Konsep Formulasi Kebijakan Publik Anderson : perumusan kebijakan merupakan upaya menjawab pertanyaan bagaimana berbagai alternatif disepakati untuk masalah- masalah yang dikembangkan dan siapa yang berpartisipasi Lindblom : perumusan kebijakan merupakan proses politik yang sangat kompleks dan analitis dimana tidak mengenal kapan dimulai dan diakhirinya. Formulasi kebijakan publik Merupakan tahap awal dalam policy process Secara umum FKP adalah proses menjadikan usulan kebijakan menjadi sebuah produk kebijakan Proses yang terjadi merupakan proses yang rumit karena melibatkan proses politik dan juga proses yang rasional Sangat besar kemungkinan terjadi konflik antar aktor Formulasi yang baik harus beorientasi pada implementasi Proses Formulasi Kebijakan Diawali dengan keberadaan suatu masalah Penyusunan agenda kebijakan Pengumpulan informasi, fakta dan data yg dilakukan dengan proses yg rasional Pada proses ini juga terjadi proses politik (kompromi, negosiasi, bergaining dsb) Proses pengembangan alternatif dan seleksi alternatif Diakhiri dengan proses legitimasi kebijakan Hal yg penting dalam formulasi kebijakan publik adalah :
1. Mengidentifikasi masalah publik
2. Mengetahui siapa aktor yang akan dilibatkan dalam formulasi kebijakan (baik aktor resmi maupun tak resmi) 3. Memprediksi kemungkinan terjadi diskresi maupun konflik yang sangat tajam antar aktor Hal penting lain (lanjutan) Pengembangan alternatif kebijakan Dari berbagai sudat pandang bisa muncul alternatif kebijakan Seleksi alternatif dalam rangka mencari alternatif terbaik, merupakan sesuatu yang sangat sulit Sangat besar kemungkinan terjadi konflik kepentingan dan konflik nilai Untuk itu maka asumsi dasar, dan indikator, serta tehnik pemebrian bobot harus dilakukan secara adil dan transparan Agenda setting Mrpk proses paling awal dalam formulasi kebijakan Yg dilakukan pada saat agenda setting ini adalah membahas masalah yang masuk dari masyarakat (perumusan masalah), meneruskannya untuk sampai pd satu keputusan apakah masalah tsb penting atau tidak (proses persepsi), menyusun agenda. Rangkaian proses dalam agenda setting 1. Proses persepsi dan perumusan masalah 2. Penyusunan agenda Pemerintah
Persepsi berkaitan dg pembahasan masalah
yang masuk dari publik agar mendapat perhatian Pemerintah Agenda setting berhubungan dg tindak lanjut bagaimana membawa masalah tersebut ke Pemerintah 1. Perumusan Masalah Masalah publik harus dikenali, diidentifikasi dan didefinisikan dengan benar Masalah kebijakan berawal dari masalah publik (situasi problematis yg dirasakan unit publik tertentu) Bukan merupakan sesuatu yang “given” (telah tersedia), harus dicari dan dirumuskan sendiri Bersifat artificial artinya keberadaannya tergantung bagaimana orang mendefinisikan suatu situasi. Sumber masalah : observasi dan interview dari masyarakat, laporan survey, data sensus dsb. Munculnya masalah biasanya berkembang dari isu kebijakan Isu bukan saja perbedaan cara pandang ttp juga merupakan bentuk ketidaksepakatan tentang arah tindakan yg aktual dan potensial. Isu akan menjadi perhatian jika : 1. serius 2. Menarik perhatian banyak orang 3. Berdampak pada kekuasaan 4. Mendapat perhatian media massa Apa itu masalah ? Masalah publik dapat dikategorikan kedalam : 1. masalah substantif (masalah yg berhubungan dg akibat-akibat nyata spt : polusi, pelecehan, kebebasan dsb) masalah prosedural (bagaimana Pemerintah melaks tugasnya) 2. Masalah dalam negeri dan luar negeri 3. Masalah distribusi (berkaian dg sejumlah kecil orang dan dpt ditanggulangi satu persatu), regulasi (pengaturan) dan redistribusi (pembatasan, dsb) Alasan masalah publik menjadi masalah kebijakan : 1. Mampu membangkitkan orang banyak untuk melakukan tindakan tertentu 2. Merupakan masalah yang serius atau potensial menjadi serius 3. Berkaitan dengan suatu krisis, musibah atau keadaan darurat 4. Memunculkan protes yang berkepanjangan dari publik 5. Mendapat dukungan yang luas di kalangan masyarakat 6. Dimunculkan ke permukaan dan ditanggapi positif oleh Pemerintah Ciri-ciri masalah kebijakan : 1. Interdependence : Tidak ada masalah yg berdiri sendiri. Merupakan suatu sistem masalah, shg pendekatan yg digunakan harus holistik dan bukan analitik. 2. Subyektif : hasil pemikiran yg dibuat pada lingkungan ttt. 3. Buatan : produk aktivitas berfikir manusia, hanya ada jika manusia membuat penilaian atas persoalan tertentu 4. Dinamis : berubah sesuai situsi dan kondisi yg ada. Dalam perumusan masalah beberapa langkah yg penting : 1. melakukan identifikasi masalah, melalui proses persepsi dan definisi. Beberapa pertanyaan : apakah isu itu benar-benar mrpk masalah, apa alasannya, siapa yg mempermasalahkan, apakah merupakan masalah yg urgen dsb. 2. melakukan pendefinisian masalah, yaitu upaya melakukan interpretasi dr peristiwa, memberi makna dan membuat jelas Untuk bisa mendefinisikan masalah yg baik : 1. Masalah harus didukung data dan informasi yg akurat dan bebas rekayasa 2. Informasi tersebut harus diolah dg cara-cara yg benar dan ilmiah (obyektif dan rasional) 3. Cara penarikan kesimpulan harus benar dan tidak tendensius. Hal penting dalam merumuskan masalah : 1. Siapakah yang merumuskan : apakah individu atau kelompok 2. Berkaitan dg kompleksitas dan sifat masalah Kompleksitas : dilihat dari pengaruh yg ditimbulkan. 2. Penyusunan agenda Pemerintah Banyak terjadi konflik kepentingan antar aktor kebijakan dan kepemimpinan politik yang ada Konflik itu akan menyebabkan apakah suatu masalah dan isu kebijakan masuk dalam status agenda Ini merupakan proses politik yg sulit diprediksi Apa itu agenda ? 1. Kesepakatan umum tak harus tertulis ttg adanya masalah tertentu. 2. Tuntutan-tuntutan agar pembuat kebijakan memilih atau melakukan sesuatu 3. Bukan sekedar tuntutan politik dan prioritas politik tetapi menggambarkan problema atau isu- isu yg harus diperhatikan pembuat kebijakan (Cobb& Elder) Agenda ada dua : 1. Agenda sistemik (agenda yg disusun atas isu-isu umum): ada di setiap tingkatan pemerintah, sifatnya rutin. 2. Agenda Pemerintah :memuat isu-isu yg scr tegas membutuhkan perimbangan yg serius dr Pemerintah, sifatnya insidental Cara mendesakkan masalah publik masuk agenda Pemerintah? 1. Penguasan media massa 2. Gerakan atau pengerahan massa 3. Melalui gerakan ilmiah seperti seminar, simposium dsb Proses agenda setting akan tergantung bentuk negara maupun pemerintahannya. Di negara demokrasi relatif lebih rumit dan kompleks dibanding negara otoriter. Konflik kepentingan diantara aktor sering menyebabkan proses agenda setting menjadi terlihat lama dan berlarut-larut.