Soal
Soal
NIM : 226080461
SOAL NOMOR 1 :
b) Sebagai Direktur Rumah Sakit “ Bahagia”, Vendor mana yang akan anda
pilih? Beri penjelasan .
JAWABAN
Untuk memilih vendor yang tepat, kita perlu menghitung total biaya kepemilikan
selama 5 tahun untuk masing-masing vendor dengan menggabungkan biaya-biaya
yang telah disediakan oleh setiap vendor.
a. Vendor A:
- Mesin Radiologi : Rp 16.500.000.000
- Biaya pemeliharaan (5 tahun x Rp 1.500.000/bulan): Rp 90.000.000
- Biaya habis pakai (5 tahun x Rp 45.000.000/bulan): Rp 2.700.000.000
- Biaya pelatihan: ( 5 tahun x Rp 5.000.000) : Rp 25.000.000
- Biaya renovasi ruangan: Rp 300.000.000
a. Vendor B:
- Mesin Radiologi : Rp 15.000.000.000
- Biaya pemeliharaan (5 tahun x Rp 2.000.000/bulan): Rp 120.000.000
- Biaya habis pakai (5 tahun x Rp 50.000.000/bulan): Rp 3.000.000.000
- Biaya pelatihan: ( 5 tahun x Rp 5.000.000) : Rp 25.000.000
- Biaya renovasi ruangan: Rp 300.000.000
SOAL NOMOR 2 :
b. Biaya Mutu Penilaian (Appraisal Cost): Biaya-biaya yang terjadi untuk menilai
kualitas produk atau pelayanan sebelum atau setelah disampaikan kepada
pelanggan.
Jawaban:
Dalam menentukan total cost of quality dengan tujuan quality improvement, kita harus
memperhitungkan berbagai biaya termasuk di dalamnya biaya yang sifatnya abstrak dan
tidak dapata dihitungkan secara kuantitatif yaitu biaya kegagalan. Biaya penilaian dan
pencegahan tetap, namun biaya kegagalan eksternal dan internal harus ditekan dengan
menghasilkan proses produksi yang baik dan benar sesuai standar.
Gambar (b)
Jawab:
Gambar tersebut menunjukkan tujuan dari dilakukannya metode cost of quality yaitu agar
dalam upaya waktu 3 tahun (sesuai grafik) perbaikan dapat dilakukan penurunan biaya
kegagalan dengan cara perbaikan kualitas seiring bertambahnya waktu.
(4) Anda sebagai seorang Dr Sp Bedah , mendapat SK pengangkatan
sebagai Ka. Instalasi Bedah sentral RS XYZ. IBS memiliki 10 OK. Anda
medapat tugas untuk menyusun RBA Instalasi Bedah Sentral. Identifikasi
program kerja dan alokasi anggaran yang berkaitan dengan penerapan
biaya mutu ( cost of Quality) dalam RBA yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien serta
meningkatkan efisiensi dan profitabilitas RS
Jawab:
Menyusun RBA (Rencana Bisnis dan Anggaran) untuk Instalasi ICU sangatlah penting.
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien,
serta meningkatkan efisiensi dan profitabilitas rumah sakit. Dalam RBA tersebut, kita akan
mengidentifikasi program kerja dan alokasi anggaran yang berkaitan dengan penerapan
biaya mutu (Cost of Quality) dalam rangka mencapai tujuan tersebut.
SOAL NOMOR 3 :
1. Analisis Biaya
a) Sebutkan dan jelaskan kegunaan analisis biaya.
Jawab:
Untuk dapat mengetahui kondisi perusahaan
Untuk melakukan penentuan harga pokok
Untuk perencanaan dan pengendalian biaya
Diketahui :
Gedung 275,500,000
TABEL 2. BIAYA OPERASIONAL TETAP (SEMI VARIABLE COST) Unit Rawat Inap
Listrik 110,800,545
Air 26,225,000
Ditanyakan :
1) Buatlah prosentase masing-masing item dari jenis biaya Fixed Cost, Semi
Variable Cost dan Variable Cost, buatlah analisis dan kesimpulan dari
hasil prosentase tersebut !
