Post Test Clarissa
Post Test Clarissa
2023
KEPANITERAAN DASAR RSUD TARAKAN JAKARTA
DKI merupakan kelainan kulit oleh bahan iritan dapat terjadi akibat kerusakan sel
secara kimiawi ataupun fisis. Bahan iritan dapat merusak lapisan tanduk, denaturasi
keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk, dan mengubah daya ikat kulit terhadap
air. Kebanyakan bahan iritan (toksin) merusak membran lemak (lipid membrane)
keratinosit, namun sebagian dapat menembus membran sel dan merusak lisosom,
mitokondria, atau komponen inti. Kerusakan membran mengaktifkan fosfolipase dan
melepaskan asam arakidonat, diasilgliserida. Asam arakidonat diubah menjadi
prostaglandin dan leukotriene yang akan menginduksi vasodilatasi, dan meningkatkan
permeabilitas vaskular. Terjadi pengaktifan sel mast yang dapat melepaskan histamin.
Keratinosit juga melepaskan TNF alfa, suatu sitokin proinflamasi yang dapat
mengaktifasi sel T, makrofag dan granulosit, menginduksi ekspresi molekul adesi sel
dan pelepasan sitokin. Iritan kuat akan menyebabkan timbul gejala peradangan di
tempat terjadinya kontak dengan kelainan berupa eritema, edema, panas, nyeri.
Sedangkan bahan iritan lemah akan menyebabkan kulit kehilangan fungsi sawar dan
akan mempermudah kerusakan sel di lapisan kulit yang lebih dalam.
a. Cairan kompres
R/ kalium permanganas 0.01%
Aquades ad 200 ml
Mf sol
Sue 3 dd 1
b. Salep 2-4
R/ Asam salisilat 2%
Sulfur 4%
Adde Camphera 2%
Mf la unguentum da in pot I
Sue
--------------------------------
c. Bedak kocok
R/ asam salisilat 1%
Amylum oryzae 10%
Alkohol 90%
Mf lotion
Sue 2 dd 1
------------------------------
d. Bedak salisil
R/ asam salisilat 2%
Menthol 0,5%
Talc venetum ad 100gr
m.f.la powder da in sacch I
Sue
---------------------------
e. Salep AAV
R/ acidum Benzoidum 6%
Acid salicylicum 3%
Petrolatum 28
Olei cocos 64
MF la unguentum da in pot I
Sue
---------------------------
3. Seorang anak 3 tahun datang dengan keluhan timbul bercak merah berisi cairan
bening di bahu kanan. Pada pemeriksaan dijumpai beberapa lesi di bahu kanan berupa
vesikel dan bula bergerombol, sebagian pecah dengan meninggalkan ekskoriasi
dengan krusta di tepinya. Sebutkan diagnosis, diagnosis banding, pemeriksaan
penunjang dan terapi kasus ini!
Jawaban :
Medikamentosa: hal yang diperhatikan pada anak adalah melihat berat badan
anak, pada kasus ini kita dapat menganggap usia 3 tahun dengan berat 10kg
dengan pengobatan 7 hari.
4. Tuliskan macam-macam obat topikal dan obat sistemik untuk pengobatan panu. Sebut
minimal 3 obat masing-masing.
