- Ahmad Fauzan - Nia Rahmadhani - Andi Muhammad Fadhil - Dliya Ramadhani - Andi Yuni Dwy Sapta - Fauziah Khumairah
Pendekatan agenda kebijakan publik menggunakan 5W+1H sebagai berikut:
1. Apa Itu Agenda Kebijakan? Agenda kebijakan dapat dikatan sebagai agenda setting atau penyusunan agenda yakni Kumpulan isu atau masalah yang merupakan tahap pertama dan penting dalam pembuatan kebijakan public. Tahap ini adalah proses dimana isu didiskusikan dan mendapatkan atau tidak mendapatkan perhatian dari public dan pejabat pemerintah (Birkland, 2015:168). Agenda kebijakan mencerminkan prioritas dan permasalahan yang dianggap penting dan mendesak untuk diselesaikan dalam suatu periode waktu tertentu. Agenda kebijakan dapat beruba seiring waktu dan issu yang ada bervariasi di tiap negara hal Ini dipengaruhi oleh perubahan eksternal, lingkungan politik, tekanan dari Masyarakat, perkembangan pemerintah atau perkembangan lainnya
2. Siapa pelaku agenda kebijakan?
Actor yang dapat menguasai agenda kebijakan memiliki kesempatan lebih besar dalam menentukan bagaimana diskusi mengenai kebijakan public berjalan. Pelaku kebijakan bisa individu kelompok atau Lembaga yang memiliki wewenang dalam menentukan isu yang akan menjadi focus perhatian dalam pembuatan kebijakan. Pihak yang terkait dapat mempengaruhi proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan public. Pelaku agenda kebijakan ialah: - Pemerintah khususnya Lembaga Eksekutif karena dapat menidentifikasi isu yag perlu diatasi - Badan legislatif yang memiliki wewenang untuk mengangkat isu-isu kebijakan melalui undang-undang dan keputusan legislative - Ormas/LSM sebab mereka memiliki peran penting dalam mengidentifikasi isu-isu. Mereka berperan sebagai pemegang kepentingan yang mendororng perubahan kebijakan - Media massa memiliki peran penting dalam menyoroti dan mempublikasi isu-isu tertentu sehingga mempengaruhi agenda kebijakan dengan memberikan perhatian public kepada masalah-masalah tersebut. - Masyarakat dan Opini Publik: Masyarakat secara keseluruhan dan pendapat umum juga dapat mempengaruhi agenda kebijakan melalui demonstrasi, petisi, pemilihan umum, atau tekanan opini publik. - Swasta: Sektor swasta, termasuk perusahaan dan industri, juga dapat mempengaruhi agenda kebijakan dengan melakukan lobi atau advokasi kebijakan yang sesuai dengan kepentingan mereka. - Organisasi Internasional: Organisasi internasional seperti PBB, IMF, dan Bank Dunia juga dapat memengaruhi agenda kebijakan di tingkat nasional dan internasional dengan mengidentifikasi isu-isu global dan memberikan rekomendasi. 3. Dimana agenda kebijakan dilakukan? Agenda kebijakan dibentuk dan dieksekusi di berbagai tingkatan pemerintah dan Lembaga, tergantung pada jenis kebijakan dan ruang lingkup yang dibentuk dan dijalankan. Seperti: - Pemerintah pusat yang menangani isu nasional secara keseluruhan di suatu negara yang dipimpin oleh kepala negara missal presiden atau perdana mentri - Parlemen/kongres yang mengusulkan undang-undang yang membahas berbagai macam isu kebijakan di masyarakat - Pemerintah daerah ditingkat daerah atau regional yang membutuhkan kebijakan yang lebih spesifik untuk wilayah tertentu untuk dijalankan atau dibentuk,. Gubernur, walikota, atau pemerintah setempat bertanggung jawab atas tingkat ini - Lembaga eksekutif dan birokrasi yaitu departemen, agensi dan pemerintah lainnya dapat menjalankan dan mengawasi kebijakan yang telah disetujui - Organisasi internasional beberapa isu yang menyangkut isu global agenda kebijakan global sering kali dibahas dalam forum internasional dan dikelola oleh organisasi internasional seperti PBB, UNICEF dll - Kelompok advokasi dan LSM yang dimana merupakan organisasi non-pemerintahan namun dapat mempengaruhi agenda kebijakan public ditingkat Masyarakat - Masyarakat sipil juga fapat memainkan peran drngan mengorganisir demonstrasi, petisi, pemilu, atau melalui tekanan opini public - Forum dan diskusi di beberpa negara/organisasi memiliki forum konsultasi yang melibatkan pemangku kepentingan dalam perumusan kebijakan. Agenda kebijakan dapat berubah-uabh seiring perubahan dalam prioritas dan permasalahan tertentu dari suatu negara. Oleh karena itu perumusan agenda kebijakan adalah proses dinamis yang sangat dipengaruhi oleh berbagai factor dan pihak yang terlibat.