Jawab:
Prosentase masing-masing item dari jenis biaya:
a) Fixed Cost:
Total Biaya Tetap (Fixed Cost) = Gedung + Alat Non Medis + Alat Medis
= 275,500,000 + 26,770,500 + 18,600,250
= 320,870,750
Prosentase Gedung:
Prosentase Gedung = (Biaya Gedung / Total Biaya Tetap) * 100
= (275,500,000 / 320,870,750) * 100
≈ 85.85%
c) Variable Cost:
Total Biaya Operasional Variabel (Variable Cost) = BHP Medis + BHP Non Medis
+ Listrik + Air
= 677,465,000 + 102,700,000 + 110,800,545 +
26,225,000
= 917,190,545
Prosentase Listrik:
Prosentase Listrik = (Listrik / Total Biaya Operasional Variabel) * 100
= (110,800,545 / 917,190,545) * 100
≈ 12.08%
Prosentase Air:
Prosentase Air = (Air / Total Biaya Operasional Variabel) * 100
= (26,225,000 / 917,190,545) * 100
≈ 2.86%
2) Berdasarkan perhitungan biaya tersebut di atas buatlah Total Cost-nya,
jika margin yang diharapkan sebesar 25% dari Total Cost, berapa benefit
cost rasionya ?
Jawab:
2) Total Cost dan Benefit Cost Ratio:
Total Cost = Total Biaya Tetap + Total Biaya Operasional Tetap + Total Biaya Operasional
Variabel
= 320,870,750 + 1,339,488,000 + 917,190,545
= 2,577,549,295
Kesimpulan:
- Biaya Tetap (Fixed Cost) terutama didominasi oleh Gedung dengan persentase sekitar
85.85%, diikuti oleh Alat Non Medis sekitar 8.34%, dan Alat Medis sekitar 5.81%.
- Biaya Operasional Tetap (Semi Variable Cost) terutama didominasi oleh Gaji Pegawai
dengan persentase sekitar 69.07%, diikuti oleh Biaya Pemeliharaan Gedung sekitar
17.68%, Biaya Pemeliharaan Alat Non-Medis sekitar 6.79%, dan Biaya Pemeliharaan Alat
Medis sekitar 6.46%.
- Biaya Operasional Variabel (Variable Cost) terutama didominasi oleh BHP Medis dengan
persentase sekitar 73.84%, diikuti oleh BHP Non Medis sekitar 11.19%, Listrik sekitar
12.08%, dan Air sekitar 2.86%.
- Total Cost dari semua jenis biaya adalah 2,577,549,295.
- Benefit Cost Ratio (BCR) sekitar 0.2498, yang berarti setiap unit biaya menghasilkan
manfaat sebesar 0.2498 unit. BCR di bawah 1 menunjukkan bahwa proyek atau operasi
tersebut tidak menghasilkan keuntungan yang diharapkan (kurang dari 25% margin yang
diharapkan)
SOAL NOMOR 4 :
Dalam pengelolaan alur perbekalan farmasi, alat kesehatan dan alat medis maka
telah diterapkan berbagai perbaikan sistem untuk meningkatkan efisiensi dan
meningkatkan mutu pelayanan. Salah satu metide yg dilakukan adalah dengan
melakukan penerapan manajemen rantai suplai (supply chain management)
(a) Sebutkan dan jelaskan pengertian supply chain management serta apa
saja konsep dan fungsi supply chain management dalam pelayanan di RS
Jawab:
Pengertian Supply Chain Management (SCM):
Supply Chain Management (SCM) adalah pendekatan sistematis untuk mengelola alur
perbekalan atau rantai suplai dari bahan baku hingga produk jadi yang disampaikan kepada
konsumen akhir. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan efisiensi, mengoptimalkan
proses, mengurangi biaya, dan meningkatkan mutu pelayanan dalam rangka memenuhi
kebutuhan pelanggan.
Konsep dan Fungsi Supply Chain Management dalam Pelayanan di RS:
1. Integrasi: SCM mengintegrasikan semua tahapan dalam alur perbekalan, termasuk
pemasok, produsen, distributor, dan pelanggan (pasien). Integrasi ini memungkinkan
informasi dan barang bergerak dengan lancar, meminimalkan keterlambatan dan kerugian.
2. Koordinasi: SCM memastikan semua elemen dalam rantai suplai bekerja bersama
secara terkoordinasi untuk mencapai tujuan bersama, seperti menjaga ketersediaan obat,
mengurangi kelebihan stok, dan menghindari kekurangan perbekalan yang kritis.
3. Pengelolaan Persediaan: SCM membantu dalam mengelola persediaan dengan tepat,
menghindari overstock (stok berlebih) dan understock (stok kurang), serta mengurangi
pemborosan.
