Anda di halaman 1dari 4

Lady Dinayla & Associates

Jalan Mega Kuningan No. 45


Jakarta Selatan 12960
NIM: 010001900318

Legal Opinion
Bank Mandiri dan PT. Wirawijaya Indonesia (Persero)

Kasus Posisi
1. Bahwa PT. Wirawijaya Indonesia (Persero) ingin mengajukan permohonan fasilitas
kredit kepada Bank Mandiri dalam bentuk fasilitas modal kerja dengan maksud untuk
membuat 7 Self Propeled Oil Barge (SPOB).
2. Bahwa PT. Wirawijaya Indonesia (Persero) menjaminkan tanah berupa SHGB kepada
Bank Mandiri sebagai syarat untuk mendapatkan fasilitas kredit tersebut.
3. Bahwa SHGB yang merupakan jaminan PT. Wirawijaya Indonesia (Persero) kepada
Bank Mandiri sedang dalam proses sengketa. Tanah tersebut diakui oleh Sdr. Sukmanto
sebagai ahli waris Bahar bin Sanjaya pemilik dari petok D No. 61, seluas 4,75 Ha, yang
menurutnya berada di area tanah SHGB No.22 atas nama pemegang hak Wirawijaya.
Di dalam gugatannya Sdr. Sukmanto dkk., memasukkan gugatan untuk keseluruhan
aset Wirawijaya untuk tanah seluas 219.260 m2 di Desa Segoromadu, Kecamatan
Kebomas, Kabupaten Gresik.
4. Bahwa Sukmanto dkk., tidak memiliki legal standing dan/atau alas hak atas obyek
tanah seluas 219.260 m2 (dua ratus sembilan belas ribu dua ratus enam puluh meter
persegi) di Desa Segoromadu, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, dikarenakan
kepemilikan tanah tersebut adalah milik Wirawijaya, yang pada tanggal 19 November
1988 dilakukan pemecahan (splitsing) SHGB No. 11 (yang diterbitkan oleh Kepala
Kantor Agraria Tingkat II Gresik pada tanggal 3 Agustus 1988) menjadi 10 bagian pada
tanggal 19 November 1988.
5. Bahwa total keseluruhan luas tanah adalah seluas 219.260 m2. Terdapat informasi
bahwa terjadi pemecahan (splitsing) SHGB Nomor 15 menjadi 2 (dua) bidang pada
tanggal 7 Agustus 1989, yaitu:
Lady Dinayla & Associates
Jalan Mega Kuningan No. 45
Jakarta Selatan 12960
NIM: 010001900318

1) SHGB No. 24 seluas 5.000 m2 atas nama Tergugat I (PT. Wirawijaya


Indonesia);
2) SHGB No. 25 seluas 5.000 m2atas nama Tergugat I (PT. Wirawijaya
Indonesia).

Uraian Legal Opinion


a. Konsekuensi dan risiko hukum yang akan didapatkan oleh Bank Mandiri apabila
memberikan kredit kepada PT. Wirawijaya Indonesia (Persero) dengan jaminan berupa
tanah yang sedang dalam proses sengketa tersebut adalah apabila Sdr. Sukmanto
melakukan upaya hukum atas sengketa tersebut dan Hakim memutus dengan putusan yang
bertentangan dengan putusan sebelumnya, maka hak tanggungan Bank Mandiri atas tanah
tersebut terhapus, hal tersebut berdasarkan Pasal 18 ayat (1) huruf d UU No. 4 tahun 1996
tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah
yang menyatakan bahwa “Hak Tanggungan hapus karena hal-hal sebagai berikut :
a) a.hapusnya utang yang dijamin dengan Hak Tanggungan;
b) b.dilepaskannya Hak Tanggungan oleh pemegang Hak Tanggungan;
c) c.pembersihan Hak Tanggungan berdasarkan penetapan peringkat oleh Ketua
Pengadilan Negeri;
d) d.hapusnya hak atas tanah yang dibebani Hak Tanggungan.”
b. Terhadap kekhawatiran adanya gugatan susulan oleh Sdr. Sukmanto dapat disanggah
berdasarkan putusan tingkat Kasasi terhadap sengketa tersebut yang diberitahukan kepada
para pihak tanggal 15 Februari 2010 dengan surat Agenda: W3-
TUN1/506/K.Per.03.04/II/2010 dan telah dikirim dengan pos tercatat tanggal 17 Februari
2010 melalui Kantor Pos Surabaya Selatan. Oleh karena para pihak dalam tenggang waktu
yang telah ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku tidak mengajukan
upaya hukum Peninjauan Kembali, maka Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor:209.K/TUN/2009 jo. Nomor 137/B/2008/PT.TUN/SBY
jo.Nomor:51/G/2008/PTUN.SBY telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Sehingga,
Lady Dinayla & Associates
Jalan Mega Kuningan No. 45
Jakarta Selatan 12960
NIM: 010001900318

