Anda di halaman 1dari 21

Formulasi Kebijakan Publik

Proses kebijakan  proses yang rumit.


 Bagamaina memahaminya?

Lester & Stewart (2000):

Siklus Kebijakan Publik


Siklus Kebijakan Publik: Kenyataan
Formulasi Kebijakan Publik
 Mempelajari bagaimana suatu kebijakan publik dirumuskan
 Bgmn memahaminya?
a. Pahami siapa yang sebenarnya terlibat dalam proses
perumusan kebijakan:
 Sifat-sifat semua pemeran serta
 bagian atau peran apa yang pemeran serta mainkan
 wewenang atau bentuk kekuasaan yang dimiliki
pemeran serta
 bgmn pemeran serta saling berhubungan dan saling
mengawasi
b. Membagi perumusan kebijakan ke dalam tahap-tahap
dan kemudian menganalisis masing- masing tahap
(Lindblom, 1980)
Formulasi Kebijakan Publik
 merupakan proses transformasi input menjadi
output (Raymond Bauer dalam Abdul Wahab,
2007)  model sistem politik David Easton:
aktivitas yang terjadi dalam proses konversi

 adalah suatu tahap dalam proses kebijakan,


dalam mana sebuah isu yang menjadi agenda
pemerintah diteruskan dalam bentuk kebijakan
atau hukum publik (Lester dan Stewart, 2000)
Tahap-tahap Perumusan Kebijakan Publik (Winarno, 2012):
 Perumusan masalah
 Agenda kebijakan
 Pemilihan alternatif kebijakan untuk
memecahkan masalah
 Tahap penetapan kebijakan
Tahap perumusan masalah

 kegiatan pertama pembuat kebijakan  langkah paling


fundamental dalam proses formulasi kebijakan
 merumuskan masalah-masalah kebijakan  memberikan
arti atau menterjemahkan problema kebijakan secara
benar
 mrpk tahap awal proses kebijakan dan menentukan
proses-proses kebijakan berikutnya  kebijakan yang
disusun dengan baik dan dilaksanakan secara efisien
oleh lembaga yang mampu, tidaklah berarti jika
kebijakan tersebut didasarkan atas masalah yang
dirumuskan secara salah
Masalah
James E. Anderson
 kondisi
atau situasi yang menghasilkan kebutuhan-
kebutuhan atau ketidakpuasan sehingga perlu dicarikan
cara-cara penanggulangannya

William N. Dunn
 serangkaiankonstruksi mental atau konseptual yang
diabstraksikan dari situasi masalah oleh para pelaku
kebijakan

Charles O Jones
 kebutuhan-kebutuhan atau ketidakpuasan manusia yang
harus dipecahkan
Masalah
 Kondisi-kondisi (yang dialami) yang tidak mengenakkan
atau tidak diinginkan oleh beberapa kelompok atau
masyarakat
Problem Publik (Public Problem)
 Kebutuhan-kebutuhan atau ketidakpuasan
manusia yang tidak dapat dipenuhi atau diatasi
pribadi (privat)
 Mempunyai akibat yang luas, termasuk akibat-
akibat yang mengenai orang-orang yang secara
tidak langsung terlibat
perlu penanganan secara sistematis, struktural,
dan serius oleh pemerintah bersama-sama
masyarakat
Tahap agenda kebijakan
 Arti Agenda:
 Sebuah daftar hal-hal atau program yang hendak dilakukan
(The American Heritage Dictionary of the English
Language)
 Agenda kebijakan adalah tuntutan di mana pembuat
kebijakan publik benar-benar memilih atau merasa
tertantang untuk memenuhi tuntutan atau mengatasi
masalah itu (James E. Anderson, 1979)
 Agenda kebijakan adalah daftar hal-hal atau masalah
kepada apa para pejabat pemerintah dan orang-orang yang
terkait erat dengan pejabat tersebut, sedang
memmberikan perhatian yang serius terhadap masalah itu
pada suatu saat tertentu (J.W. Kingdon, 1984)
4 Tingkat Agenda (Birkland, 2007)

1. Agenda Universe (Totalitas Populasi Agenda)


 Berisi semua gagasan atau ide yg kemungkinan dpt
dibawa masuk dan didiskusikan di masyarakat atau
dalam suatu sistem politik
2. Systemic Agenda (Agenda Sistemik)
 Berisi berbagai masalah pada umumnya dipersepsi
oleh anggota komunitas politik sbg sesuatu yg
layak mendapat perhatian publik dan termasuk
dalam wilayah yurisdiksi resmi otoritas
pemerintah
4 Tingkat Agenda (Birkland, 2007)

