas dibandingkan siang hari. Pada prinsipnya hal tersebut dipengaruhi oleh banyak hal
diantaranya tingkat kebisingan dan kerapatan udara di atmosfer. Pada siang hari udara
akan mengalami ekspansi sehingga volume udara di atmosfer menjadi bertambah seiring
pengurangan nilai kerapatannya. Hal tersebut menyebabkan nilai kecepatan bunyi menjadi
meningkat. Ketika terdapat suau sumber bunyi maka gelombang tersebut akan dibiaskan
menjauhi permukaan bumi. Hal ini menyebabkan bunyi terdengar kurang jelas. Pada
malam hari yang merupakan kondisi atmosfer berada pada temperatur minimum memiliki
kerapatan udara yang besar sehingga gelombang bunyi dari sumber akan dibiaskan
mendekati permukaan bumi.
3.Difraksi Gelombang Bunyi
Dalam proses difraksi salah satu faktor yang berpengaruh adalah panjang gelombang.
Dengan mengadopsi persamaan
maka nilai panjang gelombang (λ) merupakan indikator alami suatu gelombang untuk
mengalami difraksi. Gelombang bunyi merupakan gelombang dengan panjang gelombang yang
besar yaitu berkisar pada orde centi-meter hingga meter.. Dengan panjang gelombang yang besar
maka gelombang bunyi tergolong gelomang yang mudak untuk berdifraksi. Sebagai
oerbandingan sederhana pada gelombang cahaya yang memiliki panjang gelombang dari orde
amstrong (10-10) sampai ke orde mikrmeter (10-6). Sebagai contoh sederhana ketika menutup
speker dengan bantal maka kita masih bisa mendengar suara dari speker tersebut meskipun
dengan intensitas yang kecil. Hal ini tidak dapat kita lakukan pada senter. Ketika senter ditutup
dengan bantal maka cahaya senter tidak akan bisa menembus hingga keluar permukaan bantal.
Gelombang Bunyi - 39
3. Interferensi Gelombang Bunyi
Inteferensi merupakan suatu fenomena yang dihasilkan oleh superposisi. Ketika
terjadi superposisi gelombang mengalami perpaduan dengan gelombang lainnya yang
saling koheren. Koheren menjadi suatu syarat agar terjadi interferensi pada gelombang.
Koheren mengisyratkan gelombang yang berinterferensi memiliki amplitudo dan
frekuensi yang sama.
Dalam kehidupan sehari-hari fenomena interferensi banyak dimanfaatkan dalam
bidang indutri musik. Sebagai contoh pada pengembangan pengeras suara atau speker
dengan type stereo. Dalam teknik tata ruangan fenomena interferensi gelombang juga
menjadi suatu pertimbangan dalam penyusunan dan menempatkan pengeras suara agar
audien dapat mendengar materi dengan baik. Selama proses interferensi gelombang bunyi
maka akan terjadi suatu pola maksimum dan minimum dari perpaduan gelombang
dengan istilah konstruktif untuk pola maksimum dan destrukrif untuk pola minimum.
Interferensi yang konstruktif akan mengahsilkan memberikan bunyi yang terdengar keras
sedangkan interferensi minimum menyebabkan bunyi terdengar agak lemah.
Pada gambar 11 terlihat bentuk interferensi yang terjadi pada gelombang sinusoidal yang
menhasilkan interferensi maksimum ketika terjadi superposisi yang menghasilkan gelombang
dan interferensi minimum ketika terjadi superposisi yang menghasilkan simpul gelombang.