Jawaban
Medikamentosa :
a) Impetigo Krustosa : warna kemerahan pada kulit (macula eritematosa) disertai vesikel
yang pecah dan menjadi krusta berwarna kuning dengan dasar erosi
b) Impetigo Bulosa : Peradangan berupa eritem, vesikel dengan cepat menjadi bula dan
bula hipopion (bula berisi pus)
c) Impetigo neonatorum : kelainan kulit serupa impetigo bulosa dan lokasinya
menyeluruh disertai gejala demam (sistemik)
d) Folikulitis : Peradangan folikel rambut dengan ditandai dengan papul eritematosa
perfolikuler dan rasa gatal dan perih, terdapat pustule (dome shaped)
e) Furunkel : Peradangan folikel rambut dengan jaringan sekitarnya berupa papul, nodul
berkerucut atau pustule perifolikuler dengan eritem disekitarnya disertai nyeri
f) Furunkulosis : Beberapa furunkel yang tersebar
g) Karbunkel : Gambaran terdapat kumpulan beberapa furunkel dengan ukuran lebih
besar
h) Erisepelas : Gambaran dengan plak eritem disertai edem
i) Selulitis : Macula eritem tanpa peninggian, superficial, difus diatasnya terdapat
vesikel atau bula, terdapat tanda radang akut
j) Fhlegmon : Gambaran klinis adanya infiltrate difus disubkutan dengan tanda
peradangan akut positif
k) Ulkus Piogenik : Gambaran ulkus dengan tanda radang, mempunyai dasar jaringan
granulasi atau nekrosis, mempunyai tepi.
l) Hidraadenitis Supurativa : Terdapat nodus dengan tanda radang akan melunak lalu
terjadi abses lalu abses dapat pecah dan menjadi fistel, stadium ini disebut supurasi.
m) Ektima : Peradangan yang menimbulkan kehilangan jaringan dermis bagian atas
dengan gejala awalnya berupa pustule kemudian pecah membentuk ulkus yg tertutupi
krusta.
7. Sebutkan macam-macam reaksi kusta. Uraikan secara singkat gejala klinis dan
terapinya!
Jawaban
Reaksi kusta tipe 1 : adalah Reaksi Reversal
Gejala klinis : Bercak kulit lama menjadi lebih meradang (merah), bengkak,
berkilat, hangat. Kadang-kadang hanya pada sebagian lesi, dan dapat timbul
bercak baru.
Terapi medikamentosa:
R/ Rifampicin tab 600 mg no. XXX
S 1 dd 1 p.o
-------------------------------------------
R/ DDS tab 100 mg no. XXX
S 1 dd 1 p.o
-------------------------------------------
Jika terdapat neuritis akut
R/ Prednison 10 mg tab no. XV
S 4 dd 1
-------------------------------------------
Terapi medikamentosa :
R/ Rifampicin tab 600 mg no. XXX
S 1 dd 1 p.o
-------------------------------------------
R/ DDS tab 100 mg no. XXX
S 1 dd 1 p.o
-------------------------------------------
R/ Klofazimin tab 300 mg no. XXX
S 1 dd 1 p.o
-------------------------------------------
8. Sebutkan macam-macam jenis tes serologi untuk sifilis. Tes mana yang sering
digunakan ?
Jawaban :
Tes Nontreponemal
Tes fiksasi komplemen: Wasserman (WR), Kolmer.
Tes flokulasi: VDRL (Venereal Disease Research Laboratories)
Tes Treponemal, bersifat spesifik karena antigennya adalah treponema atau
ekstraknya.
Tes imobilisasi: TPI (Treponemal pallidum /mobilization Test).
Tes fiksasi komplemen: RPCF (Reiter Protein Complement Fixation Test).
Tes lmunofluoresen: lgM, lgG; FTA-Abs DS (Fluorescent Treponemal
Antibody-Absorption Double Staining).
Tes hemoglutisasi: TPHA (Treponemal pal/idum Haemoglutination Assay)
TPHA ini merupakan tes treponemal yang sering digunakan karena teknis dan
pembacaan hasilnya mudah, cukup spesifik dan sensitif, menjadi reaktifnya cukup
dini.
9. Seorang laki-laki datang dengan keluhan timbul banyak bintil-bintil di batang penis
dan daerah pubis sejak sebulan yll. Pada pemeriksaan dijumpai papul-papul berbentuk
kubah di batang penis dan pubis, tidak gatal. Sebutkan diagnosis, diagnosis banding
dan penatalaksanaan kasus ini!
Jawaban :