3. Institutional Agenda (Agenda Institusional)


 Daftar masalah yg secara tegas mendapat
pertimbangan yg aktif dan serius dari pembuat
keputusan yg sah.
 Keterbatasan sumberdaya tdk banyak masalah yg
bisa mendapat akses masuk dalam agenda
institusional
4. Decision Agenda (Agenda Sistemik)
 Sejumlah masalah yg siap dicarikan solusi
pemecahannya oleh pemerintah
Bbrp jenis isu atau masalah yg berada pada agenda sistemik
atau institusional, atau bahkan agenda keputusan (Lester
dan Stewart, 2000)
1. Subject Issues
 Isu atau masalah yg relatif luas dan besar  polusi
udara dan air; perawatan kesehatan, dsb
2. Policy Issues
 Isu atau masalah yg berada di sekitar legislasi
tertentu spt masalah yg telah diatur dalam suatu
undang²
3. Project Issues
 Isu atau masalah yg terkait dgn proyek dan lokalitas
tertentu  pembangunan gedung baru DPR,
pencabutan subsidi BBM
Bbrp jenis isu atau masalah yg berada pada agenda sistemik
atau institusional, atau bahkan agenda keputusan (Lester
dan Stewart, 2000)
4. New Issues
 Isu atau masalah yg baru muncul
5. Cyclical Issues
 Isu atau masalah yg terjadi secara reguler  masalah
defisit anggaran, masalah perlindungan TKI
6. Recurrent Issues
 Isu atau masalah yg muncul kembali karena kegagalan
pilihan kebijakan sebelumnya  masalah kemiskinan
Tahap penyusunan agenda kebijakan
 Proses dgn mana masalah dan alternatif pemecahannya
telah mendapat atau kehilangan perhatian dari publik
ataupun pengambil kebijakan
 Tdk semua masalah kebijakan dapat masuk ke dalam
agenda kebijakan  ada “kompetisi” antara satu
masalah kebijakan dgn masalah kebijakan lainnya
 Suatu masalah kebijakan bisa masuk ke dlm agenda
kebijakan, jika:
 Jika masalah tsb mempunyai dampak yg besar bagi
masyarakat dan membutuhkan penanganan yg harus
segera dilakukan oleh pemerintah
Tahap pemilihan alternatif kebijakan utk
memecahkan masalah
 Tahapan mengembangkan alternatif² pilihan
kebijakan yg dapat diambil utk memecahkan
masalah
 Senantiasa diwarnai dgn pertarungan kepentingan
di antara para aktor yg terlibat dalam proses
perumusan kebijakan
 Pilihan kebijakan akan didasrkan pada kompromi
dan negosiasi di antara para aktor yg terlibat
dalam proses perumusan kebijakan
Tahap penetapan kebijakan
 Tahapan memilih satu alternatif dari alternatif ²
yg telah dikembangkan utk memecahkan masalah
 ditetapkan sdb kebijakan shg mempunyai
kekuatan hukum yg mengikat
 Alternatif kebijakan yg dipilih dan ditetapkan
merupakan hasil kompromi dan negosiasi di antara
para aktor yg terlibat dalam proses perumusan
kebijakan
Model Sistem-Politik
 Kebijakan publik sebagai hasil dari suatu sistem.
 Model ini diangkat dari tesis David Easton dalam The
Political System:
o Didasarkan pada konsep² teori informasi (inputs, withinputs,
outputs, dan feedback).
o Kebijakan publik sbg respon suatu sistem politik thd
kekuatan² lingkungan (sosial, politik, ekonomi, kebudayaan,
geografis, dsb) yg ada di sekitarnya.
o Konsep “sistem politik” mempunyai arti sejumlah lembaga²dan
aktivitas² politik dlm masy. yg berfungsi mengubah tuntutan²
(demands), dukungan² (support), dan sumber² (resources) --
semua ini adalah masukan²(inputs) -- menjadi keputusan²
atau kebijakan²yg otoritatif bagi publik (outputs).
Environment Environment

Inputs Withinputs Outputs

 demands The  decisions


 support Political  actions
 resources System  Policies

Feedback
Environment Environment
Nilai suatu sistem dalam model sistem thd kebijakan
publik akan tergantung pada pertanyaan² berikut ini:

1. Dimensi² lingkungan penting apakah yang dpt


mendorong tuntutan² agar dpt ditransformasikan
ke dalam sistem politik?
2. Karakteristik² penting apakah dari sistem politik
itu yg dpt mentransformasikan tuntutan² menjadi
kebijakan publik dan dpt berlangsung terus-
menerus?
3. Bagaimanakah masukan² dari lingkungan dapat
mempengaruhi sifat² sistem politik?
Nilai suatu sistem dalam model sistem thd kebijakan
publik akan tergantung pada pertanyaan² berikut ini:

4. Bagaimanakah sifat ² (karakteristik) sistem politik


dpt mempengaruhi isi kebijakan publik?
5. Bagaimanakah input dari lingkungan dpt
mempengaruhi isi kebijakan publik?
6. Bagaimanakah kebijakan publik melalui umpan-balik
dpt mempengaruhi lingkungan dan karakteristik
sistem politik?

Anda mungkin juga menyukai