Sebagai contoh, ketika dua buah gelombang bunyi yang dihasilkan oleh S1 dan S2 diatur
sedemikian rupa sehingga terjadi superposisi maksimum pada titik M dan superposisi minimum
pada titik N. Pada titik M yang merupakan interferensi konstruktif terjadi ketika S1 dan S2
memiliki fase yang sama (sefase) atau memiliki beda lintasan yang merupakan kelipatan bulat
dari panjang gelombang bunyi. Secara matematis diformulasikan sebagai berikut:
𝑆 |𝑆 𝑆 |
Pada titik N bunyi terdengar sangat kecil sehingga dititik tersebut gelombang mengalami
interferensi minimum yang bersifat destruktif. Interferensi destruktif tersebut diakibatkan oleh
gelombang yang memiliki fase berlawanan yang secara matematis diformulasikan sebagai
berikut: Gelombang Bunyi - 40
𝑆 |𝑆 𝑆 | ⁄
dengan n merupakan urutan pola yang bernilai n = 0, 1, 2 ,2 ,..... dst
Contoh Soal:
Dua bauh sumber suara koheren A dan B dipisahkan sejauh 3,6 meter. Seorang pengamat berdiri
sejauh 2,7 meter dari pengeras B sehingga kedudukan anak terhadap sistem tersebut adalah siku-
siku. Jika kedua sumber suara tersebut mengahsilkan gelombang dengan frekuaensi 95 Hz dan
ceapat rambat gelombang di udara adalah 342 m/s. Tentukan apakah pengamat tersebut
mendengarkan bunyi dengan taraf maksimum atau minimum?
Jawab:
AB = 3,6 m
BC = 2,7 m
AC = 4,5 m
Beda lintasan
𝑆 | |
sehingga dengan menggunakan bentuk persamaan (19) maka dapat disimpulkan bahwa pengamat
tersebut akan mendengar suara minimum dengan bentuk interferensi pada posisi tersebut adalah
destruktif.
Dalam pembelajaran fisika sewaktu SMP tentunya kalian ingat dengan garpu tala? Ya,
garpu tala merupakan salah satu peralatan yang sering digunakan pada waktu praktikum tentang
bunyi. Tapi tahukah mengapa ketika garpu tala digetarkan makagarpu tala yang memiliki
frekuensi getar yang sama ikut bergetar? Simak penjelelasannya.
Peristiwa ikut bergetarnya garpu tala yang memiliki frekuensi yang sama disebut dengan
peristiwa resonansi. Pada saat garpu tala digetarkan maka geombang yang dihasilkan akan
merambat dalam suatu medium. Gelombang tersebut kemudian menyebabkan area disekitarnya
Gelombang Bunyi - 41
bergetar dengan frekuensi yang sama dengan getaran sumber. Karena garpu tala B memiliki
tetapan frekuensi yang sama dengan benda A maka garpu tala B akan bergetar layaknya getaran
pada garpu tala A. Akan tetapi jika tetapan frekuensi garpu tala B berbeda dengan garpu tala A
maka garpu tala B tidak akan ikut bergetar seperti pada garpu tala A. Sehingga dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai peristiwa resonansi maka kedua benda harus memiliki
frekuensi getar yang sama.
dengan v adalah cepat rambat bunyi di udara (m/s), L adalah jarak bunyi ke-n dari ketinggian
cairan awal, f merupakan frekuensi arpu tala dan n merupakan urutan bunyi dengan dengan n =
1, 2, 3, dst. Percobaan mengenai tabung resonansi sering juga disebut dengan eksperimen
resonansi udara.
Bentuk peristiwa resonansi dalam kehidupan ada yang menguntungkan dan ada juga yang
merugikan. Salah satu peristiwa resonansi yang menguntungkan adalah saat berbicara dan
berteriak. Disekitar selaput suara (pita suara) manusia terdapat area yang merupakan lalu lintas
udara. Ketika pita suara tersebut bergetar maka udara akan ikut bergetar hingga akhirnya getaran
tersebut ditransfer ke luar mulut. Sehingga kita mendengar bunyi (suara) yang jelas. Sedangkan
bentuk peristiwa resonansi yang merugikan adalah pada saat terjadi petir ataupun ledakan bom
yang besar. Akibat dari getaran yang dihasilkan oleh petir Gelombang
ataupun ledakan
Bunyi -bom
42 maka benda-
benda disekitar area tersebut akan ikut bergetar. Pada beberapa kasus bunyi petir dapat
menyebabkan kaca rumah pecah.
6.Efek Dopler
Suatu ketika kamu dan temanmu pergi dengan mobil ke suatu taman bermain.
