Nim: PO7131123091
Kelas: D3 A
LADA
A. Pengertian lada
Lada, disebut juga merica atau sahang, yang mempunyai nama Latin Piper
nigrum adalah sebuah tanaman yang kaya akan kandungan kimia, seperti minyak lada,
minyak lemak, juga pati. Lada bersifat sedikit pahit, pedas, hangat,
dan antipiretik.Tanaman ini sudah mulai ditemukan dan dikenal sejak
puluhan abad yang lalu.Pada umumnya orang-orang hanya mengenal lada putih dan
lada hitam yang mana sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur.Tanaman ini
merupakan salah satu komoditas perdagangan dunia dan lebih dari 80% hasil
lada Indonesia diekspor ke negara luar.Selain itu, lada mempunyai
sebutan The King of Spice (Raja Rempah-Rempah) yang mana kebutuhan lada di
dunia tahun 2000 mencapai 280.000 ton.Lada adalah salah satu tanaman yang
berkembang biak dengan biji, tetapi banyak para petani lebih memilih melakukan
penyetekkan untuk mengembangkannya. Mereka memotong batangnya kira-kira
dengan panjang 0,25–0,5 meter.Tumbuhan lada secara sekilas mirip
dengan sirih (Piper betle).
B. Kandungan yang ada di dalam lada
Kandungan gizi pada setiap 100 gram lada (piper nigrum L).
KANDUNGAN JUMLAH
Kalori 225 kal
Protein 11 gram
Lemak 3,3 gram
Karbohidrat 64,8 gram
Serat 13,1 gram
Abu 4,3 gram
Kalsium 437 mg
Fosfor 173 mg
Zat besi 28,9 mg
Natrium 44 mg
Kalium 1259 mg
B-karoten 114 mg
Tiamin(vitamin B1) 0,11 mg
Riboflavin (Vitamin B2) 0,24 mg
Niasin 1,14 mg
Gula 0,64 gram
Air 12,46 gram
C.Manfaat lada untuk kesehatan
Selain piperine,baik lada hitam maupun lada putih juga mengandung berbagai mineral yang
baik untuk tubuh seperti kalsium, zat besi, dan kalium. Tak ketinggalan, kandungan vitamin yang
ada di dalam lada juga baik untuk kesehatan,seperti vitamin C pada lada putih dan vitamin A pada
lada hitam. Lebih lanjut,berikut ini manfaat lada untuk kesehatan yang bisa di dapatkan.
Lada mengandung antioksidan yang cukup tinggi. Zat ini dikenal mampu
menangkal radikal bebas yang merusak sel-sel sehat dalam tubuh. Rusaknya sel-sel
ini bisa yang meningkatkan risiko penuaan dini, penyakit jantung, dan kanker.
Bumbu yang satu ini juga punya sifat antibakteri alami. Sejumlah penelitian
mengungkapkan kalau sifat ini bisa menghambat bakteri penyebab infeksi (patogen),
seperti E. coli, Listeria, Salmonella, dan Staphylococcus. Tak hanya mencegah infeksi,
lada juga mampu bertindak sebagai pengawet alami makanan sehingga tidak mudah
basi.
Bahkan, lada juga mengandung prebiotik dan zat lain yang mampu melemaskan
otot-otot saluran cerna. Alhasil, perut kembung dan masalah pencernaan lainnya bisa
teratasi. Tak hanya itu, alternatif bumbu pedas ini juga bermanfaat untuk lambung.
Lada diklaim mencegah gangguan lambung karena sifat anti radang dan anti
bakterinya. Sifat-sifat tersebut bisa menghambat pertumbuhan H. pylori, yaitu bakteri
penyebab tukak lambung.
4. Mengurangi nyeri
Senyawa anti peradangannya bertindak sebagai pereda nyeri alami. Hal ini telah
dikonfirmasi oleh sejumlah penelitian. Bukan hanya meredakan nyeri perut, nyeri
radang sendi, sakit kepala dan sakit gigi juga bisa diatasi dengan lada.
Zat piperin dalam lada ternyata bisa mencegah penyakit diabetes tipe 2. Dugaan ini
diperkuat melalui sebuah penelitian. Hasilnya, menunjukan kalau piperin mampu
meningkatkan sensitivitas insulin sehingga menurunkan kadar glukosa dalam darah.
Dalam satu penelitian selama 42 hari, tikus yang diberi diet tinggi lemak dan
ekstrak lada hitam mengalami penurunan kadar kolesterol darah, termasuk kolesterol
LDL (jahat).
Selain itu, piperin pada lada diyakini bisa mengoptimalkan penyerapan suplemen
untuk menurunkan kolesterol. Meski begitu, butuh penelitian lebih lanjut untuk
memastikan efeknya pada manusia.