Bank Mandiri tetap dapat memberikan fasilitas kredit kepada PT. Wirawijaya Indonesia
(Persero), namun apabila terjadi penghapusan hak atas tanah, hal tersebut tidak
menyebabkan hapusnya utang yang dijamin, karena Pasal 18 ayat (4) UU No. 4 tahun 1996
memberikan perlindungan kepada Bank sebagai pihak kreditor dengan mengatur bahwa
“Hapusnya Hak Tanggungan karena hapusnya hak atas tanah yang dibebani Hak
Tanggungan tidak menyebabkan hapusnya utang yang dijamin.
c. Hal-hal yang dianggap penting dan perlu diperhatikan:
1) Upaya yang perlu dilakukan Bank Mandiri untuk melakukan mitigasi risiko atas
rencana pemberian fasilitas kredit terhadap PT. Wirawijaya Indonesia (Persero) adalah
melakukan legal due dilligence dengan memeriksa dokumen-dokumen seperti:
a) Dokumen keperusahaan
b) Perizinan peruasahaan
c) Perjanjian-perjanjian material perseroan
d) Perjanjian pinjaman dan dokumen jaminannya
e) Dokumen hukum kepemilikan asset perusahaan
f) Dokumen ketenagakerjaan
g) Sengketa hukum perusahaan
2) Apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap hak tanggungan dan jaminan
atas tanah yang disengketakan tersebut menjadi tanggung jawab dari pihak debitor
dalam hal ini adalah PT. Wirawijaya Indonesia (Persero) dan harus mengacu pada Pasal
18 UU No. 4 tahun 1996.

Kesimpulan
Bank Mandiri dapat memberikan fasilitas modal kerja kepada PT. Wirawijaya Indonesia
(Persero) karena risiko dan konsekuensi hukum yang akan dihadapi oleh Bank Mandiri sangat
kecil, mengingat hak atas tanah yang disengketakan tersebut sudah diputuskan oleh Mahkamah
Agung merupakan hak dari PT. Wirawijaya Indonesia (Persero), maka hak tanggungan yang akan
dipegang oleh bank Mandiri tidak akan terganggugugat. Meskipun, suatu saat nanti terjadi hal-hal
Lady Dinayla & Associates
Jalan Mega Kuningan No. 45
Jakarta Selatan 12960
NIM: 010001900318

yang tidak diinginkan, misal hak tanggungan terhapus, maka piutang-piutang yang diberikan Bank
Mandiri kepada PT. Wirawijaya Indonesia (Persero) tetap harus dibayarkan hal tersebut
berdasarkan Pasal 18 ayat (4) UU No. 4 tahun 1996.
Mengenai kekhawatiran adanya gugatan susulan dari Sdr. Sukmanto pun tidak menjadi
masalah karena batas waktu Sdr. Sukmanto mengajukan upaya hukum peninjauan kembali sudah
daluarsa, maka seharusnya tidak akan ada gugatan susulan terkait sengketa tersebut.

Anda mungkin juga menyukai