Anda di halaman 1dari 19

PANDUAN MENYIKAPI

PERBEDAAN PENDAPAT DALAM


ISLAM ( IKHTILAF )
Syaroful Anam
Definisi
Ikhtilaf

Pengantar
Sebab- dalam
Sebab
Ikhtilaf
Ikhtilaf Memahami
Hakikat
Ikhtilaf

Adab-Adab
dalam
Menyikapi
Ikhtilaf
Definisi
Ikhtilaf

Pengantar
Sebab- dalam
Sebab
Ikhtilaf
Ikhtilaf Memahami
Hakikat
Ikhtilaf

Adab-Adab
dalam
Menyikapi
Ikhtilaf
DEFINISI
Al-Ashfahani mendefinisikan ikhtilaf yaitu ‘’Setiap pihak menentukan
pilihan yang saling berbeda, baik pilihan dalam bentuk ucapan atau
DEFINISI IKHTILAF keadaan. Khilaf itu lebih luas dari kontradiksi. Semua hal yang
kontradiktif pasti terjadi ikhtilaf di dalamnya, namun tidak semua
ikhtilaf pasti saling kontradiktif.’’ Umumnya, istilah khilaf dan ikhtilaf
mengacu pada hal yang sama.
Definisi
Ikhtilaf

Pengantar
Sebab- dalam
Sebab
Ikhtilaf
Ikhtilaf Memahami
Hakikat
Ikhtilaf

Adab-Adab
dalam
Menyikapi
Ikhtilaf
MENGAGUNGKAN WAHYU
DAN LOYAL TERHADAP MUSLIM
PENGANTAR Dengan mengagungkan wahyu, seseorang dapat bersikap moderat.
DALAM Ketika menghadapi ikhtilaf, ia tidak bermudah-mudahan memilih
pendapat senyamannya. Ia juga tidak bersikap ekstrem dengan
MEMAHAMI mudah merendahkan pihak lain.
HAKIKAT IKHTILAF
Dengan memberikan loyalitas terhadap sesama muslim, ia tidak
membuat manusia lari. Ia menjadi mudah memberi pemakluman
namun tetap mengutamakan kebenaran. Hal itu disebabkan loyalitas
agama dibangun di atas asas-asas Islam bukan tendensi terhadap
individu semata.
APAKAH IKHTILAF ADALAH
RAHMAT ATAU AZAB?
PENGANTAR Dari sisi eksistensi ikhtilaf itu sendiri, ia tercela karena menandakan
DALAM perpecahan. Jika ditinjau dari sisi dampak keberadaan ikhtilaf,
maka ia dapat terpuji.
MEMAHAMI
Sebagaimana kita ketahui bahwa Allah yang menciptakan Abu
HAKIKAT IKHTILAF Bakar dan Abu Jahal, bukan berarti adanya Abu Jahal menandakan
Allah senang dengan kekufurannya. Sebaliknya, ada hikmah lain
yang rahmat disebabkan keberadaan Abu Jahal.
Dengan adanya ikhtilaf boleh jadi seseorang merasa berat dengan
gerakan ibadah tertentu. Kemudian ia mengetahui adanya
pendapat lain yang bisa diterima, maka ia memiliki kelapangan
untuk menggunakan pendapat tersebut.
JENIS-JENIS IKHTILAF
PENGANTAR
DALAM
Ikhtilaf
MEMAHAMI
HAKIKAT IKHTILAF Ikhtilaf Variatif Ikhtilaf Kontradiktif
(Tanawwu') (Tadhaad)

Ruang yang dibolehkan Ruang yang Tidak


untuk berijtihad boleh untuk berijtihad
(Saaigh) (Ghairu saaigh)
JENIS-JENIS IKHTILAF
Ikhitilaf Tanawwu’ berisi perberdaan pendapat yang hanya berputar pada ragam
bentuk/keadaan suatu ibadah. Semua pendapat sah.

Contoh: Ragam doa iftitah, doa tasyahud, cara shalat khauf, dzikir shalat
Hukum: Tidak layak bersitegang karena semua pendapat adalah sah. Boleh saja
PENGANTAR
DALAM
Ikhtilaf
melakukan diskusi dalam rangka menjelaskan pendapat yang lebih utama.