Diperjalanan kamu melihat mobil ambulan bergerak dengan cepat ke arah berlawanan sambil
membunyikan sirine. Hingga beberapa saat kemudian kamu tidak lagi mendengar suara sirine
ambulan tersebut. Menurutmu mengapa demikian? Faktor apa saja yang memperngaruhi bunyi
sirine yang kamu dengar?
Peristiwa tersebut didalam fisika merupakan implementasi dari efek Dopler. Efek Dopler
merupakan gejala yang terjadi ketika sumber bunyi mengalami pergerakan secara relatif terhadap
pengamat.
Dalam efek Dopler dijelaskan bahwa faktorfaktor yang berpengaruh terhadap bunyi yang
didengar oleh pengamat terdiri dari frekuensi sumber bunyi, kecepatan gerak sumber bunyi dan
gerak pengamat. Ketika pengamat berada pada jarak yang dekat dengan sumber bunyi maka
pengamat akan mendengar bunyi dengan frekuensi yang lebih tingi. Sehingga frekuensi yang
didengar oleh pengamat berbanding terbalik dengan posisi pengamat terhadap sumber bunyi.
Selanjutnya ketika sumber bunyi mengeluarkan frekuensi yang lebih besar maka frekuensi yang
diterima oleh pengamat juga akan lebih tinggi sehingga frekuensi sumber bunyi berbanding lurus
dengan frekuensi yang diterima oleh pengamat. Hubungan tersebut dapat dituliskan secara
matematis sebagai berikut:
Ketika terjadi pergerakan baik oleh pengamat maupun sumber bunyi maka persamaan 22
berubah menjadi bentuk
Gelombang Bunyi - 43
Karena bunyi merupakan gelombang yang merambat dalam suatu medium maka cepat rambat
bunyi dalam medium tersebut menjadi faktor yang juga berpengaruh terhadap frekuensi yang
diterima oleh pengamat. Maka dengan memasukkan faktor tersebut persamaan 23 dapat ditulis
ulang menjadi:
dimana v merupakan cepat rambat bunyi dalam suatu medium. Tanda positif negatif merupakan
indikasi pergerakan dari sumber bunyi ataupun pengamat. Ketika sumber bunyi dan pengamat
bergerak saling menjauhi menjauhi maka nilai dari vs menjadi positif dan vp menjadi negatif.
Begitupun sebaliknya untuk kasus yang berbeda.
Pada medium udara, bunyi juga dipengaruhi oleh kecepatan udara sehingga dengan
mensubtitusikan faktor tersebut maka persamaan 24 dapat ditulis ulang menjadi:
Contoh Soal:
Mobil ambulan A bergerak dengan kecepatan 0,25v dibelakang mobil sedan B yang memiliki
kecepatan 0,2v searah A. Pada saat itu mobil ambulan A membunyikan sirine 1.000 Hz. Jika
kecepatan rambat bunyi v, frekuensi bunyi yang didengar oleh pengemudi sedan B adalah.....(UN
2013)
Jawab:
Gelombang Bunyi - 44
1. Sepotong dawai menghasilkan nada dasar f. Jika panjang dawai
diperpendek 8cm dari panjang semula tanpa mengubah tegangan maka
dawai tersebut mengahsilkan frekuensi 1,25f. Jika panjang dawai
diperpendek 10 meter dari panjang semula maka frekuensi yang
duhasilkan adalah...
a. f d. 1,5f
b. 1,25f e. 2f
c. 1,33f
2. Sebuah seruling yang memiliki kolom udara terbuka paa kedua ujungnya
memiliki nada atas kedua dengan frekuensi 1700Hz. Jika kecepatan bunyi
diudara adalah 340 m/s maka panjang seruling mendekati....
a. 10 cm d. 25 cm
b. 15 cm e. 30cm
c. 20 cm
3. Sebuah tali memiliki massa 2gr/m ditegangkan dengan gaya sebesar 320
N. Berapakah cepat rambat bunyi pada tali tersebut?
a. 100 m/s d. 400 m/s
b. 125 m/s e. 450 m/s
c. 300 m/s
4. Pada suatu percobaan resonansi diperoleh nada pertama pada jarak 6,25 cm.
Jika frekuensi garpu tala yang digunakan adalah 13688 Hz maka cepat rambat
bunyi yang terukur adalah....