4. Proses Peningkatan: SCM melibatkan analisis dan evaluasi berkelanjutan terhadap
proses dalam rantai suplai untuk mencari cara-cara perbaikan dan peningkatan efisiensi.
5. Responsif terhadap Perubahan: SCM harus mampu merespons perubahan permintaan
pasar, perkembangan teknologi, dan tantangan lain yang mempengaruhi rantai suplai.
Jawab:
Penerapan Supply Chain Management dalam Alur Perbekalan Farmasi:
1. Tahap Perencanaan dan Seleksi Perbekalan Farmasi:
Rantai Suplai: Pemasok (produsen obat) -> RS
Proses:
- RS melakukan perencanaan kebutuhan obat berdasarkan data historis dan perkiraan
permintaan.
- RS mengevaluasi dan memilih pemasok yang dapat menyediakan obat dengan
kualitas terbaik dan harga yang kompetitif.
- RS dan pemasok melakukan negosiasi kontrak dan kesepakatan.
Supply Chain Management memastikan bahwa semua tahapan di atas berjalan lancar,
informasi mengalir dengan baik, persediaan terkelola dengan baik, dan pasien menerima
perbekalan farmasi dengan tepat waktu dan berkualitas tinggi.
SOAL NOMOR 5 :
Gambar (a)
(3) Jelaskan pemahaman anda tentang value stream dalam perbaikan proses
pelayanan kesehatan dan manfaat penerapan value stream
(4) Berilah penjelasan tentang penerapan value stream dalam perbaikan
proses-proses pelayanan kesehatan di RS pada gambar (b) dibawah ini
Gambar (b)
SOAL NOMOR 6 :
Tahu
n Cost Benefit
250,000,00 180,000,00
1 0 0
280,000,00 300,000,00
2 0 0
420,000,00
3 0
420,000,00
4 30,000,000 0
Tahu
n Cost Benefit
10,150,000,0 2,250,000,0
1 00 00
2,500,000,00 3,750,000,0
2 0 00
2,500,000,00 3,750,000,0
3 0 00
2,500,000,00 5,250,000,0
4 0 00
3,000,000,00 5,250,000,0
5 0 00
Keterangan :
Harga X-Ray adalah Rp.500.000.000,00 beserta biaya modal
Rp.60.000.000,00 dengan rincian terdiri dari : pengeluaran biaya Investasi
tahun I sebesar Rp.220.000.000,00 ditambah pengeluaran modal
Rp.30.000.000,00, pengeluaran biaya Investasi tahun ke II adalah
Rp.280.000.000,00 dan pada tahun ke IV ada pengeluaran biaya modal
adalah sebesar Rp.30.000.000,00. Tarif jasa yang diberlakukan adalah Rp.
200.000,00 per sekali X-Ray dengan estimasi jumlah pasien dari tahun I
sampai dengan tahun ke IV adalah : 900, 1.500, 2.100, 2.100 dan rata-rata
discount factor yang digunakan adalah sebesar 12% sudah termasuk risiko
inflasi dan nilai tukar. Hitunglah dengan menggunakan analisis benefit cost
ratio ! Apakah biaya untuk Investasi yang dikeluarkan bisa tertutup dengan
estimasi tarif dan jumlah pasien selama empat tahun, apabila biaya Investasi
tidak tertutupi atau tidak layak, maka apa yang harus dilakukan oleh
manajemen Rumah Sakit ? (Dalam mengerjakan soal fokus pada tabel dan
discount factor).
Jawab:
Untuk menghitung analisis benefit cost ratio, kita perlu menentukan total biaya
investasi dan total manfaat selama lima tahun. Total biaya investasi adalah jumlah
dari pengeluaran biaya investasi pada setiap tahun ditambah biaya modal,
sedangkan total manfaat adalah jumlah dari manfaat pada setiap tahun. Kemudian,
kita akan menggunakan discount factor untuk menghitung nilai sekarang (present
value) dari biaya investasi dan manfaat, serta menghitung benefit cost ratio (BCR).
3. Hitung nilai sekarang (present value) dari total biaya investasi dan total manfaat
menggunakan discount factor 12%. Kita dapat menggunakan rumus:
2. Jelaskan prinsip dasar dan ciri pokok pada Cost Effectiveness Analysis untuk
membedakan dengan Cost Benefit Analysis !
Jawaban
Prinsip Dasar dan Ciri Pokok Cost Effectiveness Analysis (CEA) untuk Membedakan
dengan Cost Benefit Analysis (CBA):
SELAMAT BEKERJA