MEMAHAMI
HAKIKAT IKHTILAF Ikhtilaf Variatif Ikhtilaf Kontradiktif
(Tanawwu') (Tadhaad)

Ruang yang dibolehkan Ruang yang Tidak


untuk berijtihad boleh untuk berijtihad
(Saaigh) (Ghairu saaigh)
JENIS-JENIS IKHTILAF
Ikhtilaf Tadhad berisi pendapat-pendapat yang saling bertentangan. Pihak A
membolehkan, namun pihak B melarang. Pada hakikatnya, kebenaran terletak
pada salah satu pihak saja.

Contoh: Qunut Subuh, wanita menikah tanpa wali, status kewajiban shalat.
PENGANTAR
DALAM
Ikhtilaf
Hukum: Dirinci sesuai jenis ikhtilaf yang lebih kecil yaitu saaigh dan ghairu saaigh.

MEMAHAMI
HAKIKAT IKHTILAF Ikhtilaf Variatif Ikhtilaf Kontradiktif
(Tanawwu') (Tadhaad)

Ruang yang dibolehkan Ruang yang Tidak


untuk berijtihad boleh untuk berijtihad
(Saaigh) (Ghairu saaigh)
Ikhtilaf Saaigh berisi pendapat-pendapat berlandaskan pedalilan yang dapat
diterima, baik pendapat tersebut kuat atau lemah.
JENIS-JENIS IKHTILAF
Contoh: Qunut Subuh, kewajiban cadar, keharaman pakaian laki-laki yang
melebihi mata kaki jika tidak sombong, kewajiban berkumur saat wudhu
Hukum: Dibolehkan terjadi diskusi untuk menerangkan pendapat yang paling kuat.
PENGANTAR
DALAM
Ikhtilaf
Ketika berdiskusi, tetap mengakui keberadaan pendapat lain. Kebenaran
berada di satu pihak, namun ulama yang keliru tidak harus mendapat
dosa dan celaan jika niatnya tulus serta ijtihadnya telah maksimal.
MEMAHAMI
HAKIKAT IKHTILAF Ikhtilaf Variatif Ikhtilaf Kontradiktif
(Tanawwu') (Tadhaad)

Ruang yang dibolehkan Ruang yang Tidak


untuk berijtihad boleh untuk berijtihad
(Saaigh) (Ghairu saaigh)
Ikhtilaf Ghairu Saaigh berisi pendapat-pendapat pada ruang yang tidak
diperbolehkan terjadinya ijtihad yaitu saat suatu permasalahan tidak memiliki dalil
JENIS-JENIS IKHTILAF
qath’i dan tidak terdapat ijma’.

Contoh: Kewajiban shalat 5 waktu, meyakini Al-Qur’an adalah firman Allah,


kewajiban berjilbab bagi wanita, keharaman zina.
PENGANTAR
DALAM
Ikhtilaf
Hukum: Pendapat orang yang menyelisihinya pasti ditolak. Orang yang menyelisihi
hukum yang ada berpeluang mencapai tingkatan keluar dari Islam sesuai
keparahannya.
MEMAHAMI
HAKIKAT IKHTILAF Ikhtilaf Variatif Ikhtilaf Kontradiktif
(Tanawwu') (Tadhaad)

Ruang yang dibolehkan Ruang yang Tidak


untuk berijtihad boleh untuk berijtihad
(Saaigh) (Ghairu saaigh)
Definisi
Ikhtilaf

Pengantar
Sebab- dalam
Sebab
Ikhtilaf
Ikhtilaf Memahami
Hakikat
Ikhtilaf

Adab-Adab
dalam
Menyikapi
Ikhtilaf
Mendahulukan
Akal dari Wahyu

Tercela Melampaui Batas

Fanatisme Buta Dalil belum sampai

Penyebab Ikhtilaf Aksesbilitas Ulama terhadap Dalil Dalil telah sampai namun tidak valid