4. Mengapa penting agenda kebijakan?
Agenda setting adalah tahap penjelas tahapan kebijakan lainnya. Di dalam masalah kebijakan dan agenda setting ini nantinya akan dapat diketahui kearah mana kebijakan yang dibuat oleh pemerintah apakah berpihak kepada rakyat atau sebaliknya. Dunn dalam (Anggara, 2014), menyatakan bahwa agenda setting juga sangat penting untuk menentukan suatu isu publik yang akan diangkat. Selain itu, menurut William Dunn dalam (Aswari, 2017), agenda setting adalah proses tempat dimana ada ruang untuk memaknai apa yang disebut sebagai masalah publik dan agenda publik, jika sebuah isu telah menjadi masalah publik, dan mendapatkan prioritas dalam agenda publik, maka isu tersebut berhak mendapatkan alokasi sumber daya publik yang lebih daripada isu lain. Agenda setting adalah suatu tahap diputuskannya masalah yang menjadi perhatian pemerintah untuk dibuat menjadi suatu kebijakan (Ripley dalam Meutia, 2017). Sedangkan menurut (Maman, 2016), menyimpulkan bahwa agenda setting pada intinya berusaha untuk memunculkan masalah kepada publik sehingga publik menganggap penting terhadap suatu masalah yang sedang bergulir dimasyarakat dan dianggap sebagai suatu permasalahan yang membutuhkan tindakan kebijakan publik 5. Kapan agenda kebijakan dilakukan? Agenda kebijakan dilakukan pada tahap awal dalam perumusan kebijakan publik, yaitu setelah identifikasi masalah dan kebutuhan Proses identifikasi masalah. kebutuhan meliputi pengumpulan data mengenai permasalahan sosial yang dialami masyarakat dan mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi. Setelah itu, tahap berikutnya adalah mengolah, memilah, dan memilih data mengenai masalah dan kebutuhan. Setelah masalah dan kebutuhan teridentifikasi, maka agenda kebijakan dapat disusun. Penyusunan agenda kebijakan seyogyanya dilakukan berdasarkan tingkat urgensi dan esensi kebijakan, juga keterlibatan stakeholder. Sebuah kebijakan tidak boleh mengaburkan tingkat urgensi, esensi, dan keterlibatan stakeholder. Menurut Nugroho (2008) criteria isu menjadi agenda kebijakan publik : 1. Apakah isu tersebut dianggap telah mencapai titik kritis sehingga tidak bias diabaikan 2. Apakah isu tersebut sensitif yang cepat menarik perhatian masyarakat 3. Apakah isu tersebut menyangkut aspek tertentu dalam masyarakat 4. Apakah isu tersebut menyangkut banyak pihak sehingga mempunyai dampak yang luas dalam masyarakat kalau diabaikan 5. Apakah isu tersebut berkaitan dengan kekuasaan dan legitimasi
6. Bagaimana agenda kebijakan dilaksanakan?
Agenda kebijakan adalah daftar prioritas tindakan yang harus diambil oleh pemerintah dalam hal kebijakan publik. Dalam sebuah agenda kebijakan ada beberapa hal yang biasanya dilakukan yaitu: 1. Mengidentifikasi Masalah: Menentukan isu-isu atau masalah-masalah yang perlu diatasi oleh pemerintah.. 2. Penelitian dan Analisis: Mengumpulkan data dan melakukan analisis untuk memahami lebih baik masalah yang ada dan potensi solusi-solusi. 3. Konsultasi Publik: Melibatkan masyarakat, pemangku kepentingan, dan ahli dalam proses pengembangan kebijakan untuk mendapatkan masukan dan perspektif yang beragam. 4. Penyusunan Rencana: Merancang rencana kebijakan yang mencakup tujuan, strategi, dan langkah-langkah yang akan diambil. 5. Penyusunan Prioritas: Menetapkan prioritas antara berbagai isu dan tindakan yang akan diambil. 6. Komunikasi: Berkomunikasi dengan publik dan pemangku kepentingan tentang agenda kebijakan dan tujuan-tujuan yang akan dicapai.