a. 324 m/s d. 340 m/s
b. 330 m/s e. 342 m/s
c. 336 m/s
5. Dua buah sumber bunyi dengan frekuensi sama dipisahkan sejauh 10 m.
Pada jarak 4,8 m dari sumber bunyi pertama seorang pengamat
mendengarkan interferensi minimum yang pertama. Jika kecepatan rambat
bunyi sebesar 340 m/s. Berapakah frekuensi yang dipancarkan oleh kedua
sumber tersebut...
a. 140 Hz d. 425 Hz
b. 170 Hz e. 850 Hz
c. 340 Hz
6. Titik P berjarak 2 meter dari sumber bunyi dan intensitas gelombang di P
adalah 900 watt/m2. Hitunglah intensitas gelombang di titik Q yang
berjarak 6 meter dari sumber bunyi....
a. 100 W/m2 d. 500 W/m2
b. 200 W/m2 e. 900 W/m2
c. 300 W/m2
7. Sebuah mesin jahit menghasilkan intensitas bunyi sebesar 10 -9 W/m2. Jika
dalam suatu pabrik textil memiliki 10 mesin jahit yang beroperasi secara
Gelombang
bersamaan, hitunglah taraf intensitas yang dihasilka oleh Bunyi
pabrik-tersebut....
45
a. 3 dB d. 300 dB
b. 30 dB e. 400 dB
c. 40dB
8. Seorang pengamat bergerak mendekati sumber bunyi yang diam dengan
kecepatan 10 m/s. Jika frekuensi sumber bunyi sebesar 3400 Hz dan cepat
rambat bunyi di udara adalah 340 m/s. Maka besar frekuensi yang
diterima oleh pengamat tersbeur adalah...
a. 1000 Hz d. 2500 Hz
b. 1500 Hz e. 3500 Hz
c. 2000 Hz
Gelombang Bunyi - 46
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
Indikator
Nama Bentuk Nilai
Nilai yang
No Peserta Tindakan Setelah Keterangan
Ulangan Belum
Didik Remedial Remedial
Dikuasai
1
2
3
4
5
6
dst
a. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka
praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai
Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.
Gelombang Bunyi - 47
GLOSARIUM
Gelombang mekanik : gelombang yang membutuhkan medium dalam perambatannya
Intensitas : energi bunyi yang tiap detik (daya bunyi) yang menembus bidang setiap
satuan luas permukaan secara tegak lurus
Efek Doppler : peristiwa naik atau turunnya frekuensi gelombang bunyi yang terdengar
penerima bunyi ketika sumber bunyi bergerak mendekat atau menjauh
Gelombang Bunyi - 48
DAFTAR PUSTAKA
Abattouyi, M., Ali, W., Ayduz, S., Al-Azzawi, S., Burnett, C., Gani, M.,
. . . Zaimeche, S. (2006). 1001 Inventions Muslim Heritage in
Our World. Manchester: Foundation for Science, Technology and
Civilasation.
Harding, A. H., Frost, G. A., Tan, E., Tsuchiya, A., & Mason, H. M.
(2013, November- December). The cost of hypertension-related ill-
health attributable to enviromental noise. Noise & Health,
LXVII(15), 437-445. doi:10.4103/1463-1741.121253
Pain, H. J. (2005). The Physics aof Vibration and Wave. New York:
Jhon Wiley & Sons. Schmidt, F. P., Basner, M., Kronger, G., Weck, S.,
Schnorbus, B., Muttray, A., . . . Munzel, T.
(2013, July 2). Effect of nigttime aircraft noise exposure on
endothelia function and stress hormone release in healthy adults.
Europan Hearth Journal, XXXIV, 3508- 3514.
doi:10.1093/eurheartj/eht269
Serway, R., & Jewett, J. W. (2008). Physics for Scientist and Engineers with
Modern Physics.
Gelombang Bunyi - 49
Gelombang Bunyi - 50