Dalil telah sampai namun mansukh

Diberi Dalil telah sampai namun lupa


Pemakluman

Kemampuan Ulama dalam Dalil telah sampai namun terdapat


Meneliti Dalil perbedaan pendalilan

Ulama menggunakan metode Dalil telah sampai namun sekilas


pendalilan yang diperselisihkan bertentangan
Definisi
Ikhtilaf

Pengantar
Sebab- dalam
Sebab
Ikhtilaf
Ikhtilaf Memahami
Hakikat
Ikhtilaf

Adab-Adab
dalam
Menyikapi
Ikhtilaf
Mengembalikan Permasalahan kepada Allah dan Rasul-Nya
disertai Rasa Taslim

Bersikap Adil, Sangka Baik dan Mengedepankan Loyalitas


terhadap sesama Muslim
Adab-Adab Dasar
Merespon ikhtilaf dengan tenang karena mengetahui
keniscayaan dan hikmah di baliknya

Bersikap ilmiah terhadap ikhtilaf


Adab-Adab Ikhtilaf

Peran Ulama

Adab-Adab khusus Peran Penuntut Ilmu Agama

Peran Masyarakat Awam


Mengembalikan Permasalahan kepada Allah dan Rasul-Nya
disertai Rasa Taslim

• Seorang ulama dapat berijtihad berhak


Bersikap Adil, Sangkamenyimpulkan sebuah hukum
Baik dan Mengedepankan Loyalitas
semaksimal yang ia mampu. terhadap sesama Muslim
• Adab-Adab
Ia juga berhak menerangkan kelemahan atau kekeliruan pendapat lain.
Dasar
• Ulama yang telah berijtihad, wajib mengikuti kesimpulan hukum yang telah ia
Merespon ikhtilaf dengan tenang karena mengetahui
putuskan walaupun menyelisihi orang keniscayaan
lain. Selamadankesimpulan
hikmah dihukum tersebut
baliknya
dihasilkan melalui metode yang dibenarkan, ia wajib konsekuen.

Bersikap ilmiah terhadap ikhtilaf


Adab-Adab Ikhtilaf

Peran Ulama

Adab-Adab khusus Peran Penuntut Ilmu Agama

Peran Masyarakat Awam


Mengembalikan Permasalahan kepada Allah dan Rasul-Nya
disertai Rasa Taslim

• Penuntut ilmu agama boleh berusaha menyimpulkan suatu hukum dengan ilmu
Bersikap
yang telah ia dapatkan di bawah Adil, Sangka
pengawasan Baikyang
orang dan Mengedepankan
lebih berilmu. Loyalitas
terhadap sesama Muslim
• Ia juga mulai dituntut untuk mengetahui khilaf-khilaf yang terjadi agar dapat
Adab-Adab
bersikap lebih Dasar
bijak.
• Di sisi lain, penuntut ilmu agama juga memberi
Merespon ikhtilafcontoh
denganbersikap
tenang ilmiah
karenadan tidak
mengetahui
emosional kepada masyarakat awamkeniscayaan agar tidakdan hikmah
terjadi di baliknya
keributan yang di
tengah orang-orang jahil.

Bersikap ilmiah terhadap ikhtilaf


Adab-Adab Ikhtilaf

Peran Ulama

Adab-Adab khusus Peran Penuntut Ilmu Agama

Peran Masyarakat Awam


Mengembalikan Permasalahan kepada Allah dan Rasul-Nya
disertai Rasa Taslim

• Satu-satunya ijtihad yang diperbolehkan bagi masyarakat awam adalah


memilih tokoh agama yangBersikap Adil,keilmuannya
terpercaya Sangka Baikdan
danterpercaya
Mengedepankan Loyalitas
kebaikan
terhadap sesama Muslim
agamanya. Dari tokoh tersebut, ia bertanya dan mengamalkan jawabannya.
• Adab-Adab
Mereka tidakDasar
dibebani untuk mengingkari dan memilih pendapat-pendapat
yang ada. Merespon ikhtilaf dengan tenang karena mengetahui
• Hendaknya masyarakat awam teruskeniscayaan
mempelajari danilmu
hikmah di baliknya
agama ini karena
persoalan khilafiyah tidak dapat dihukumi secara global dan instan.

Bersikap ilmiah terhadap ikhtilaf


Adab-Adab Ikhtilaf

Peran Ulama

Adab-Adab khusus Peran Penuntut Ilmu Agama

Peran Masyarakat Awam

Anda mungkin juga menyukai